Eps 02

Perusahaan Milik Ana " High Company " menduduki peringkat nomor delapan sebagai perusahaan terbesar di Indonesia.

Ambisinya sekarang tentunya ingin menjadikan perusahaannya menjadi nomor satu . Ana ingin membuktikan kepada semua orang yang selama ini menganggapnya lemah hanya karena dia seorang perempuan.

Tidak heran kalau Ana akan menggunakan segala cara untuk mewujudkan ambisinya, selama itu tidak menghancurkan karir dan perusahaannya. Itulah kenapa Selalu bersikap tegas kepada semua karyawannya.

" Anis dua jam lagi kita akan rapat seluruh karyawan. Segara informasikan dan persiapkan semuanya ! " kata anal lewat sambungan telpon.

" Baik bu . " jawab Anis yang langsung bergegas menginformasikan kepada seluruh karyawan .

Dua jam kemudian seluruh karyawan sudah berada di ruang rapat menunggu bos Ana datang.

Tak tok tak tok suara dari langkah Ana mulai terdengar di ruangan rapat , sejak saat itu tidak ada lagi yang berani untuk berbicara sepatah katapun.

" Selamat siang semuanya " kata Ana dengan wajah angkuh .

" Selamat siang bu " jawab semua karyawan di kantornya.

" maksud saya mengumpulkan kalian semua di sini adalah untuk memberitahukan kalau Adiwijaya Grup bersiap untuk menurunkan kedudukan kita ,. Seperti kalian tahu saya tidak akan membiarkan siapapun menggeser kedudukan High Company .

Jadi saya harap kalian semua bisa kerja sama dengan baik untuk menjaga High company agar tidak dengan mudah di lengserkan " Kata Ana.

" perkuat keamanan data kita , agar tidak mampu di retas oleh siapapun .

Saya harap kalian mash ingat dengan resiko kalau sampai semua itu terjadi " sambung Ana

" paham ! " kata Ana lagi dengan wajah judesnya.

" Paham " jawab semua karyawan.

" Baguslah kalau kalian paham , sekarang silangkan lanjutkan pekerjaan kalian. " kata ama terakhir kalinya laly pergi meninggalkan ruangan tanpa memberikan senyuman kepada siapapun .

Setalah Ana meninggalkan Ruangan, seluruh karyawan mulai bisa bernafas dengan lega. Dan kembali ke meja masing masing.

Meskipun mereka bekerja dengan Bos yang super galak , kejam , dingin dam lebih tepatnya gila, tapi mereka merasa betah bekerja di High Company . karena mereka sudah tau sisi baik Ana dan sudah pernah merasakan kebaikan Ana.

Ana sedang berada di ruang kerjanya memikirkan cara untuk menghancurkan Adiwijaya grup yang sudah mengusik ketenangannya.

" Sialan Adiwijaya , berani beraninya dia menganggu ketenangannya " gerutu Ana .

Dengan kepintarannya Ana bisa dengan mudah mendapatkan Ide brilian untuk menghancurkan Adiwijaya grup . Dia sangat yakin dengan kekayaannya dia bisa melakukan apa saja termasuk menghancurkan Adiwijaya grup dengan mudah.

Sudah Lima menit Ana duduk di salah satu Restoran mewah untuk bertemu dengan Salah satun investor utama Adiwijaya grup. sudah bisa ditebak Ana Akan menghasut Investor tersebut untuk memutuskan kerja samanya dengan Adiwijaya.

" Selamat Sore Pak Hadian , Say Ana pemilik High Company. " kata Ana menyapa pak Hadian yang baru saja datang.

" Selamat sore Ibu Ana, saya merasa terhormat bisa Bertemu dengan Ibu di sini " kata Pak Hadian.

" Silahkan duduk pak, dan selamat menikmati makanan yang sudah saya sediakan spesial untuk pak Hadian " kata ama sambil menaikan sebelah bibirnya.

" Terima kasih Bu. tapi kalau boleh saya tanya ada apa ibu mengundang saya untuk makan dengan Ibu ? " tanya pak Hadian merasa bingung.

tanpa basa basi Ana menunjukkan Cek bernilai fantastis ke hadapan pak Hadian. Sampai tersedak pak Hadian di buatnya karena melihat jumlah yang fantastis yang tertulis di cek .

