menggapai cintamu....

menggapai cintamu....

bab 1 mencintaimu

Seorang pria tampan dengan garis rahang yang nampak terlihat tegas, alis yang hitam dan tebal, tatapan mata setajam elang dan bibir yang sedikit tebal nampak berdiri di sisi jendela sembari menatap jauh kedepan menembus kegelapan malam.

Kedua tangannya nampak bersilang di depan dada.

sesekali ia nampak menghembuskan nafasnya dengan berat...

Apa yang harus ia lakukan, benarkah semua sudah terlambat ?!

Lalu....apa yang harus ia lakukan kini ?!

Beribu pertanyaan terus berputar putar di kepalanya.

Haruskan ia benar benar menyerah pada perasaan yang telah ia pendam hampir 13 tahun lamanya....

Sebuah nama yang selalu ia gaungkan dalam setiap doanya, akankah ia tiada pernah akan memilikinya...

Pria itu adalah Ali...Ali Sulaiman Akbar

Seorang pria pemilik beberapa toserba yang juga tersebar di beberapa wilayah di kota tempat ia tinggal.

Ali baru saja menerima telepon dari sahabat karibnya Mumtas Abdullah Rushady. Sebuah kabar yang membuat tubuhnya seakan lemas tak bertulang.

Flass on

Smart phone Ali berdering dengan nyaring

" ali....telephon untuk mu.." ibu Sarah sedikit berteriak memanggil putra semata wayangnya yang sedang asyik bermain basket di halaman samping rumahnya.

Segera pria tampan itu berlari kearah ibunya.

" terimakasih ibu..." katanya menerima smart phone setelah sebelumnya mencium pipi sang ibu.

Bu Sarah tersenyum lembut kemudian nampak berlalu meniggalkan putranya itu.

Ali " hai...assalamualaikum "

Mumtaz " walaikumsalam....brow...kau sibuk ?! "

Ali " tidak juga..ada apa ?!

Mumtaz " datang ke rumah hari sabtu...kau bisa?! kita makan besar di rumah...kau bisa makan enak di rumah ku "

Ali " ya ya....aku memang hanya bisa makan enak dirumahmu...."

Mumtaz " ha ha ha...jangan tersinggung begitu, sejak kapan kamu jadi seperti cewek pms gitu. Kau suka masakan ibuku kan...."

Ali " ya kau benar...jadi kau akan ada acara begitu ?! "

Ali sedikit mengerutkan keningnya sebelum melanjutkan kata katanya.

Ali " kau cuti ?! Ada apa ?! apa kau naik jabatan...?! "

Mumtaz " ha ha ha......amin...doakan saja , tapi ini bukan itu...mbak Zarima akan menikah minggu depan..."

Jedarrrrr.......

kata kata Mumtaz cukup mampu membuat tubuh kekar dan atletis pria tampan itu seketika lemas dan limbung luruh ke lantai,

Ali seketika terduduk di lantai dengan lemas, tulang tulang di tubuhnya seketika terasa patah hingga tak mampu untuk sekedar menopang beban tubuhnya. ia tak lagi mendengar apa yang di katakan Mumtaz padanya. Pandangannya kosong menatap lurus kedepan.

Ya....Tuhan sakit sekali rasanya, desisnya.

Ali memang diam diam menaruh hati dan memendam rasa cinta kepada Zarima Arwha Ryshady kakak sahabatnya itu sudah sejak lama.

Berawal dari dirinya dan kawan kawannya yang sering datang berkunjung kerumah Mumtaz kemudian menjadikan secara tidak langsung rumah sahabatnya itu sebagai basecamp untuk berkumpul di akhir pekan.

Hari itu Ali dan Mumtaz mendapat tugas kelompok dari sekolah.

Zarima yang sebelum sebelumnya tak pernah berinteraksi dengan teman teman adiknya nampak berdiri di belakang sofa yang di duduki Mumtaz dan Ali.

Zarima sedikit menekuk tubuhnya untuk menunjukkan cara menggunakan sebuah aplikasi di smart phone Mumtaz untuk mengerjakan tugas kelompoknya.

Diam diam Ali yang duduk di sisi Mumtaz, bukannya memperhatikan arahan kakak sahabatnya itu. Ia justru menatap penuh kekaguman pada sosok gadis yang usianya terpaut lebih tua darinya dua tahun itu.

