Hati Yang Gelisah

Sampai di rumah.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam. Kamu udah pulang Za?" Bunda menjawab salamku.

"Iya, Bun. Sudah!"

Kemudian, kucium tangan Bunda, dan tak lupa aku kecup juga keningnya. Kebiasaan yang tak pernah hilang sejak aku kelas 3 SD.

"Dya dan Dita belum pulang Bun?" tanyaku pada Bunda akan keberadaan dua adik kembarku.

"Assalamu'alaikum," ucap Dya dan Dita bersama. Maklum mereka anak kembar jadi selalu kompak, tapi nggak selalu juga sih.

"Nah, itu mereka baru pulang!" baru saja Bunda ingin memberitahukan ternyata mereka sudah memberi salam.

Dya dan Dita menghampiri Bunda dan aku yang sudah berada di dekat meja makan. Kemudian mereka mencium tangan Bunda, baru setelah itu mencium tanganku. Aku pun membalas dengan mencium kening mereka.

Kenalin nih guys! Dua adik kembar gue. Namanya Anindya dan Anindita, walaupun mereka kembar tapi sifat mereka nggak sama persis. Anindya biasa dipanggil Dya, lahir lima menit lebih awal dari Anindita. Sifatnya sedikit tomboy dan agak keras kepala. Kalau gue nasehatin nggak langsung bisa diterima. Kita harus berdebat kecil dulu, baru deh dia bisa terima, tapi anaknya baik kok, sopan dan nggak gampang di deketin cowok.

Satu lagi namanya Anindita, biasa di panggil Dita. Kebalikan dari Dya. Dita itu anaknya feminim banget, senang baca novel romantis, baik, sopan dan penurut. Kalau gue nasehatin pasti dia langsung nurut, nggak banyak ngebantah.

Dita seneng sama cowok yang alim, sopan dan rapih. Apalagi kalau itu cowok agamanya bagus, demen banget tuh Dita. Nah! Kebalikan dari Dita. Kalau Dya lebih suka cowok yang gaul dan stylist, tapi walaupun mereka punya sifat yang berbeda, gue sayang banget sama mereka berdua, nggak ada yang gue beda-bedain.

"Masak apa Bun? Aku udah laper banget nih!" ucap Dya sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan menahan lapar.

"Hari ini Bunda masak sayur asem, tempe goreng, telor balado, sama ayam rica-rica, ada lalapan dan sambal juga," jawab Bunda sambil menata piring di meja, kemudian menyuruh kami mengganti pakaian dan cuci tangan.

"Wuiiiih mantaaap nih, jadi nggak sabar pengen buru-buru makan," ucapku sambil menahan air ludah karna sudah sangat tergiur dengan masakan Bunda.

"Ganti pakaian kalian dulu, jangan lupa cuci tangan, baru kemudian kita makan bareng!" ucap Bunda sambil mendorong pelan tubuhku, agar segera ke kamar dan berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian dan bersih-bersih. Kami makan bersama. Bunda menyendok nasi untukku dan kedua adikku. Kami pun makan dengan lahapnya, karna memang lumayan capek dan bikin lapar. Hampir setengah hari mengikuti kegiatan di sekolah.

"Jangan lupa setelah ini kalian sholat dzuhur ya!" Bunda mengingatkan kami.

Anindya menonton televisi setelah sholat dzuhur. Anindita membaca novel yang belum juga di selesaikan sampai tamat. Sedangkan aku, lebih memilih istirahat di kamar setelah sholat dzuhur.

Aku hempaskan tubuh lelahku diatas kasur, lalu ku pejamkan mata serapat mungkin. Tapi tetap saja, senyuman yang bikin adem hati itu tidak juga pergi dari pikiranku.

Senyuman Kak Sarah yang manis, semanis es cream. Manisnya sampai ke hati. Tatapan mata yang teduh membuatku semakin berhalusinasi. Seragam sekolah yang serba panjang menutup tubuhnya yang tinggi semampai. Kerudung putih melekat di kepala, panjang sampai menutup dada. Malah membuat Kak Sarah semakin terlihat anggun dan dewasa.

Belum pernah aku merasakan seperti ini sebelumnya. Belum pernah aku sekagum ini pada gadis berkerudung, karna mantan-mantan pacarku sebelumnya tidak ada yang memakai hijab. Tapi ini, baru kali ini aku terpesona pada pandangan pertama.

"Oh, Tuhan. Mungkinkah aku jatuh hati pada makhlukmu yang satu ini?" ungkapku dalam hati, yang tiba-tiba melebur bersama suara adzan ashar dari masjid depan rumah.

"Allahuakbar allahuakbar, allahuakbar allahuakbar .... "

Segera aku bangkit dari tempat tidur, untuk berwudhu dan melaksanakan sholat ashar.

Malam hari.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ayah sedang sibuk dengan berkas pekerjaannya di ruang kerja. Bunda, Dya dan Dita sedang asyik menonton sinetron favorite mereka. Sedangkan aku, lagi-lagi memilih sendiri duduk di teras depan rumah sambil memainkan gitarku.

"Bun, Kak Eyza kenapa sih? Daritadi kelihatan aneh. Dÿari abis makan siang demen banget menyendiri. Sekarang duduk sendirian di teras," tanya Dya kepada Bundanya.

"Mungkin lelah aja, butuh istirahat," ucap Bunda lalu kembali menonton televisi.

"Bener tuh Bun. Daritadi Kak Eyza kelihatan aneh. Coba dengerin deh Bun, lagu yang lagi dia nyanyiin tuh!" Dita tak mau kalah. Membantu Kakaknya Dya, meyakinkan Bunda.

Aku jatuh cinta

'tuk kesekian kali

baru kali ini kurasakan

cinta sesungguhnya

tak seperti dulu

"Bener tuh Bun, itu kan lagu orang yang lagi jatuh cinta! Tapi apa iya Kak Eyza jatuh cinta secepat itu? Baru juga hari pertama masuk sekolah," celetuk Dya, yang langsung di hentikan Bunda.

"Hussss udah ah, masih kecil bahas cinta-cintaan. Ayo sekarang pada ke kamar. Besok masuk pagi!" ucap Bunda memerintahkan Dya dan Dita ke kamar mereka.

"Iya Bun!" Dita menjawab perintah Bunda, lalu menarik lengan Dya yang sedikit malas melangkah karna masih asyik menonton.

"Jangan lupa, sebelum tidur sholat isya dulu!" ucap Bunda sedikit berteriak, karna Dya dan Dita sudah berjalan menuju kamar.

Di dalam kamar Dya dan Dita tidak langsung tidur. Selesai sholat isya mereka mengobrol terlebih dahulu.

"Kak, aku yakin deh kalau Kak Eyza lagi jatuh cinta," ucap Dita dengan yakin sekaligus penasaran.

"Memangnya kalau orang jatuh cinta kaya begitu Dit?" tanya Dya dengan polosnya.

"Menurut novel yang aku baca sih begitu Kak!" jawab Dita yang membuat Dya menatapnya lama.

"Memang kamu lagi baca novel apa? Awas ya kalau sampai baca novel dewasa" ucap Dya, membuat Dita mengerutkan keningnya.

"Ya nggaklah Kak. Mana berani aku baca novel dewasa. Aku tahu diri kali, umurku baru berapa?!" jawab Dita sedikit kesal dituduh baca novel dewasa.

"Trus novel apa yang kamu baca?" tanya Dya penasaran.

"Novel 'Mengejar Cinta Halal' " jawab Dita singkat.

"Oh, memangnya apa yang dibilang dalam novel itu?" Dya bertanya kembali, masih dengan rasa penasaran.

"Jika kau tidak ditakdirkan dengan orang yang namanya sering kau sebut dalam doamu. Mungkin kau akan disatukan dengan orang yang sering menyebutmu dalam doanya," jawab Dita membuat Dya diam tertegun mendengarnya.

"Kenapa Kak? Jangan baper. Ka Eyza yang jatuh cinta, ntar Kakak yang baper hehehe," jawab Dita meledek.

