Hinaan Kalian, Aku Balas Dengan Kontan!
"Bu, aku berangkat sekolah dulu ya"
"Doakan nanti dagangannya habis dan kita bisa makan dengan telur"
Wanita yang di panggil Ibu pun tertawa kecil, namun ia juga tetap mengAminkan perkataan sang Putri yang selalu saja semangat.
"Kamu hati-hati ya, Nduk"
Adelia Khansa, wanita yang baik, cantik dan juga sangat cerdas!
Dia bahkan ramah pada siapa saja, bahkan pada tetangga yang selalu menghina atau merendahkannya.
Saat ini ia sedang sibuk dengan berbagai pelajaran, apalagi minggu depan akan di langsungkan Ujian akhir.
*
Adel mengayuh sepedanya dengan semangat, hari ini ia hanya membawa dagangan untuk di titipkan di kantin.
Biasa nya ia akan lanjut berjualan jika sedang istirahat atau pulang sekolah, namun hari ini tidak karena ada jadwal tambahan.
"Semangat Del, setelah lulus nanti aku akan kerja dan membuktikan pada mereka yang selalu menghina ku"
Langkah Adel langsung menuju ke kantin, dia menemui Ibu kantin yang baik yang selalu saja mau di repotkan oleh nya.
"Bu, ini Adel bawa pesanannya" ucap Adel semangat.
"Taruh saja di depan Nak, kamu cepat masuk karena sudah hampir telat" jelas Ibu kantin.
Adel mengangguk, dia lalu pergi dari sana.
Sesampai nya di kelas, dia langsung duduk di kursi yang ada di pojok yang sudah pasti di peruntukan oleh nya.
"Hai Del, hari ini gak jadi jadwal tambahannya karena mulai besok udah libur untuk minggu depan" jelas Cika, teman Adel satu-satu nya.
Hah.
"Kok aku gak tau ya, padahal kalau tau aku suruh Ibu buat dagangan untuk aku jual keliling" keluh Adel dengan lesu.
"Ya aku juga dapat info dari group kelas, dan mau kasih tau kamu juga bingung karena kamu gak ada ponsel" ucap Cika dengan tak enak.
Adel tersenyum, dia menggelengkan kepala nya tanda ia tak apa-apa.
Hingga obrolan mereka terhenti saat guru masuk, pelajaran demi pelajaran pun di mulai dengan Adel yang sangat serius mendengarkan.
Sedangkan Cika, dia malas karena pelajaran yang sangat ia tak suka dan membuatnya pusing.
*
Bel istirahat pun berbunyi, namun semua anak kelas 12 sudah siap untuk pulang karena memang sudah di perbolehkan pulang.
Adel dan Cika langsung menuju kantin, Cika akan menemani Adel untuk mengambil dagangannya dan setelah nya baru pulang.
"Bu, aku mau ambil dagangan. Dan untuk 2 hari ke depan mungkin aku tak akan datang karena libur" jelas Adel pada Ibu kantin.
"Ambil saja Nak, udah habis juga dagangan kamu. Oh iya gak apa, kalau masuk lagi jangan lupa ya bawa lagi" balas Ibu kantin dengan ramah.
Adel mengangguk, dia menerima uang nya dan setelah itu pergi bersama dengan Cika.
Sampai parkiran mereka pun berpisah, karena memang Cika sudah di jemput oleh sopir nya.
"Samapi ketemu minggu depan Del, tapi kalau aku bosan aku akan main ke Rumah mu ya" ucap Cika yang sudah masuk ke dalam mobil.
"Iya Cik, aku tunggu kamu di Rumah" balas Adel tersenyum.
Keduanya pun berpisah dengan kendaraan masing-masing,
Adel mengayuh sepedah nya untuk ke toko kelontong langganannya, dia akan membeli beberapa bahan kue untuk esok jualan.
Beberapa menit berlalu, ia sampai dan langsung menyimpan sepeda nya.
"Adel, kesini dulu Nak" teriak pemilik toko.
Adel terperangah, dia cukup kaget namun tetap saja langsung menemui pemilik toko.
"Ada apa Paman, kenapa teriak?" tanya Adel dengan bingung.
Huh.
Pemilik toko menghela nafas lega kala melihat Adel datang.
"Kamu bisa bantu Paman tidak?" bukannya menjawab, namun Adel malah mendapatkan pertanyaan kembali.
"Bisa Paman" jawab Adel,
"Tolong bantu Paman layani pelanggan dulu ya, Paman akan di meja kasir, pegawai Paman mendadak keluar kerja" jelas Paman dengan tak enak.
Adel tersenyum, dia lalu menganggukan kepala nya tanda setuju.
Namun sebelum itu, Adel menyimpan tas dan tempat dagangannya dulu di belakang.
Baru setelah itu ia langsung saja melayani pembeli yang cukup banyak.
Langkah kecil nya terus saja kesana kemari dengan lincah, bahkan ia melayani pembeli dengan suka cita dan senyuman ramah.
"Ehh ko, itu siapa? Pelayan baru ya?"
"Mending ini pelayannya ko, daripada yang kemarin jutek abis"
Beberapa pembeli memberikan respon baik pada Adel, karena ia melayani pembeli dengan tetap ramah.
Sedangkan sang pemilik toko hanya tersenyum saja menanggapi obrolan dari beberapa pembeli nya.
*
Hingga jam 2 siang Adel masih di toko dan para pembeli sudah tak terlalu banyak seperti tadi.
Dia istirahat dan menikmati makanan yang di berikan oleh Istri dari Paman pemilik toko.
"Nak, ini belanjaan kamu" ucap Paman memberikan plastik yang cukup besar dan banyak bahan kue di dalam nya.
Ehh.
"Paman, ini terlalu banyak dan aku gak akan bisa bayar semua nya" jelas Adel terkejut dan bingung.
"Kamu tak usah membayar nya Del, ini bayaran atas kamu yang sudah membantu Paman di toko"
"Oh iya, Paman dengar besok kamu libur kan? Bagaimana kalau pagi sampai siang kamu kerja saja disini. Nah, kalau sudah masuk sekolah lagi kamu kerja dari pulang sekolah"
"Bagaimana?"
Paman dan Istri nya memberi tawaran, mereka tau bahwa Adel anak baik dan juga cekatan.
Tak ada yang salah jika mereka menawari pekerjaan, agar mereka juga bisa membantu ekonomi nya.
"Wah benarkah Paman? Adel mau Paman" jawab Adel dengan bahagia.
"Baiklah kalau begitu, kamu pulang sana takut Ibu mu mencari" ucap Istri Paman dengan lembut.
Adel mengangguk, dia lalu berpamitan dan tak lupa juga membawa belanjaan serta box dagangannya.
Paman membantu Adel untuk mengikat belanjaan di belakang sepeda yang memang ada tempat boncengannya.
Setelah itu Adel pun berlalu untuk pulang,
"Anak itu baik dan juga ceria, namun kenapa warga tak menyukai nya ya Pak" celetuk Istri nya dengan sedih.
"Biarkan saja, kalau keterlaluan baru kita bantu"
"Sebenarnya Paman juga kesal sama warga, malah menghina dan menghina saja bisa nya"
Huh.
Keduanya membuang nafas kasar, lalu setelah nya masuk ke dalam toko.
*
Adel sampai ke Rumah dengan senyuman di wajah nya, dia lalu mengambil belanjaan dan melangkah ke dalam Rumah.
"Hei Adel, ngerampok dari mana kamu? Itu belanjaan banyak amat" celetuk tetangga nya dengan sinis.
Huh.
Belum juga masuk udah ada pengganggu saja, namun Adel mengabaikannya dan masuk ke Rumah saja.
"Anak tak tau tatakrama dan sopan santun dasar" gerutu tetangga nya dengan kesal.
Sedangkan di Rumah Adel, ia langsung ke dapur dan menghampiri sang Ibu.
"Kamu darimana saja sih Nak, Ibu khawatir tau" omel Ibu dengan wajah lega nya.
"Maafin Adel ya Bu, tadi Adel di suruh Paman bantuin layani pembeli dulu di Toko"
"Dan ini belanjaannya serta di berikan gratis dari Paman, katanya bayaran buat Adel karena udah bantuin dia"
Dan, mengalirlah cerita dimana Adel di tawari kerja dan ia sudah menerima nya.
Ibu tersenyum, dia tak akan melarangnya selagi benar dan juga Adel sendiri tak keberatan.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
bunda s'as
bukannya Adel gak tau tatakrama dan sopan santun nanya nya juga gak sopan dan gak ada tatakrama dasar tetangga luknut ...
2023-11-26
0