Bab 5. Pindah Rumah

...----------------...

Liam kembali ke kamar Lilis lewat tengah malam ketika Lilis sudah terlelap dalam dunia mimpi. Lelaki itu sengaja melakukan itu agar terhindar dari serangan Lilis yang menurutnya terlalu ekstrim. Sungguh, Liam belum siap untuk memberikan keperjakaannya kepada istri yang sama sekali tak dicintainya itu.

Mungkin dunia sudah terbalik karena biasanya pengantin wanita yang kerap mengindari dan ketakutan dengan malam pertama. Sungguh berbeda dengan Lilis yang malah sengaja menggoda suaminya.

Sebenarnya Lilis bukanlah tipe perempuan penggoda. Ia bersikap blak-blakan dan terbuka hanya pada suaminya saja. Pasalnya, selama ini Lilis selalu dididik tentang tata krama yang baik oleh kedua orang tua angkatnya. Perempuan itu juga banyak belajar dari ibu angkatnya yang bernama Lasmi, agar dirinya bisa menjadi istri yang taat setelah menikah nanti.

****

Pagi yang cerah menerbitkan cahaya kehidupan yang menyebar ke segala penjuru arah. Namun, pagi itu Lilis merasa kalah karena suaminya sudah bangun terlebih dahulu sebelum dirinya terjaga. Lilis sedikit kesal, terlebih malam pertama mereka tadi malam juga gagal.

Akan tetapi, sikap Liam terlihat santai dan tak acuh terhadap hal itu. Membuat Lilis merasa sedikit curiga dengan perasaan Liam terhadapnya.

"Kenapa Ay nggak bangunin Lilis tadi malam?" Pertanyaan Lilis membuat Liam mengalihkan pandangan dari cermin yang tengah dipandangnya.

"Kamu sudah bangun? Bersiaplah! Hari ini juga kita akan pindah," ujar Liam mengalihkan topik pembicaraan.

"Pindah?" Atensi Lilis pun berhasil teralihkan. Perempuan itu mengernyit tak mengerti.

"Iya. Aku sudah minta izin pada kakek kamu dan dia mengizinkanku untuk membawamu pindah ke rumah aku. Kamu mau?"

"Mau, atuh," jawab Lilis sambil tersenyum lebar. Sebagai seorang istri, tentu akan tinggal di rumah suami. Rasa kesalnya pun sudah tak ada lagi.

"Kalau begitu segera bersiap. Aku akan menunggu di luar," kata Liam. Lilis pun mengangguk mengiyakan.

Rasa kesal yang menaungi hati Lilis sebelumnya berganti rasa bahagia. Lilis jadi bersemangat lantaran akan diajak pindah ke rumah suaminya. Yang artinya, mereka akan tinggal berdua saja.

****

Hari berganti tanpa terasa. Sudah seminggu lamanya Lilis menyandang gelar Ny. Liam Pranaja. Namun, selama itu pula perempuan itu belum berhasil memperdaya suaminya. Jangankan terjamah, tersentuh sehelai rambut saja belum pernah.

Liam seperti sengaja menghindari perempuan itu, tetapi Liam selalu beralasan jika dirinya masih malu. Menurut Lilis, sikap Liam itu terlalu kaku.

Menghadapi suami yang kaku membuat Lilis seperti menjalani kehidupan rumah tangga yang datar. Tapi perempuan itu tetap bersabar karena cintanya kepada Liam sangatlah besar.

"Cinta sejati itu tak perlu dicari. Dia bisa menemukan takdirnya sendiri."

Lilis selalu berkata seperti itu pada dirinya sendiri, seolah memberinya kekuatan agar bisa sabar untuk mendapatkan cintanya Liam.

Pagi itu, seperti biasa Lilis selalu berbelanja sayuran di tukang sayur bersama ibu-ibu di kompleks perumahannya. Kini, Lilis sudah sedikit akrab dengan mereka. Sikap Lilis tak lagi pendiam seperti pertama kali datang ke ibu kota. Perempuan itu lebih cepat beradaptasi setelah menikah.

