Anastasya Perempuan Gila.

Anastasya Perempuan Gila.

Eps 01

" kamu saya pecat !!! " teriak Ana kepada pembantu di rumahnya hanya karena teh yang disajikan untuknya terlalu manis.

   Pagi pagi buta teriakan Ana sudah menggelegar di setiap penjuru rumah mewahnya dan tidak ada satupun di rumah mewah itu yang bisa membantah apapun yang sudah jadi keputusannya.

 " Ada apa non ? " tanya bi wati kepada majikannya yang sudah terlihat murka.

" ini pembantu baru ya bi.? " tanya Ana kepada bi Wati pembantu lamanya .

" Iyan non hari ini hari pertama bi Inah kerja " jawab bi Wati

" Oh jadi nama kamu Inah.? " tanya Ana kepada pembantu barunya.

" iya non maafkan saya " kata bi inah penuh ketakutan.

" saya yang salah non , tidak memberi tahu takaran gula di teh yang bi Inah sajikan " sambung bi Wati membela pembantu baru majikannya .

" baiklah , kali ini saya akan memaafkan kamu . tapi tidak akan ada lagi kesempatan kedua " kata Ana dengan mata yang melotot .

"terima kasih non Ana " jawab pembantu barunya.

 tanpa mengatakan apa apa lagi Ana pergi dengan sikap angkuhnya meninggalkan kedua pembantunya.

" pagi pagi sudah bikin emosi dasar pelayan tidak tahu diri " gerutu Ana saat sudah di kamarnya.

 kejadian seperti ini hampir terjadi jika ada pembantu baru di rumahnya. tidak heran hanya satu pembantu yang bisa bertahan lama kerja di rumah Ana yaitu Bi Wati. itupun karena bi wati sudah kerja dari Ana umur lima tahunan . jadi mau sejahat apapun perlakuan Ana kepada pembantu barunya ,itu tidak akan terjadi kepada Bi wati.

  Malah sekarang hanya bi Wati satu satunya orang yang dia percaya setelah kepergian kedua orang tuanya.

    Anastasya kecil tidak mempunyai sipat arogan dan kasar seperti sekarang , dulu dia adalah seorang princes di rumahnya. tapi setelah kepergian orang tuanya saat Ana umur sembilan belas tahun dia terpaksa harus meneruskan perusahaan orang tuanya dan terpaksa harus bersikap arogan agar tidak di anggap lemah dan enteng oleh semua orang .

 Usahanya berhasil Ana di juluki Perempuan gilang yang kejam oleh orang orang disekitarnya. tidak ada satu orang pun yang ingin bermasalah dengannya karena bisa dipastikan Ana akan menghancurkan kehidupan orang itu apabila berani mencari masalah dengannya.

" Bi wati " teriak Ana dari depan pintu kamarnya.

" ada apa Non, kan sudah beberapa kali bibi bilang, kalau manggil itu yang jangan teriak teriak " kata wati yang sudah berada di hadapan Ana

" suruh pak Diman siapkan mobil , lima menit lagi aku berangkat ke kantor " kata ana kepada bi wati.

  " Silahkan non " kata Diman yang sudah menunggu sambil membuka pintu mobil. dengan wajah dinginnya Anna masuk ke mobil tanpa mengatakan apapun.

 Selama perjalanan ke kantor seperti biasa Ana selalu sibuk dengan Hpnya jarang sekali berbicara dengan supirnya .

  Semua karyawan menundukkan kepala ketika Ana berjalan melewati mereka semua . tidak ada satupun dari mereka yang berani menyapa bos nya. karena kalau disapa pun percuma , Ana tidak akan pernah menjawabnya .

    Ana sengaja membuat dinding yang tebal dan tinggi antara dia dan karyawannya agar mereka tidak ada yang berani macam macam.

 tok tok tok suara pintu ruang kerja Ana .

" masuk " ucap Ana tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop didepannya.

" selamat pagi bu . Saya mau mengantarkan dokumen yang kemari ibu minta ." kata Anis salah satu karyawannya.

" simpan , dan ambil kembali sepuluh menit kemudian " ucap Ana masih dengan wajah dinginnya.