"Siapa yang baper? Justru Kakak lagi bingung, apa hubungannya kata-kata dalam novel itu sama sikap Ka Eyza yang aneh?" jawab Dya yang malah membuat Dita tertawa.

"He he he he memang nggak ada hubungannya Kak. Itu cuma kesimpulan aku aja setelah baca novel. Biasanya, orang yang senang menyendiri. Kalau nggak lagi jatuh cinta ya lagi banyak hutang hahaha," jawab Dita yang malah membuat Dya kesal, lalu menggelitik pinggang Dita.

"Kamu Tuh, dasar ya!"

"Udah Kak, udahhhh geli tau!" Dita menggeliatkan tubuhnya karna kegelian.

tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

Tok!

Tok!

Tok!

"Hei sudah malam ini masih bercanda aja, ayo pada tidur besok masuk pagi." Teriak Bunda perlahan dari balik pintu kamar.

"Iya Bun, kita baru mau tidur nih!" ucap Dita sedikit mengeraskan suaranya agar di dengar Bunda.

"Tuh, kamu sih Kak. Di omelin Bunda deh, udah ah yuk kita tidur!" ucap Dita, lalu menarik selimut.

"Habis kamu ngeledek terus. Kakak udah tanya serius," jawab Dya sambil menarik selimutnya juga.

"Tapi aku yakin Kak, kalau Ka Eyza lagi jatuh cinta!" Dita mencoba mengajak ngobrol Dya lagi.

"Haduuhhh, kamu daritadi bahas jatuh cinta terus, jangan-jangan kamu yang sebenarnya lagi jatuh cinta!" ucap Dya membuat Dita tersudut.

"Nggak Kak, Enak aja. Aku suka baca novel romantis bukan berarti aku lagi jatuh cinta," balas Dita.

Tok! Tok ! Tok!

"Tuh, kan Bunda ketok pintu lagi. Udah yuk ah, tidur!" ucap Dya, lalu mereka pun berusaha memejamkan mata.

Sementara itu, diteras depan. Aku masih memainkan gitar dan bernyanyi. Tiba-tiba Bunda menghampiri lalu duduk disampingku kemudian memegang bahuku.

"Kamu belum tidur Za? Sudah jam berapa ini? Besok kan masuk pagi!"

Bunda mencoba membuka obrolan denganku.

"Belum ngantuk Bun!" jawabku dan langsung menghentikan permainan gitarku.

"Memangnya kamu lagi mikirin apa?"

"Nggak ada kok Bun," balasku.

"Kamu nggak bisa bohong sama Bunda, Eyza. Bunda kenal banget bagaimana kamu, nggak biasanya kamu menyendiri begini. Ayo cerita sama Bunda, ada apa?" tanya Bunda padaku sekali lagi.

Aku letakkan gitarku di lantai. Ku tatap wajah Bunda, kemudian bertanya.

"Waktu Bunda di SMA dulu, apa Bunda pernah jatuh cinta?" tanyaku pada Bunda, yang tidak langsung di jawab olehnya. Bunda hanya menatap mataku, tatapan yang teduh lebih teduh dari tatapan Kak Sarah. Tatapan Bunda yang selalu membuat aku merasa nyaman, dan membuat aku merasa tenang dalam keadaan apapun, bahkan disaat hatiku sedang gelisah seperti ini.

💕🌷💕🌷💕🌷💕🌷💕🌷💕

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

lanjuuttt kak 🥰🥰

tinggalin jejak jg di Novelku yaa ASIYAH AKHIR ZAMAN 🥰

2021-09-22

0

Dhina ♑

Dhina ♑

⭐⭐⭐⭐⭐

2021-08-30

0

Desrayanii

Desrayanii

Like kak💕💕💕 Maafkeun Aku telat mampir ..

2020-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Sekolah
2 Pertemuan Pertama
3 Hati Yang Gelisah
4 Curhat
5 Pertemuan kedua
6 C-I-N-T-A
7 Cemburu
8 Ketika Cinta
9 Perkenalan
10 Pulang Bareng
11 Di perpustakaan
12 Belajar Bersama
13 Curhat Dibuku Harian
14 Pulang Bareng lagi
15 Mengantarmu pulang
16 Menjenguk Reno
17 Membuat makalah
18 Sama-sama deg-degan
19 Masa sih, jadi bujang lapuk
20 Gagal ungkapkan rasa
21 Undangan syukuran kelulusan
22 Ayah dan Bunda bernostalgia
23 Acara Syukuran
24 Mencoba mengungkapkan
25 Pamit pulang
26 Gelisahnya hati Ayah
27 Patah hati
28 Bertukar kenang-kenangan
29 Hati bagai roller coaster
30 Di kamar sepi bisu
31 Berkenalan dengan Nita
32 Nita main ke rumahku
33 Ke Mall
34 Lagi-lagi jadi pacar bohongan
35 Reno, curhat dong!
36 Ide menjodohkan
37 Aku dan Kak Sarah di jodohkan?
38 Bersiap-siap bertemu Kak Sarah
39 Dan akhirnya ....
40 Berilah petunjuk-Mu
41 Oh, ternyata ....
42 Curhat Nita
43 Sakit tapi nggak berdarah
44 Putus
45 Reno, curhat lagi dong!
46 Berdamai denganmu
47 Kakak kelasku sayang, menikahlah denganku!
48 Hari pernikahanku
49 Malam Pertama
50 Jalan Pagi
51 Malam Kedua
52 Kembali beraktifitas
53 Rindu
54 Wisuda Sarah
55 Pasien Pertama
56 Pertengkaran
57 Hukuman
58 Kebenaran yang baru terungkap
59 Tuhan lebih memilih kita yang berjodoh
60 Pertengkaran part 2
61 Kehamilan Sarah
62 Bertemu Nita
63 Maafkan aku sayang!
64 Hari Bahagia
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Hari Pertama Sekolah
2
Pertemuan Pertama
3
Hati Yang Gelisah
4
Curhat
5
Pertemuan kedua
6
C-I-N-T-A
7
Cemburu
8
Ketika Cinta
9
Perkenalan
10
Pulang Bareng
11
Di perpustakaan
12
Belajar Bersama
13
Curhat Dibuku Harian
14
Pulang Bareng lagi
15
Mengantarmu pulang
16
Menjenguk Reno
17
Membuat makalah
18
Sama-sama deg-degan
19
Masa sih, jadi bujang lapuk
20
Gagal ungkapkan rasa
21
Undangan syukuran kelulusan
22
Ayah dan Bunda bernostalgia
23
Acara Syukuran
24
Mencoba mengungkapkan
25
Pamit pulang
26
Gelisahnya hati Ayah
27
Patah hati
28
Bertukar kenang-kenangan
29
Hati bagai roller coaster
30
Di kamar sepi bisu
31
Berkenalan dengan Nita
32
Nita main ke rumahku
33
Ke Mall
34
Lagi-lagi jadi pacar bohongan
35
Reno, curhat dong!
36
Ide menjodohkan
37
Aku dan Kak Sarah di jodohkan?
38
Bersiap-siap bertemu Kak Sarah
39
Dan akhirnya ....
40
Berilah petunjuk-Mu
41
Oh, ternyata ....
42
Curhat Nita
43
Sakit tapi nggak berdarah
44
Putus
45
Reno, curhat lagi dong!
46
Berdamai denganmu
47
Kakak kelasku sayang, menikahlah denganku!
48
Hari pernikahanku
49
Malam Pertama
50
Jalan Pagi
51
Malam Kedua
52
Kembali beraktifitas
53
Rindu
54
Wisuda Sarah
55
Pasien Pertama
56
Pertengkaran
57
Hukuman
58
Kebenaran yang baru terungkap
59
Tuhan lebih memilih kita yang berjodoh
60
Pertengkaran part 2
61
Kehamilan Sarah
62
Bertemu Nita
63
Maafkan aku sayang!
64
Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!