Dalam ruang gelap yang sangat pengap di sanalah saat ini Jacob berada, hanya ada sebuah lampu kecil yang menyala menunjukkan cahaya remang-remang. Ia sedang membongkar sebuah pistol dan membersihkannya dengan teliti di setiap bagian. Tangannya terus bergerak dan pandangannya menatap fokus pada setiap bagian yang ia bersihkan. Di ruangan itu banyak sekali berjajar beberapa macam pistol dan belati. Setelah selesai ia langsung merakit kembali pistol itu. Tanpa mengisi peluru di dalamnya ia menekan-nekan pelatuknya untuk mencoba fungsinya. Itu adalah salah satu pistol yang ia sukai, pistol itu sudah beberapa kali meregang nyawa musuh-musuhnya termasuk bajingan yang menyerang Alice waktu itu.
“Sempurna.” Gumam Jacob dengan lirih.
Setelah selesai dengan kegiatannya ia segera keluar dari ruangan yang menyesakkan itu. Ia menutup pintu ruangan itu dan menekan tombol sehingga lemari buku yang ada di kamarnya bergeser menutupi pintu rahasia tersebut. Kini Jacob sudah berada di dalam kamarnya, samar-samar ia mendengar suara Valerie yang sedang tertawa Jacob yang penasaran langsung saja keluar untuk memastikan dengan siapa Valerie sedang bergurau padahal hari sudah malam.
Langkahnya terhenti tak kala ia melihat Doni yang sedang bercanda dengan Valerie di ruang tengahnya. “Kau datang di malam hari begini?” Jacob berucap sambil mendekati kedua orang tersebut.
“Ups, daddy terbangun.” Valerie terkekeh melihat wajah Jacob yang tampak masam.
Jacob menatap intens pada Doni dan menggelengkan sedikit kepalanya, memberi isyarat agar mengikutinya ke ruang kerjanya. Ia tahu bahwa Doni ingin menyampaikan sesuatu. “Embun, emm Valerie kamu tidur dulu ya uncle akan membicarakan pekerjaan dengan daddy.” Doni membujuk Valerie agar segera tidur.
“Baiklah. Bilang pada daddy jangan suka begadang nanti ada lingkar hitam di matanya dan itu akan mengurangi ketampanannya.” Valerie tertawa kecil lalu ia segera mendekat pada Doni dan mencium pipi Doni sebelum berlari ke kamarnya.
“Good night uncle, good ninght daddy.” Mendengar ucapan putrinya Jacob pun terkekeh dan Doni mendorong pelan pundak Jacob dari belakang sambil ikut terkekeh.
“Gadis yang ceria, kau membesarkannya dengan sangat baik Jac. Aku bangga padamu.”
“Kau tahu aku rela memberikan segalanya untuk melindunginya bahkan nyawaku sekalipun. Jadi bantulah aku melindunginya dari kegilaan di dunia ini.”
“Pasti aku akan membantumu. Hanya kalianlah keluargaku saat ini.” Doni menepuk-nepuk pelan pundak Jacob dan ia pun mengikuti langkah Jacob yang masuk ke dalam ruang kerjanya.
Kini mereka sudah duduk berhadapan pada sofa yang berukuran sedang itu. Jacob meregangkan tubuhnya, ia duduk agak merosot dan bersandar kepalanya menatap lurus ke arah Doni, menunggu pria itu mengucapkan kata-kata.
“Apa rencanamu untuk Alice?”
“Katakan padanya bahwa aku salah satu anak buahmu yang bertugas memata-matai pergerakan Jordan.”
“Apakah ia akan percaya begitu saja? Kau tahu betapa cerdiknya gadis itu. Gadis yang sangat berbahaya dia dibentuk Jorell sebagai mesin pembunuh, instingnya pun begitu kuat. Karena semakin tua kemampuan Jorell semakin menurun jadi ia sengaja melatih Alice sejak kecil untuk menjadi pelindung serta penerus kerajaan bisnisnya di masa depan.”
“Bukankah dia putrinya?” Sahut Jacob.
“Ya, tapi Jorell tetaplah Jorell, tidak ada yang gratis di dunia ini. Itulah prinsip hidupnya yang gila. Bahkan putrinya pun harus membalas budi kepadanya.”
“Seberapa besar kekuasaannya?” tanya Jacob mulai penasaran.
“Jangan macam-macam Jac.” Decak Doni dengan wajah serius.
“Hai, aku hanya bertanya.”
“Aku tahu di balik otakmu itu menyimpan banyak kegilaan Jac, jadi jangan coba mengelabuhiku.” Doni menunjuk-nujukkan ujung jari telunjuknya pada Jacob dengan mimik wajah yang begitu kesal.
