Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu Aurora tidak pernah keluar sama sekali dari kamar membuat sang kakak Tante juga pembantu di rumah itu tentunya sangat cemas dengan kondisi Aurora yang mereka takutkan adalah jikalau dia melakukan hal yang tidak-tidak mengingat dia sangat terpukul dengan perpisahan kedua orangtuanya.
"bagiamana ini Tan Rara sama sekali tidak mau keluar dari kamar aku takut terjadi sesuatu dengan dia" cemas Andreas sang kakak.
"Tante juga sangat cemas dengan kondisinya ndre, begini saja ya kamu pergi dulu dengan bibi membeli makanan kesukaan Rara biar Tante yang memeriksa kondisi tubuhnya" usul Tante Ivy.
"baiklah Tan, titip Rara ya" Andreas lalu pergi bersama dengan pembantu untuk membeli makanan kesukaan Aurora.
"keadaan mu bagaimana nak" cemas Tante Ivy.
Sementara itu di dalam kamar Aurora sungguh sangat kacau sekali barang-barangnya berantakan pakaian amburadul sangat berbeda sekali dengan dirinya yang dulu.
"apa salah gue sih kenapa hidup gue harus begini mereka nggak ada yang sayang sama gue" marah Aurora membanting semua barang-barangnya.
"mungkin lebih baik gue mati aja toh udah nggak ada gunanya lagi gue hidup di dunia ini, nggak ada satupun orang yang sayang sama gue" Aurora melihat sebuah kater di meja belajarnya lalu dengan segera dia mengambilnya.
Ketika benda tajam itu mengenai lengannya Tante Ivy masuk ke dalam kamarnya mengunakan kunci cadangan dari pembantu dan betapa terkejutnya dia melihat tangan Aurora yang sudah mengeluarkan darah .
"Rara!, apa yang kamu lakukan nak apa kamu mencoba bunuh diri" teriak Tante Ivy.
Aurora hanya diam saja menatap sang Tante kemudian dia kembali ingin mengores tangannya dengan cepat Tante Ivy mengambil benda itu dari tangan Aurora dan segera membawa Aurora ke rumah sakit.
Meskipun menolak tapi Tante Ivy langsung menarik tangan kiri Aurora karena tubuhnya yang lemas Aurora tidak bisa mendorong tantenya alhasil Tante Ivy segera membawanya ke RS untuk mendapatkan perawatan karena dia yakin bahwa Aurora mentalnya terganggu dengan perpisahan kedua orangtuanya.
Tante Ivy membawa Aurora menggunakan mobilnya dan tak lupa juga dia mengabari Andreas jikalau sekarang mereka sedang menuju ke RS untuk memeriksa kondisi tubuh juga mental Aurora.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di RS Tante Ivy memanggil suster karena Aurora sudah pingsan dengan wajah yang sangat pucat juga dengan luka sayatan di tangan kanannya dengan kondisi yang sangat panik Tante Ivy menunggu.
"astaga kenapa aku jadi lupa sih kan aku kenal dengan psikiater kebetulan kan dia praktek di sini aku coba cari saja dia" dengan segera Tante Ivy mencari dokter kenalannya dengan harapan bisa menyembuhkan keponakannya.
Keberuntungan berpihak pada Tante Ivy karena dia bertemu dengan orang yang dia cari sedang berjalan menuju ke arahnya dengan cepat Tante Ivy menghampirinya.
"Arzan kebetulan ketemu disini ada yang ingin Tante bicarakan" ucap Tante Ivy.
"ada apa Tan sepertinya sangat serius sekali" tanya Dokter Arzan.
"Zan, ponakan Tante baru saja mencoba untuk bunuh diri untung Tante bisa mencegahnya tadi. Tante bisa minta bantuan kamu kan" jawab Tante Ivy.
"astaga kenapa bisa seperti itu Tan, apa yang bisa aku bantu Tan" Tanya Dokter Arzan.
"kamu mau kan membantunya untuk menghilangkan trauma masa lalu pada dirinya, Tante yakin dia masih akan melakukan bunuh diri lagi jikalau tidak segera ditangani. Tante mohon sangat dengan bantuan kamu" jawab Tante Ivy berharap.
"baiklah Tan aku akan mencobanya dulu, kasian juga dia sayang kan masa depannya jikalau dia bunuh diri. aku akan membantu Tan tenang saja percayakan semuanya padaku oh ya namanya siapa" jawab Dokter Arzan.
"syukurlah, namanya Aurora dia masih berusia 17 tahun makanya itu Tante sangat risau dengan keadaan dia" ucap Tante Ivy senang.
"namanya bagus juga usianya juga masih muda, semoga saja dia bisa kembali seperti semula ya Tan dan aku akan berusaha semaksimal mungkin" Dokter Arzan menenangkan Tante Ivy.
"kamu memang sangat baik Zan, mari kita temui Aurora" Tante Ivy memiliki harapan besar pada Dokter Arzan karena memang kemampuan-kemampuan sudah tidak bisa diragukan lagi.
Setelah selesai berbicara mereka berdua pun segera pergi menuju ke ruangan dimana Aurora berada sekarang ada harapan besar bagi Tante Ivy untuk dapat melihat Aurora kembali menjadi Aurora yang dia kenal dulu tentunya dengan bantuan dari Dokter Arzan selaku Dokter Psikiater.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments