Ajakan menikah

❌NO BOOM LIKE❗❗

...~Happy Reading~...

Waktu terus bergulir dan Alena menjalani hidupnya dengan tenang tanpa ada gangguan dari pria yang ia temui seminggu yang lalu. 

"Mom, apa hali ini kau akan mengantalkan Arsha ke sekolah? " menengadah pada Alena yang tengah memasukkan bekalnya.

Alena memaksakan senyum dengan wajah murung. "Mommy ada meeting pagi ini, Arsha berangkat diantar sama grandpa aja ya, " ucap Alena sedih. Karena kesibukan menjalankan perusahaan orang tuanya membuat Alena tidak memiliki banyak waktu untuk Arsha. 

"Kau bisa mengantar Arsha, biar Freya saja yang menghadiri meetingnya! " usul papa menimpali obrolan anak dan cucunya. 

"No! Alsha sama glandpa saja, " tolak Arsha semangat. Tidak seperti biasanya yang akan merajuk saat Alena tidak bisa mengantar. 

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dari mommy, Boy? " tanya Alena dengan mata memicing, menatap curiga pada bocah kecil itu. 

"Tidak! " jawab Arsha seraya menggeleng cepat. 

"Alsha tidak ingin membuat mommy capek. Jadi, ibunda latu bisa bekelja dengan tenang! " lanjut Arsha tersenyum lebar. Ia terpaksa berbohong pada Alena karena ia tidak ingin membuat wanita itu marah saat mengetahui dirinya sering bertemu Ezra saat disekolah.

"Baiklah, " ucap Alena akhirnya. 

"Ma, Pa. Aku berangkat dulu! " Alena mencium punggung tangan kedua orang tuanya, kemudian beralih pada Arsha yang tengah melahap sarapan.

"Mommy berangkat dulu, jangan nakal, jangan berkelahi, jangan jajan sembarangan, ja__."

"Jangan mau di bawa olang asing, " potong Arsha yang sudah hafal pesan Alena setiap harinya. 

"Good, Boy! " Alena melabuhkan kecupan di kening dan kedua pipi Arsha, sebelum berlalu.

Setibanya Alena di kantor, ia langsung di sambut oleh Freya sahabat sekaligus orang kepercayaannya di perusahaan. 

"Hari ini kita ada pertemuan dengan pemilik AM Corporation di resto XX , " kata Freya mulai membacakan agenda Alena pagi ini. 

"Baiklah, " sahut Alena singkat. Ia mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan yang ia geluti. 

*

*

"Bagaimana? " tanya Ezra yang duduk di kursi belakang kemudi. 

"Nama lengkapnya Alena Zora Harrison, dia menjadi direktur utama di perusahaan Harrison semenjak 2 tahun yang lalu. Dan baru kembali ke tanah air minggu kemarin, " ungkap Cakra menjelaskan. 

"Tunggu! Bukankah Tuan Harrison tidak memiliki anak, ya? " Ezra mengangkat sebelah tangannya agar Cakra berhenti sejenak membaca data diri Alena. Keningnya berkerut dalam, berbagai pertanyaan muncul di benak pria itu.

Tuan Harrison merupakan salah satu rekan bisnis Ezra, bukan rahasia umum lagi kalau pernikahan keduanya tidak dikaruniai keturunan selama ini.

"Ini yang masih menjadi tanda tanya dan dalam penyelidikan orang kita, satu yang pasti entah itu keturunan Harrison ataupun yang lain, wanita itu adalah orang yang sama denganmu lima tahun yang lalu. "

Ezra mengangguk membenarkan, tak lama kemudian mobil yang membawa Ezra berhenti didepan sebuah taman kanak-kanak.

"Arsha, " panggil Ezra, ia segera keluar dari dalam mobil saat melihat Arsha keluar dari kelasnya.

"Daddy, " pekik Arsha berlari memeluk pria yang ia anggap sebagai ayahnya. 

Ezra tersenyum memeluk erat bocah yang ada dalam dekapannya. Ia tidak ingin kehilangan kebahagiaan ini. Ia sudah mempunyai bukti yang akurat, yaitu hasil tes DNA yang membuktikan Arsha adalah putra kandungnya. 

*

*

"Selamat datang Nona Freya dan__, " Ezra sengaja menggantung kalimatnya. Sedikit memiringkan kepalanya melirik Alena yang menunduk menatap layar ponsel.

"Alena! namanya Alena Zora, dia adalah atasan saya! " sela Freya memperkenalkan Alena. Ia menyikut lengan Alena agar wanita itu menyadari siapa yang datang

"Hallo calon istriku! " mendengar panggilan aneh tersebut membuat Alena mendongak.

Ia sangat terkejut melihat sosok pria yang berdiri didepannya.

"Kau! " pekik Alena. Ezra mengangguk seraya mengulas senyum.

"Klien kita ini? " tanya Alena beralih menatap Freya, sedangkan tangannya menunjuk pada Ezra. 

Freya hanya mengangguk lemah, ia tidak bisa mencerna situasi apa yang tengah terjadi. Kenapa klien mereka mengatakan Alena calon istrinya, apa diam diam Alena menjalin hubungan dengan pria itu tanpa sepengetahuannya.

"Mommy," belum hilang rasa terkejut Alena, kini ia kembali shock melihat putranya juga ada di sana.

"Sayang, kok kamu ada disini! " tanya Alena ketika Arsha sudah berdiri didekatnya.

Alena mengikuti kemana arah mata Arsha, sejenak pandangan mereka beradu. Alena segera membuang muka ke lain arah, enggan bersitatap terlalu lama dengan pria itu.

"Kau menculik anakku? " tuding Alena sengit.

"Anak kita Sayang! " Alena mendengus sebal, berbicara dengan Ezra selalu membuatnya emosi.

Freya menatap lekat wajah Ezra kemudian beralih pada Arsha yang berdiri di samping pria itu, matanya membulat sempurna saat menyadari kemiripan mereka. 

"Ale, jangan bilang dia pria asing malam itu? " tanya Freya tanpa mengalihkan pandangannya dari objek menakjubkan itu. 

"Aku tidak tau, " cicit Alena.

"Tebakan anda tepat sekali Nona, " jawab Ezra tersenyum lima jari. Ia bahkan mengabaikan tatapan tajam Alena yang terus menghujam dirinya. 

"Kita kesini untuk meeting bukan membahas hal yang tidak penting seperti ini, " ketus Alena sembari duduk di tempat semula.

"Biar Freya sama Cakra aja ya meeting, kita harus menyelesaikan masalah kita! " ujar Ezra dingin. Ia harus bergerak cepat sebelum Alena menghilang lagi.

Menyeret wanita itu menuju salah satu ruang VIP yang ada di restoran tersebut.

"Lihat ini! " titah Ezra tegas, ia menyodorkan sebuah map ke hadapan Alena. 

Alena membaca setiap kata yang tertuang dalam lembaran kertas dengan logo rumah sakit tersebut. Sesuai kecurigaan Alena, pria itu adalah ayah biologis Arsha. 

"Lalu? " tanya Alena menegakkan tubuhnya, menatap lurus pada Ezra. 

"Aku mau anakku, " jawab Ezra enteng. Ia tidak memperdulikan wajah Alena yang sudah mengeras menahan amarah. 

"Apa kau bicara tidak berfikir lebih dulu? Apa otakmu berada di dengkul? " tanya Alena sinis. "Meskipun kau adalah ayahnya, tapi kau tidak punya hak untuk mengambil Arsha dariku! " hardik Alena menggelegar. Untung saja ruang VIP kedap suara, jadi tidak ada pengunjung lain yang mendengar keributan mereka. 

"Menikahlah denganku! hanya itu satu-satunya cara agar kau tidak kehilangan Arsha, " nada suara Ezra terdengar melembut.

"Bulshit! " umpat wanita itu.

"Kau tidak punya pilihan lain, Sayang!" kata Ezra, nada suaranya terdengar dingin namun tidak ada amarah di dalamnya.

Alena meremas kuat kertas yang ada ditangannya. Ia tau keluarga Mettew bukanlah orang sembarangan.

Siapa yang tidak mengenal Ezra Alvaro Mattew, CEO AM corporation. Perusahaan yang paling berpengaruh di Asia.

"Aku tidak mau, " tolak Alena mantap.

"Tidak ada penolakan. Persiapkan dirimu untuk besok! " tegas Ezra, kemudian berlalu pergi.

Alena menatap bingung pada sosok pria yang hilang dibalik pintu. Kalimat Ezra terus menari di benaknya. Ia tidak mengerti maksudnya.

Ada apa dengan hari esok.

*

*

Tbc.

Terpopuler

Comments

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ezra ngomongnya lgsung singkat padat dan jelas yak🤤

2024-01-29

0

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ezra gercep yak lgsung mncari tau identitas Alena/Applaud/

2024-01-29

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

besok apa ya yg akan terjadi

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!