Setelah menerima ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan seorang perempuan dari gangguan beberapa preman jalanan Baskara pergi begitu saja.
Baskara yang anak seorang pengusaha memang memilih untuk hidup dengan caranya sendiri . dia memilih untuk mengejar mimpinya menjadi seorang penyanyi terkenal. Di tidak peduli seberapa keras ayahnya menentang keinginannya.
" Dari mana saja kamu ? " tanya ayahnya ketika Baskara sampai di rumah.
" ayah tahu kan apa pekerjaan Bas semala ini,?
" Kamu masih jandi pengamen.? "
" Bas bukan pengamen , tapi penyanyi " jawab Baskara dengan nada kesal dan langsung meninggalkan Ayahnya begitu saja.
" Kebiasaan kamu kalau ayah sedang ngomong maen pergi begitu saja. " kata Ayahnya Baskara.
Sebenarnya Baskara tidak ada niat untuk bersikap tidak sopan tapi Baskara sudah malas berdebat dengan ayahnya, di cape setiap malam ayahnya selalu memarahinya. Apalagi dia tahu kalau ujung ujungnya pasti Ayahnya menyuruhnya untuk bekerja saja di kantor .
" Sudah lah Ayah , nanti juga bakal sadar sendiri " ucap istrinya mencoba menenangkan suaminya.
" mau sampai kapan Bu ? , Baskara harus sudah belajar bagaimana caranya memimpin perusahaan " jawab suaminya.
" Iya iya aku tahu yah, nanti aku coba bujuk lagi Baskara nya " kata Istrinya lagi.
" Ayah tidak mau tahu , ibu harus bisa membujuk Baskara untuk bergabung dengan perusahaan , Ayah yakin bu ditangan Baskara perusahaan kita akan jauh lebih berkembang.
" iya iya , sekarang ayo kita istirahat saja " ucap istrinya sambil menggandengnya ke arah kamar tidur.
Baskara yang mendengarkan percakapan kedua Orang tuanya dari balik pintu kamar hanya bisa menarik nafas untuk menenangkan diri. Sebenarnya bukan dia tidak ingin bekerja di perusahaan milik ayahnya tapi keinginannya untuk menjadi seorang penyanyi lebih besar . Baskara sangat terobsesi dengan penyanyi berkebangsaan kolombia Maluma.
Sudah hampir satu tahun Baskara selalu menghindari sarapan pagi dengan kedua orang tuanya. Buka tanpa Alasan karena dia tahu ujung ujungnya pasti akan membicarakan soal kantor dan itu selalu membuat mood Baskara jadi rusak.
Jadi Baskara memilih untuk sarapan dengan teman temannya di studio latihan.
" Bas ada dua job untuk malam minggu nanti ." ucap Tia managernya .
" Bagus dong Ti, ambil saja" jawab baskara enteng.
" Gak bisa Bas , waktunya mepet " jawab Tia lagi.
" Mepet bagaimana.?
" Iya waktunya hanya berbeda tiga puluh menit . "
" Tempatnya jauh ya ?
" jaraknya paling dua puluh menitan dari tempat satu ke tempat lain . " kata Tia.
" Ambil saja , aku bisa persiapan di mobil " kata baskara.
." Kamu yakin Bas, gak kecapean.?
" Yakin Ti. Untuk menuju kesuksesan kita harus siap cape Ti , kesempatan tidak datang dua kali. " jawan Baskara.
Akhirnya setelah berdiskusi dengan Mereka memutuskan untuk mengambil kedua job tersebut.
Baskara termasuk orang yang bekerja dengan keras , dia tidak main main dalam melakukan apapun. Apa lagi untuk utusan menyanyi Baskara akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
Meskipun semua jadwalnya sudah dipegang oleh Tia ,tapi Baskara tidak lepas tangan begitu saja , dia ingin semuanya berjalan sesuai kehendaknya . Dia tidak ingin gagal karen kelalaiannya sendiri. Dan sejauh ini Apa yang di lakukan Baskara bisa di bilang berhasil , Dia sudah menjadi penyanyi langganan beberapa Hotel bintang Lima , cafe mewah dan restauran mewah . Tidak jarang juga baskara menjadi penyanyi di pernikahan anak anak konglomerat dan pejabat negara. tentunya dengan bayaran yang bisa di bilang lumayan .
Malam minggu ini setelah mengisi acara di acara Amal, Baskara sudah berada di perjalanan lagu untuk mengisi acara di salah satu Hotel bintang lima di Jakarta untuk acara pertemuan para pengusaha di indonesia dan Asia.. Dengan penampilan terbaiknya baskara bisa di bilang sukses menghibur para tamu yang datang .
salah satunya adalah Ana. Ya Ana dipastikan Hadir dalam acara seperti ini karena perusahaanya dia sudah jadi salah satu yang ter baik dan terbesar di Indonesia.
Sebelumnya Ana tidak sadar kalau penyanyi itu adalah Baskara yang menolongnya beberapa hari lalu. Sebelum Akhirnya mereka ber papasan di satu koridor menuju toilet.
" Kamu Baskara kan.? " tanya Ana ketika baskara ada tepat di Hadapannya
" Iya Baskara penyanyi yang barusan tampil di acara pertemuan ." jawab Baskara .
" Enggak maksud saya kamu yang menolong saya dari gangguan preman beberapa malam lau kan.? "
" Oh kamu Anastasya ya.? Tanya baskara dengan wajah datar.
" Iya , Saya Ana. terima kasih sudah menolong saya " kata Ana.
" Terima kasihnya kan sudah . Ngapain harus terima kasih lagi , sekarang saya tidak melakukan apa apa "
Ana terkejut dengan jawaban yang dia dengar , Ana yang mulai merasa kesal karena niat baiknya tidak di sambut dengan Baik.
" Sombong sekali kamu , saya cuma mau mengucapkan terimakasih tapi waktu itu kamu tidak menjawabnya , sekarang juga masih seperti itu , dasar penyanyi kurang terkenal banyak gaya. " kata Ana tempat di hadapan Baskara.
" jangan omongan kamu sebelum saya robek mulut tajam mu . Kalau saya tidak terkenal mana mungkin bisa mengisi acara penting seperti ini " jawab Baskara dengan wajah penuh kekesalan .
" berani sekali kamu berbicara kasar seperti itu. kamu belum tahu siapa saya. "
" Pertema saya memang tidak tahu kamu siapa, dan kedua saya tidak ingin tahu siapa kamu " Jawab Baskara dengan tegas .
Hampir saja Ana akan menampar pipi Baskara sebelum Akhirnya Anis datang dan menahan bos nya untuk tidak melakukan Hal buruk di tempat ini.
" Bu tahan bu , jangan sampai tindakan ibu merusak nama baik ibu " kata Anis Berbisik kepada Ana.
Seketika Ana langsung menurunkan tangannya dan menatap tajam wajah Baskara sebelum akhirnya pergi meninggalkan baskara yang masih berada di koridor.
" Perempuan Gila. " Ucap baskara pelan .
Langkah baskara berhenti ketika sepatunya menginjak sesuatu . Dan ternyata itu adalah gelang yang tadi di pakai di tangan Ana.
Baskara berniat untuk mengejar dan mengembalikan gelang milik Ana tapi begitu sampai di tempat pertemuan Baskara mendengar Nama Anastasya dipanggil oleh pembawa acara untuk menerima penghargaan sebagai CEO perempuan paling berpengaruh di Indonesia.
Dari sinilah Baskara tahu siapa Ana sebenarnya . Pantas saja dari gaya bicaranya sangat menunjukan kalau Ana bukan orang yang lemah dan punya keberanian diatas rata rata perempuan yang pernah dia temui.
Sambutan tepuk tangan meriah dari seluruh tamu yang hadir sangat luar biasa meriah ditambah tatapan kagum dari semua orang kepada Ana semakin menunjukan seberapa besar pengaruh dari seorang Anastasya.
Baskara mengurungkan niatnya untuk mengembalikan gelang milik Ana. Dia juga sadar kalau saat ini dia sudah di cap buruk oleh Ana, bisa bisa niat baiknya mengembalikan gelang malah dijadikan senjata untuk memfitnahnya mencuri gelang milik Ana. Baskara memilih untuk pergi membawa pulang gelang yang ada di tangannya , dia berpikir bisa kapan saja untuk mengembalikannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Susanti Wahyuningsih
lanjjuuutt,,,
2023-11-11
0