Tak tahu harus bagaimana?

Pagi itu aku terbangun dari tidurku,kepala ku pusing rasanya serasa ingin pecah sajah kepala ku ini aku harus kuat,aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan ku demi orang tua ku.aku pun bergegas mempersiapkan diri,lalu ibu ku memanggilku.

"Rina bagaimana keadaanmu apa kamu sudah lebih tenang nak."

tanya ibuku sambil tersenyum khawatir melihatku.

"Iya ibu aku sudah tidak apa-apa."

kataku.

"Syukurlah kalo begitu ibu lega mendengar nya tidak perlu khawatir lagi dengan masalah sekolahmu karna anak-anak nakal itu akan mendapatkan pelajaran hari ini."

kata ibuku dengan nada cukup meyakinkan ku.

Namun aku berpikir akan mendapatkan pelajaran Hari ini.Apa maksud ibuku dan bagaimana ibuku bisa tau semua masalah ini.

lalu aku memberanikan diri bertanya pada ibuku.

"Maksud ibu apa siapa yang memberinya pelajaran."

tanyaku berharap ibuku hanya sekedar asal bicara hanya untuk menyemangati ku.

"Yah ibu sudah ceritakan semua masalah mu kepada ayah mu,karna kamu tidak mau cerita soal masalahmu,kemarin sore ibu kerumah teman sekolahmu dan menanyakan apa yang terjadi padamu disekolah.akhirnya sekarang ayah mu ke sekolahmu untuk menyelesaikan masalah mu dan memberi semua teman-temanmu pelajaran."

jawab ibuku.

Begitu mendengar nya detak jantungku memburu berdetak dengan cepatnya kenapa harus ayah yang diberi tahu dan ayah sampai ke sekolah ku ini gawat benar-benar gawat mengingat ayah ku kelahiran Batak dan beliau sangat tegas dan galak.

aku takut terjadi apa-apa dan itu malah akan membuat ku semakin dijauhi disekolah.

Dengan cepat aku mencari ayahku dirumah dan sekitar rumah berharap aku bisa mengejarnya dan menghentikan nya ke sekolah ku namun nihil ayahku tidak ada dimanapun meski aku coba terus mencarinya.bagaimana ini.

Pikiranku kembali kalut oleh rasa takut dan cemas yang menyelimuti hatiku.

dan mulai terasa mataku terasa panas

lalu ibuku menyusulku.

"Apa yang kamu lakukan!!!

mencari ayahmu dia sudah berangkat saat kau masih tertidur percuma sajah kamu mencarinya nak."

kata ibu sambil mengajakku pulang.

"Ibu kenapa ibu melakukan ini kenapa harus ayah yang ibu beritahu dan kenapa ayah sampai ke sekolah ku bu masalahnya tidak separah itu ibu.

jawabku sambil menahan tangisku.

"Sudah tidak apa-apa nak' ini demi kebaikan bersama agar kamu bisa sekolah lagi dengan tenang."

jawab ibu ku.

"Tapi ibu yang paling tahu kan ayah orangnya gimana dan kalo ternyata masalah malah semakin besar aku harus gimana Bu."

tanyaku dengan perasaan sangat kesal dadaku mulai sesak.

"Tenang sajah ibu sudah memperingati ayahmu hayo kita kembali kerumah."

jawab ibu ku singkat.

Dengan perasaan tidak karuan berkecambuk dengan langkah yang sangat lemas aku mengikuti ibuku untuk kembali ke rumah,besok aku harus sekolah aku akan meminta maaf bila mana nanti ayahku membuat kesalahan dalam meluruskan masalah ini.

Ke esokkan harinya tanpa menunggu alarm membangunkanku aku bergegas siap-siap dan pergi kesekolah.ibuku yang melihatku terburu-buru memanggilku untuk sarapan.

"Rina kamu mau kemana tumben pagi-pagi begini sudah rapih sini sarapan dulu."

kata ibuku.

"Aku mau sekolah Bu,nanti sajah sarapannya aku berangkat dulu Bu

assalamualaikum."

jawabku singkat.

"Sekolah syukurlah jika kamu sudah mau sekolah kembali hati-hati dijalan nak."

jawab ibuku dengan senyum mengembang di wajah yang memang nyaris keriput itu.

Aku hanya menoleh dan tersenyum melihat ibuku, sebelum aku melangkah maju ke depan aku berhenti sejenak lalu menarik nafasku dan memantapkan diriku karna aku yakin hari ini pasti akan jadi hari yang berat untuk ku.

Setelah sampai disekolah aku merasa semua mata memperhatikan ku aku berjalan dengan cepat agar aku tidak mendengar orang membicarakan kan ku.

setelah sampai dikelas ternyata masih sepi lalu aku duduk d bangku paling belakang dan mencoba untuk tetap tenang sampai akhirnya waktu berjalan dengan cepat bel masuk berbunyi dan pelajaran pun dimulai sampai saat itu seperti tidak terjadi apa-apa masih sama seperti biasanya sampai saat ketuk kan pintu terdengar.

"Tuk... tuk .. tukk."

"Assalamu'alaikum."

Lalu bapak guru yang terkenal galak nya masuk ke kelas sambil seperti melirik ke arahku.itu membuat ku berdebar dan merasa cemas lagi.

"Selamat siang disini bapak ingin memanggil beberapa anak yang katanya terlibat membuat(Genk)disekolah kita ini yang namanya bapak panggil harap maju ke depan."

Kata bapak guru dengan wajah yang menurut ku sangat seram.

"Siska,Nina,Sila... . ....

Pak gurupun mulai memanggil nama-nama (Genk)tersebut aku mulai berkeringat dingin ingin rasanya aku menghilang dalam sekejap sajah dari sini,karna aku pun tidak menyangka bahwa masalah ini akan jadi sebesar ini dan ini pasti ulah ayahku kemarin ke sekolah.

"Dan terakhir adalah bela silahkan maju ke depan."

kata pak guru sambil tersenyum kecutnya.

Aku hanya bisa menundukkan kepala ku aku tidak tahu harus berbuat apa Ya Tuhan situasi macam apa ini mengapa perasaanku menjadi tidak enak.

"Bapak mendapatkan informasi dari salah satu wali murid bahwa disekolah ini ada terlibat sebuah perkumpulan siswa/siswa atau biasa disebut(Genk)dan teman-teman kalian didepan adalah salah satunya."

jelas pak guru sambil memutari para siswa yang sudah berdiri di depan.

"Bapak sangat kecewa dengan laporan yang wali murid keluhkan ke bapak katanya(Genk) tersebut juga memaksa agar memakai barang-barang mahal???benarkah itu."

tanya pak guru pada bela namun Siska yang menjawabnya.

"Tidak benar pak itu fitnah."

jawab Siska dengan suara yang seperti menahan tangis.

"Fitnah apa kamu bisa mempertanggungjawabkan perkataan kamu barusan."

jawab pak guru mengintrogasi.

Siska pun hanya diam dan mulai menangis.

"Sejak kapan di sekolah ini ada (Genk-gengan).bukannya sudah jelas aturan sekolah mengatakan bahwa tidak boleh adanya perkumpulan siswa atau biasa sering di sebut dengan(Genk).

kata pak guru.

Setelah itu pak guru terus menceramahi teman-temanku panjang lebar,sedangkan aku hanya bisa memerhatikannya dan lagi-lagi mataku mulai memanas lagi.

"Hukuman kalian adalah membersihkan seluruh toilet sekolah dan ingat pokoknya bapak tidak mau tahu(Genk)kalian harus dibubarkan atau bapak akan memberikan hukuman yang lebih berat dari ini mengerti." kata pak guru dengan nada mengancam wajahnya sungguh seram seperti akan melenyapkan seseorang.

"Baik pak maffkan kami ,kami tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi"

jawab sila mewakili teman-teman ku.

Suasana hening sejenak....

"Silakan kalian semua duduk kembali."

kata pak guru.

"Jadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk kalian semua selamat siang. Assalamualaikum

kata pak guru sambil meninggalkan kelasku.

Setelah kejadian barusan kelas ternyata berjalan seperti biasa waktu istirahat aku tidak keluar kelas sampai akhirnya bel pulang pun tiba aku dengan cepat merapihkan buku-buku ku dan berjalan cepat untuk pulang namun sebuah suara menghentikan langkahku.

"Bagaimana puassss kamu Rina si tukang mengadu!!!!!

kata Bella dengan mendorong ku cukup kencang ke tembok.

Aku tidak mampuh menjawabnya aku hanya menunduk dan meremas rok sekolahku.

entah mengapa suaraku tidak dapat keluar untuk menjelaskan nya tenggorokan ku malah terasa kering.

"Usssssssshh sudah sudah jangan berurusan lagi dengannya nanti kamu mau diaduin lagi."

kata siska dengan menarik tangan bela dan membawa bela menjauh dariku.

