Dua tahun kemudian ...
"Mas aku positif," kata karlina senang
"Benarkah." kata bastian tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Karlina memberikan tespek yang bergaris dua kepada suaminya dan raut bahagia terlihat dari wajah bastian.
Akhirnya usaha karlina tidak sia sia walaupun cukup membutuhkan waktu yang lama dan memberikan hasil.
Sekarang dia tidak membutuhkan film biru dan drakor, cerita cinta romantis untuk memupuk perasaan di hatinya.
Karena hanya dengan melihat film film itu, perasaan mengebu di hati dia timbun agar saat bercinta di ranjang dengan suaminya karlina mendapatkan pelepasannya.
Begitulah cara karlina akhirnya mampu mengatasi masalah ranjangnya, bagaimanapun dia harus mendapatkan rasa gairah bercinta saat bergulat di ranjang.
Mungkin pasangan suami istri di luaran sana tidak seperti karlina, tapi itulah yang terjadi pada bastian yang bertahan beberapa menit saat bercinta.
Bastian adalah suami yang baik dan terlihat lembut di luaran sana, tapi bagi karlina semua berubah saat setahun pernikahan mereka.
Bastian adalah suami pelit dan kurang perhatian, dia hanya memberikan uang belanja untuk dapur dan itupun karlina berhemat sebisa mungkin.
Karlina mengharapkan perubahan pada suaminya dengan kehamilannya sekarang.
Siapa tahu dengan memberikan keturunan untuk suaminya rumah tangga mereka akan berubah terutama bastian.
"Mas minta uang aku ingin beli kebutuhanku." kata karlina
"Kamu jangan boros lin, uang yang kuberikan setiap hari jangan di habiskan, kerjaan sedang sepi dan kamu harus berhemat." kata bastian
Setelah perkataan bastian itu karlina enggan lagi meminta uang kepada bastian jika menyangkut kebutuhan dirinya.
Selama pernikahan karlina semakin tahu sifat bastian yang irit dan bisa di katakan pelit, sehari dia memberikan uang untuk masak saja tapi tidak dengan kebutuhan yang lain.
Untuk jajan putrinya kanaya dan kebutuhan lain dia harus mengaturnya sebisa mungkin, dalam hati karlina berkata setidaknya dia masih makan tiga kali sehari dan melihat kanaya bersamanya.
Setiap kali karlina menguatkan diri akan perlakuan dan sikap bastian, tidak semua keinginannya terwujud.
Hari ini hari minggu bastian akan berangkat ke restorannya siang, semalam karlina memenuhi tanggung jawabnya melayani suaminya di ranjang.
"Mas ada anak anak masjid meminta dana maulid." kata lina kepada suaminya yang sedang bersantai minum kopi.
Bastian beranjak dari duduknya di lihat dari dalam bastian berbincang sebentar dengan pemuda masjid yang bastian kenal.
Setelah memberikan uang mereka berpamitan dan bastian masuk ke kamar dan mengangkat telefon. sekilas karlina mendengar bastian menyebutkan nama rendra adiknya yang tinggal di solo.
Karlina tahu betul adik bastian bernama rendra itu hanya menelfon kakaknya jika membutuhkan uang saja.
Bastian selalu mentransfer uang setelah mendapatkan telefon dari rendra dan karlina hanya bisa diam terima keadaan karena jika menyangkut keluarga, bastian tidak pernah mengatakan kepada istrinya.
Karlina diam diam memeriksa pesan di ponsel suaminya dan di sana ucapan terimakasih rendra tertulis setelah mendapatkan transferan uang.
Sungguh miris untuk masalah uang bastian sangat peduli kepada saudara saudaranya sedangkan istrinya untuk membeli bedak saja tidak di kasih.
Sifat bastian sudah membuat hati karlina kecewa tapi semua itu di tahannya karena yakin suatu saat karlina berharap bastian akan berubah.
Semakin hari kehamilan karlina semakin membesar dan ini sudah menginjak tujuh bulan, bastian dan karlina mengadakan syukuran tujuh bulanan di rumah.
Mengundang tetangga dan anak anak masjid, terlihat wajah bastian bahagia selama acara syukuran berlangsung.
"Lin rencana lahiran di mana.?" tanya mbk yuni
"Belum tahu mbk terserah mas bastian nanti di mana aku ikut saja." kata karlina
"Naya mau adik cantik apa ganteng.?" tanya yuni kepada kanaya yang sedang bermain dengan ridho anak mbk yuni.
"Naya mau seperti adik ridho mau. " kata naya melihat karlina
"Nanti kalau adiknya cantik sama seperti naya,ngk papa kan.? " kata lina
Karena menurut USG calon adik kanaya memang perempuan dan apapun jenisnya itu karlina maupun bastian bersyukur.
"Asyik nanti naya bisa main masak masakan ama dedek. " kata kanaya senang
Mbk yuni berpamitan pulang setelah acara selesai dan berkata kepada karlina untuk selalu sehat karena yuni melihat ada kesedihan di balik senyum karlina.
Acara syukuran berjalan lancar banyak doa yang di dapat karlina dan bayi di perutnya, karlina mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang atas doa baik yang di dapatkannya.
"Mas kapan kita belanja kebutuhan bayi karena sudah melewati tujuh bulan kita sudah bisa membeli kebutuhan dedek bayi mas.?" tanya karlina
"Minggu depan lin, karena uang sudah terpakai buat acara syukuran kemarin. " kata bastian meninggalkan karlina berangkat kerja
karlina diam dalam kesedihannya dan dia selalu menguatkan dirinya untuk bersabar dalam menghadapi suaminya.
Diam diam karlina juga membeli beberapa kebutuhan calon bayinya jika dia kepasar, bukan barang yang mahal dan mewah setidaknya karlina senang bisa membeli dengan uang simpanannya.
Semakin hari bastian bersikap seenaknya sendiri dan karlina masih berfikir positif, kanaya demi kanaya dan anak yang di kandungnya.
Persalinan hanya menunggu waktu lagi, mungkin kebahagiaan akan datang bersama lahir sang kacang bayi.
Karlina masih yakin bastian suaminya akan berubah dari sikap dan rasa sayang terhadap keluarga.
Malam ini bastian tidak pulang karena ada perusahaan yang menyewa masakan restoran miliknya.
Setidaknya bastian telah memberi kabar dan karlina senang dia menganggap ini adalah rezeki bayi dalam perutnya yang sebentar lagi akan lahir.
"ezzz... perutku mulas sekali," kata karlina
Sudah jam tiga pagi rasa mulas datang lagi dan kali ini ada air dan Latina yakin ini adalah air ketuban.
Karlina menelfon bidan yang biasa dia datangi dan kebetulan mereka lumayan dekat, dengan sungkan meminta bidan tina untuk mengirimkan mobil kerumah.
sampai di ruangan periksa bidan tina memeriksa karlina dan memang sudah pembukaan lima.
"lin suamimu kemana.?" tanya bidan tina
"Malam ini mas bastian tidak pulang mbk ada kerjaan." kata karlina yang mengelus perutnya sendiri.
"Tina terdiam mendengar perkataan karlina dalam hatinya sangat menyayangkan sikap bastian.
Karena tidak menjaga istri yang memang sudah menunggu hari, setidaknya meminta kerabat untuk menemani.
"Tidak Patut Di Contoh"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments