"Huuuh,cukup berat kalau tinggal sendirian.Ga pa-palah sekali-kali tanpa Suami itu tantangan buatku untuk mandiri!Juga bisa bebas sama dia hehehehe"Ujarnya singgah dimeja kerja sambil mengoreksi beberapa berkas yang akan dia setujui untuk segera dikerjakan demi kelangsungan lebih baik.
Diruangan kamar hotel VIP ia menyewa dengan keamanan dan kenyamanan tersendiri,hatinya memang belum sepenuhnya buat Abdi,tapi apa salahnya aku lebih serius mengurusi kerjaanku dan bisa menjadikan seorang wanita yang mandiri tanpa dia.
"Semoga aja mas Abdi ga macem-macem disana.Tapi kan ada Melissa ada Tiana juga.Semoga aja mereka penghibur mas Abdi saat aku ga ada,supaya aku tenang dan bisa mencari ketenangan sedikit.Huuuuuh,memang kalau kerjaan itu selalu menuntut yang berat-berat.Semoga aja mereka akur dan bisa mengatasi bersama tuh kenakalan mas Abdi hehehe."Terhenti sejenak dan berfikir kembali.
"Lhaaaa.Enak juga ya mas Abdi aku tinggal,harusnya sedih atau nyusul aku di Jogja.Malahan ga ada kabar telpon atau gimana lagi.Kembali cemberut,dasar suami aneh istrinya pergi malah santai aja.Apa tadi kesakitan ya dia pas jatuh sampai kayak gitu seheboh-hebohnya Imel,dia tetep heboh juga kalau nolongin orang ."Kembali mikir sesumbar kesal.Bingung deh,jangan mikir itu dulu ya Lina,Imel itu memang gitu sama-sama rame kalau udah ketemu sama mas Abdi.
Mencoba menelpon Tiana,asistan yang tengah sibuk mengobati tuannya tengah terbaring ditempat tidurnya,dengan pengobatan lebih intensive dan yakin tidak akan terjadi lagi konsleting saraf saat dia tengah menangani dengan baik tentunya bisa mengontrol juga.
"Emangnya mas Abdi kenapa tadi sampai harus diginiin coba.Untung aja mba Melissa berbaik hati nganterin kerumah.Banyak gaya seeh!"Memulai pembicaraan.
"Ya itu salah dia lagi.Ga perhatian sama aku?udah ga karuan aksinya,padahal cuman ngobrol sama Kalina udah sok tampan aja!"Sok emosi,padahal berharap banget.
Kaget mendengar ucapannya"Haaaah.Kok bisa seeh,emangnya mas Abdi bayi sampai harus diperhatikan lebih.Dasar caper neeh!sampe jatuh segala hahaha"Kesal dan senang juga sama alibi tuannya.
"Ya iyalah harusnya gitu.Aku kan lagi ditinggal sama Lina.Dia juga harus ngerti kalau aku juga butuh seseorang disampingku! ga sampai bikin aku tambah sakit"Jawabnya asal nyablak entah bikin Tiana heran atau hanya bodo amat.
"Yaaah,curhat.Ya udah aku telponin mba Lina biar ga berabe deh.Do'a istri lebih manjur dari apapun lho.Mauuu?"Beranjak berdiri dan mengambil ponselnya.
"Haaaaah!Beneran luuu,nelpon Kalina?"Ia beneran kaget dengan wajah seperti itu.
"Heheheheh bo'ong!Takut juga bos heheheh"Nyengir deh.
Memang kali ini benar juga omongan Tiana,bahwa apapun itu hati seorang istri begitu peka.Walau hanya keseleo dan menyebabkan hal lain ,sebentar dan memang cukup parah sampai bengkak gini,ini atraksi ringan atau keberatan ya.Bingung juga sampe kayak gini,Mikir deh.Tetapi masih bisa diatasi oleh Tiana mengambil peralatan P3K yang sudah ia usung dari ruangan kerjanya,masih saja ada rasa khawatir dari seorang wanita diujung sana tengah dalam sebuah ketidak tahuan hingga harus membuat rasa penasaran pun telah usai,apalagi saat dia mulai memencet no.yang memang sudah ia percaya untuk memberikan informasi penting sebuah rumah tangganya.
"Lhoooo belum ditelpon,mba Lina udah nelpon duluan?hehheheh.Emang pasangan luar biasa deh."Sambil nunjukin panggilan dari nyonya bos.
"Hallo selamat siang mba.Untung mba nelpon duluan.Kangen ya sama aku?"Candanya terkikik.
"Ya enggalah,aku tuh kangen sama mas Abdi dimana dia?sehatkah?"Penasaran,apakah udah membaik atau belum.
"Tuh lagi berbaring dia mba.Tadi lagi ada insiden tapi sudah aman kok sama saya.Santai aja mba,aman.Tapi manjanya yang ga aman."Mencoba meyakinkan supaya tenang diujung sana Kalina tengah berada dalam kerjaan menumpuknya.
Kaget juga hehehe,namanya juga istri lagi tugas jauh disana.Pasti sedikit heboh tapi ga sampai bikin seluruh kamar amburadul atau bergegas kabur akibat teriakannya tapi atas rasa kaget yang begitu pasti dan menyebabkan Tiana kaget tak berdaya.
"HAAAAAHHHH,GA PA-PA KAN SUAMIKU ITU.KENAPA EMANGNYA?APA DIA SUDAH BAIKAN ATAU DIBAWA KERUMAH SAKIT,SUPAYA LEKAS SEMBUH GITU,Naaa!"
Waaaaaooow,suaranya hampir membuat Tiana melemparkan hapenya.Untung dia inget kalau ponselnya masih kredit sampai-sampai Ia lupa bisa hancur dan rugi besar bila rusak seperti ini sangat mengejutkan dirinya sendiri.
"Aduuuuh,suaranya kayak TOA masjid Mba.Emang dia lagi ngapa ya?Sebegitu hebohnya sampai aku aja kaget dibuatnya!"Ujarnya reflek menjauhkan ponselnya,kenceng amat suaranya.
"Ini gua lagi panik emang kenapa mas Abdi.Ga pa-pa kan?Apa dia butuh aku disaat dia tengah sakit gini?"Mulai mengeluarkan karakter lebay dan begitu menjiwai rasa paniknya
"LEBAAAAAY DEH!"Sambil ngelus dada.
"Enggaa papa mba,santai aja.Kakinya cuman kejedot lantai agak memar terkilir dan jalannya seeh pincang,heheheh!"Pede amat kalau cerita.
"Tapi dia kesakitan ga aku tinggalin!Kamu lihat sekarang gimana dia?"Tanya Lina penasaran.
"Haaaah,kayaknya ga ada rasa sedih-sedihnya tuh mba.Santai los banget,kalau kesakitan seeh iya,tapi kalau sampai parah seeh engga!emba santai aja oke?"Hehehehh,gua panas-panasin.Semoga saja dia juga khawatir banget.
"Masaaaak seeh.Laki macam apa dia?kok sampe gitu.Seneng ya ditinggal sama istrinya?"
"Sabar aja,santai aja,biarin aja.Ntar juga sembuh-sembuh sendiri mba!"
Ketika Kalina tengah serius khawatir,Abdi malahan godain Mba Imel ga ada sedih-sedihnya lho.
"Gimana mau sabar,mau santai,dia kan lagi sakit,biarin deh Imel juga tahu diri,kalau Abdi memang kekurangan cewek selama ini heheheh! biarin dia ikutin ngerawat Mas Abdi,aku kan masih lama"Candanya geli.
"Ooooohhhh,jadi ga khawatir?"Tanya lagi.
"Engga biarin aja.Biar dia seneng trus cepet sembuh kan enak liatnya,vitaminnya tuh orang-orang kayak kamu,Imel ada deh pokoknya jangan sampai lalai kalau udah suka ya diembat ma dia!ga perduli apa dia!"
"Waduuuuh,,,,bahaya juga neeh cowok!"Mulai waspada dengan kelakuan bosnya.
Malahan yang dibelain dari jauh maen hape dan game seru banget ampe penuh penjiwaan dan membuat Tiana menggunakan kalimat sarkastik dan heran juga saat itu juga,ga ada respon sama sekali lho.Geleng-geleng kepala juga.Saat mendapati tatapan aneh dari Tiana,dia hanya melambaikan tangan penuh kesenangan.
"Haduuuuh lelaki macam apa dia.Sampai harus membuat sesuatu hal jadi ga karuan aja deh.Untung saja bukan suamiku!"Celetuknya sambil berbahak-bahak.
"Kamu bisa kan ngatasin dia aja?Kalau kuawalahan,panggil tuh Imel,sesuatu banget dia heheheheh!"Seloroh Lina sambil senyum-senyum menatap seseorang yang tengah datang mengetuk pintu kamar hotelnya.
"Bisa lah mba.Mas Abdi mah gampang tinggal tekuk lutut aja kalau nakal sama aku."Pede semangat tinggi ampe apapun bisa terjadi.
"Hahahahahahahh,masih aja dia gangguin kamu.Makanya kamu nikah biar ga digangguin sama sihidung belang karatan tuh."Masih saja dia bisa becanda liar sama Tiana.
"Udah ya.Aku lagi banyak urusan!Pokoknya jangan sampai macam-macam dia disana.kalau aku balik kamu hamil,dia aku suruh tanggung jawab okeeey."Mempertegas pernyataannya.
Alangkah kagetnya Tiana mendengar kalimat itu dari mulut nyonya besarnya.
"HAAAAAAAH.GILAAAA.JANGAN SAMPE-JANGAN SAMPE!"sambil mukul-mukul meja disampingnya.
"Ya udah,bilang sama Mas Abdi.Jaga kesehatan dan jaga iman.Supaya bisa menghadapi namanya takdir!Daaaa Tiana."Menutup telpon.
"Siap mba,nanti aku infokan biar ga lupa!"menutup telponnya.
Obrolan ngaco pun udahan juga akhirnya,setelah menelpon.Tiana pun membuatkan makanan dan minuman untuk bosnya ini.Heran juga,ga ada sedih-sedihnya malahan santai ga ada beban sama sekali dari raut wajahanya.Bahkan saat bersandar pun dia masih sibuk untuk bermain game PubG yang begitu seru dan menyajikan semangat baru dalam setiap permainan demi permainan untuk memenangkannya.
"Mas bos mau dimasakin apa?"Mencoba menawarkan sesuatu pada bosny.
"Apa yaaa,enaknya?"Sambil menoleh wajah sarkastiknya pun timbul.
"Yeeeeh.?mas Abdi minta dimasakin apa coba?Buruan sebelum kehabisan.Sebelum Tiana ga balik-balik lho dari keluar kamar,emang mau Mas Abdi jalan sendiri pake tongkat tuh?"Menanti jawaban dengan segala bentuk keresahannya.
"Apa yaaa.Yang enak deh menurut kamu.Aku pasti suka.Tapi ga usah seribet aku ketemu sama Imel ya.Ntar ga selera makan aku."Sambil membetulkan jarinya kearah Tiana.
Sambil mengangkat kedua pundak,serta bergaya sok bisa,dia berbalik meninggalkan aksinya dalam bermain sendirian makin naik level makin seru aja.
"Wokay,terserah ya.Yang penting sehat buat mas Abdi,okeeeey maaaasss!!!!"Sambil berlalu tak tampak lagi bikin kerusuhan didepannya.
"Yesss dia udah minggat,gua kan jadi santai bisa lepaskan segala bentuk yang ada,hehehehhehe."
Melanjutkan seperti apa permaianan serunya hingga goal.Dan goal terus menuju puncak kemenangan.
Kalina memang seorang bisnis women terkemuka.Bahkan setiap proyek yang sudah ditangannya,ga bakalan kabur begitu saja.Apalagi sekarang Jogja memberikan dampak positif buat dirinya.Tidak hanya memulai pekerjaannya disini.Melainkan sudah bisa membuat hatinya sejenak lepas dari Abdi Suryo.Pria yang selalu memeluknya dikala hatinya sedih,juga saat ia butuh kehangatan dalam cerita cinta.Segera dia bersiap untuk beberapa hal.Apalagi traveling diwilayah Jogja itu menyenangkan dan menyejukan fikirannya.
Melihat waktu panjang disetiap waktu kerja, membuatnya untuk bisa menjelajahi beberapa tempat wisata juga beberapa macam kuliner guna memanjakan diri,juga mencoba untuk melepaskan yang namanya diet ketat.Sayang juga berada dikota penuh kenangan aku harus diet.Mau gimana nanti mas Abdi,pasti dia marah-marah lagi kalau aku seperti ini trus.Memanjakan dietku dalam bisnis yang tengah aku jalani.
Tunda dulu deh,Tapi dilihat-lihat memang aku harus banyak bersikap baik sama dia,sama Imel dan pekerjaanku.Saat ini banyak juga yang harus aku kerjakan.Sembari duduk santai dan memastikan setiap berkas yang aku kerjakan memang memberikan kebenaran dalam setiap kerjaanku.Udah bener ga seeh ini semuanya,seraya menata satu demi satu untuk kebenarannya.
Cukup lama bermain dalam berkas serius tersebut,iapun mencoba untuk menenangkan diri setelah merapikan dengan menata kembali dimeja,seraya ingin menyegarkan dirinya dalam guyuran shower yang menandakan sebuah kelelahan harus segera ia bereskan saat ini.
"Mandi kali ya,supaya aku segar lagi.Kalau ngantuk kan bisa tenang dan mimpi indah hehheheh!"Kenapa engga,ide yang cemerlang.
Shower begitu segar menghujami setiap lekuk tubuhnya,ia menikmati setiap siraman menggelitik setiap lajur hidupnya.Hati yang tengah sendiri berada dalam keindahan ketika khayalan itu perlahan datang.Mendekatkan dalam senyuman serta pejaman mata,ia menjadi lebih setia dalam menjalani kedekatan dengan seorang pria.Kembali mengingat dan ingin kembali dalam suasana itu.
"Pagi,apa kamu sudah sarapan sayang?"Sapa seseorang yang tengah berada disebuah kantor dan menunggu balasanya.
Ya,kali ini pria yang selalu ia rasakan kasih sayangnya malahan tengah terlelap begitu saja dalam balutan selimut tebal dikamar pribadinya.Ia tengkurap dan nyenyak betul tidurnya sampai beberapa kali panggilan itu membuatnya terkejut dan cukup susah untuk bangun setelah semalaman menyelesaikan desain arsitek yang tengah dia kerjakan.
Mendongak dengan wajah malas,dia mencari-cari keberadaan ponselnya.
"Ayoooo dong diangkat.Masak nunggu aku marah-marah dan melabrak kamu lagi Sayang!"Keluh kesahnya memang ga terelakkan saat mendapati kekasihnya sama sekali tidak mengangkat ponselnya.
"Haduuuuh,,,siapa ini malam-malam masih ganggu tidurku!"Dia menyadari bahwa tirai jendela kamarnya belum terbuka sama sekali dan terlihat gelap bahkan lampu dikamarnya masih menyala dan terasa remang-remang untuk dilihat.
"Haloooo,,,,malam siapa ini?"Suara parau dan berat masih menghujami dirinya.
"Haaaah?Malam! ini udah pagi sayaaang! gimana seh kamu!"
"Ooooh,kamu.Kenapa emangnya malam-malam telpon aku?"Tanya Yosha dengan malasnya.
Sambil melihat jam tangan dan memastikan bahwa hari ini sudah pagi dan menunjukkan pukul 07.45 adalah waktu untuk menyapa kekasihnya yang akan sarapan pagi.Malahan ini dia sama sekali tidak menyadarinya.
"Kamu tuh gimana seeh Mas,ini udah pagi.Udah waktunya datang kekantor dan persentasi.Kok malah masih malam!"Ujarnya kesal.
Dia segera tersadar dan bangun,untuk membuka tirai jendela dan kaget serta menghela nafas panjang kalau hari ini memang sudah pagi dan banyak orang untuk segera berangkat kerja.
"Astagaaa,maaf ya beb.Aku semalaman bikin proyek baru yang mungkin besok aku persentasikan,aku sudah bicara sama kolegaku dan dia menyetuinya untuk menunggu hasil karyaku?"
"Ooooh,jadi kali ini kamu masih libur gitu?ga ada kerjaan dikantor dong minggu-minggu ini?"
"Iya maaf ya.Aku masih capek!"Masih malas dan memijat lehernya yang serasa kram.
"Oke deh,maaf ya.Nanti kalau aku pulang kerja aku main ya kerumahmu."
"Iya,,,,aku tunggu!"
Tersenym manis
"Oke deh jangan lupa untuk sarapan ya.Mau aku pesenin supaya diantar kerumahmu?"
"Ga usah aku masak sendiri.Juga masih belum ada kerjaan dikantor!".
"Ya udah,selamat liburan ya.Jaga kesehatan oke!"
Pintanya hangat
"Iya,makasih atas perhatiannya!"
"Sama-sama,jaga kesehatan ya.Buat aku juga bye!"
"Bye juga!" Menutup ponselnya.
Sembari menguap dan merentangkan tangan,Yosha merasakan pagi ini terlalu cepat sehingga ia tidak bisa olah raga hari ini.Tapi sudahlah aku bisa bangun juga karena dia Kalina yang memang berada dalam setiap nafasku.I love you sayang.
Ketika mengingat moment tersebut,kalina pun tersenyum dan geli.Kenapa aku begitu bucin sama kamu Yosha.Padahal sekarang aku sudah menikah sama Abdi.Memang ada rasa menarik yang kamu berikan padaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🌸EɾNα🌸
keren ceritanya aku sukaa 👍👍
jangan lupa feedback ke ceritaku ya
"Janji Di Ujung Mimpi"
kutunggu kedatangannya makasih 😍
2020-07-20
1