Begitu semua orang pergi mata ku yang sudah memanas sejak tadi siap untuk menumpahkan air mata yang tanpa sadar sudah membasahi pipiku ini,pertahanan ku hancur aku tidak bisa menahan air mata ku mungkin karna rasa bersalah serta rasa takut ku yang dari tadi memang kutahan kehilangan semua teman-temanku adalah sebuah mimpi buruk bagiku atau pun bagi siapa sajah di muka bumi ini.

( Flash Back pun berakhir ). . . .

Sebenarnya aku tidak pernah tau apa salahku. mengapa sepertinya yang ku lakukan selalu salah Dimata orang lain,ku berharap kelak akan ada seseorang yang mengerti aku dan percaya dengan perkataanku.

aku yang sejak tadi ikut dalam ingatan pedihku itu.tanpa sadar aku membaringkan badanku dan terlelap dalam tidur ku yang ku harap aku bisa bermimpi indah untuk melupakan segala ingatan masa lalu ku, juga melupakan yang telah terjadi hari ini.

Dalam lelapku mendengar suara handphoneku berbunyi terus menerus entah dari siapa namun kantuk ku mengalahkan rasa ingin tahuku.. .. .. ....

Terpopuler

Comments

Resti Restiani Nasa

Resti Restiani Nasa

pernsh ngalamin kehilangan teman dan tiba" seakan membenci tanpa alasan hanya krn orang lain,dan rasanya itu masya allah

2021-07-23

0

Rahma Fitriani

Rahma Fitriani

sama seperti kisahku, disaat mereka semua membenciku, padahal aq tak mengerti apa salahku, bahkan sahabat yg ku puja pun membicarakanku di belakang.......Untung ada 2 teman gg setia, menemani hari² sulitku maka itu

2021-03-09

2

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

makin bingung, klo ga diaduin anak d bully tapi klo dikasih tau anaknya jg ttp dimusuhi ya dibilang tukang ngadu