Matanya yang bulat dan indah, bulu matanya lentik...kulit wajahnya yang nampak bersih dan terawat.

Entahlah....terkadang Ali juga bingung dengan yang ia rasakan, kenapa di usianya yang masih 12 tahun itu ia sudah begitu mengagumi sosok gadis itu.

Dan sejak hari itu ia selalu membanding bandingkan cewek cewek yang mencoba mendekatinya dengan sosok kakak sahabatnya itu.

Ah... mbak Zarima jauh lebih sopan saat berpakaian....

Ah....mbak Zarima lebih sopan hijabnya dan lain sebagainya....

Pasalnya bagi Ali, sosok Zarima Arwha Rushady adalah sosok wanita sempurna.

Zarima yang tak pernah berdandan mencolok namun tetap terlihat cantik dan kalem, selalu memakai pakaian syar'i berikut dengan hijab yang selalu menjuntai menutupi dadanya meski ia masih di usia belasan tahun.

Masih teringat dengan benar di benak Ali ketika untuk pertama kalinya ia berjalan hanya berdua dengan Zarima.

Setelah lulus smp Ali memutuskan untuk nyantri.....hari itu hari sabtu kedua di bulan Maret, ia mendapat izin libur dari pesantren. Kesempatan itu tak ia sia siakan untuk datang mengunjungi rumah Mumtaz.

Tak dapat ia pungkiri, nyantri tidaklah sama dengan seperti sekolah umum biasa.

Ia hanya mendapat waktu pulang setiap akhir tengah semester. Atau tepatnya tiga bulan sekali.

Seperti biasa Ikhsan dan Ardhan juga Mumtaz telah menunggunya di rumah Mumtaz

Ali sedikit celingak celinguk berharap bisa melihat sosok gadis yang namanya selalu ia langitkan dalam setiap doanya....

Ini sudah hampir enam bulan dirinya tak melihat Zarima.

" mumtaz...jemput kakakmu, ini gerimis...tadi dia tidak membawa payung..." pinta Ibu Alina kepada Mumtaz.

" iya bu sebentar ...nanggung ini, sebentar lagi selesai.." jawab Mumtaz yang memang sedang mengerjakan tugasnya.

" biar saya saja bu, biar Mumtaz menyelesaikan tugasnya... " Ali menawarkan diri

" e....gak papa kah Ali ?! " tanya Bu Alina sedikit merasa tidak enak.

" Tidak apa apa bu...hanya membawakan payung saja kan untuk mbak Zarima ?! "

" ah iya....gerimis ini kasian, ngajinya agak jauh soalnya, nanti bajunya basah...takut masuk angin, nggak mungkin juga nanti dia mau mandi malam malam begini" kata bu Alina lagi.

" gak papa bu biar saya antarkan, mana payungnya bu ?!" pinta Ali lagi dengan sangat sopan dan senyum hangat tersungging di bibirnya.

Bu Alina memang lebih condong menyukai Ali di banding teman teman Mumtaz yang lain.

Bagi bu Alina Ali sangatlah sopan, apalagi saat ia mondok....semakin sukalah bu Alina pada sosok Ali karena Ali terlihat lebih religius dan sangat sopan.

" andai aku Mumtaz punya adik Ali....." kata bu Alina tanpa melanjutkan kata katanya membuat Ali mengerutkan keningnya mencoba meraba raba maksud dari kata kata ibu sahabatnya itu.

Akhirnya bu Alina menyerahkan payung kepada Ali.

Terpopuler

Comments

Suko Edi

Suko Edi

mampir Thor..

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 mencintaimu
2 bab 2 jantungan
3 bab 3 tersayat
4 bab 4 menatapnya
5 bab 5 pernikahan
6 bab 6 melanjutkan
7 bab 7 bicara
8 bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9 bab 9 sah....
10 bab 10 suami istri
11 bab 11 kerumah mertua
12 bab 12 merasa sedih...
13 bab 13 pertengkaran
14 bab 14 menunggu suami....
15 bab 15 menungguku....??
16 bab 16 bolehkah ...
17 bab 17 seutuhnya....
18 bab 18 lagi.....
19 bab 19 awal pertemuan
20 bab 20 Farida...
21 bab 21 perih....
22 bab 22
23 bab 23 semakin berubah
24 bab 24 aku akan menikahinya....
25 bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26 bab 26 semakin kecewa
27 bab 27 sedingin batu karang
28 bab 28 semakin sakit
29 bab 29 memutuskan
30 bab 30 kehilangan...
31 bab 31 kepergian
32 bab 32 meminta perceraian.
33 bab 33 sesal
34 bab 34 sangat menyesal
35 bab 35 tak patah arang
36 bab 36 resah
37 bab 37 Zarima....
38 bab 38 pengiriman.
39 bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40 bab 40 Ali dan Zarima
41 bab 41 mengikuti
42 bab 42 tentang Zarima
43 bab 43 kembali mengklaim
44 bab 44 sendiri sendiri
45 bab 45 bertemu kembali
46 bab 46 kembali
47 bab 47 modus
48 bab 48 kembali bermunajat
49 bab 49 lepaskan aku...
50 bab 50 jodoh yang tertunda
51 bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52 bab 52 merasa khawatir
53 bab 53 membuat bubur
54 bab 54 Ali yang manja...
55 bab 55 diam
56 bab 56 memutuskan
57 bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58 bab 58 " lagi.....
59 bab 59 ayah Ali
60 bab 60 wanita serakah
61 bab 61 i love you...
62 bab 62 hati yang sakit....
63 bab 63 apakah kau milikku..
64 bab 64 kembali memiliki
65 bab 65 kembali
66 bab 66 rival
67 bab 67 pulang kerumah
68 bab 68 tak tahan
69 bab 69 ini semua atas namamu
70 bab 70 cemburu
71 bab 71 gelisah
72 bab 72 semakin gelisah
73 bab 73 menolak
74 bab 64 ada apa dengan Farida
75 bab 75 maaf
76 bab 76 perih
77 bab 77 hamil
78 bab 88 pulang
79 bab 79 berdamai
80 bab 80 mengajak menikah
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 mencintaimu
2
bab 2 jantungan
3
bab 3 tersayat
4
bab 4 menatapnya
5
bab 5 pernikahan
6
bab 6 melanjutkan
7
bab 7 bicara
8
bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9
bab 9 sah....
10
bab 10 suami istri
11
bab 11 kerumah mertua
12
bab 12 merasa sedih...
13
bab 13 pertengkaran
14
bab 14 menunggu suami....
15
bab 15 menungguku....??
16
bab 16 bolehkah ...
17
bab 17 seutuhnya....
18
bab 18 lagi.....
19
bab 19 awal pertemuan
20
bab 20 Farida...
21
bab 21 perih....
22
bab 22
23
bab 23 semakin berubah
24
bab 24 aku akan menikahinya....
25
bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26
bab 26 semakin kecewa
27
bab 27 sedingin batu karang
28
bab 28 semakin sakit
29
bab 29 memutuskan
30
bab 30 kehilangan...
31
bab 31 kepergian
32
bab 32 meminta perceraian.
33
bab 33 sesal
34
bab 34 sangat menyesal
35
bab 35 tak patah arang
36
bab 36 resah
37
bab 37 Zarima....
38
bab 38 pengiriman.
39
bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40
bab 40 Ali dan Zarima
41
bab 41 mengikuti
42
bab 42 tentang Zarima
43
bab 43 kembali mengklaim
44
bab 44 sendiri sendiri
45
bab 45 bertemu kembali
46
bab 46 kembali
47
bab 47 modus
48
bab 48 kembali bermunajat
49
bab 49 lepaskan aku...
50
bab 50 jodoh yang tertunda
51
bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52
bab 52 merasa khawatir
53
bab 53 membuat bubur
54
bab 54 Ali yang manja...
55
bab 55 diam
56
bab 56 memutuskan
57
bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58
bab 58 " lagi.....
59
bab 59 ayah Ali
60
bab 60 wanita serakah
61
bab 61 i love you...
62
bab 62 hati yang sakit....
63
bab 63 apakah kau milikku..
64
bab 64 kembali memiliki
65
bab 65 kembali
66
bab 66 rival
67
bab 67 pulang kerumah
68
bab 68 tak tahan
69
bab 69 ini semua atas namamu
70
bab 70 cemburu
71
bab 71 gelisah
72
bab 72 semakin gelisah
73
bab 73 menolak
74
bab 64 ada apa dengan Farida
75
bab 75 maaf
76
bab 76 perih
77
bab 77 hamil
78
bab 88 pulang
79
bab 79 berdamai
80
bab 80 mengajak menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!