" untuk apa cek dengan jumlah sebanyak ini Bu.? tanya hadian masih tidak percaya .

" Silahkan ambil cek itu , dan putuskan kerja sama dengan Adiwijaya " kata ana dengan wajah sombongnya.

" maksud ibu.? "

" Saya yakin pak Hadian sangat mengerti dengan apa yang saya maksud . Jadi jangan berlaga bodoh" kata Ana lagi.

" t tapi bu ? " tanya pak Hadian lagi.

" iya atau tidak " kata Ana dengan memasang wajah mengancam.

" baik bu " jawab pak Hadian singkat.

" bagus. Ingat jangan sampai semua orang tau saya dalang di balik semua ini. Putuskan kerjasama bapak dan diam. "

" Baik bu " kata pak hadian lagi.

" Bapak tahukan akibatnya kalau berani macam macam dengan Anastasya Adelia ? " tanya Ana dengan sombong.

" saya paham bu "

" Bagus, silahkan abil cek ini, dan selamat menikmati makanannya , saya tidak ada waktu untuk menemani bapak makan " kata ana lalu berdiri dan meninggalkan pak Hadian dengan sikap Angkuhnya.

Tentu saja pak Hadian tidak berani untuk menolak tawaran dari Ana, karena jumlah yang di berikan sangat jauh dari nilai kerja samanya dengan Adiwijaya grup.

Dan yang paling penting Pak Hadian tidak ingin karirnya hancur karena berani menentang Seorang Anastasya Adelia.

" Halo Pak Budi maaf mulai hari ini saya memutus kerjasama degan perusahaan anda Adiwijaya gurp . Terima kasih " kata Pak hadian langsung menutup telponnya.

Ya Saat ini juga Pak Hadian langsung memutuskan kerja sama dengan Adiwijaya Grup secara sepihak.

Dia tidak memperdulikan jumlah tuntutan dari resiko pemutusan kerja sama secara sepihak. karena jumlahnya jauh lebih kecil dari uang yang dia dapat dari Ana.

" Selamat sore Ibu Ana , jangan lewatkan berita mengejutkan dari Adiwijaya grup. Saya sudah melakukan apa yang ibu perintahkan " kata pak Hadian kepada Ana lewat pesan singkat

senyuman licik mulai terlihat di bibirnya sesaat setelah membaca pesan dari pak Hadian.

" Saya sudah tidak sabar untuk melihat kehancuranmu Adiwijaya " kata ana pada dirinya sendiri.

Sepertinya semua sangat berjalan dengan lancar , satu minggu kemudian berita sedang di hebohkan dengan merosotnya saham Adiwijaya sebesar 60%. Tentu saja itu menjadikan jarak antara High Company dan Adiwijaya Grup menjadi semakin jauh. Hanya dengan selembar cek Ana bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya.

" halo Bu Ana, pak budi dari Adiwijaya Grup ingin bertemu dengan ibu " kata anis lewat sambungan telepon kantor.

" suruh dia datang ke ruangan saya " kata Ana dengan senyum kemenangan nya

" Baik bu " Jawab Anis

" Selamat sore Pak Budi yang ter hormat " kata ana sesaat setelah pak Budi masuk ke ruangannya.

" Perempuan Licik , beraninya kamu menghancurkan perusahaan saya " kata pak Budi dengan emosi.

" kalau saya tidak berani saya tidak akan mungkin melakukan ini " kata Ana dengan kesombongannya.

" saya tidak akan membiarkan hidup kamu tenang Anastasya " kata pak Budi.

" Nyatanya sekarang Hidup anda yang sedang tidak tenang kan? " tanya Ana dengan nada mengejek.

" Perempuan gila " kata pak Budi.

" Dari pada bapak ,marah marah di ruangan saya dan mengata ngatai saya perempuan Gila. Saya lebih menyarankan bapak untuk pergi ke kantor bapak dan selamatkan perusahaan bapak dari kebangkrutan " kata ana semakin menyombongkan dirinya.

Tanpa mengatakan apa apa lagi Pak Budi meninggalkan ruang kerja Ana dengan kemarahan.

" selamat bersenang senang dengan dengan kekalahan yang kamu terima "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!