"Eh, Bu Ibu. Kalian ada yang punya kenalan seorang MUA yang bagus tapi murah, nggak? Nanti sore anak saya mau lomba jadi model di sekolahnya, tapi saya nggak punya uang kalau harus ke salon kecantikan, sedangkan saya sendiri nggak bisa dandan," ujar perempuan yang bernama Salma. Dia adalah istri dari ketua Rukun Tetangga di kompleks perumahan Liam.

"Aduh, saya nggak tahu kalau murah, Bu Salma. Soalnya saya biasanya kalau mau ada acara penting suka minta didandani ke salon mahal," celetuk tetangga Lilis yang lain. Namanya Dona. Suaminya adalah seorang manager di sebuah hotel bintang lima. Perempuan itu selalu bergaya ala orang kaya, padahal beli sayuran saja masih suka ngutang kepada Mang Karna—tukang sayur di kompleks mereka.

Lilis sudah memahami setiap karakter dari semua tetangganya. Dia hanya tersenyum menanggapi kelakuan mereka. Anggap saja hiburan kala hatinya sedang kesepian. Setelah menikah, Liam terlalu sibuk dengan pekerjaan. Hal itu membuat Lilis harus banyak bergaul agar dirinya tidak merasa kesepian di rumah.

"Kalau cuma merias wajah buat lomba mah sepertinya Lilis juga bisa, Bu RT," cetus Lilis membuat kedua mata Salma berbinar seketika.

"Yang bener, Lis? Kamu bisa merias wajah? Kamu punya make up-nya?" tanya Salma untuk memastikan saja. Lilis mengangguk kepalanya menanggapinya.

"Halah, bohong kali. Memangnya kamu pernah dandan? Denger-denger kamu, kan, berasal dari desa. Memangnya ngerti tentang fashion dan make up kekinian," celetuk Dona sedikit nyinyir.

Lilis bersikap tenang untuk menanggapi tetangganya yang satu ini. "Ya tahu, atuh, Bu Dona. Waktu di desa, teh, Lilis pernah jadi asisten perias pengantin. Segala jenis riasan dia mah jagonya. Lilis banyak belajar dari dia. Namanya Kang Lana. Walaupun dia laki-laki, tapi pinter banget merias wajah," terang Lilis menceritakan tentang guru make upnya.

"Ih, namanya nggak meyakinkan gitu. Jangan-jangan amatiran," cibir Dona lagi.

Lilis mencebik, tetapi masih bersikap sabar. Perempuan itu pun beralih lagi pada Salma. "Gimana Bu RT? Kalau sama Lilis mah gratis," tanya Lilis meyakinkan Salma lagi.

...----------------...

...To be continued...

