BSA 3

"Sayang kamu nikmat sekali aku akan keluar," kata bastian

Mereka sedang berada di kamar setelah tadi siang melaksanakan ijab kabul, pernikahan sederhana, hanya mengundang saudara dan teman dekat mereka.

Karlina sedikit menahan kesal dalam hati karena malam pertama bastian sungguh egois mendapatkan pelepasannya sendirian.

karlina membersihkan dirinya di kamar mandi dan di dalam mandi lina berfikir "mungkin karena capek saja makanya bastian cepat keluar," kata lina berfikir positif.

Karlina memutuskan menikah setelah enam bulan bastian mengatakan cinta dan melamarnya.

Karlina dan kanaya pindah ke rumah bastian, lina merasa beruntung mendapatkan suami bastian, suami yang mempunyai restorannya sendiri dan sudah pasti dia akan merasa hidup berkecukupan nanti kedepannya.

Lina berhenti dari pekerjaannya dan fokus dalam berumah tangga.

Setelah tiga hari pesta pernikahannya bastian sudah mulai bekerja kembali dan karlina menjadi ibu rumah tangga menjadi seorang istri layaknya ibu ibu yang lain.

...****************...

"Lin nanti mas pulang malam." kata bastian

Setelah lina pulang dari rumah sakit pasca melakukan operasi usus buntu karlina merasa bastian sedikit berubah dan lina masih berfikir positif untuk suaminya.

"Ya mas .. hati hati di jalan,"kata lina dan dia membawa putrinya masuk kedalaman rumah setelah bastian berangkat kerja.

Lina mulai mengerjakan pekerjaan rumah dan kanaya sudah tidur seperti biasa nya karena anak kecil masih bisa di tidurkan di jam pagi dan siang hari.

Lina mulai memasak di dapur ada bahan masakan di kulkas dan dengan cepat dia menyelesaikan masakannya sebelum kanaya bagun dari tidurnya.

"sayang sudah bangun." kata lina yang melihat putrinya sudah berada di depan kamarnya.

Sambil mengawasi bermain putrinya karlina mulai mengosok pakaian.

ting.. tong... suara bel rumah berbunyi dan lina membukakan pintu karena tadi pagi mbk yuni memberikan pesan kepadanya jika dia rindu dengan kanaya.

"lin ini untuk kanaya," kata yuni memberikan kantong kepada karlina.

"makasih mbk repot repot segala bawa oleh oleh, ayo masuk, naya sedang bermain." kata karlina

"sayang lihat siapa yang datang." kata lina

kanaya berlari kepelukan mbk yuni senang, karena sudah lama mereka tidak bertemu.

karlina tersenyum melihat mereka, mbk yuni sekarang sedang hamil anak pertamanya setelah seminggu pernikahan karlina.

sekarang kehamilan mbk yuni menginjak enam bulan dan mbk yuni terlihat sangat bahagia dan tentu juga sedikit berisi badannya.

"mas agung ngk ikut masuk mbk yun,?" tanya lina yang sudah duduk dengan mbk yuni juga kanaya, karena tadi dia nanggung dan menyelesaikan setrikaannya.

"mas agung ke rumah temannya lin, katanya ngk enak ngk ada suamimu di rumah." kata yuni

lina menganggukkan kepalanya memahami dan mereka mengobrol hingga siang menjelang dan karlina mengajak yuni untuk makan siang bersama.

"lin kamu kelihatan gemukkan sekarang,apa naya akan punya adik.?" tanya yuni

"Belum mbk." kata lina tersenyum

"semoga cepat lin karena jika punya anak di dalam pernikahan bisa menguatkan hubungan pernikahan, setidaknya memberikan anak bisa mengikat suami kita dan menambah keharmonisan di dalam rumah tangga, " kata yuni

Yuni sendiri sudah paham karena lama di dalam pernikahannya yang belum kunjung di berikan momongan dia kerap sekali berantem ngk kelas dengan agung suaminya dahulu.

Yuni tidak ingin itu terjadi di dalam pernikahan karlina makanya dia menasihati lina.

Setelah kepulangan yuni, karlina mengangkat naya ke kamar karena tadi dia tidur, mungkin sudah bosan bermain dan kenyang sehabis makan siang

Lina kembali membereskan rumahnya dan saat mengelap kaca di ruang tamu lina mengingat perkataan mbk yuni.

"Bagaimana bisa aku hamil sedang mas bastian selalu mendapatkan pelepasan dulu dan aku belum. " kata lina dalam hati

Lina masuk ke kamarnya dan mulai mencari film biru di ponselnya siapa tahu bisa membantunya mendapatkan rangsangan jika melihat film itu.

Pikiran aneh dan konyol, apa memang dasarnya aja lina suka film dewasa dan wajar saja karena dia juga sudah dewasa.

...****************...

Lina mulai beraksi di ranjangnya, selama ini permainan ranjang mereka biasa biasa saja dan bastian selalu mendapatkan pelepasannya.

kali ini lina ingin memimpin dan dia sekarang berada di atas tubuh suaminya, dengan berpeluh keringat lina menarik turunkan tubuhnya dan bastian. membantunya dengan memegang pinggulnya.

suara erangan terdengar di seluruh kamar dan lina masih ingin mencari apa yang ingin dia rasakan.

"Lin ..sayang cepat aku sudah tidak tahan." kata bastian

"sebentar lagi mas," lina masih bergoyang dengan lincah di tubuh bastian.

"aaaah.. lin," kata bastian akhirnya mendapatkan pelepasannya dan lina turun dari badan bastian, Kecewa.

"Mas, sepertinya mas bas harus mencari obat agar aku juga bisa merasakan seperti yang mas rasakan." itulah kata yang ingin lina ucapkan jika dia tidak segan kepada suaminya yang EGOIS.

Seperti biasa lina kesal di kamar mandi, walaupun wanita bisa mengatasi rasa di dalam tubuhnya tapi tetap saja lina juga menginginkan pelepasan seperti suaminya yang mengeram kenikmatan saat bercinta.

Mau bagaimana menikah dengan bastian adalah pilihannya dan siapa tahu akan seperti ini, lina harus merasa puas dengan pilihannya.

Setidaknya lina mendapatkan uang bulanan setiap bulan dan kanaya mendapatkan kasih sayang seorang ayah dan itu poin terbaik dalam rumah tangga karlina.

Untuk kebutuhan biologis karlina harus lebih bersabar siapa tahu ada jalan keluar untuk masalah ranjangnya.

Setelah selesai dalam kamar mandi lina ke kamar putrinya dan melihat putrinya tertidur pulas,

Lina mendekatinya dan membawa putrinya ke kamarnya seperti biasa setelah mereka bercinta kanaya akan tidur bersama mereka.

Lina menaruh kanaya di tengah diantara bastian dan dirinya sedangkan bastian seperti biasa setelah membersihkan diri dia akan langsung tidur.

...****************...

ramdhan melihat Bos nya seperti banyak fikiran, setelah pekerjaannya selesai dia menghampiri bastian.

"Ada apa sepertinya sedang banyak fikiran.?" tanya ramdhan

Bastian dan ramdhan mereka sudah kenal sejak lama, saat itu bastian menerima ramdhan bekerja di restorannya walaupun ramdhan tidak memiliki ijazah.

Melihat ramdhan bastian menjadi kasihan dan setelah masa percobaan ramdhan adalah pria yang rajin dan ulet dalam bekerja.

Sampai sekarangpun ramdhan tidak berubah dan menjadi pegawai kepercayaan bastian, mereka juga menjadi teman dekat sehingga bastian tidak ragu menceritakan semua hal kepada ramdhan.

"Dhan kamu tahu kan masalah dalam rumah tangga ku, aku sekarang merasa gelisah karena lina sepertinya sama seperti nina." kata bastian

"Maksudmu masalah ranjang, sudah ku bilang ke dokter dulu sebelum menikah lagi,

karena tidak laki laki saja yang membutuhkan kepuasan. Wanita juga butuh akan hal itu, saranku sebelum semua terlambat seperti nina yang kabur dengan pria lain, kamu harus ke dokter, periksa siapa tahu ada sebuah solusi untukmu. " kata ramdhan

Mungkin bastian masih ragu atau malu untuk mendatangi dokter memeriksakan dirinya, "harga diri seorang pria taruhannya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!