Membuat bola lampu sihir dengan batu mineral? Tidak, tentu saja itu merugikan bagi masa depan Kota ini. Apa yang akan di pikirkan oleh Penguasa Kota ini jika Sang Penemu seperti ku tidak bertindak?
Aku Aldous Hermous, umur ku sudah lebih dari 8 tahun semenjak kedatangan ku kedunia ini 2 tahun lalu dan aku sudah di gelar sebagai Sang penemu.
Di depan meja belajar ku, dengan kipas angin yang menyala. Aku memainkan pena sambil memikirkan apa lagi yang akan ku buat?
"Hah, sudah bosan dengan beberapa alat sihir yang ku buat... " Ujarku menggaruk kepala dengan pena dan menampakkan wajah keluh.
Jendela terbuka, dari luar terliat beberapa menara besi dengan kabel panjang tiga lurus melintang. Tentu menara tidak tepat mengatakan nya, melainkan ini tiang besar aliran listrik.
"Setidaknya, aku sudah mengukir namaku di Negri ini kan? " Tanya ku saat menatap keluar jendela.
2 tahun yang lalu ++++
Daerah kumuh, bagian belakang dari besar nya Kota Runeus. Terdapat kumpulan orang-orang yang merana dalam kemiskinan. Mereka hidup terasing kan tanpa bantuan dari Pemimpin daerah dan Kota ini. Tapi, itu masih lebih baik di bandingkan orang-orang yang berada di luar tembok yaitu para pengungsi.
Aku melintasi daerah kumuh dan melihat ada beberapa lampu sihir yang menyala namun sudah hampir redup.
"Apa mereka salah seorang yang cukup memiliki uang sehingga memasang lampu sihir? " Ujarku bergumam saat melihat Lampu yang terdapat pada sebuah bangunan.
Seorang gadis yang mengenakan pakaian pelayan, dia memelukku dari belakang. Umurnya sekitar 17 tahun dan dia seorang pelayan yang selalu merawat ku bernama Ria.
"Tuan Muda benar sekali, gedung itu adalah tempat pelacuran... Disini, lebih murah harganya dan itu ilegal... "
Aku merasakan sebuah hentakan lembut di atas kepala ku, apa itu ulah dua gunung?
"Yah, semua orang akan tertarik jika murah... "
Dia menyentuh pundakku dan menatap ku dengan senyuman di saat aku menyembunyikan wajah ku yang memerah.
"Sudah lah, aku tak tertarik... " Ujarku berkata saat dia menatap ku dengan tatapan menggoda.
Dia menutup mulutnya dan terlihat sedikit tertawa.
"Tuan muda lucu sekali... "
Aku lanjut berjalan dengan kesal.
"Berhenti menggoda ku Ria... " Ujarku.
DKrukkkk!
Terlihat seorang gadis tengah di injak oleh seseorang. Beberapa orang lainnya tertawa, sambil memegang senjata tajam.
Gadis itu terlihat jatuh terkapar diatas meja dan kursi di sebuah kedai. Tepatnya di halamannya, dia terbaring dengan memar di wajah.
Melihat itu aku mendekat.
"Hei, apa yang kalian lakukan?! " Tanya ku dengan wajah marah.
Pria yang menginJak gadis itu menatap ku dan mengancungkan pedang nya.
"Siapa bocil laknat ini?! Kau mau mati Ha? "
Pria lainnya bergumam.
"Terlihat tidak asing? "
"Tak apa hiraukan saja bocil ini?! Mantap2 nya lebih penting bos! "
Seseorang menatap kearah Ria.
"Bos, bukannya pelayan itu cantik? "
Si Pria yang menginjak si gadis itu jadi mendekat kearah ku.
"Yah, kurasa kalian benar... Apa kita bisa menambah satu lagi teman main kita? "
Aku mengecap tangan dengan kesal. "Sialan, kalian mau mencoba menyentuh Ria?! "
Pok!
Aku menepuk tangan ku, dalam sekejap muncul sebuah lambang sihir di sekeliling.
"Ayo bermain dengan ku juga, paman! "
Dressing!
Pedang dengan warna hitam pekat menyelimuti seluruh area itu.
"Ini sihir pedang ku? Apa kalian semua mau merasakan nya?"
Aku mengangkat satu jariku. Layak nya pistol yang kuharapkan keatas sebelum aku menurunkan nya sebagai kode mengancam mereka.
Pria itu jadi berhenti dan tampak wajah nya jadi berkeringat.
"Sialan, Kau adalah Wizard! "
Salah satu anak buahnya berkata.
"Astaga, aku ingat dia! Dia Sang Penemu! "
Pria itu berbalik. "Apa kau bilang?! Dia ini Tuan Aldous Hermos yang ada di Papan Informasi?! "
"Tapi bukannya Tuan Aldous itu udah Dewasa? Lalu ini anak-anak? "
"Aku tidak percaya ucapanmu! "
"Bos, anda tidak mendengar rumor beredar bahwa umur nya adalah 6 tahun? "
Dia mencekik anak buahnya dengan wajah ketakutan. " Kenapa kau tak memberi tahu ku dari awal?! "
"Aku saja baru ingat bos! " Ujarnya membalas dengan suara tercekik.
Duk!
Mendorong anak buah yang di cekik nya sampai tersungkur.
"Dasar! " Ujarnya mengelap dahi lalu menatap ku dengan wajah tegang.
Dia lalu membungkuk memberikan hormat.
"Maafkan saya, Tuan Aldous Sang penyelamat Masyarakat! "
Aku mengencangkan mata. "Kenapa kau menyebut ku penyelamat? "
Dia berjongkok di hadapan ku dan tersenyum menatap ku.
"Tuanku, anda telah berusaha keras untuk membantu kami... Kami telah melihat rencana anda untuk membangun Proyek apa lah namanya itu... "
Anak buah yang tersungkur menjawab. "Listrik! "
Dsuk!
Pisau dilempar oleh bos itu dan mengenai kening si anak buahnya.
"Maksud ku itu Tuan! "
Aku memerengkan kepala dan bertanya dengan wajah heran.
"Terus apa yang kalian ketahui sampai berterima kasih padaku? "
Dia tersenyum bersemangat.
"Mimpi mulia anda untuk membuat Negri Cahaya... "
Aku mendengar itu tersenyum puas.
"Siapa kau ini? "
Dia berdiri dan menyentuh dadanya.
"Namaku adalah Verancis, seorang Penguasa di daerah kumuh ini anggap saja seperti Bos nya para anggota bandit atau apalah... "
Aku memegang dagu dan berpikir.
"Jadi itu sebabnya kau sampai membungkuk padaku... "
Aku menatap kearah tanah, melihat gadis yang terkapar itu menatap ku.
"Baju nya sangat rafi, dia pasti seorang bangsawan kan? "
Si Bos menunjuk nya si gadis. "Yah, dia adalah Bangsawan yang berasal dari Negri asing sekaligus seorang Pedagang yang aku ingin tangkap dan jadikan dia bawahan mu... "
Aku menatap datar. "Kenapa harus menangkap nya dan menjadikan bawahan ku.? "
"Dia ini memiliki sesuatu yang tak Tuan miliki, sebuah Nama besar sebagai pedagang dan ide yang sama seperti mu... "
Aku mengencangkan mata. "Maksudmu Listrik! "
Dia mengangguk. "Iya! "
Aku menatap gadis itu dengan wajah serius.
"Satu inspirasi! " Ujarku bergumam tanpa sadar sambil menatap si gadis.
----
Bagian daerah kumuh,dikota Runeus. Adalah tempat yang merupakan sarang nya para bandit dan banyak kejahatan ilegal yang tak diketahui.
Penguasa nya, bernama Verancis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Filanina
rapih?
2024-02-28
0
Filanina
penulisannya masih ada yang pakai angka 2 gini
2024-02-28
0