Kembali ke usia 8 Tahun.
Berjalan menuju ke belakang Kota, tepatnya sebuah Waduk besar di mana proyek besar sebentar lagi siap. Aku melihat kearah depan, dimana hanya ada air sejauh mata memandang.
"Sungguh waduk yang luas... "
Aku melihat beberapa Panel surya telah terpasang, dengan bantuan si gadis bernama Crodia Camela pemilik Serikat Perdagangan besar Mask Camela dari Negri Yurina.
Dia berdiri di sampingku Crodia.
"Kau tau, di Negri air sangat di perlukan dan melihat waduk ini membuat ku paham... "
Aku mendengar itu jadi menatapnya. "Apa yang kau pahami? "
"Curah hujan rendah, namun masih lah memungkinkan untuk menampung air di waduk besar kan? "
Aku tersenyum padanya. " Apa kau paham saran ku kemarin? "
"Yah, aku sudah membangun tiga waduk dengan bantuan budak 1000 orang kau tau? Bahkan mereka sampai berguguran... "
"Kau membuang-buang nyawa? "
"Pengorbanan di perlukan demi kebebasan yang lainnya? "
Aku menatap sinis ke arah Crodia. "Menjijikkan tapi itu urusan Negri mu... "
Dia tersenyum dengan raut tak enak. "Aku sudah menerapkannya dengan dinding semen dan plaster nya kan... membuat waduk besar seperti itu sulit tau... "
"Negri mu kekurangan Wizard ya? " Tanya padanya.
Dia tersenyum. "Kau tau itu... "
Aku merasa tak bisa menyalahkan nya, alasan kematian orang-orang berkerja keras untuk proyek negrinya demi membuat waduk air.
Aku melihat beberapa orang memasang panel surya terapung dengan perlengkapan memadai karna aku yang membuat.
Ukuran nya menyamai dengan lapangan sepak bola, urutan susunan panel tersebut dan sudah ada sekitar 14 panel surya.
Waduk yang besar di belakang Kota adalah Waduk alami setiap yang alami tentu saja...
Byusssh!
Disaat aku asyik mengobrol dengan Crodia.
Semburan air dari mulut gadis kearahku.
Push!
Aku mengelap wajah.
"Siapa sialan?! "
Aku melihat kearah depan dan seorang gadis cantik dengan bra dan ah?
"Punya ekor? Setengah ikan? "
Crodia menyentuh pundak ku dengan wajah khawatir.
"Maaf aku gak bilang soal ini, sebenarnya kita punya masalah dengan penduduk setempat akan proyek ini ... "
Aku mengencangkan mata. "Ha? "
Crodia menjelaskan situasi nya padaku dan lalu...
Aku memegang dagu ku.
"Jadi begitu, para duyung dan pengungsi protes akan proyek ini namun mereka tak bisa melawan karna selalu di tekan oleh tentara bayaran milik Perusahan Mask Camela? "
Aku menatap nya dengan wajah kesal Crodia.
"Berapa banyak yang mati?! "
Crodia merinding melihat wajah ku yang marah.
"Ah, itu, sangat bahkan! -" Dia menggigit lidahnya.
Pok!
Aku memukul keningku.
"Ah, kenapa kau tak bilang dari awal jika ada masalah? "
Aku berjalan mendekati si gadis duyung yang menatap ku jutek.
"Jauhlah kau penyihir jahat, Peshhh! " Dia mendesir kesal kearahku.
Aku merasa tersakiti dihati. "Yah, aku penyihir sih tapi ga jahat... " Ujarku dihati.
Dengan wajah menahan patah mental aku berjongkok di hadapannya.
"Siapa namamu? "
Dia menyentuh hidungku dengan wajah kesal.
Jarinya menyentuh hidungku.
"Aku Alva, Putri duyung Alva diast! "
Aku menunduk memberikan hormat. "Maafkan hamba wahai Yang Mulia Putri, izinkan saya mendengarkan keluhan Anda soal Panel surya saya... "
Wajah gadis duyung itu memerah.
" Hm, kau tampak sopan sekali... Aku akan hargai dan jawab atas perilaku mu... "
Dia terlihat memutar jarinya dan bicara dengan suara pelan.
"Se-sabarsabarnya, aku tidak ma-masalah tapi aku tidak suka dengan Tentara bayaran yang kau suruh... "
Aku mengencangkan mataku. "Ha? Apa yang sebenarnya terjadi? "
Gadis itu mengerutkan keningnya, duyung yang benar-benar marah.
"Tentara bayaran itu, menculik kaum ku selama 2 tahun ini! "
Dia menatapku dengan wajah marah. "Terkutuklah kau! Bahkan mereka juga menculik para pengungsi yang kau kasihi... "
"Terkutuklah kau! Terkutuklah dengan sihir ku Putri Mahkota Duyung Alva Diast! "
Aku menatap kearah si gadis dengan raut marah.
"Apa ini Crodia?! " Teriakku dengan gertakan gigi.
Seketika Crodia merinding.
---
Crodia, merupakan seorang Jenderal perang dari Timur sekaligus Bangsawan Timur dengan pangkat Viscount. Di tugaskan oleh Kerajaannya Yurian, untuk mencari tanah baru dengan cara berdagang. Ekspedisi Crodia dengan kapal layar, membawa nya ke benua barat. Di benua yang tak ia ketahui, ia akhirnya menemukan kebenaran adanya Kekaisaran dan Kerajaan besar besar yang kuat. Salah satu tempat ia berkunjung, adalah Kekaisaran, dia singgah ke daratan Baron Hermos, tepatnya di Kota Runeus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments