Ali nampak tengah duduk di lantai di hadapan ibunya sembari kepalanya ia letakkan di pangkuan sang ibu.
Kedua tangannya menjuntai kebawah.
Ada bulir bulir bening yang menetes di pipinya begitu saja.
Cengeng.....mungkin itu Ali, tapi tidak juga...
namun entahlah...kenyataannya kini pria tampan berbadan tegap itu tengah jelas menitikkan air mata.
Hatinya sungguh sakit bagai tersayat sayat...
Hal seperti itu memang selalu Ali lakukan jika hatinya gundah.
" dia akan menikah bu....seseorang selain aku akan segera menjadikan ia miliknya..." desah Ali pelan pada ibunya.
Bu sarah mengusap lembut punggung putranya itu.
Jujur hatinya turut sakit melihat keadaannya anak laki laki satu satunya itu.
Memang bukanlah rahasia bagi ayah dan ibu Ali tentang perasaan Ali kepada Zarima.
Ali memang selalu menceritakan perihal perasaannya itu kepada kedua orang tuanya karena ia takut salah
Bu Sarah dan Pak Zaky ayah Ali sangat tahu jika putranya itu sangat mencintai Zarima sejak dulu.
Namun mereka meminta Ali untuk benar benar menyiapkan diri untuk bertanggung atas masa depannya kelak terlebih dahulu.
Dan kini di usianya yang telah 25 tahun, Ali telah mampu menjadi seorang pria yang dapat di anggap pantas untuk menikah.
Ia telah memiliki sebuah hunian sendiri di sebuah perumahan yang cukup elit, ia juga memiliki beberpa toserba yang ia rintis dan dirikan sendiri.
Jangan di tanya tentang kendaraan.
Ali memiliki dua mobil meski bukan mobil mewah, tapi dua mobil itu juga mobil baru yang ia beli dengan cash di shoroom mobil.
Ia juga mempunyai tiga buah sepeda motor.
Sebenarnya ia memang berniat mengkhitbah Zarima beberapa bulan kedepan setelah kesibukannya mengurus surat surat kelegalan usahanya yang terbilang rumit selesai ia tangani.
Tapi nyatanya...ia terlambat, seseorang telah lebih dulu mendahuluinya.
" sabarlah nak...kau hanya sedang di uji dengan hati dan perasaanmu sendiri, yakinlah jika jodoh...kau
dan nak Zarima pasti akan bersatu..." pak Zaky turut menasehati putra satu satunya itu.
Mendengar kata kata sang ayah semakin perihlah hati seorang Ali.
" apa gunanya aku bekerja kerasa selama ini, juga rumah yang sudah aku persiapkan untuknya jika dia ternyata bukan takdirku ayah..." kata Ali lagi.
" jangan bicara begitu, kita tidak tahu bagaimana yang sebenarnya takdir yang Allah rencanakan padamu...yang jelas sekarang, pernikahan itu belum terlaksana, masih ada banyak kemungkinan yang mungkin akan terjadi. Jangan berhenti berharap dan berdoa...tapi kau juga jangan lupa....persiapkan hatimu juga untuk hal yang terburuknya..." lagi lagi pak Zaky menasehati anaknya itu panjang lebar.
Ali menghembuskan nafasnya dengan berat.
Ya....semua memang terasa berat dan sulit untuknya.
Cinta itu telah begitu lama ia pendam.
Harapan itupun telah begitu lama ia ukir.
" ingatlah Ali..kau ini seorang pria, tak baik bagi mu berlarut larut dalam kesedihan seperti ini. Ini baru perkara kecil kau sudah hampir putus asa seperti ini...lalu jika nanti kau berumah tangga dan kau mendapati persoalan yang lebih sulit...apa kau akan sanggup ?! " imbuh pak Zaky lagi semakin membuat Ali menghela nafas berat.
" ya aku tahu yah.....aku akan berusaha..." kata Ali kemudia dengan wajah yang masih di tekuk, namun kini ia tak lagi meletakkan kepalanya di pangkuan sang ibu.
Ali berdiri dan melangkah menuju kamarnya untuk mempersiapkan dirinya untuk besok.
Pak Zaky dan bu Sarah menatap punggung anak laki lakinya itu yang nampak semakin menjauh sembari menggeleng gelengkan kepalanya.
Kedua orang tua Ali itu cukup tahu dan paham betapa sang putra telah berusaha keras dan semaksimal mungkin untuk memantaskan dirinya bagi seorang gadis yang ingin ia jadikan sebagai seorang istri.
Bahkan Ali memutuskan untuk menuntut ilmu di pesantren demi memperdalam ilmu agamanya. Karena baginya keluarga Zarima adalah keluarga yang cukup agamis dan religius.
Yang terakhir...Ali justru mengorbankan cita citanya yang ingin menjadi seorang TNI karena ia takut akan di tugaskan ketempat yang jauh dan akan kehilangan Zarima.
dan kemudian ia lebih memilih menjadi seorang pengusaha yang akan bisa stay saja di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments