Aku melihat laki-laki yang duduk di sampingku saat ini. Dia orang asing yang membuat aku sadar dari kehilafan ku barusan.
"Namaku Kaila Miranda, kamu bisa panggil aku dengan nama Kaila saja."
"Oh, nama yang bagus Kaila," ucap Adya sambil tersenyum.
"Terima kasih banyak."
"Jangan bersedih, ceritakan saja apa yang terjadi. Mana tahu aku bisa bantu kamu untuk menyelesaikan masalah yang kamu hadapi."
"Tidak ada yang bisa bantu aku saat ini Adya. Semuanya terlalu sulit, bagaikan benang yang kusut, tidak bisa aku susun lagi," kataku sambil menundukkan kepala dengan sedih.
"Maafkan aku, jika kamu tidak ingin bercerita dengan ku. Aku tidak akan memaksa kamu untuk bercerita. Aku hanya ingin membantu kamu meringankan beban kamu saja."
"Bagaimana jika kamu tahu, kalau orang yang kamu cintai malah mencintai orang lain?" kataku padanya.
Adya terdiam, ia terlihat memikirkan sesuatu yang berat untuk ia cerna. Mungkin pertanyaanku barusan sangat sulit untuk ia jawab. Sampai-sampai, ia harus berpikir keras sekarang.
"Aku sudah bilangkan Adya, masalah aku ini sangat sulit untuk aku hadapi, makanya aku ingin loncat saja dari jembatan tadi."
"Jadi karna itu kamu ingin bunuh diri dan mati kafir? Terlalu dangkal pikiran kamu ini Kaila," kata Adya tiba-tiba.
"Kamu tidak tahu rasanya Adya, kamu tidak merasakan bagaimana berada di posisi aku saat ini. Aku akan menikah dengan Bram empat hari lagi, tapi ia malah bilang kalau ia tidak mencintai aku. Ia malah bilang, ia mencintai sahabatku," ucapku sambil menangis dan menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Maafkan aku Kaila, maafkan aku yang telah membentak kamu. Tapi kamu harus tahu, kehilangan cinta bukanlah hal yang harus membuat kamu bunuh diri. Karna dunia ini tidak hanya hidup satu orang laki-laki saja."
"Aku tahu hal itu, tapi aku tidak bisa menikah dengan Bram lagi sekarang. Tapi aku juga tidak mungkin membuat mama dan papaku malu, dengan membatalkan pernikahan aku dan Bram."
Adya terdiam untuk beberapa saat. Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan saat ini.
"Kaila, siapa nama panjang calon suamimu itu?" kata Adya dengan nada penasaran.
Aku melihat kearah Adya. Kenapa ia ingin tahu nama lengakap Bram. Apakah ia pernah mengenal Bram atau apa yang akan ia lakukan sekarang?
"Apakah kamu tidak ingin aku tahu siapa nama panjang calon suami kamu itu Kaila?"
"Tidak-tidak, aku hanya merasa sedikit penasaran dengan pertanyaan kamu barusan. Kenapa juga kamu ingin tahu nama lengkap Bram."
"Katakan saja jika kamu tidak keberatan untuk mengatakannya. Tapi jika kamu merasa keberatan, maka jangan katakan," ucap Adya santai.
Aku selalu suka nada bicara Adya yang tidak pernah memaksa sedikitpun. Hal itu membuat aku selalu luluh dengan pertanyaannya.
"Nama lengkap Bram adalah Bram Wijaya."
"Apa!"
Adya terlihat sangat kaget ketika aku mengatakan nama belakang Bram. Nama belakang Bram itu adalah nama keluarganya. Yaitu keluarga Wijaya Kusuma.
"Kenapa kamu kaget saat aku mengatakan nama lengkap Bram. Ada yang salah ya dengan namanya?"
"Tidak ada yang salah, hanya saja, benarkah itu Bram?"
"Maksud kamu?"
"Tidak, tidak ada apa-apa. Lupakan saja," kata Adya sambil fokus dengan jalan yang ia lalui.
