bab 5 pernikahan

Pagi pukul setengah sembilan keadaan rumah keluarga Mumtaz semakin ramai, acara akad rencananya akan di laksanakan pukul sembilan tepat.

Semua orang telah nampak dengan kesibukannya masing masing.

Ali dan kawan kawanya tengah duduk di balkon sembari menatap kerempongan di bawah sana.

Hati Ali sedikit berdesir dan mencelos melihat kesibukan orang orang di bawah sana demi mempersiapkan dan menyambut pernikahan kakak sahabtnya itu.

Sepertinya pernikahan Zarima ini membuat siapa saja bahagia, karena memang ini yang sudah di tunggu tunggu oleh keluarga gadis cantik itu.

Sebentar lagi....pupus sudah harapanku, monolog Ali di dalam hati. Sejak kemaren wajahnya sudah nampak mendung saja.

Beberapa saat kemudian nampak sebuah mobil alpard warna putih memasuki pelataran teras, beberapa orang terlihat tergopoh gopoh turun dan segera masuk kedalam rumah.

" ada apa Taz..?! " tanya Ardhan kepada Mumtaz begitu melihat wajah Mumtaz nampak memberengut dengan kening yang mengerut sempurna.

" nggak tahu...tapi itu keluarga calon mbak Zarima, tapi mana mas fikry nya..." kata Mumtaz sendirian.

ohhh ...jadi namanya Fikry, kata Ali dalam hati menyebut calon suami Zarima.

Samar samar mereka mendengar sedikit keramaian di bawah, Mumtaz yang tiba tiba merasa khawatir segera turun ke bawah.

Alipun nampak mengikuti langkah Mumtaz di belakangnya.

Benar saja, sedikit suara keras itu terdengar dari dalam kamar bu Alina dan pak Yoga ayah Mumtaz.

Mumtaz berdiri di ambang pintu yang sedikit terbuka.

Seorang wanita paruh baya nampak duduk bersimpuh di hadapan bu Alina yang wajahnya terlihat sangat tegang. Di sisi lain nampak pak Yoga berdiri sedikit bersisihan dengan seorang pria yang juga nampak seumuran dengannya.

Wajah mereka masing masing nampak tegang dan penuh tekanan.

" maafkan anak saya mbak Alina...saya benar benar sudah gagal mendidik anak saya, saya benar benar tidak tahu di mana dia sejak kemaren..." kata wanita yang nampak bersimpuh itu.

Di matanya sungguh menyiratkan ketidak berdayaan seorang ibu.

Di wajah wanita itu juga menunjukkan kekecawaan dan penyesalan yang begitu dalam seorang wanita baya yang telah begitu tinggi menggantung assanya.

Mata Ali seketika membulat sempurna, drama apa ini....apa mempelai prianya kabur....kurang ajar. Rutuk Ali dalam hati.

Sementara Mumtaz....jangan di tanya lagi ekspresi pria itu, wajahnya sudah nampak memerah penuk kemarahan. Namun sepertinya ia masih bisa menahan kemarahannya.

" sejak awal bukan kami yang meminta pejodohan ini, tapi anak anda sendirilah yang datang kepada kami untuk meminta putri kami sebagai pendamping hidupnya..." kata Bu Alina dengan suara bergetar.

" iya saya tahu mbak...saya tahu, yang saya tahu Fikry juga yang bersi keras menginginkan Zarima menjadi istrinya, tapi entahlah apa yang sudah terjadi...sejak kemaren hingga hari ini Fikry sama sekali tak memberi kabar kepada kami " ungkap wanita yang sedang duduk di lantai itu menunduk yang ternyata adalah ibu calon mertua Zarima.

" jadi maksud mbak Sari sekarang adalah pernikahan ini gagal di laksanakan begitu ?! " kembali suara bu Alina terdengar bergetar, wanita paruh baya itu nampak menggigit bibir bawahnya kuat kuat.

Pak Yoga melangkah mendekat kearah bu Alina berdiri, kemudian pria itu nampak mengusap lembut bahu istrinya itu.

Bu Alina jatuh terduduk di sisi ranjang tempat tidurnya, wajahnya nampak telah basah oleh air mata.

" Zarima pak....Zarima....apa yang akan bisa kita katakan padanya, kita lah yang telah meyakinkan pernikahan ini kepadanya...lalu sekarang, yaAllah...dosa apa yang telah aku perbuat, kenapa ini semua harus terjadi pada putriku..." racau bu Alina dalam ke sedihannya.

" sabarlah buk...sabarlah, kita sedang di uji melalui anak anak kita.." pak Yoga mencoba menenangkan sang istri.

 " maafkan kami mbak Alina, mas Yoga...maafkan kami, ini sungguh di luar kuasa kami " kata pak Pras suami bu Sari sembari menyugar rambutnya dengan kasar dan penuh penyesalan.

Ia berjanji benar benar akan menghajar putranya itu jika nanti mereka telah bertemu.

Sungguh malang nasibnya...putra sulungnya benar benar telah melempar kotoran di wajahnya.

" lalu apa yang bisa kita lakukan lagi....acara ini harus di hentikan bukan, tak ada pengantin prianya.....pernikahan ini telah gagal di laksanakan..." bu Alina kembali berucap dengan terisak, ia tak lagi mampu menahan sesak di hatinya..

"Acara pernikahan akan terus di lanjutkan ibu....izinkan saya menikah putri ibu...Zarima Arwha Rushady " kata kata itu terdengar begitu lantang dan meyakinkan menyapa gendang telinga siapa saja yang hadir di ruangan itu.

Serentak semua mata menoleh kepada sang pemilik suara.

Terutama bu Alina dan pak Yoga, sontak dua pasangan paruh baya itu menoleh kearah sumber suara berasal.

Ali dengan berani dan gagahnya maju mendekat dan bersimpuh di hadapan bu Alina dan pak Yoga.

" izinkan saya menikahi putri ibu...." kembali Ali mengulang kata katanya.

Baginya ini adalah takdir yang Allah berikan kepadanya, ini kesempatan yang Allah berikan kepadanya di akhir ketidak berdayaannya.

Hampir saja ia benar benar kehilangan harapan, nyatanya Allah mentakdirkan hal yang berbeda dari yang di rencanakan manusia.

