Sesuai prediksi Alesha kini orang tuanya bahkan kakak dan iparnya memarahinya tanpa jeda. Sesekali Alesha hanya bisa menghela nafas kasar mendengar omelan yang dulu di dengarnya setiap hari. Dan kini setelah kembali ke tanah air beberapa tahun lamanya tak sekalipun membuat suasana berubah.
"Maaf " Hanya itu yang sedari tadi keluar dari bibir mungil bermata coklat tersebut.
"Ingat Ale, nanti malam ada acara penting jadi mama mohon kamu datang. Apalagi ini juga merayakan kepulangan kamu yang hampir sepuluh tahun di negeri orang.
"Itu wajib kan ma, gak bisa di negosiasi." Timpal Alesha membuat sahutan Adrian mengagetkannya.
"Wajib" Sarkas Adrian selaku papa kandung dari Alesha tanpa mau dibantah.
Sang kakak yang sedari tadi melihat Alesha yang berkali- kali bernafas kasar mencoba memberi pengertian. ia tahu bahwa sang adik pastinya kurang nyaman dengan apa yang ia lakukan saat ini.
"Ini semua demi kelangsungan keluarga kita Al, keluarga kita keluarga terhormat jadi harus terlihat kompak. Jadi jangan cari alasan untuk tidak datang ke acara nanti malam." Timpal Arsen kakak laki- laki Alesha hingga membuat Alesha sebisa mungkin menurutinya meskipun menolakpun takkan bisa.
"Ya ya ya.. terserah kalian sajalah. Aku diam aja. Yaudah ma, pa aku ngantuk mau tidur dulu. Kak Arsen dan kakak ipar, Aku tidur dulu ya. Maaf sudah ceroboh menjaga Naina." Pamit Alesha sembari berdiri dan berjalan lesu kearah tangga tepatnya di lantai dua.
"Tinggal di apertemen enak kali ya, Sebel juga gak dibolehin ini itu" Batin Alesha membuka kamar yang masih sama seperti beberapa tahun lalu.
Matanya menelisik setiap sudut yang masih sama. Sebetulnya semalam dirinya juga bisa memandangi kamarnya setelah sekian lama pergi dari tanah kelahirannya tapi karena faktor kecapean membuatnya langsung terlelap hingga pagi. Dan itupun ia dibangunkan Naina karena menagih dan merengek ingin di ajak main.
Drtt .... drtt... drtt..
Ponsel Alesha berbunyi di dalam tasnya, Ia merogoh tasnya dan mengambil benda pipih tersebut dengan senyuman mengembang.
Tuut....
" Hallo cantik, Gak ngabarin nih kalau udah dirumah. Takut di mintain oleh- oleh ya hmmm.. Dasar pelitt." sergah gadis di seberang telepon tanpa jeda membuat Alesha merebahkan tubuhnya dengan kasar di atas kasur empuknya.
"Nah itu tau" jawab Alesha dengan kekehan kecil menghiasi bibirnya yang mungil.
"Dasar sahabat lucknut Ale, Awas aja kamu nanti ya. Aku gorok lehermu" Balas Jihan mendengus kesal semakin membuat Alesha terkekeh.
Jihan Laurent.
Adalah sahabat satu- satunya Alesha yang ada di indonesia sedari mereka menduduki bangku smp hingga kini diusia mereka yang tengah menginjak 23 tahun.
Meskipun terbilang cerewet dan rada konyol namun Jihanlah yang bisa mengerti perasaannya. Bahkan Jihanlah yang sering memberi kabar masalalunya pada dirinya.
"Ihhh takut" Ujar Alesha seolah- olah bertingkah ketakutan.
"Oh iya han nanti dateng kerumah ya. Moodku buruk baru sehari dirumah nih. Apalagi lihat rumah berantakan karena acara nanti malam." Ucap Alesha lagi dengan nada malasnya dan lagi suara helaan nafas kasar terdengar disana.
"Ceileh, baru juga pulang udah gak mood aja. Kamu tenang aja Al nanti sahabatmu yang baik ini datang dengan sangat cuantik. Dan ada satu hal yang akan membuat moodmu bagus nantinya." Cecar Jihan dengan gaya pedenya. Begitulah sifat si kunyuk satu ini hingga membuat Alesha memutar bola matanya malas.
"Halah, Sok mau buat moodku kembali happy. Yang ada makin hancur nanti." Balas Alesha mencari posisi nyaman agar sebentar lagi dirinya bisa bermimpi dengan ocehan sang sahabat.
"Serius Al, aku ada berita ter up date tentang Boo." Ucapan Jihan itu sontak membuat mata Alesha yang awalnya sudah mulai sayu kini terbuka dengan lebarnya.
Bagaimana tak kaget, sudah beberapa tahun ini Alesha tak pernah mendapat kabar kekasih masalalunya. Setelah luluspun kabar dari pria itu hilang bak di telan bumi.
"Jangan becanda Han, Jangan sekalipun bawa namanya kalau hanya untuk bercanda." Sarkas Alesha memperingati Jihan yang menurutnya sudah keterlaluan bercandanya.
Tak taukah jika saat ini Alesha dilanda rindu teramat berat padanya. Bahkan rasa bersalahnya pun semakin melambung tinggi pada sosok pemilik wajah hangat itu.
"No, This is pure news without any drama" Sahut Jihan dengan nada serius.
"Ok, I'm waiting for your news" Sahut Alesha dengan mata berbinar.
...****************...
Ruang tamu keluarga Wilson sudah nampak ramai dengan hadirnya para tamu undangan. Baik dari kolega, pengusaha bahkan keluarga inti Wilson sendiri.
Alesha ditemani Jihan menuruni tangga dengan elegantnya hingga membuat siapapun yang melihat putri bungsu keluarga Wilson pastinya tak bisa mengalihkan pandangan barang sedetikpun.
Pasalnya kecantikan Alesha Kaira Wilson malam ini sangatlah terpancar auranya. Dengan rambut di Curly , Dress berwarna dusty memperlihatkan bahu mulusnya semakin membuatnya menawan. Apalagi bentuk proposional tubuh yang mendukung membuat Alesha bisa dipanggil bidadari dunia.
Semua tamu yang hadir nampak terpana melihat kedua sosok gadis yang berjalan menuruni tangga tersebut. Kecantikannya bahkan sangat memanjakan siapa saja mata yang melihatnya.
"Para tamu undangan sekalian , Inilah putri bungsu saya yang baru saja menyelesaikan studynya di negeri syam. Saya sangat bangga dengannya karena berkat prestasinya.
Alesha Kaira Wilson meraih gelar Caumlade di universitasnya." Papar Adrian ketika Alesha sudah berada di sampingnya tak lupa merangkul bahu putrinya dengan seutas senyuman bangga tentunya.
Alesha hanya membungkuk memberi salam dengan malunya sebagian tamu berbisik- bisik melihat attidude yang dimiliki putri bungsu keluarga Wilson. Tak heran jika banyak pria para pengusaha mencoba mendekatinya .
Selain wajahnya cantik , baik budi pekertinya juga patut di acungi jempol.
Setelah sesi perkenalan dan sesi bersalaman menjauh dari kerumunan membuatnya hati Alesha sedikit lega. Kini Alesha duduk seorang diri di taman samping rumahnya sembari menghirup udara sebanyak- banyaknya dan membuangnya secara perlahan.
Jihan tadi menemaninya namun dia berpamitan ingin mengambil cemilan dan minuman di dalam acara . Entah sudah berapa lama Jihan pergi tak ada tanda- tanda gadis itu menampakkan hidungnya.
Bersusah payah tadi Alesha menampilkan senyum terbaik nya didalam acara dengan keadaan mood yang buruk sedari tadi.
Entahlah, Merasa dongkol juga dengan tingkah sang sahabat. Niat hati ingin cepat- cepat mendengar kabar yang katanya akan membuat moodnya bahagia. Namun pada kenyataannya terlalu banyak alasan dari sang sahabat mengenai hal itu.
"Sendiri saja nona" Suara lembut mengagetkan Alesha yang tengah asik melamun seorang diri.
"Oh Mm iya, Tadi sama temen disini tapi lagi di dalam ambil minum" Sahut Alesha menoleh ke belakang netranya melihat pria tinggi tegap tengah tersenyum ke arahnya.
" Boleh duduk?." Tanyanya lagi ketika masih ada kursi kosong disebelah Alesha.
"Tentu" Sahut Alesha dengan senyuman yang dibuat- buat. Berat juga ternyata harus menjadi gadis ceria dalam keadaan mood yang buruk.
"Oh iya, kita belum berkenalan. Nama saya Hanzel Geraldo, Kamu bisa memanggilku Han. Santai saja nona jangan terlalu takut berkenalan denganku." Timpal Hanz dengan kekehan kecil melihat Alesha yang terkesan kaku menurutnya. Tangannya terulur ingin menjabat tangan mulus milik Alesha.
Namun...
Pyarrr.....
Keduanya sontak menoleh ke arah belakang katika suara itu memekakkan telinga. Mata Alesha melotot ketika netranya mendapati Saga tengah berdiri dengan tatapan bengisnya apalagi tatapannya seperti tengah menusuk jantungnya.
"Dia.. " Batin Alesha memejamkadn matanya berkali-kali, Seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Maaf tuan, saya tak sengaja melakukannya." Ucap pelayan yang baru saja terjatuh di depan Saga. Apalagi minuman yang dibawa pelayan tersebut tumpah membasahi jas mahal milik Saga.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
TK
bunga untuk Thor
2023-12-13
2
💞Amie🍂🍃
terimakasih kaka
2023-12-10
0
Nikfyni
🌹satu dulu untuk Ale, semangat thor
2023-12-10
1