"Adya, apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Adya melihat aku untuk beberapa detik. Namun ia kembali fokus pada jalan yang kami lalui.
"Apa kamu masih ingin menikah dengan Bram, atau ingin membatalkan pernikahan kalian?"
"Tidak-tidak, aku salah tanya. Apakah kamu mencintai Bram dan ingin tetap bersamanya, setelah kamuntahu apa isi hatinya, atau kamu ingin membatalkan pernikahan kalian?"
Aku terdiam memikirkan perkataan Adya barusan. Pertanyaan yang sangat sulit untuk aku jawab secara langsung.
"Jawab saja sesui rasa hati kamu saat Kaila," ucap Adya seakan tahu apa yang aku pikirkan.
"Jika kamu bertanya aku cinta padanya atau tidak. Jawabannya jelas, aku masih cinta padanya sampai saat ini. Tapi untuk menikah dan berumah tangga dengannya, aku sudah tidak bisa lagi. Karna ia mencintai orang lain saat ini. Aku tidak mungkin memaksakannya."
"Kalau begitu, kamu tinggal membatalkan pernikahan kamu dengan Bram."
"Tidak semudah itu untuk membatalkan sebuah pernikahan yang telah di siapkan selama beberapa minggu. Undagan telah disebarkan. Aku tidak ingin membuat mama dan papaku malu karna aku."
"Kalau begitu, menikah sajalah dengan Bram. Lalu, kamu bisa bercerai dengannya saat kalian sudah menikah dalam waktu sebulan atau lebih."
Aku melihat laki-laki yang sedang duduk di samping aku saat ini. Ingin rasanya aku tampar mulut laki-laki ini.
Ia berkata seenak hatinya saja, seolah tidak terjadi apapun dan tanpa beban sedikitpun.
"Kenapa kamu tidak biarkan aku mati saja tadi. Ini terlalu sulit untuk aku," kataku pada akhirnya dengan nada kesal yang memuncak.
"Sudah-sudah, maafkan aku untuk perkataanku yang barusan itu. Aku tahu kamu berada dalam posisi yang sangat sulit untuk saat ini. Tapi aku juga tidak bisa membantu kamu untuk keluar dari zona sulit ini."
"Sudahku bilang, tidak ada yang bisa menolaong aku," ucapku dengan nada frustasi.
"Sabar Kaila, kamu tidak sendiri. Ingatlah, kamu punya Tuhan yang maha Esa. Yang akan selalu menolong kamu."
"Oh ya, aku punya satu saran untuk kamu. Mungkin bisa membantu kamu keluar dari zona sulit yang kamu hadapi."
"Apa solusi yang kamu miliki? Ayo, katakan saja."
"Solusi ini tergantung kamu mau pakai atau tidak. Aku hanya menyampaikannya saja."
"Jangan bertele-tele Adya, katakan saja pada intinya. Agar aku tidak perlu memikirkan apa-apa lagi," kataku dengan tidak sabarnya memaksa laki-laki yang baru aku kenal beberapa jam yang lalu.
"Begini, kamu bisa menikah dengan oarng lain. Jika kamu tidak ingin menikah dengan Bram tunangan kamu ini. Ini tidak buruk juga bukan?"
"Dasar ide kamu gila, mana ada orang yang mau aku nikahi dan mau menikahi aku. Benar-benar gak waras kamu Adya."
"Aku sudah bilang padamu, ini hanya ide yang ada kepalaku. Jika kamu gak mau pakai, ya jangan di pakailah."
"Idenya lumayan, tapi tidak ada yang mau menikah dengan aku. Bram pacarku saja tidak mau menikah dengan aku. Ia malah memilih sahabatku. Jika Bram tidak mau menikah dengan ku, apalagi orang lain. Lebih tidak mau lagi mereka menikah dengan aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Partini Maesa
baca judul ini krn kepo ariana sebenernya yg mana adapatasinya sinetron ariana.
2022-07-18
0
Ratih Tupperware Denpasar
ikutan nyimak, aku suka karya kak Rani❤❤
2022-04-14
1
Elvi ana
lanjut say
2021-10-10
3