bab 2 jantungan

Dengan jantung berdetak kencang seperti genderang yang di tabuh dengan keras, Ali melangkahkan kakinya yang juga ia rasakan cukup gemetar menuju tempat Zarima mengaji.

Entah kenapa ia tiba tiba merasa gemetar, kakinya berasa tak menyentuh tanah.

Berkali kali Ali memegangi dadanya

 jantungan kah aku....ya Allah...desis Ali pelan sembari terus melangkah menembus rintik rintik gerimis.

Untuk pertama kalinya ia akan melangkah berdua saja dengan Zarima.

Seorang gadis yang namanya selalu ia sebutkan dalam setiap doanya.

Tak butuh waktu lama, Ali sampai di tempat yang ia tuju.

Ali dapat melihat dengan jelas sosok gadis yang namanya terukir indah di hatinya tengah berdiri diantara santriwati santriwati lainnya.

Namun....hati Ali mencelos dan terasa sakit ketika melihat Zarima yang tengah nampak berbincang dengan seorang anak laki laki yang juga nampak seumuran dengannya.

Tanpa aba aba dan berkata kata, Ali yang masih merasakan seperti jantungan langsung memayungkan begitu saja payung yang telah ia buka di atas kepala Zarima hingga membuat anak laki laki yang bicara dengan Zarima sedikit menyingkir, begitupun dengan santri santri lain yang berdiri dekat dengan Zarima.

Tak ia hiarukan tatapan mata menghunus dan mengumpat orang orang di sekitar Zarima yang terkena imbas kelakuannya.

Zarima yang merasa di payungi sontak menoleh kearah pemberi payung padanya itu, sesaat mata keduanya bertemu. Jelas Zarima terkejut ketika tahu siapa yang kini datang memayunginya.

" kamu...?! " kata Zarima dengan nada sangat terkejut.

" iya...Mumtaz sedang menyelesaikan tugasnya, dan saat ini gerimis lumayan deras, ibu khawatir kau akan kehujanan " Ali berkata sembari menahan dongkol di hatinya karena perkara tadi tanpa menyematkan kata mbak untuk Zarima yang membuat gadis itu sedikit mengerutkan keningnya.

Kenapa nada bicaranya begitu....nggak sopan. Rutuk Zarima dalam hati.

Zarima menghembuskan nafasnya, kemudian ia menerima payung yang di sodorkan Ali padanya.

" terimakasih...maaf merepotkanmu jadinya..." kata Zarima dengan tulus.

" hmm....tidak masalah.." jawab Ali setenang mungkin menahan detak jantung dan kakinya yang kembali gemetar karena tak sengaja bersentuhan dengan jemari Zarima.

Dan lagi lagi nada bicara Ali yang tanpa menyebutkan kata mbak membuat Zarima jembali sedikit jengekel.

Dasar nggak sopan....umpat Zarima dalam hati sembari sedikit melirik sahabat adiknya.

Ali dan Zarima tak sengaja bersentuhan karena jemari Zarima yang menerima payung dari Ali sedikit menyentuh jemari Ali yang ada di gagang payung.

Ali terkejut, hampir saja ia menjatuhkan payung yang ia pegang karena sangking terkejutnya.

Hanya tak sengaja bersentuhan saja, Ali sudah seperti tersengat listrik di buatnya.

Namun Zarima seakan tak menyadari apapun...kemudian ia nampak berlalu meninggalkan tempat itu begitu saja dan hanya berpamitan kepada teman teman wanitanya saja kemudian ia berjalan berisihan dengan Ali meski dengan payung yang berbeda.

Sejenak Ali sempat melirik kearah santri pria yang tadi bicara dengan Zarima.

Santri itu nampak terus menatap tak berkedip kearah Zarima.

Ali mendengus tak suka....tapi dia bisa apa....namun setitik rasa lega terasa di hatinya mengingat Zarima tak memamitinya tadi.

Seulas senyum tipis tersungging di bibirnya.

Ini adalah hari sabtu, ia berasa sedang kencan saja dengan sosok gadis yang berjalan di sisinya itu meski keduanya hanya saling diam membisu dan terus melangkah.

Semoga ini menjadi sebuah langkah awal menuju halal....monolog Ali dalam hati dengan tersenyum tipis.

Tak ada percakapan sama sekali, keduanya hanya diam.

Namuk tiba tiba wajah laki laki yang tadi berbincang dengan Zarima terlintas jelas di kepala Ali.

" siapa anak laki laki tadi ?! " tanya Ali dengan frontal, ia tak mampu lagi menahan rasa ingin tahunya

Zarima menoleh dengan tatapan aneh kepada Ali tanpa menghentikan langkahnya.

" jangan tersinggung...hanya jaga jaga saja, jika ada berita yang tidak tidak, setidaknya aku ada disana kan tadi. Jika tadi Mumtaz yang datang pasti dia juga akan bertanya hal yang sana dengan ku..." Ali berusaha membenarkan kata katanya.

Zarima kembali membuang pandangannya lurus kedepan.

" tidak akan ada apa apa...kau berfikir terlalu jauh, dia hanya temanku, dan Mumtaz tentu tidak akan bertanya apapun karena dia juga teman Mumtaz dan Mumtaz juga tahu siapa anak laki laki itu...." jawab Zarima santai.

Wajah Zarima terlihat sangat santai dan seakan tak terusik sama sekali dengan pertanyaan Ali barusan.

Meski yang sebenarnya Zarima sangat dongkol dengan nada bicara Ali padanya.

Bagi Zarima..Ali tak ubahnya hanya adik kelasnya saja.

karena Ali memang sahabat adiknya yang juga satu kelas sejak masih duduk di bangku sd dulu hingga Smp. Dan tentunya ia tahu karena mereka memang satu sekolah. Dari sd sampai smp.