Terpopuler

Comments

Siti Nina

Siti Nina

suka bgt dgn ceritanya,,,

2023-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 mencintaimu
2 bab 2 jantungan
3 bab 3 tersayat
4 bab 4 menatapnya
5 bab 5 pernikahan
6 bab 6 melanjutkan
7 bab 7 bicara
8 bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9 bab 9 sah....
10 bab 10 suami istri
11 bab 11 kerumah mertua
12 bab 12 merasa sedih...
13 bab 13 pertengkaran
14 bab 14 menunggu suami....
15 bab 15 menungguku....??
16 bab 16 bolehkah ...
17 bab 17 seutuhnya....
18 bab 18 lagi.....
19 bab 19 awal pertemuan
20 bab 20 Farida...
21 bab 21 perih....
22 bab 22
23 bab 23 semakin berubah
24 bab 24 aku akan menikahinya....
25 bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26 bab 26 semakin kecewa
27 bab 27 sedingin batu karang
28 bab 28 semakin sakit
29 bab 29 memutuskan
30 bab 30 kehilangan...
31 bab 31 kepergian
32 bab 32 meminta perceraian.
33 bab 33 sesal
34 bab 34 sangat menyesal
35 bab 35 tak patah arang
36 bab 36 resah
37 bab 37 Zarima....
38 bab 38 pengiriman.
39 bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40 bab 40 Ali dan Zarima
41 bab 41 mengikuti
42 bab 42 tentang Zarima
43 bab 43 kembali mengklaim
44 bab 44 sendiri sendiri
45 bab 45 bertemu kembali
46 bab 46 kembali
47 bab 47 modus
48 bab 48 kembali bermunajat
49 bab 49 lepaskan aku...
50 bab 50 jodoh yang tertunda
51 bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52 bab 52 merasa khawatir
53 bab 53 membuat bubur
54 bab 54 Ali yang manja...
55 bab 55 diam
56 bab 56 memutuskan
57 bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58 bab 58 " lagi.....
59 bab 59 ayah Ali
60 bab 60 wanita serakah
61 bab 61 i love you...
62 bab 62 hati yang sakit....
63 bab 63 apakah kau milikku..
64 bab 64 kembali memiliki
65 bab 65 kembali
66 bab 66 rival
67 bab 67 pulang kerumah
68 bab 68 tak tahan
69 bab 69 ini semua atas namamu
70 bab 70 cemburu
71 bab 71 gelisah
72 bab 72 semakin gelisah
73 bab 73 menolak
74 bab 64 ada apa dengan Farida
75 bab 75 maaf
76 bab 76 perih
77 bab 77 hamil
78 bab 88 pulang
79 bab 79 berdamai
80 bab 80 mengajak menikah
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 mencintaimu
2
bab 2 jantungan
3
bab 3 tersayat
4
bab 4 menatapnya
5
bab 5 pernikahan
6
bab 6 melanjutkan
7
bab 7 bicara
8
bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9
bab 9 sah....
10
bab 10 suami istri
11
bab 11 kerumah mertua
12
bab 12 merasa sedih...
13
bab 13 pertengkaran
14
bab 14 menunggu suami....
15
bab 15 menungguku....??
16
bab 16 bolehkah ...
17
bab 17 seutuhnya....
18
bab 18 lagi.....
19
bab 19 awal pertemuan
20
bab 20 Farida...
21
bab 21 perih....
22
bab 22
23
bab 23 semakin berubah
24
bab 24 aku akan menikahinya....
25
bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26
bab 26 semakin kecewa
27
bab 27 sedingin batu karang
28
bab 28 semakin sakit
29
bab 29 memutuskan
30
bab 30 kehilangan...
31
bab 31 kepergian
32
bab 32 meminta perceraian.
33
bab 33 sesal
34
bab 34 sangat menyesal
35
bab 35 tak patah arang
36
bab 36 resah
37
bab 37 Zarima....
38
bab 38 pengiriman.
39
bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40
bab 40 Ali dan Zarima
41
bab 41 mengikuti
42
bab 42 tentang Zarima
43
bab 43 kembali mengklaim
44
bab 44 sendiri sendiri
45
bab 45 bertemu kembali
46
bab 46 kembali
47
bab 47 modus
48
bab 48 kembali bermunajat
49
bab 49 lepaskan aku...
50
bab 50 jodoh yang tertunda
51
bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52
bab 52 merasa khawatir
53
bab 53 membuat bubur
54
bab 54 Ali yang manja...
55
bab 55 diam
56
bab 56 memutuskan
57
bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58
bab 58 " lagi.....
59
bab 59 ayah Ali
60
bab 60 wanita serakah
61
bab 61 i love you...
62
bab 62 hati yang sakit....
63
bab 63 apakah kau milikku..
64
bab 64 kembali memiliki
65
bab 65 kembali
66
bab 66 rival
67
bab 67 pulang kerumah
68
bab 68 tak tahan
69
bab 69 ini semua atas namamu
70
bab 70 cemburu
71
bab 71 gelisah
72
bab 72 semakin gelisah
73
bab 73 menolak
74
bab 64 ada apa dengan Farida
75
bab 75 maaf
76
bab 76 perih
77
bab 77 hamil
78
bab 88 pulang
79
bab 79 berdamai
80
bab 80 mengajak menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!