Cukup lama obrolan seorang hati perempuan seperti melissa yang tengah menatap seorang lelaki tentu dia adalah sahabatnya ,apalagi yang sudah klop itu menyebabkan waktu dibuat saling berpacu lebih lambat .Hingga Abdi pun tak menyadari bahwa kopi yang sudah dia minum tak ada sisa.Padahal cup versi large size lho heran juga sampai-sampai dia teropongpun tak ada sisa hingga putar balik sampai tumpah pun tak tersisa,ini apaan seeh kok cepet banget habisnya ya,kesal dan mungkin inilah obrolan terlama dalam hal melihat seorang Melissa sangat-sangat memainkan sandiwara kata demi kata.
"Kok bisa habis seeh?padahal enak banget ini minuman."
Sambil menepuk keningnya.
"Hadeeeh,,,,aneh lama-lama ya kamu.Udah kamu yang pesen,besar lagi.Trus habis ngomel-ngomel sendiri.Apa maumu?"Kesal kesekian kalinya buat Imel.
"Habiiiiissss lho!"Seakan protes padanya.
"Ya pesen lagi dong.Gimana seeh?apa aku yang pesenin?"Tawar Imel udah mulai angkat kaki.
"Ga usah deh.Ntar kembung ga bisa kemana-mana lagi!"Jawabnya sambil nyengir.
"Heran deh,kalau sama kamu tuh.Adaaaaa aja yang diribetin.Pantesan Kalina ga mau ngajak kamu keluar kota!"Sebal lagi.
"Ga segitunya kali Mel.Apapun itu pasti ada alasannya buat dia buat ga ngajak aku.Kan aku bisa deket sama kamu terus,heheheheheh!"Sambil menyentuh tangannya.
Langsung aja tangannya menghindar begitu saja sampai membuat kedua mata Abdi terbelalak melihatnya.
"Kok gitu banget kamu sama aku?"Kembali protes
"Ya gimana,kamu tuh selalu curi-curi kesempatan Di sama aku.Emang kamu masih ada perasaan sama aku?"Tanya Imel penasaran lagi menatapnya.
"Ga tahu ya,kalau deket sama kamu itu beda banget lho.Kangen masa lalu,hahahahahah!"Tawanya ngakak.
Sadar juga setelah ngobrol banyak dengan Kalina dia tak menyadari kalau sahabatnya itu hanya tertawa geli dengan perasaan yang dirasakan Abdi selama ini.Masih aja ada orang seperti dia,keadaan masih ngobrol malahan mengumbar perasaan kepadanya.
"Bilangin ya sama mas Abdi,kalau ngungkapin perasaan yang professional lagi.Masak aku masih bicara sama kamu.Dia masih aja nyerocos gitu kan ga asyik banget!"Selanya heran.
"Haduuuuh,,,,,entahlah.Kalau suamimu itu memang gila dari dulu.Ga perduli sama siapa aja masih aja sok perhatian.Apa karena efek kamu tinggal itu ya Lin?"Berfikir seraya garuk-garuk kepala.
"Hahahahah,ga tahu deh.Mas Abdi tuh aneh banget,tapi dari keanehan itu membuatku makin sayang sama dia!"Membela yang benar,menyela yang ga tahu juga.
"Jadi ini kalian berdua udah gila ya.Masak suami godain MANTAN bukan cemburu malahan ketawa lepas hahahihi.Haduuuh ga tahu deh jalan fikiran kalian berdua."Udah ga ada fikiran lainnya.
Nyahut aja Abdi kalau ada obrolan berkaitan dengan dirinya."Aku?"Sambil nunjuk kearahnya.
Menampakkan wajah kesal dan geli.
Dia mencoba ga perduli dengan apa yang dikatakan oleh Abdi,dan masih saja meneruskan pembicaraannya.
"Heeeiii,aku udah lama nikah sama dia lho.Disentuh engga,malahan dikerjain mulu sama dia!"Curhat sngkatnya.
"Haaaah?yang bener!"Tanya Imel kaget dan bingung.
"Iya,makanya sampai sekarang aku lebih suka kerja ketimbang banyak bicara dan dijahilin sama dia.Ga Asyik!"
"Yaaaah apalagi aku.Sekarang sama dia!"Sadar juga Imel dengan wajah manyun.
"Ya udah deh,nikmatin aja ngobrol sama dia.Kan MANTAN lebih seru kalau ngobrol sama suamiku.Lebih greget gitu,hahahahah.Aku tinggal istirahat ya.Capek,apalagi ngomongin Mas Abdi tambah capeeeeek berat aku,bye kesayangan!"Menutup ponselnya.
"Bye juga."Menutup ponselnya dengan kesal.Melirik kearah Abdi yang aneh banget.
"Kenapa loe?dikacangin ma Kalina?"Tanya lagi.
"Iya neeh,ga tahu capeeek kalau denger nama kamu aku sebut Di!"Candanya kesal.
"Haaaah,sialan tuh istri macam apa itu sampai suaminya digituin?"Mulai ancang-ancang kalimat.
"Hahhahaha,santai aja.Aku juga kesal ada kamu disini Di."Taboknya sambil memberikan ponselnya.
Bahkan bisa dibilang itu obrolan garing yang mungkin adalah sesuatu berharga ketika bertemu sepasang sahabat walau hanya dalam sebuah suara ponsel.Banyak kisi-kisi sudah menjadi bahan cerita sampai dia menompangkan tangan,menampakkan wajah anehnya hingga tak bisa diungkapkan lagi.Kebahagiaan temannya adalah kesedihan buat Abdi.Sudah hampir satu jam lebih,bahkan kalau dibolak balik jam nya tetep aja dia masih kesal.Ngobrolin apa seeh sampai segitu serunya haha hihi haha hihi.
"Udah ngobrolnya?"
"Ya udahlah.Kan udah bosen denger nama kamu tadi Kalina!"Ujar Imel lagi.
Bosen juga mendapatkan tentangan terus dari sahabatnya,bikin hari makin mendung atau gimana ya.Sangat tidak mendukung dirinya saat ini.
Penuh ekspetasi hingga aneka macam khayalan indah dia bayangkan.Sesekali mencoba menyapa dengan lambaian tangan.Kece dan cukup mencuri perhatian para kaum hawa.Sampai tak menyadari kaum adam juga merespon dengan cepat,membuatnya kaget bukan kepayang saat ciuman dan permaian lidahnya membuat dia terpental agak jauh dan segera sadar kalau ini adalah sementara saja.
"ASTAGAAAAAAH"GEDUBRAAAAAKKK,Dia hampir jatuh tersungkur sembari dagunya tertahan dimeja.Kakinya sepertinya terkilir akibat pesona pasangan sok romantis milik berdua.Beneran kesakitan merasakan timbal balik sapaan mengerikan dari sesama jenis.Ngeri amat,hiiii ga bisa dibayangkan kalau seperti ini lagi.Mati-mati deh harga diriku dihadapan Kalina dan Melissa,dua wanita yang sudah menghardikku dengan kalimat mutiara tanpa koma.Seakan tamparan buldoser nampol mantap dibadan.
"Waduuuuuuhhh,kamu kenapa Di?"Alangkah paniknya sampai dia jatuhin ponselnya Malahan ponselnya kembali menekan no Kalina yang sudah mematikan ponselnya beberapa menit lalu.
Lhooo kok nelpon lagi kenapa dia?Segera mengangkat kembali tapi masih belum ada jawaban
"Halllooooo,Mel kenapa lagi?"Mikir deh kok ga jawab Imel malahan ada suara ribut-ribut yang bikin ia panik dan pastinya memastikan lagi untuk diam sejenak mendengarkan apa yang tengah mereka obrolkan.Bergegas menolong temannya tengah shock mendapatkan surprise dari orang tak dikenalnya.
Menghampiri sambil bergegas membangunkan dirinya tersungkur tanpa bisa menahan beban badannya.
"Ayo aku bantu bangun ya,hati-hati dong Di!"Kelabakan juga nolongin pria model satu ini lagi.
"Mana tahu aku kalau kayak gini!"Ujarnya kesal lagi saat menatapnya.
Ada senyum bahagia diantara Imel saat melihat kesusahan khas Abdi.
Lalu dari ujung telpon terdengar pula beberapa obrolan yang membuatnya penasaran dan ingin tahu.
"Haloooo,Mel Mas Abdi kenapa?"Mengernyitkan kening dan berfikir lagi.Kenapa ya?
Berusaha keras untuk memapahnya ke kursi bersama omelan dan kalimat-kalimat tiada hentinya tak terkalahkan berisik ditelinganya.
"Kamu seeh kebanyakan gaya.Ada aja digodain udah tahu menarik,masih aja salah sasaran godain orang.Kapok ga?dari dulu ga ada kapok-kapoknya.Coba kalau sama Lina.Udah sampai perempatan paling ujung tuh kamu jadi gembel.Disiksa sama dia!"Heran ga bisa dibilangin deh.
