2. Da' Rain Cafe & Resto

Setelah kepindahan Rain ke apartemen hidupnya yang dulu terasa sunyi dan gelap kini terasa ramai dan sedikit berwarna. Tak jarang dirinya lebih sering menghabiskan waktu di apartemen daripada di luar seperti dulu.

Namun sepertinya kenyamanan ini membuat Rain lupa akan sesuatu, jika semua yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara.

Siang hari yang cerah ini membuat semua orang masih tetap bersemangat untuk beraktivitas, seperti yang terjadi saat ini. Suasana di Da' Rain Cafe & Resto yang begitu ramai tak membuat karyawan di sana kewalahan.

Da' Rain Cafe & Resto sendiri memiliki konsep yang cukup unik, terdapat Cafe dan Bar untuk anak muda hangout juga terdapat Restoran dengan berbagai macam jenis makanan untuk semua kalangan.

Cafe ini dibangun di dekat gedung perkantoran, universitas, sekolah ataupun bangunan lainnya. Selain itu cafe ini juga terkenal ramah untuk anak kecil ataupun balita, tak jarang cafe ini menjadi pilihan yang sering dikunjungi.

Begitu juga dengan sekelompok gadis muda yang tengah menikmati makan siang mereka, siapa lagi kalau bukan Rain dan kawan-kawan.

"Gimana liburan lo pada ?" Tanya gadis dengan gaya rambut berponi, Mikayla.

"Gak gimana-gimana, paling nyantai aja di apart. Sorry ya kerjaan gue banyak gak sempet healing jadinya." Jelas Rain tanpa beban.

"Lagian lebih enak kan juga di apart, apalagi nonton drama sama ditemenin cemilan, udah puas gue." Tambah Rain dengan seneng.

"Udah gue duga lo pasti bakal ngomong kayak gitu, gue udah bosen kali di rumah terus, pengen keluar tapi yang nemenin lagi pada sibuk sendiri-sendiri, apalah daya diri ini." Jelas Kay dengan tersenyum masam.

"Ya lo jangan nunggu kita, sesekali healing sendiri itu penting loh Kay. Me Time sama diri sendiri itu lebih penting, justru pas kita pada sibuk lo bisa seneng-seneng sendiri." Jelas Rain yang khawatir.

"Iya gue tahu Rain, tapi gak enak kalau keluar sendiri. Enak kan tuh kalau ramai-ramai, kan ada yang bisa diajak ngobrol, lebih seru itu." Kesel Kay.

"Mana liburan tinggal sebentar lagi." Murung Kay mengingat sebentar lagi liburan semester akan segera usai.

"Argh, gue gak terima ! Gue masih pengen liburan lagi ...." Teriak Kay dengan penuh kekesalan.

Teriakan Kay membuat semua mata tertuju pada mereka, berbeda dengan Rea dan Rain yang tampak tidak peduli, sepertinya Freya merasa sedikit tertekan, em mungkin ?.

'Dosa apa gue punya temen kayak mereka, untung sayang !' Ungkap Freya dalam hati sambil mengelus dada merasa tidak berdaya.

Freya gadis dengan rambut balayage-nya itu berusaha menenangkan Kay agar tidak terlalu meledak.

Sedangkan Rea dengan rambut perak bergaya butterfly hair cut itu tampak tidak peduli, dia masih fokus menghabiskan makan siangnya yang lebih menarik daripada mengurusi tingkah alay seorang Mikayla.

Sementara Rain dengan rambut shaggy layer-nya terlihat seperti tengah menonton drama yang ditemani oleh cemilan ringan di dekatnya.

"Udahlah Kay, kan habis ujian kita juga bakal liburan lagi. Jangan kayak gini malulah dilihatin banyak orang." Jelas Freya sambil berusaha menutupi mukanya.

Begitu juga dengan Kay yang sepertinya baru sadar, dia melihat ke sekitar dan benar saja, semua mata tertuju padanya. Akhirnya Kay hanya diam tertunduk dengan muka merahnya tanpa tahu jika hal itu membuat mereka ingin tertawa.

'Lucu' Ah sepertinya pesona seorang Mikayla berhasil menarik perhatian seorang Playboy ?.

"Jadi ?" Tanya Rea yang sepertinya sudah jengah degan tingkah lebay seorang Mikayla.

"Hah ... ?" Lola Kay yang justru menambah kesan imut dan lucu Kay.

Kay yang gagal paham tengah maksud dari pertanyaan Rea pun tak sadar akan tingkahnya itu. Rain yang tidak ingin Kay bertambah malu lagi pun berusaha menyampaikan maksud dari pertanyaan Rea.

"Maksud Rea itu, lo ngajak kita kumpul disini buat apa ?" Tanya Rain dengan jelas dan lugas.

"Ooh itu, gak penting-penting banget sih. Cuma kan berhubung bentar lagi kita masuk sekolah, gue mau ajak kalian belanja perlengkapan sekolah. Gimana, mau gak ?" Tanya Kay tanpa beban seakan-akan dirinya tidak merasa salah.

Rea yang mendengar hal itupun ingin marah, mengingat jika seharusnya dia tengah menghabiskan waktu berharganya dengan bersantai-santai ria.

Tapi karena curut satu ini waktunya habis terbuang percuma terlebih dia harus melakukan hal paling membosankannya untuknya.

Disinilah mereka di sebuah mall yang tidak jauh dari cafe tempat mereka makan tadi dan inilah yang sedang terjadi.

5 jam sudah berlalu dan mereka masih mengelilingi mal tanpa henti hanya menghasilkan beberapa stationary dan masih terus mencari.

Pada kenyataannya tidak hanya stationary yang mereka beli, beberapa dari mereka membeli baju, skincare, make up, dan yang lainnya.

"Guys, ini shopping nya masih lanjut gak ? Kita udah keliling mall 5 jam loh, kalian gak lapar ?" Tanya Rain sembari menunjukkan jam HP nya.

"Hah, udah jam segitu ! Perasaan baru aja sampai, kok udah jam segitu sih ?" Tanyanya sambil terheran-heran.

"Kay coba lihat jam lo deh !" Pinta Freya dengan lembut.

Kay pun langsung mengikuti perkataan Freya dan yang benar saja jam sudah menunjukkan pukul 16 : 35.

Kay yang masih terheran-heran pun tambah terkejut melihat jam pada HP nya. Dia tidak mengira jika sudah 5 jam lebih berada di mall dan sepertinya dia baru sadar jika perutnya sudah mengeluh kelaparan.

"Hehehe, maafin Kay ya ! Kay pikir masih jam 1 siang, abis tadi itu mataharinya panas banget." Elak Kay yang tidak ingin dimarahi Rea.

"Yaudah, berhubung ini udah sore banget. Kita mau makan di mall apa cari diluar ?" Tanya Rain langsung.

Aah sepertinya Kay harus mengucapkan terimakasih sama Rain setidaknya dia selamat dari amukan Rea. Namun sepertinya amarah Rea masih belum reda, saat Kay ingin memberikan jawaban Rea sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Di ...."

"Diluar aja sekalian jalan pulang !" Ujar Rea yang tidak bisa dibantah sembari pergi ke arah basement meninggalkan yang lainnya.

"Kalian ?" Tanya Rain dengan tenang.

"Kita ikut aja. Nyusul Rea yuk, gue takut tuh anak kenapa-napa !" Panik Freya yang khawatir dengan keadaan Rea.

Kay yang baru pertama kali di perlakukan seperti ini pun merasa tidak senang namun disisi lain dirinya juga merasa bersalah karena telan membuat Rea marah.

Jadi mau tidak mau dirinya mengikuti Rain dan Freya yang sudah terlebih dahulu pergi ke basement meskipun sedikit kesulitan.Banyaknya belanjaan yang dirinya bawa membuat laju lari Kay sangat terhambat kini sesampainya di basement hanya tinggal dirinya seorang.

"Cepet Kay !" Teriak Freya dari dalam mobil.

Kay pun berusaha memasukkan belanjaannya yang terbilang banyak itu dan bergegas masuk ke mobil.

Sedangkan Rea yang tanpa menunggu Kay siap langsung menjalankan mobil dengan cukup cepat. Kay yang belum siap hampir saja terjatuh yang dengan sigap di tolong oleh Freya.

'Aah thank you Fre, lo emang Best Friend gue ....'

Sepanjang perjalanan menuju tempat makan mereka tidak ada yang memulai percakapan.

Kay yang biasanya bawel kini diam lantaran takut membuat Rea bertambah marah dan Freya yang sepertinya kelelahan hingga tertidur pulas, jika Duo R itu diam sudah biasa bukan ?.

Emm, sepertinya ada yang sesuatu yang berbeda dengan Rain. Tapi apa ... ?.

Sesampainya di sana, mereka langsung memesan makanan yang akan mereka makan. Namun tidak dengan Rain yang hanya memesan segelas Ice Cappucino.

"Kok lo gak pesen makan Rain ?" Tanya Kay dengan pelan.

"Lagi gak mood makan aja." Jawab Rain setengah-setengah.

Seketika keheningan melanda, mereka sibuk bermain HP masing-masing sembari menunggu pesanan mereka. Mereka semua fokus bermain HP, berbeda dengan Rea yang sedari tidak menatap Rain aneh.

'Ada apa ?'

Saat Rea ingin menanyakan hal itu, tanpa diduga pesanan mereka datang dan membuat rencana Rea gagal. Mereka pun memakan makanan mereka dengan hening, namun tiba-tiba sebuah suara memecah keheningan itu.

Rea yang melihat gelagat Rain pun langsung menanyakannya tanpa basa-basi.

"Itu siapa ?" Tanya Rea dengan tegas.

"Bokap." Jawab Rain dengan lemas tak bersemangat.

"Gue balik duluan yah, supir bokap gue udah di depan." Ujar Rain yang langsung pergi tanpa menunggu balasan mereka.

Rain berlari menuju sopir yang sudah menunggunya sedari tadi, dia bahkan mengabaikan teriakan Rea juga Kay. Mobil itu pergi berlalu menjauh membawa Rain kepada Tuan Rumahnya.

Rea dan Kay yang mengejar pun hanya bisa melihat mobil itu membawa pergi Rain menjauh dari mereka. Dengan sangat berat hati akhirnya mereka pergi meninggalkan tempat dengan perasaan sedih.

"Jadi apa maksud Papa tadi ?" Tanya Rain setelah sampai di Mansion Adeliano.

"Gak ada apa-apa, Papa cuma mau kamu ikut makan malam Raina. Kamu juga udah jarang banget pulang, salah kalau Papa kangen sama anak sendiri ?" Tanya Papa dengan menjebak.

"Tapi gak kayak gitu juga Pa caranya." Jelas Rain yang tidak terima dengan perlakuan Sang Papa.

"Emang kalau Papa minta baik-baik kamu bakal mau datang ?" Tanyanya lagi dengan tenang.

"Enggak kan. Raina kamu itu anak kesayangan Papa, bagaimana mungkin Papa gak tahu kamu kayak gimana. Sekarang naik ke kamar kamu mandi terus ganti baju, Papa tunggu di ruang makan. Kita makan malam bersama." Jelas Papa dengan tegas tanpa bisa dibantah.

Tak memerlukan waktu yang lama untuk Rain mandi dan ganti baju, meskipun begitu Rain tetap membuat semuanya menunggu di ruang makan.

Aah mungkin dia kurang nyaman karena ada sepasang anaconda yang akan menelannya bulat-bulat di bawah.

"Rain, ayo sini kita makan malam bareng sayang !" Basa basi Mama dengan mimik muka yang tak enak dilihat.

"Iya kak, kakak kan udah lama gak pulang." Ujar Sang Adik dengan maksud lain.

"Hmm." Jawab Rain dengan datar.

Rain langsung duduk tepat berhadapan dengan Sang Mama, malam itu untuk pertama kalinya mereka makan bersama setelah sekian lama berpisah.

Sang Adik yang melihat hal itupun diam-diam iri, kenapa dirinya tidak bisa sedekat itu dengan Sang Papa.

Mereka pun makan malam dengan hening dan tenang, terlebih dengan kehadiran Rain yang menambah kesenangan seorang Karava.

...----------------...

Ada sebuah kata 'Kembar Cermin', dapat diartikan kembar tapi tak sama. Bayi kembar yang tumbuh dengan karakter yang berlawanan seperti bercermin.

Sayangnya banyak orang tua yang terkadang memperlakukan anak kembar mereka seperti anak yang sama dan tulah yang terjadi pada Rain dan adiknya.

Yang satu dimanja dan Yang satu dibiarkan berjuang sendiri.

...----------------...

Https://www.gooddoctor.co.id/parenting/kesehatan-anak/tahu-istilah-kembar-cermin-serupa-tapi-tak-sama-dengan-kembar-identik/

...----------------...

To Be Continue

^^^2023.09.02^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!