Bertemu

Lima tahun kemudian di bandara ibu kota Jakarta.

Seorang wanita cantik turun dari pesawat dan langsung mencuri perhatian orang yang ada di sana.

Memakai dress selutut, rambut hitamnya sengaja di gerai dan kaca mata hitam bertengger indah di hidung mancung wanita itu. Tapi yang lebih menarik lagi, seorang bocah tampan yang ia gandeng, berjalan dengan gagah di sampingnya.

"Alena! " pekik seseorang saat menyadari kehadiran wanita cantik itu.

Alena tersenyum lebar sembari merentangkan kedua tangannya, menyambut sang sahabat yang berlari ke arahnya.

"Aku kangen banget, " sungut Freya ketika sudah berhasil memeluk tubuh Alena.

"Uluh-uluh..Lo terlalu lebay, " cibir Alena terkikik geli melihat bibir gadis itu yang mengerucut lucu.

"Sayang, salim dulu sama Aunty! " seru Alena seraya melerai pelukannya, merendahkan pandangan pada bocah tampan itu.

"Halo aunty FLeya, " sapa Arsha mencium punggung tangan gadis yang ia panggil aunty tersebut.

"Freya sayang, bukan Fleya! " protes gadis itu, mengacak rambut Arsha.

"Aiiss.. Jangan di lusak, nanti gak tampan lagi sepelti Daddy, " keluh bocah kecil itu, membuat semua orang tertawa.

"Pa, aku pulang sama Freya. Papa sama Mama duluan, gak masalah kan? " tanya Alena, memutar badan menatap orang tuanya.

"Tidak apa, kamu hati-hati! " sahut mama, mengusap lembut sebelah lengan Alena. Kemudian ia melangkah menuju sebuah mobil yang tidak jauh dari sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Hei.. Kalau jalan pakai mata! " marah seorang pria pada bocah yang menabraknya.

"Kalau jalan pakai kaki, kalau mata gunanya untuk melihat! dasal bodoh! " maki Arsha dengan berani. Ia mengabaikan es krim miliknya yang sudah menyatu dengan lantai mall.

"Kau? " pekik Ezra marah, ia tak terima dihina oleh bocah ingusan tersebut.

"Tunggu Ez! " Cakra menahan tangan Ezra yang ingin menarik lengan bocah itu.

"Anak ini__," Cakra menatap Arsha dan Ezra bergantian.

"Kalian kembar, " bisik Cakra, sontak membuat Ezra tertawa.

Cakra mengabaikan tawa Ezra, ia masih mengamati wajah tampan bocah itu dengan seksama. Mata, hidung bahkan alisnya mirip dengan Ezra, hanya saja bocah itu lebih tampan di banding pria dewasa yang bersamanya.

"Jangan ngaco! Itu tidak mungkin. Aku hanya sekali meniduri wanita seumur hidupku, dan kau tau jelas siapa dia. " Ujar Ezra yakin.

"Bisa jadi anak ini hasil malam itu, " celetuk Cakra asal.

*

*

"Frey! Arsha mana? " tanya Alena, ia yang sibuk membahas pekerjaan tersentak begitu menyadari anaknya tidak ada lagi di sana.

"Hah! "

"Arsha gak ada! " pekik Alena panik, ia mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan dan tak menemukan Arsha. Segera ia bangkit dengan tergesa kemudian berlari keluar dari restoran.

Alena berlari di dalam kerumunan pengunjung mall, matanya bergerak gelisah mencari keberadaan sang buah hati. Bibir bawahnya ia gigit panik sembari bertanya pada pengunjung mall dengan memperlihatkan foto Arsha di ponselnya.

"Ale, gue ke pusat informasi dan lo nyari Arsha di sekitar sini! " usul Freya, lalu ia beranjak meninggalkan Alena.

"Arsha!" panggil Alena lagi berteriak. Wanita itu sudah tidak bisa berpikir jernih. Bibirnya bergetar dan air mata mulai membanjiri pipinya.

Banyak pasang mata yang menatap aneh pada wanita itu, tapi ia tidak peduli. Pikirannya berkecamuk.

"Arsha! " pekik Alena saat dari kejauhan ia melihat siulet yang mirip putranya. Ia segera berlari kencang tanpa peduli pada kemarahan orang-orang yang terusik karena ulahnya.

"Arsha, " Alena langsung menyambar tubuh kecil itu, menarik Arsha ke dalam pelukannya. Tak henti-hentinya Alena mencium seluruh wajah anaknya. Hingga sebuah suara deheman menyertakan wanita itu.

Pandangan yang semula tertuju pada sang anak, perlahan beranjak naik melihat sosok yang menjulang tinggi di hadapan mereka.

"Kau? " pekik Ezra terkejut. Wanita yang selama ini ia cari berdiri di hadapannya. Wanita yang berhasil mencuri hatinya hanya lewat foto dan hubungan satu malam itu.

"Anda mengenal saya? " tanya Alena heran menunjuk dirinya sendiri.

"Kau wanita yang bersama ku 5 tahun lalu di Mastreo Hotel, " ungkap pria itu dengan kebahagiaan yang membuncah. Namun Alena malah tertawa menciptakan banyak pertanyaan di benak Ezra.

Alena menggeleng tidak percaya. Meskipun ia sedikit terkejut saat pria itu mengatakan nama hotel yang sama dengan kejadian malam itu. Ia tidak bisa percaya begitu saja, toh hanya nama hotel.

"Maaf, anda salah orang! " ujar Alena di sisa-sisa tawanya. Ia menarik tangan mungil itu untuk segera pergi dari sana.

"No, kau adalah wanita malam itu. " Ezra langsung memeluk tubuh Alena yang sudah berbalik. Biarlah ia dikatakan pria bajingan karena sudah memeluk orang sembarangan, Ezra hanya ingin memastikan satu hal. Mata Ezra sesaat terpejam menghirup aroma tubuh wanita itu yang sangat ia rindukan. Wangi yang masih sama seperti lima tahun lalu.

"Kurang ajar! " hardik Alena melayangkan sebuah tamparan pada pria itu.

"Apa anda Daddy ku? " tanya Arsha berbalik dan berdiri disamping Ezra. Mata kecil itu menatap lekat pada pria tinggi tersebut. Sorot mata tajam Arsha perlahan melembut tergantikan dengan tatapan kerinduan.

"Ya, " jawab Ezra asal. Padahal dia sendiri belum yakin kalau bocah itu adalah anaknya, bisa jadi anak itu adalah putra wanita tersebut dengan suaminya. Tapi saat menatap wajah tampan itu, ada rasa aneh yang menyusup di relung hati Ezra.

"Bukan! Daddy Arsha masih bekerja jauh dan belum kembali, " sanggah Alena, kembali meraih tangan Arsha tapi kalah cepat dengan gerakan Ezra yang meraup tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

Nyaman. Itulah yang Arsha rasakan. Mata bocah tampan itu terpejam meresapi pelukan seorang ayah yang ia rindukan selama ini.

Alena yang menyaksikan hal itu sontak saja membuat matanya berkaca-kaca, namun dengan cepat ia menguasai diri kembali. Ia tahu Arsha merindukan sosok ayah, tapi Alena tidak ingin pria asing itu memberikan harapan palsu dan menyakiti hati anaknya.

"Ayo sayang! " ajak Alena lembut seraya mengusap sudut matanya yang berair.

Dengan berat hati Arsha pun mengurangi pelukannya, mendekatkan wajahnya pada telinga pria itu. "Anda halus bisa membuktikan kalau kau adalah Daddyku, " bisik Arsha di telinga pria itu.

"Pasti, Daddy janji padamu, boy! " sahut Ezra mantap. Hatinya kian menghangat memanggil dirinya sendiri dengan sebutan daddy.

"Kali ini kau bisa bebas dariku, tapi tidak lain kali. Aku yakin Arsha adalah anak ku, dan aku akan membuktikan hal itu. " Ancaman Ezra tegas dan dingin. Ia harus tetap terlihat cool di hadapan wanita yang diam-diam dia cintai selama ini.

"Selidiki tentang wanita itu Cakra! dan segera lakukan tes DNA! " titah Ezra dingin. Matanya menatap lurus pada sepasang ibu dan anak tersebut.

*

*

Tbc.

Terpopuler

Comments

Vina Dawolo

Vina Dawolo

klu jodoh Ndak akan kemana

2024-02-01

0

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅🪭

ezra mah ga ngalah sama bocil yak wkwk

2024-01-29

0

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

cpt banget ya udh 5 tahun aja dan tau² Alena udh punya anak

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!