"Haah ..." Pekik Mayaza membuang napas panjangnya, akhirnya bisa bernapas lega karena aktingnya berhasil.
Setelah mendengar suara deru mobil melaju, Mayaza pun membuka mata, dan langsung bangun dari kepura-puraan.
Tunggu ...
Ada sesuatu yang mengusiknya dari tadi. Tepatnya semenjak mendengar suara seseorang yang di panggil tuan oleh pak Sasmadi tadi. Kok kayaknya Mayaza familiar dengan suara itu ya? Tapi siapa?
"Bodo amat deh, yang penting aku selamat dari caci maki si pemilik mobil itu. Meskipun seharusnya sih, aku yang maki-maki tuh orang gara-gara udah bikin bajuku basah." Gumam Mayaza sambil melanjutkan perjalanannya pulang ke tempat kost.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Pagi ini Mayaza sudah rapi, dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor tempat Alula kerja. Di sana Mayaza mau melamar pekerjaan, seperti yang dikatakan Alula kemarin, kalau di sana lagi buka lowongan.
Semalam Mayaza sudah menyiapkan surat lamaran kerja, beserta berkas-berkas yang di butuhkan. Dia juga melampirkan surat pengalaman kerja dari mantan kantor kemarin. Untungnya, kemarin pak Regan bersedia ngasih surat pengalaman kerja.
"Oke, Mayaza you look so perfect." Gumam Mayaza di depan cermin dengan penuh percaya diri.
"Dengan wajah yang lumayan good looking ini, membuatku tidak usah bersusah payah buat pakai make up terlalu tebal cukup dengan make up tipis aja. Lah wong sudah cantik dari lahir kok di tambah lagi dengan warna kulitku yang pada dasarnya hitam manis ciri khas warna kulit wanita Indonesia." Gumam Mayaza masih dengan posisi dandan di depan cermin.
"Eh, aku bukannya sombong ya, dengan mengaku kalau aku good looking. Tapi emang banyak kok yang bilang gitu ke aku, terlebih kaum adam, dan barisan para mantan. Eh!"
"Aku cuma pakai cream siang sama suncreen saja, di tambah lipstik berwarna soft simpel tapi cukup elegan. Ya, itu sih menurutku, nggak tau kalau orang lain." Gumam Mayaza masih berdiri memandangi wajah manisnya di depan cermin kamarnya.
Kemeja putih dengan di lapisi blouse berwarna hitam, serta celana bahan hitam panjang menjadi pilihan outfit yang di kenakan Mayaza hari ini.
Mayaza tipe orang yang tidak suka tampil terbuka, apalagi pakai rok di atas lutut, itu nggak pernah dia lakukan selama menjadi orang kantoran. Meskipun belum berhijab, setidaknya dia masih berpenampilan sopan di tempat-tempat umum.
Drtt ... Drrttt ....
Ponsel Mayaza bergetar yang dia taruh di atas nakas samping tempat tidurnya, segera dia menyambarnya, dan ternyata Alula yang menelpon.
"Iya, La."
"Za, lo jadi nggak ngelamar kerja di tempat gue?" Tanya Alula dari seberang telpon genggamnya.
"Iya, jadilah, ini gue udah siap-siap, bentar lagi berangkat." Jawab Mayaza dari balik telpon genggamnya.
"Ya udah, lo tunggu gue jemput ya."
"Eh, nggak usah, La, gue bisa berangkat sendiri kok. Lagian kost tempat lo kan udah dekat ke kantor, masa mau jemput gue dulu, entar lo bisa telat lho."
"Nggak papa kali, kek sama siapa aja. Kost lo tuh jauh dari kantor, Za. Lo juga nggak ada kendaraan kan? Jadi lebih baik gue jemput aja."
"Ya udah deh, terserah lo."
"Oke, aku nggak akan nolak rejeki dari orang yang mau ngasih tumpangan. Lumayan kan, irit ongkos." Gumam Mayaza riang.
Tak membutuhkan waktu lama. Alula pun tiba di tempat kost Mayaza. Mereka segera bergegas berangkat menuju kantor perusahaan tempat Alula bekerja.
Sesampainya di halaman parkir kantor, Alula segera mengajak Mayaza turun dari mobilnya yang sudah terparkir cantik di parkiran kantor.
"Wah, ternyata kantor lo udah berubah ya, La. Dulu kan belum segede gini waktu gue sering lewat sini." Ucap Mayaza menatap sekeliling perusahaan Volland Corp setelah sampai di parkiran kantor.
"Bukan kantor gue, Za." Jawab Alula sambil ngaca di spion mobilnya.
"Ya, maksudnya kantor tempat lo kerja, Alula ...!" Geram Mayaza.
"Hehehe ... bercanda aja kali, Za. Udah yuk masuk, entar gue tunjukin ke resepsionis." Ajak Alula menggandeng tangan Mayaza, dan mereka pun mulai memasuki kantor.
"Permisi Mbak Yola yang cantik." Ucap Alula ketika sampai di depan meja resepsionis.
"Iya, Alula, ada apa?" Tanya si Mbak resepsionis yang bernama Yola itu tersenyum ramah.
"Ini Mbak, ada temanku yang mau melamar kerja di sini." Jawab Alula menujuk ke arah Mayaza, dan Mayaza pun tersenyum ke arah Mbak Yola.