"Udah dong jangan bacot aja.Sakit tahuuuu!Bantuin kek,atau sadarin gua malahan kayak gini,bikin kesel mulu ya?"Belanya sambil lusuh tak berdaya.
Malahan ngasih tabokan kearah pipinya hingga
dirinya kembali tak berdaya PLAAAAAK.Hatinya dag dig dug dear ga karuan pokoknya.Untung ga patah tulang.Untung juga kursinya kuat,untung mejanya ga naksir wajah kecenya. Untung ga terlalu banyak yang ngeliat kalau engga malu versi kedua.
"Ya ini gua bantuin Abdi Suryo.Malahan ngomel luuu.Gua balikin ketanah baru tahu rasa loe!"Sentak lantang suara Melissa kala ketika kesal,Sampai kedengeran suara klakson ala Imel membuat paniknya Lina diujung sana berubah tawa ga ada abis-abisnya.
Masih aja ya dalam kondisi kayak gini dia berantem lagi,berantem lagi.Ngidam apa kedua orang tuanya sampai harus berantem terus.
"Melll,kenapa tuh suamiku?"Tanya aga keras penasaran pula.Ya emang lagi debat dan mungkin banyak yang sudah keduanya arahkan kemana-mana.Membuat orang sekitar jadi senyum-senyum sendiri.Kok bisa seeh pacaran ampe segitunya ga ada kata damai gitu?
"Astaga masih saja berantem.Udahlah maaf ya aku capek,malah denger kalian berantem.Aku tutup deh selamat berantem sobatku sama suamiku.Semoga kalian berdua tobat ga berantem lagi!"Tertawa geli.Langsung aja tutup telpon dan ga mau tanggung jawab lagi,seru seeh kedengarannya.Sayang aku ga ada diantara mereka,ya sudahlah emang mereka kalau ketemua ga pernah ada kata damai malahan kayak gitu.
Gedubyaaaak,malahan kakiknya entah kenapa bisa membentur kaki meja sampai kesakitan,ga tahu deh jadi apa?
"Aduuuuh lututku nyentuh benda keras deh.Agak memar kayaknya.Dipegang sakit Mel!"Kata Abdi kesakitan tak berdaya dalam setiap pegangannya,sakit banget.
"Bodo!Sapa juga yang kecentilan.Udah tahu istrinya lagi jauh kerja nyari selingan.Ini masih aja ngeliatin model cewek apa lagi,bikin kesel aja.Untung bukan suamiku,kalau iyaaa heeeemmmm.Tak kurung dua hari empat malam kamu Di?"
Melongo kaget,dari mana coba punya ide aneh kayak gitu dua hari 4 malem.Haahhahhha.Ga habis pikir.Mungkin lagi kesel kali ampe saluran kabel tuh koneknya sedikit geser kemana gitu.Tapi lucu juga kalau dia marah-marah tandanya kan masih ada perhatian lebih yang dia berikan padaku.
Lagi saat nengok ponselnya,malahan udah mati layarnya.Begitu paniknya minta ampun.Sekali lagi dalam suasana genting kayak gini malahan diabaikan sama istrinya.Lagi- lagi perhatian untuk Abdi berubah dalam penanganan seorang sahabat.
Sadar pula dia tadi asal pencet no ponselnya Kalina saat terkejut melihat Abdi tengah jatuh.Samar-samar seeh denger suara Kalina yang manggil-manggil dengan nada tinggi bahkan teriakan yang melengking tapi ga ada jawaban.
"Lhaaaaa Udah mati,astaga.Istri loe udah kabuuur dari tadi di?,gimana neeh.Ditelpon lagi ga?"Sambil menunjukkan layar ponselnya dengan wajah paniknya.
"Udah ga usah.....palingan dia udah molor diranjang empuk hotel.Duuuuh ga diajak lagi aku!"Menyesal kenapa dia ga ikut sekalian menikmati liburan dikota romatis itu sambil merasakan kesakitan yang belum usai.
"Ya udah ntar kalau udah sembuh tak ajak jalan-jalan deh."Hiburnya masih kesal juga.
Semangat banget sampe ngebrak meja
BRUUUUUAAAAAAKKKK
"BENERAN LOE NGAJAKIN GUA"
Lagi dia bikin sensasi amsyong diantara orang-orang tengah lalu lalang.Entah apa dalam benak fikirannya bikin gileee beneer.
"Astagaaaaa.Ya ga segitunya kali Di.Bahagia,,,,ya bahagia.Tapi tuh liaaaat banyak yg liat,Kaget guaaaa!"Menampakkan wajah konyol dan malu lagi.Sambil mengepal kedua tangan,emosi lama-lama kalau sama dia ya.
Kalau dicatat sama dia jalan-jalan,harus beneran tahan malu deh ini udah yang keenam kalinya dia membuat sensasi amsyong.Kalau masih ada lagi.Udahlah tabahkan hatimu Melissa Renata.Memang kali ini sebagai hati seorang sahabat harus menjadi ngalah demi kelancaran dirinya jalan sama dia.Rasanya ingin teriak dan ga terima.Tapi mau gimana?semakin ditolak malah semakin gila Abdi.
"Pulaaaang yuk.Aku capek sama kamu Di?"Keluhnya sedih ingin menitikan air mata kekesalan.
"Bopong gua.Baru aku ajak pulang!"Sambil mengangkat tangannya minta dirangkul.
"Astaga nyusain aja orang satu neeh.Bikin dongkol aja.Pengen tak lempar ketebing diulu watu beres deh." Gumamnya dalam hati.Tapi kok ya jauh amat,,,sampai kesana.Emangnya ga butuh biaya juga.Enak dia sengsara akunya.
Sambil beranjak bantuin berdiri sobatnya,dia juga mikir.Masak jauh-jauh ke Bali cuman jatuhin dia aja trus balik lagi ke Jakarta.Indah banget hidupku sama dia.Hehehhe,dalam perjalanan keparkiran pun dia mencoba berfikir realistis.Kalau aku bawa motor bonceng dia.Enak dianya meluk aku.Tapi kakinya sakit.Gimana yaaaah enaknya.
Menoleh kembali mencoba berfikir,wajah kesalnya kembali datang menyoroti pandangan aneh Abdi.
"APAAAAAA?"Sambil melotot ga terima.
"KOK NYOLOT?,KAN GUA SAMBIL MIKIR DI?"
"Mikir apaan seeh?".
"Kamu naek taxi aja ya.Kakimu kan sakit kalau naek motor gua.Ntar gimana?"Mencari solusinya.
"Takut keperawananmu aku renggut seketika?"Sergahnya secepat pikirannya.
Meringis malu dan menghela nafas,juga mengatur nafasnya untuk lebih jelas lagi.
"Iyaaaaaaah!"Nyolot balik
"Ga bakalan gua gitu."Melakukan pembelaan.
"Syukur deh."Menghela nafas kelegaan.
"Kalau kepepet?"Dianya ketawa lebar dan ngakak melihat reaksi wajah Melissa yang berubah dari senang jadi kaget.
"Abdiiiiiiiii.Tega kamu ya.Masih pengen sama aku?"Pengen mukul aja sama dia,lama-lama bikin gemes deh neeh orang,apa tambah bikin kesel?
"Iya iyalah,kamu dibiarin sendirian ga mungkin gua lakuin!"
"Lha aku kan udah miliknya Jay.Gimana seeh?"
"Bodoooo!dia kan jauh,aku yang deket sekarang sama kamu,weeeek!"
"Bikin kesel lagi."Melirik tajam kearahnya.
Tak lama akhirnya sebuah taxi mendekati keduanya dan Imel merelakan bahwa Abdi akan indah bersama mobil tersebut.Sedangkan gue harus mengikutinya dari belakang.
Pada akhirnya keduanya berpisah untuk sementara.Demi kebaikannya,Abdi dibawa kerumah nya sendiri untuk segera ditangani oleh asistan terbaiknya,Tiana.Pembantunya ada tapi dia lebih sibuk kearah yang lebih baik dibanding tuannya.Sedangkan Melissa masih untung tinggal beberapa blok darinya,hingga bisa mengawasi sobatnya yang bisa dibilang seorang penggoda wanita manapun,selama istrinya tengah bertugas diluar kota.Itu adalah tanggung jawab terbaiknya,juga dalam situasi yang baik pula Abdi begitu dalam membuat perhatian kepada Melissa.Wanita yang sudah membuat hatinya sedikit terjerat.Apalagi Melissa memang wanita pujaan para pria sehingga apapun itu adalah yang terbaik.
Tapi juga dia sahabat terbaik gua,tanpa Jay masih ada Abdi.Tapi yang bikin sering Ill fill tuh,sikapnya kayak ga punya istri gitu pengennya nempeeeeel aja sama aku.Juga istrinya santai lagi liat aku sama Abdi ga ada curiga-curiganya.Setidaknya dia ngelarang kek yang bikin dia ntar malah naksir aku,ini engga.Heraaan deh,tambah kesel kan aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments