Hari ini adalah hari pertama ujian semester di sekolah Ayu. Sejak semalam, Ayu telah berusaha semaksimal mungkin untuk mempelajari semua materi yang telah diberikan oleh ibu / bapak guru. Selesai semester, Ayu berencana menghabiskan waktu liburannya di Kabupaten Polmas (sekarang sudah berganti nama menjadi kabupaten Polman). Kak Rul beserta istrinya mengajak Ayu untuk liburan di Polmas. Kak Rul kebetulan bekerja di sana. Kak Rul bekerja di salah satu perusahaan kontraktor yang menangani pengerjaan Irigasi. Sebenarnya istri kak Rul tidak sepenuhnya menetap di sana. Kak Ima adalah istri dari kak Rul. Kak Ima membagi waktu 2 Minggu di Polmas dan 2 minggu di kota Makassar. Sebenarnya Kak Ima ingin sepenuhnya menemani suaminya akan tetapi kak Ima masih mempunyai orang tua yang harus kak Ima urus. Kak Ima dan Kak Rul mempunyai seorang putri yang telah berusia 5 tahun.
Awalnya Ayu merasa keberatan untuk ikut dengan kak Rul. Akan tetapi setelah mendapat dukungan dari bapaknya, Akhirnya Ayu pun ingin ikut. Sebenarnya Ayu penasaran ingin melihat bagaimana kabupaten Polmas. Karena selama ini hanya kabupaten Enrekang yang pernah ia kunjungi. Ya, kabupaten Enrekang adalah kampung halaman Ayu. Bapak dan ibunya berasal dari kabupaten Enrekang. Tetapi Bapak dan ibu ayu besar di kota Makassar. Kakek dan Nenek Ayu dari pihak bapak masih hidup dan menetap di Kabupaten Enrekang. Kabupaten Enrekang sangat indah. Disana terdapat hamparan gunung yang menjulang tinggi, sawah sawah yang menghijau. Di Kabupaten Enrekang sangat terkenal dengan gunung Nona atau gunung bambapuang, salak, dan aneka macam sayur.
Setelah ujian selesai dan menerima raport, Ayu berangkat ke Polmas bersama Kak Ima. Ayu sebelumnya menginap di rumah kak Ima agar keesokan harinya tidak perlu repot repot ke rumah kak Ima. Semua barang barang yang akan dibawa telah dipersiapkan di dalam tas. Mulai dari baju, cemilan, dan lain lain. Ayu sangat senang karena akan mengunjungi tempat yang belum pernah ia lihat. Menjelang berangkat ke Polmas, Kak Ima dan Ayu berpamitan kepada orang tua kak Ima. Tapi sebelumnya ayu telah menelpon bapaknya. Ia berpamitan kepada orang yang sangat ia sayang. Dan tak lupa pak Ahmad berpesan kepada anak gadisnya untuk berhati hati di kampung orang.
"Hati hati di kampung orang, yu. Jangan lupa ucapkan salam ketika akan turun dan menginjakkan kaki pertama kali di tanah". Pesan pak Ahmad
"Iya pak. Insya Allah Ayu akan hati hati. Salam sama ibu. Ayu sayang sama bapak dan ibu". Jawab Ayu sambil menangis.
Sebenarnya sebelum berangkat, ayu ingin berbicara dengan ibunya tetapi ayu takut jika ibunya berkata yang menyakitkan hati ayu lagi.
Setelah berpamitan, Ayu dan kak Ima berangkat ke terminal menggunakan ojek online yang telah menunggu mereka di depan rumah.
"bismillahirrahmanirrahim. Ya Allah, Mudahkanlah perjalanan kami dan lindungi kami ya Allah". Doa ayu ketika telah berada di dalam mobil.
Dengan menempuh waktu kurang lebih 15 menit, Ayu dan kak Ima telah sampai di terminal lalu mereka segera membeli karcis di loket sesuai jurusan yang mereka inginkan. Setelah mereka mendapat tiket, mereka berjalan ke tempat bis yang telah menunggu mereka. Keadaan di terminal sangat ramai. Ayu mempererat pegangan tangannya ke kak Ima. Ia takut terlepas dan tersesat.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Ayu dan kak Ima telah sampai di depan bis yang akan mereka naiki. Sebelum naik ke atas bis, mereka menyerahkan karcis kepada petugas yang telah menunggu di depan pintu masuk.
setelah masuk ke dalam bis, Ayu dan kak Ima segera mencari nomor kursinya. Ternyata ayu dan kak Ima duduk berdampingan. Tak menunggu lama, akhirnya mobil bis telah berjalan meninggalkan terminal. Untuk mengusir rasa bosan, Ayu mengeluarkan cemilan yang telah ia persiapkan. Perjalanan ke Polmas membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam. Sangat menguras tenaga karena harus duduk di mobil kurang lebih 6 jam. Di perjalanan, Ayu tak dapat memejamkan matanya. Ia menikmati pemandangan di sekitar jalanan yang mereka lalui. Pemandangan yang terpampang hanya sawah dan pegunungan. Hal ini membuat Ayu senang. Sekali kali ia menengok ke samping. Kak Ima berserta anaknya telah lelah tertidur. Ketika memasuki jam makan siang, bis berhenti di salah satu rumah makan langganan sopir tersebut. Para penumpang bis berjalan turun dengan tertib. Mereka merenggangkan otot otot mereka karena lelah duduk terus. Ada yang menuju ke toilet dan ada juga yang menuju ke mushalla untuk menunaikan shalat dhuhur. Ayu dan Kak Ima beserta anaknya segera memesan menu untuk makan siang mereka. Ayu memesan ayam bakar dan semangkok sup. Sambil menunggu pesanannya datang, kak Ima bertanya kepada ayu. "Bagaimana Ayu? Capek?"
"Kalau dibilang capek, ya pasti capek kak karena harus duduk selama 6 jam tapi Alhamdulillah pemandangan yang kita lalui sangat cantik. Jadi, dinikmati saja kak. Kapan lagi Ayu diajak ke Polman? Jawab Ayu sambil tersenyum.
Setelah menunggu selama beberapa menit, akhirnya pesanan mereka telah diantarkan dan tidak menunggu waktu lama mereka telah menghabiskan makanan tersebut.
Sementara itu di tempat lain, Bu Sita dan pak Ahmad bertengkar. Bu Sita merasa keberatan jika Ayu berangkat ke Polmas. Jika Ayu ke Polmas, maka tidak ada yang membantu Bu Rika menyelesaikan pekerjaan rumah.
"Pokoknya ibu tidak setuju jika Ayu berlama lama di Polmas. Kenapa bapak mengijinkan ayu ke Polmas?" teriak Bu Sita kepada suaminya.
"Selama ini Ayu tidak pernah liburan. Giliran ada yang mengajaknya untuk liburan, ibu tidak setuju. Selama ini ibu menganggap Ayu itu anak ibu atau pembantu ibu ? Selama ini Ayu telah menjadi anak yang berbakti. Ia tidak pernah membantah perkataan ibu dan ia tidak pernah melawan walaupun tubuhnya sakit jika ibu memukulnya. Ayu jika menahan rasa sakit hatinya jika ibu mencaci makinya. Sadar Bu. Ayu itu anak kandung ibu. Anak yang telah ibu kandung selama 9 bulan dan ibu lahiran dengan penuh perjuangan. Apa salah Ayu sehingga ibu begitu membencinya?" Jawab pak Ahmad kepada istrinya.
Mendapat jawaban seperti itu, Bu Sita segera berlalu masuk ke dapur. Ia tidak mau memperpanjang pertengkaran dengan suaminya. Ia tidak mau anak-anaknya yang lain mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.
Selesai makan dan shalat dhuhur, Ayu dan Kak Ima segera naik ke atas bis. Tidak lama lagi bis mereka akan segera meninggalkan tempat tersebut. Perjalanan menuju ke Polmas tinggal 3 jam lagi. Tidak lama lagi Ayu akan segera tiba di tempat tujuannya. Kak Ima menelpon suaminya dan mengabarkan bahwa mereka sebentar lagi akan sampai. Ayu sudah membayangkan jika telah sampai, dia ingin segera merebahkan badannya di atas kasur karena badannya sangat capek akibat duduk lama di atas bis. Kak Ima hanya tersenyum mendengar keinginan adik sepupunya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Viva/Vivian
Gemes banget sih!
2023-11-12
1