Jacob pun terkekeh melihat tingkah laku Doni yang selalu berfikir berlebihan. Ia tahu bawa Doni sangatlah mengkhawatirknnya. “Sudah selesaikah pembicaraan kita malam ini?” Jacob pun bangkit dari tempat duduknya. Dan meletakkan sebatang rokok pada mulutnya.
“Mau kemana kau malam-malam begini?” Tanya Doni dengan tatapan menyelidik.
Jacob menyunggingkan ujung bibirnya setelah menghembuskan asap rokok yang penuh dari mulutnya. “Menguji bodyguard kelas A sebelum bertugas. Mau apa lagi memangnya.” Jacob pun terkekeh dan melangkahkan kakinya. Doni segera bangkit dari tempat duduknya dan mengikuti Jacob dari belakang.
“Aku akan ikut denganmu.”
Jacob tidak menjawab dan terus malangkahkan kakinya. Setelah beberapa saat kini mobil Doni sudah berada di depan sebuah mansion tua yang terletak di pinggiran hutan. Jacob menurunkan kaca mobilnya dan penjaga gerbang segera membukakakn gerbang untuk mereka. Doni memarkirkan mobil mewahnya di halaman depan. Setelah turun dari mobil seseorang telah berdiri untuk menyambut kedatangan mereka.
“Selamat datang tuan.” Jeremy membungkukkan badannya menyambut kedatangan Jacob. Dan Setelah itu ia langsung menepuk pundak Doni sambil mengembangkan senyumnya.
“Apa kabar Jeremy? Lama tidak berjumpa.” Doni pun tersenyum dan langsung merangkul pundak Jeremy.
“Kau terlalu sibuk hingga tidak pernah menyempatkan datang kemari. Lihatlah perutmu berubah menjadi berlemak.” Jeremy menggoda Doni sambil mengelus-elus perut Doni.
Doni pun terkekeh dan melepaskan rangkulannya lalu mendorong pelan pundak Jeremy. “Ingin menguji kemampuanku?” Ucap Doni.
“Mari naik ke atas ring dan berduel, akan ku layani kau hingga pagi datang.” Keduanya terkekeh dan terus berjalan mengikuti langkah Jacob yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Begitulah cara mereka bersenang-senang, mereka akan saling beradu hantam di atas ring. Sekelompok manusia-manusia yang hidup di dunia hitam. Hidup dalam kegelisahan dan kewaspadaan sepanjang waktu tapi tetap mereka lakoni. Hitam adalah lambang kegelapan namun mereka semua memilih menyukai warna itu. Bau amis dari darah adalah aroma yang sering mereka cium. Entah darah para musuh atau darah saudara serta darah mereka sendiri. Mereka dibentuk menjadi mesin pembunuh yang tidak kenal rasa takut dan tidak kenal rasa sakit. Begitulah mereka, namun di balik dunianya yang begitu keras mereka saling memiliki rasa setia yang tinggi antara satu sama lain. Karena bagi mereka seluruh anggota di sana adalah keluarga yang harus dilindungi dan saling melindungi.
Sebuah perusahaan yang membentuk para bodyguard kelas A yang bertugas menjaga dan melindungi para konglomerat maupun pejabat-pejabat kelas atas. Karena di balik kekayaan mereka di setiap detiknya mereka merasa was-was nyawanya terancam dan kepalanya diburu oleh para musuh. Inilah realitanya, dunia yang penuh tipu daya. Dimana kau semakin berada di atas, disanalah kau akan semakin banyak diburu.
Tidak ada yang tahu jika mansion tua ini adalah tempat berlatih dan tempat terbentuknya para bodyguard yang mematikan. Karena memang sangat tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Biasanya Doni akan menawarkan kepada para koleganya yang membutuhkan penjagaan oleh para ahli dan terpercaya. Tanpa ada yang tahu jika pembentukan perusahaan ini berada di bawah naungan Jacob. Nama Doni lah yang tersohor dan yang muncul di mana-mana, atau yang pertama kali di cari oleh para orang-orang yang ingin mencari bodyguard. Tidak ada yang pernah mengenal nama Jacob. Dan tidak ada yang tahu jika Doni adalah mantan salah satu bodyguard kepercayaan Jacob.
Bahkan perusahaan eksport dan import ELA’S Company yang dijalankan oleh Doni saat ini merupakan perusahaan yang didalangi oleh Jacob. Ia sengaja menyembunyikan identitasnya dan meminta bantuan pada Doni untuk memimpin perusahan tersebut. Jacob sangat hidup tertutup di negara barunya yang ia tempati saat ini. Bahkan teman-teman ataupun orang kenalannya hanya tahu jika ia bekerja sebagai pekerja freelancer yang berfokus di bidang digital marketing. Sehingga Jacob hanya menghabiskan waktunya di rumah. Tidak ada yang tahu jika di malam hari ia akan berubah menjadi seekor serigala yang siap menerkam mangsanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments