Setelah menempuh waktu kurang lebih 6 jam, akhirnya Ayu dan kak Ima telah sampai di tempat tujuan. Sebelum turun dari bis, Ayu tidak melupakan pesan bapaknya. Ayu turun dari bis menggunakan kaki kanan dan tak lupa mengucapkan basmalah. Tempat itu merupakan tempat yang pertama kali Ayu pijak jadi tak lupa Ayu memberi salam. Di depan rumah tampak kak Rul yang menunggu adik sepupu dan istrinya. Dia tersenyum sumringah menyambut kedatangan mereka. Setelah membantu kondektur bis menurunkan barang barang mereka, kak Rul mengajak kedua orang tersebut untuk masuk ke dalam rumah. Kedatangan Ayu dan kak Ima disambut dengan hujan. Jadi mereka bergegas masuk ke dalam rumah sebelum basah.
"Alhamdulillah. Akhirnya kita sampai juga kak. Badan aku serasa remuk semua". Ujar Ayu kepada kakak sepupunya tersebut.
"Alhamdulillah. Ya sudah. Istirahat saja di kamar. Nanti kakak yang bereskan semua barang barang ini. tapi sebelum istirahat, mandi sore dulu agar lebih segar". Jawab kak Ima.
Mendapat perhatian seperti itu, Ayu sangat terharu. "Andai ibu memberikan perhatian seperti itu. Pasti Ayu sangat bahagia". Gumam Ayu dalam hati.
Tak menunggu lama, Ayu bergegas mandi sore dan beristirahat di kamar. Udara yang dingin seakan akan memanggil untuk segera berbaring ditemani selembar selimut. Ketika Ayu ingin bersitirahat, kak Ima memanggil Ayu untuk menyantap bakso yang telah tersaji di rumah tamu. Ketika Ayu mandi, Kak Ima memanggil Abang bakso yang kebetulan mangkal di depan rumah. "Hujan hujan paling mantap makan bakso panas dan pedis". Ujar Ayu sambil mengacungkan jari jempolnya di depan kak Ima.
Kak Ima dan kak Rul tertawa terbahak bahak melihat kekonyolan adik sepupunya tersebut. Tak lama kemudian adzan magrib berkumandang. Bergegas mereka yang berada di rumah tamu segera mengambil air wudhu dan melaksakan kewajiban 3 rakaat.
Setelah shalat magrib, Ayu, kak Rul dan kak Ima berkumpul di ruang tamu sambil menunggu waktu isya. Sebenarnya Ayu sudah sangat mengantuk tetapi ia enggan tidur sebelum shalat isya.
Selesai melaksanakan shalat isya, akhirnya Ayu benar benar tidur. Kak Ima yang melihat adiknya sudah tertidur hanya bisa tersenyum.
"Mungkin dia capek sayang. Jadi tidurnya sangat pulas". Ujar Rul sambil mencium istrinya. Rul ingin meluapkan semua kerinduan kepada istrinya tersebut karena mereka telah 1 bulan tak bertemu.
"Sabar sayang. Aku juga sangat rindu dengan suamiku. Jawab Ima sambil mencium bibir suaminya tersebut.
Sesampainya di kamar, Ruk bertanya kepada istrinya. "Kok bisa Ayu ingin ikut dengan kamu ke Polmas sayang?" tanya rul kepada istrinya.
"Awalnya aku juga ragu ketika mengajak Ayu. Tempo hari aku hanya berbasa basi mengajak Ayu ikut. Dan aku tau pasti Tante sita tidak mengijinkan Ayu ikut. Siapa lagi yang mau membantu Tante sita di rumah kalau ayu ke Polmas? sebenarnya aku juga kasian sama Ayu. Setiap hari dia di marahi dan di caci maki. Sampai sampai aku pernah berfikir kalau Ayu itu hanya anak angkat tapi setelah bertanya kepada ibu (ibu dari rul), ibu mengatakan jika Ayu itu anak kandung Tante sita dan om Ahmad tapi aku tidak habis fikir melihat kelakuan Tante sita kepada anaknya. Sebegitu bencinya Tante sita kepada anaknya. Dan aku perhatikan ayu tidak pernah melawan kepada Tante Sita. Sejahat apapun itu perkataan Tante sita, Ayu tetap diam. Aku salut dengan kesabaran anak itu" ujar Ima panjang lebar kepada suaminya.