 Anis keluar dari ruangan bosnya menghembuskan nafas panjang. selama berhadapan dengan Bosnya, Anis tidak bisa bernafas dengan bebas , karena kalau mood Bosnya sedang kacau , suara nafas saja akan dipermasalahkan.

tok tok tok suara pintu ruang kerja Ana kembali bersuara.

" Masuk "

" Maaf bu saya mau mengambil dokumen yang saya berikan tadi " kata Anis dengan hati hati.

" ambil , dan revisi halaman yang sudah saya tandai ." kata Ana

  Belum juga anis menjawab ucapannya , Ana sudah menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

" Ingat jangan sekali kali bersikap memohon kepada perusahaan lain . kita akan melakukan melakukan kerja sama buka memohon untuk diajak kerja sama " lanjut Ana menatap tajam karyawannya.

" b baik bu " jawab Anis d sedikit terbata bata lalu pergi setelah mengambil dokumen dari meja Ana.

" enak saja dia mau memohon untuk bisa kerja sama dengan orang lain, " gerutu Ana setelah Anis pergi.

  Sebagai seorang CEO di perusahannya , tentu banyak sekali laki laki yang sangat menginginkannya. tapi selama hidupnya Ana tidak pernah tertarik untuk jatuh cinta.

 Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak laki laki yang memintanya untuk dijadikan istri.

  Dari awal jawaban Ana tidak pernah berubah

" aku bisa hidup tanpa cinta, sekarang kubur dalam dalam mimpimu untuk menjadikan aku istrimu "

Cinta baginya hanyalah malapetaka yang akan menghancurkan kehidupannya.

Bukan tanpa lasan Ana tidak pernah ingin jatuh cinta. Dia menyaksikan sendiri bagaimana orang tuanya hancur karena cinta.

" pak Diman sebelum pulang kita ke panti asuhan dulu " ucap Ana kepada supir pribadinya

" Panti yang mana bu.? tanya Diman. .

" Panti ****** saja pak. saya ingin memastikan dana yang saya berikan benar benar digunakan untuk keperluan panti atau tidak. " kata Ana.

" Siap Bu " kata Diman lagi.

Dibalik sikapnya yang arogan tidak banyak yang mengetahui sisi baik Ana. Dia menjadi donatur rutin untuk beberapa panti asuhan di jakarta dan sekitarnya.

" Lihat kak Ana datang " kata salah seorang anak yang ada di panti itu. seperti biasa anak anak panti sangat senang dengan kedatangan Ana.

Begitu juga dengan Ana, bersama dengan anak anak panti seperti ini adalah hiburan tersendiri untuknya.

Ana bisa melupakan sejenak beratnya kehidupan yang harus dia jalan setiap hari. ..

" kak Ana bawa hadiah apa untuk kita.?" tanya lisa salah satu anak yang ada di panti.

" Datang datang kok yang ditanya hadiah sih, peluk dulu dong kakaknya " kata Ana memasang ekspresi pura pura kesal .

" Hehehe iyaa ini aku peluk tapi hadiahnya mana? " tanya lisa lagi.

" kamu ya ," kata Ana sambil mencubit pipi Lisa.

" sekarang kalian berbaris yang rapih, nanti hadiahnya akan di bagikan sama pak Diman ya , kaka mau ketemu ibu dulu " kata Anna.

tidak membutuhkan waktu lama , anak anak sudah berbaris rapih sesuai yang di inginkan Ana.

Melihat kelucuan anak anak panti Ana hanya bisa tersenyum gemas .

" Selamat siang Bu " kata Ana kepada ibu panti yang sudah sangat dia kenal

" Eh Ibu Ana , selamat siang juga , masuk masuk " kata ibu panti.

" Iya bu " jawab Ana pada ibu panti.

Kedatangan Ana ke panti memang sudah rutin satu bulan sekali sebagai Donatur nomer satu di panti asuhan ini.

Terpopuler

Comments

Susanti Wahyuningsih

Susanti Wahyuningsih

baruu.....
Q mampir kak....
penasaran sama cerita nya,,,, 😊

2023-11-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!