Hanya saat ini Ali saja yang kebetulan mondok jadi tidak satu sekolah lagi.

Ali di buat salah tingkah dengan jawaban Zarima itu.

Terpopuler

Comments

Siti Nina

Siti Nina

bagus ceritanya,,,👍

2023-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 mencintaimu
2 bab 2 jantungan
3 bab 3 tersayat
4 bab 4 menatapnya
5 bab 5 pernikahan
6 bab 6 melanjutkan
7 bab 7 bicara
8 bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9 bab 9 sah....
10 bab 10 suami istri
11 bab 11 kerumah mertua
12 bab 12 merasa sedih...
13 bab 13 pertengkaran
14 bab 14 menunggu suami....
15 bab 15 menungguku....??
16 bab 16 bolehkah ...
17 bab 17 seutuhnya....
18 bab 18 lagi.....
19 bab 19 awal pertemuan
20 bab 20 Farida...
21 bab 21 perih....
22 bab 22
23 bab 23 semakin berubah
24 bab 24 aku akan menikahinya....
25 bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26 bab 26 semakin kecewa
27 bab 27 sedingin batu karang
28 bab 28 semakin sakit
29 bab 29 memutuskan
30 bab 30 kehilangan...
31 bab 31 kepergian
32 bab 32 meminta perceraian.
33 bab 33 sesal
34 bab 34 sangat menyesal
35 bab 35 tak patah arang
36 bab 36 resah
37 bab 37 Zarima....
38 bab 38 pengiriman.
39 bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40 bab 40 Ali dan Zarima
41 bab 41 mengikuti
42 bab 42 tentang Zarima
43 bab 43 kembali mengklaim
44 bab 44 sendiri sendiri
45 bab 45 bertemu kembali
46 bab 46 kembali
47 bab 47 modus
48 bab 48 kembali bermunajat
49 bab 49 lepaskan aku...
50 bab 50 jodoh yang tertunda
51 bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52 bab 52 merasa khawatir
53 bab 53 membuat bubur
54 bab 54 Ali yang manja...
55 bab 55 diam
56 bab 56 memutuskan
57 bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58 bab 58 " lagi.....
59 bab 59 ayah Ali
60 bab 60 wanita serakah
61 bab 61 i love you...
62 bab 62 hati yang sakit....
63 bab 63 apakah kau milikku..
64 bab 64 kembali memiliki
65 bab 65 kembali
66 bab 66 rival
67 bab 67 pulang kerumah
68 bab 68 tak tahan
69 bab 69 ini semua atas namamu
70 bab 70 cemburu
71 bab 71 gelisah
72 bab 72 semakin gelisah
73 bab 73 menolak
74 bab 64 ada apa dengan Farida
75 bab 75 maaf
76 bab 76 perih
77 bab 77 hamil
78 bab 88 pulang
79 bab 79 berdamai
80 bab 80 mengajak menikah
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 mencintaimu
2
bab 2 jantungan
3
bab 3 tersayat
4
bab 4 menatapnya
5
bab 5 pernikahan
6
bab 6 melanjutkan
7
bab 7 bicara
8
bab 8 " dia akan menjadi istri saya...
9
bab 9 sah....
10
bab 10 suami istri
11
bab 11 kerumah mertua
12
bab 12 merasa sedih...
13
bab 13 pertengkaran
14
bab 14 menunggu suami....
15
bab 15 menungguku....??
16
bab 16 bolehkah ...
17
bab 17 seutuhnya....
18
bab 18 lagi.....
19
bab 19 awal pertemuan
20
bab 20 Farida...
21
bab 21 perih....
22
bab 22
23
bab 23 semakin berubah
24
bab 24 aku akan menikahinya....
25
bab 25 biarkan aku mencari jalan surgaku sendiri...
26
bab 26 semakin kecewa
27
bab 27 sedingin batu karang
28
bab 28 semakin sakit
29
bab 29 memutuskan
30
bab 30 kehilangan...
31
bab 31 kepergian
32
bab 32 meminta perceraian.
33
bab 33 sesal
34
bab 34 sangat menyesal
35
bab 35 tak patah arang
36
bab 36 resah
37
bab 37 Zarima....
38
bab 38 pengiriman.
39
bab 39 bertemu..tapi nelangsa
40
bab 40 Ali dan Zarima
41
bab 41 mengikuti
42
bab 42 tentang Zarima
43
bab 43 kembali mengklaim
44
bab 44 sendiri sendiri
45
bab 45 bertemu kembali
46
bab 46 kembali
47
bab 47 modus
48
bab 48 kembali bermunajat
49
bab 49 lepaskan aku...
50
bab 50 jodoh yang tertunda
51
bab 51 " menyambung silatuhrahmi...
52
bab 52 merasa khawatir
53
bab 53 membuat bubur
54
bab 54 Ali yang manja...
55
bab 55 diam
56
bab 56 memutuskan
57
bab 57 hanya kamu....cukup hanya kamu
58
bab 58 " lagi.....
59
bab 59 ayah Ali
60
bab 60 wanita serakah
61
bab 61 i love you...
62
bab 62 hati yang sakit....
63
bab 63 apakah kau milikku..
64
bab 64 kembali memiliki
65
bab 65 kembali
66
bab 66 rival
67
bab 67 pulang kerumah
68
bab 68 tak tahan
69
bab 69 ini semua atas namamu
70
bab 70 cemburu
71
bab 71 gelisah
72
bab 72 semakin gelisah
73
bab 73 menolak
74
bab 64 ada apa dengan Farida
75
bab 75 maaf
76
bab 76 perih
77
bab 77 hamil
78
bab 88 pulang
79
bab 79 berdamai
80
bab 80 mengajak menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!