"Ya, begitulah sikap Tante sita kepada ayu. Ayu mendapat perlakuan seperti itu semenjak ayu kecil. Tapi dengan anak anaknya yang lain, Tante sita sangat menyayangi mereka. Sejak kecil ayu mendapat perlakuan yang berbeda dengan adik adiknya. Tapi beruntung om Ahmad sangat menyayangi Ayu. Om Ahmad akan menjadi garda terdepan jika ada yang menyakiti Ayu. Om Ahmad juga sudah beberapa kali menegur Tante sita akan sikapnya yang membeda bedakan anaknya tersebut. Akan tetapi jika om Ahmad menegur Tante sita, maka Tante sita akan melampiaskan kemarahannya ke Ayu. Aku juga heran dengan sikap Tante sita". Jawab Rul
"Sudah larut malam. Ayo kita tidur atau mau ada ronde kedua?" ujar Rul sambil menaik turunkan alisnya.
Melihat suaminya bersikap seperti itu, Ima lalu mengajak suaminya untuk tidur. "Tidur dulu sayang. Kalau mau ronde kedua, bisa bisa pinggang aku encok apalagi seharian duduk di atas bis". Ujar Ima sambil tertawa.
kemudian rul mematikan lampu utama di kamar tersebut dan menyalakan lampu tidurnya. Mereka kemudian tidur dengan penuh cinta.
menjelang tengah malam, Rul mendengar sayup sayup orang mengaji. Setelah keluar kamar, Rul mendapati adiknya tersebut mengaji. Tak ingin menggangu kekhusyukan adiknya, rul duduk di sofa di ujung ruangan. Dia tersentuh mendengar suara indah adiknya tersebut. Setelah mengaji, Ayu merapikan alat shalatnya dan alangkah terkejutnya ia ketika mendapati kakaknya telah berada di belakangnya.
"Astaghfirullah. Kakak bikin kaget saja. Sudah lama di situ kak?" tanya ayu.
"Lumayan lama kakak mendengar suara indahmu mengaji. Pasti kamu sedih ya karena berada jauh dari ibu dan bapakmu?" tanya rul kepada adik sepupunya tersebut.
tanpa menunggu aba aba, Ayu langsung memeluk kakaknya tersebut sambil berucap "Apa salah ayu kak sehingga ibu begitu membenci ayu? Bukan kemauan Ayu untuk dilahirkan. Segala sesuatu sudah ayu lakukan tapi itu tidak membuat luluh hati ibu". Ujar Ayu
Sebenarnya rul juga sedih melihat kelakuan tantenya kepada Ayu. Biar bagaimanapun Ayu adalah anak kandung dari Tante sita dan Tante sita tidak boleh membenci ayu. Rul juga tidak mengetahui latar belakang yang menyebabkan tantenya begitu membenci ayu.
"Sudahlah dek. Jangan bersedih. Tujuan kamu kesini untuk liburan kan. Senangkan hatimu selama kamu disini. Di depan rumah kakak ada gadis seusiamu. Besok kakak kenalkan. Mudah mudahan kalian bisa berteman. Nah, kalau yang di samping rumah ada juga kenalan kakak. Seorang pemuda. Kebetulan dia juga bekerja di kantor kakak sebagai tenaga laboratorium. Besok kakak kenalkan. Yang di depan rumah bernama Eda sedangkan yang di samping rumah bernama Udin. Mudah mudahan merek bisa membuat kamu betah selama liburan di sini. mereka berdua adalah suku Jawa. Mereka kesini awalnya untuk bertransmigrasi. Besok kakak akan panggilkan mereka tapi kalau Udin bisanya sore hari karena dia pulang kantor jam 17.00". Jelas rul kepada adiknya
"Sekarang kamu kembali tidur. Jangan menangis lagi. Bisa bisa om Ahmad protes dan marah kepada kakak. Kakak ijinnya membawa kamu ke sini untuk liburan. Buam untuk bersedih" ucap rul lagi kepada Ayu.
Dengan langkah gontai ayu kembali ke kamarnya. Tak lupa ia mengucapkan selamat malam kepada kakaknya tersebut.
Sesampainya di kamar, Ayu berharap kalau teman yang di maksud kakaknya berbaik hati dan mau berteman dengan Ayu. kemudian ayu terlelap tidur kembali setelah menatap dinding dinding kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ungu Violet
Terima kasih
sabar ya
Insya Allah author akan update setiap hari
2023-11-14
0
Anrai Dela Cruz
Kangennya bukan main, update dong thor. Biar makin jatuh cinta! 😍
2023-11-13
1