dilema

btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah

2021-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Hari diMulai
2 kebahagiaan diatas kesedihan
3 Masa laluku Yang Pahit
4 Tak tahu harus bagaimana?
5 kebahagiaan baru dimulai
6 Hariku bersama fitri
7 Aku harus apa??
8 Dia lah adikku
9 Dia lah adikku Part 02
10 Si sang pangeran
11 Si penolong
12 Ruang BK
13 Aku dan Fitri
14 Masalah baru
15 Jangan Fitri
16 Kesalahan
17 Aku tahu ini tak mudah
18 Kak Eri
19 Fitri jatuh cinta
20 Dialah kakak ku
21 Flashback
22 Flashback part 2
23 Flashback part 3
24 Flashback Berakhir
25 Aku dan ibuku
26 Terkejut
27 Kebingungan
28 Salah Paham
29 Jangan Lagi
30 Teringat
31 Kesedihanku
32 Lelah
33 Warung Om Garang!!
34 Rencana Jahat
35 Detektif
36 Kecewa
37 Gelisah
38 Wanita Ular
39 Lepas kendali
40 Pertanyaan
41 Rencana Baru
42 Puncak Amarah
43 Kesepakatan
44 Awal Mula Masalah
45 Masalah Bapak
46 Hiburan Sesaat
47 Bertengkar dengan ibu
48 Kenangan si Lelaki
49 Hadirnya Om irfan
50 Taktik Bapak
51 Cerita Ibu
52 Rahasia
53 Hari Pernikahan Ibu
54 Kenangan Bersama Amar
55 Bagai anak Mafia
56 Supir Sekaligus Bodyguard
57 Depresi
58 Rasa Kecewa
59 Rumah sakit
60 Kartu
61 Daging Gosong
62 Rasanya Gimana?
63 Labil
64 Amar Tidak menentu
65 Menyebalkan
66 Petunjuk Pelapor ( Ruang BK )
67 Keceplosan.
68 Makan Siang
69 Insiden Buku Paket
70 Kak Rio
71 Senyum hangatmu
72 Memilih Gadisnya.
73 Sulit di Hubungi
74 Panik
75 Tetap Salah Dimata Mereka
76 Bahan Taruhan ???
77 Fitri Merajuk
78 Bagai kucing dan Anjing
79 Indentitas si wanita ular.
80 Infus
81 Kaget
82 Seakan Menertawakan Maut
83 Tata Usaha
84 Kentut
85 Murka
86 Buly
87 Maaf yang Di wakilkan???
88 Telepon
89 Perasaan Lita
90 Biodata+Visual Pemain
91 Mencatat
92 Cemas
93 Kege'eran
94 Sifat Asli kak Rio?
95 Pelayan Sexy
96 Modal awal dendam
97 Dia Kak Eri.Kak Eriku
98 Rencana 1 (Mading)
99 Apakah ini Nyata
100 Beda Ruangan
101 Playboy cap Gayung
102 Kelakuan Kak Nino
103 Dimarahi Pengawas
104 Perih
105 Rencana Jahat berikutnya
106 Terungkap (Ruang BK)
107 Pusing
108 Detak jantung
109 Pulang bareng
110 Gawat Ada Kak Oskar
111 Ponsel (Petunjuk)
112 Satu drama Terbongkar
113 Misteri Motor Ninja
114 Kebenaran
115 Mengelak
116 Bermain-mainlah denganku
117 Pergi dari sini
118 Hati Nurani
119 Kenapa harus Rina
120 Pernyataan Cinta
121 Adikku Gila????
122 Link???
123 Merasa di Tipu
124 Di Luar Kendali
125 Amar sakit
126 Apa aku Sedang Tidak Bermimpi??
127 Jebakkan
128 Kamu Mencurinya???
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Hari diMulai
2
kebahagiaan diatas kesedihan
3
Masa laluku Yang Pahit
4
Tak tahu harus bagaimana?
5
kebahagiaan baru dimulai
6
Hariku bersama fitri
7
Aku harus apa??
8
Dia lah adikku
9
Dia lah adikku Part 02
10
Si sang pangeran
11
Si penolong
12
Ruang BK
13
Aku dan Fitri
14
Masalah baru
15
Jangan Fitri
16
Kesalahan
17
Aku tahu ini tak mudah
18
Kak Eri
19
Fitri jatuh cinta
20
Dialah kakak ku
21
Flashback
22
Flashback part 2
23
Flashback part 3
24
Flashback Berakhir
25
Aku dan ibuku
26
Terkejut
27
Kebingungan
28
Salah Paham
29
Jangan Lagi
30
Teringat
31
Kesedihanku
32
Lelah
33
Warung Om Garang!!
34
Rencana Jahat
35
Detektif
36
Kecewa
37
Gelisah
38
Wanita Ular
39
Lepas kendali
40
Pertanyaan
41
Rencana Baru
42
Puncak Amarah
43
Kesepakatan
44
Awal Mula Masalah
45
Masalah Bapak
46
Hiburan Sesaat
47
Bertengkar dengan ibu
48
Kenangan si Lelaki
49
Hadirnya Om irfan
50
Taktik Bapak
51
Cerita Ibu
52
Rahasia
53
Hari Pernikahan Ibu
54
Kenangan Bersama Amar
55
Bagai anak Mafia
56
Supir Sekaligus Bodyguard
57
Depresi
58
Rasa Kecewa
59
Rumah sakit
60
Kartu
61
Daging Gosong
62
Rasanya Gimana?
63
Labil
64
Amar Tidak menentu
65
Menyebalkan
66
Petunjuk Pelapor ( Ruang BK )
67
Keceplosan.
68
Makan Siang
69
Insiden Buku Paket
70
Kak Rio
71
Senyum hangatmu
72
Memilih Gadisnya.
73
Sulit di Hubungi
74
Panik
75
Tetap Salah Dimata Mereka
76
Bahan Taruhan ???
77
Fitri Merajuk
78
Bagai kucing dan Anjing
79
Indentitas si wanita ular.
80
Infus
81
Kaget
82
Seakan Menertawakan Maut
83
Tata Usaha
84
Kentut
85
Murka
86
Buly
87
Maaf yang Di wakilkan???
88
Telepon
89
Perasaan Lita
90
Biodata+Visual Pemain
91
Mencatat
92
Cemas
93
Kege'eran
94
Sifat Asli kak Rio?
95
Pelayan Sexy
96
Modal awal dendam
97
Dia Kak Eri.Kak Eriku
98
Rencana 1 (Mading)
99
Apakah ini Nyata
100
Beda Ruangan
101
Playboy cap Gayung
102
Kelakuan Kak Nino
103
Dimarahi Pengawas
104
Perih
105
Rencana Jahat berikutnya
106
Terungkap (Ruang BK)
107
Pusing
108
Detak jantung
109
Pulang bareng
110
Gawat Ada Kak Oskar
111
Ponsel (Petunjuk)
112
Satu drama Terbongkar
113
Misteri Motor Ninja
114
Kebenaran
115
Mengelak
116
Bermain-mainlah denganku
117
Pergi dari sini
118
Hati Nurani
119
Kenapa harus Rina
120
Pernyataan Cinta
121
Adikku Gila????
122
Link???
123
Merasa di Tipu
124
Di Luar Kendali
125
Amar sakit
126
Apa aku Sedang Tidak Bermimpi??
127
Jebakkan
128
Kamu Mencurinya???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!