Terpopuler

Comments

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

gaya elit ekonomi sulit utang melilit

2023-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Masalah Besar
2 Bab 2. Sebuah Syarat
3 Bab 3. Setuju
4 Bab 4. Malam Pertama
5 Bab 5. Pindah Rumah
6 Bab 6. Ikutan Kursus
7 Bab 7. Cantik Maksimal
8 Bab 8. Menginap
9 Bab 9. Cara yang Berbeda
10 Bab 10. Sengaja Mengatur
11 Bab 11. Pembawa Keberuntungan
12 Bab 12. Hadiah
13 Bab 13. Cemburu
14 Bab 14. Teman Dekat
15 Bab 15. Sakit
16 Bab 16. Marah
17 Bab 17. Kesepian
18 Bab 18. Wejangan Papa
19 Bab 19. Jemput Istri
20 Bab 20. Mau Jadi Pacar Aku?
21 Bab 21. Kutunggu Jandamu.
22 Bab 22. Ramainya Rasa
23 Bab 23. Buka Puasa
24 Bab 24. Posesif
25 Bab 25. Bertemu Mama
26 Bab 26. My Support System
27 Bab 27. Masalah Besar
28 Bab 28. Rencana Perdamaian
29 Bab 29. Menjadi Penengah
30 Bab 30. Service Spesial
31 Bab 31. Anaknya Pak RT
32 Bab 32. Mengambil Kesempatan
33 Bab 33. Penguasa Dilawan Penguasa
34 Bab 34. Percayalah! Aku Akan Setia
35 Bab 35. Kuliah
36 Bab 36. Butuh Perjuangan
37 Bab 37. Ke Luar Kota
38 Bab 38. Udah Izin
39 Bab 39. Serangan Jantung
40 Bab 40. Kecewa
41 Bab 41_ Egois
42 Bab 42. Impas
43 Bab 43. Benih-Benih Cinta
44 Bab 44. Tabrak Lari
45 Bab 45. Menghindar
46 Bab 46. Itu Kamu
47 Bab 47. Sadar Atuh, Yan!
48 Bab 48. Lupa Tatakrama
49 Bab 49. Penonton
50 Bab 50. Film Dokumenter
51 Bab 51. Ancaman
52 Bab 52. Pelakunya
53 Bab 53. Benang Merah
54 Bab 54. Melarang Ke mana-mana
55 Bab 55. Masih Beruntung
56 Bab 56. Tak Terkendali
57 Bab 57. Pacar?
58 Bab 58. Stempel Jadian
59 Bab 59. Diculik
60 Bab 60. Meminta Bantuan
61 Bab 61. Pasrah
62 Bab 62. Ketahuan
63 Bab 63. Pahlawan
64 Bab 64. Jatuh
65 Bab 65. Takdir
66 Bab 66. Syndrom Baby Blues
67 Bab 67. Gara-Gara Ulat Bulu
68 Bab 68. Memulai Aktivitas
69 Bab 69. Super Sibuk
70 Bab 70. Terlambat
71 Bab 71. Memanjakan Suami
72 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1. Masalah Besar
2
Bab 2. Sebuah Syarat
3
Bab 3. Setuju
4
Bab 4. Malam Pertama
5
Bab 5. Pindah Rumah
6
Bab 6. Ikutan Kursus
7
Bab 7. Cantik Maksimal
8
Bab 8. Menginap
9
Bab 9. Cara yang Berbeda
10
Bab 10. Sengaja Mengatur
11
Bab 11. Pembawa Keberuntungan
12
Bab 12. Hadiah
13
Bab 13. Cemburu
14
Bab 14. Teman Dekat
15
Bab 15. Sakit
16
Bab 16. Marah
17
Bab 17. Kesepian
18
Bab 18. Wejangan Papa
19
Bab 19. Jemput Istri
20
Bab 20. Mau Jadi Pacar Aku?
21
Bab 21. Kutunggu Jandamu.
22
Bab 22. Ramainya Rasa
23
Bab 23. Buka Puasa
24
Bab 24. Posesif
25
Bab 25. Bertemu Mama
26
Bab 26. My Support System
27
Bab 27. Masalah Besar
28
Bab 28. Rencana Perdamaian
29
Bab 29. Menjadi Penengah
30
Bab 30. Service Spesial
31
Bab 31. Anaknya Pak RT
32
Bab 32. Mengambil Kesempatan
33
Bab 33. Penguasa Dilawan Penguasa
34
Bab 34. Percayalah! Aku Akan Setia
35
Bab 35. Kuliah
36
Bab 36. Butuh Perjuangan
37
Bab 37. Ke Luar Kota
38
Bab 38. Udah Izin
39
Bab 39. Serangan Jantung
40
Bab 40. Kecewa
41
Bab 41_ Egois
42
Bab 42. Impas
43
Bab 43. Benih-Benih Cinta
44
Bab 44. Tabrak Lari
45
Bab 45. Menghindar
46
Bab 46. Itu Kamu
47
Bab 47. Sadar Atuh, Yan!
48
Bab 48. Lupa Tatakrama
49
Bab 49. Penonton
50
Bab 50. Film Dokumenter
51
Bab 51. Ancaman
52
Bab 52. Pelakunya
53
Bab 53. Benang Merah
54
Bab 54. Melarang Ke mana-mana
55
Bab 55. Masih Beruntung
56
Bab 56. Tak Terkendali
57
Bab 57. Pacar?
58
Bab 58. Stempel Jadian
59
Bab 59. Diculik
60
Bab 60. Meminta Bantuan
61
Bab 61. Pasrah
62
Bab 62. Ketahuan
63
Bab 63. Pahlawan
64
Bab 64. Jatuh
65
Bab 65. Takdir
66
Bab 66. Syndrom Baby Blues
67
Bab 67. Gara-Gara Ulat Bulu
68
Bab 68. Memulai Aktivitas
69
Bab 69. Super Sibuk
70
Bab 70. Terlambat
71
Bab 71. Memanjakan Suami
72
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!