"Ooh, mau melamar kerja ya?" Tanya Mbak Yola tersenyum ramah.
"Silahkan duduk dulu ya, Mbak, soalnya bagian HRD yang mau interview belum datang." Ucap Mbak Yola menunjukkan sebuah sofa panjang di sebelah meja resepsionis.
"Terima kasih Mbak." Jawab Mayaza mengangguk dan segera menuju sofa itu lalu mendudukinya.
"Za, gue masuk kerja dulu ya. Selanjutnya lo bisa ngikutin arahan dari Mbak Yola." Pamit Alula.
"Ya udah sana. Kerja yang rajin ya, jangan mikirin jodoh mulu."
Alula mencebik tanpa menjawab gurauan Mayaza, lalu dia mulai pergi meninggalkan Mayaza di ruang tunggu dekat resepsionis.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Saudari Mayaza Azzura Alena Kendrick, betul?" Tanya orang di depannya, si ketua HRD di kantor ini.
"Iya, pak, saya Mayaza." Jawab Mayaza mengangguk.
"Selamat Mayaza, kamu di terima bekerja di sini. Dan kamu bisa mulai bekerja esok hari."
Mayaza dibuat melongo seketika.
Beginikah cara masuk di perusahaan Volland Corp? Tanpa tes dan wawancara terlebih dulu? Bahkan baru sekitar semenit yang lalu dia masuk ke ruangan ini.
"Bagaimana Mayaza, kamu bersedia kan, bekerja di perusahaan ini?"
"Eh? Oh, ya jelas bersedia dong, Pak, saya kan lagi butuh kerjaan. Tapi kok, Bapak nggak interview saya dulu sih, cuma lihat CV saya doang." Ucap Mayaza melontarkan unek-unek.
"Iya, saya nggak perlu interview kamu lebih lanjut. Dengan melihat berkas lamaran kamu yang di sertai pengalaman kerja di Alexander Company, saya yakin kamu ini orang yang cukup kompeten. Jadi tanpa pikir panjang, kamu saya terima bekerja di sini."
Senyum Mayaza mengembang. Ternyata modal banyak pengalaman kerja dari mantan beberapa perusahaan tempatnya bekerja dulu, memudahkannya untuk di terima di sini. Yup, Mayaza memang sudah mengantongi beberapa pengalaman kerja bukan cuma di Alexander Company saja. dia juga pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama di Jakarta sebelum dia bergabung di mantan perusahaannya kemarin, dan dari banyak pengalamannya itu di dunia kerja memudahkan dia melamar kerja.
"Serius nih, pak?" Tanya Mayaza memastikan.
"Si Bapak ketua HRD mengangguk mantap.
"Ye ye ... akhirnya dapat kerja lagi, dan nggak jadi pengangguran."
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Hah? Serius lo langsung di terima gitu aja tanpa ditanyain macam-macam?" Tanya Alula setelah Mayaza menceritakan tentang kabar di terimanya dia di perusahaan yang sama dengan Alula.
"Iya, sebenarnya gue juga heran sih, masa cuma bermodal CV yang gue buat aja, udah bikin gue diterima kerja dengan mudahnya."
"Ye ... Alexander Company kan perusahaan gede, Za. Lo aja dulu berjuang mati-matian kan, biar bisa kerja di sana?"
"Hu'um, gajinya juga gede, makanya gue betah kerja di sana. Sayangnya si direkturnya itu yang genit. Andai kalau gue tau siapa sebenarnya owner perusahaan itu, udah gue aduin tuh sikap semena-menanya si direktur aki-aki itu, dan pastinya gue masih kerja di sana."
"Ya udahlah, Za, lupain aja, yang penting kan sekarang lo udah dapat kerjaan lagi, sekantor lagi sama gue. Coba lo ingat deh, udah lima tahun semenjak kita lulus sekolah, kita udah jarang sama-sama lagi, Za." Ucap Alula.
"Iya juga, ya."
"Eh, Za, mending sekarang lo siap-siap, terus bawa baju buat kerja besok sama perlengkapan-perlengkapan yang lainnya." Saran Alula.
"Buat apa? Emangnya kita mau kemana?" Tanya Mayaza mengeryitkan dahi.
"Ke kost gue. Malam ini mendingan lo nginap di tempat gue. Gue kangen pengin ngobrol panjang lebar sama lo."
"Ck! Ya, tinggal lo yang nginep di sini aja, kenapa jadi gue yang repot." Protes Mayaza.
Alula memutar bola matanya.
"Tempat kost gue lebih dekat ke kantor, dan besok hari pertama lo masuk kerja, jadi mending lo nginep di tempat gue aja, biar besok gue nggak jemput lo dulu ke sini."
"Ya, lo nggak perlu jemput gue besok." Jawab Mayaza yang masih ogah-ogahan menuruti kemauan Alula.
"Lo mau berangkat kerja naik angkot? Di hari pertama masuk? Serius?"
HAPPY READING 📘✳️
TBC 😘🌹
UPDATE CHAPTER: SETIAP HARI 🥰
DON'T FORGET FOR LIKE, COMMENT AND SUBSCRIBE 🌟 THANK YOU ❤️🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments