Air mata

"Ngel, Lo pulang sama gue ya" ucap Sofi.

"Hmmm. Nggak bisa Cop. Hari ini aku dijemput sama kak Karin Cop. Mau ditemenin ke mall katanya" ucap Angel.

"Yakin Loh?" Ucap Sofi yang tampak ragu jika sahabatnya di jemput oleh kakaknya.

"Iyaa, aku udah pastiin kok kalau itu kak Karin. Aku juga udah bilang buat cuma berdua aja. Nggak boleh ada yang lain" ucap Angel.

Sofi pun mengangguk. Walaupun dia masih ragu karena memang biasanya dia akan selalu memastikan sahabatnya pulang dengan aman.

"Ya udah. Kamu harus kabarin aku nanti pokoknya. Nggak pakai nolak" ucap Sofi.

"Siap Bos. I love you. Muachhh muachh. Hati-hati ya" ucap Angel dengan senyum dan anggukan kepalanya.

"Ishhh, gila ya. Btw, i love you too. Haha" ucap Sofi dengan senyum centil. Mereka pun jalan terpisah, Angel ke gerbang depan, sedangkan Sofi ke parkiran mobil

"Pokoknya kabarin aku ya Ngel. Awas ja" teriak Sofi, yang membuat langkah Angel berhenti. Entah kenapa Sofi masih tidak rela melepas sahabatnya itu keluar bersama kakaknya.

"Iyeee, bawelllll" ucap Angel sambil tersenyum pada Sahabatnya.

Setelah itu, Angel pun melanjutkan langkahnya ke gerbang depan, tempat kakaknya sedang menunggu sekarang. Namun tepat dua langkah dia berjalan, seorang remaja laki-laki menghampirinya.

"Ehhhh" ucap Angel karena hampir menabrak laki-laki tersebut.

"Sorry-sorry" ucap Steffan.

"Hmmm, it's oke" ucap Angel kemudian hendak melanjutkan langkahnya.

"Eh Angel ya" ucap Steffan.

Angel yang merasa terpanggil langsung menghentikan langkahnya.

"Bagaimana dia tahu namaku" batin Angel.

"Ada yang bisa dibantu?" ucap Angel sambil melihat ke arah laki-laki tersebut dari atas sampai bawah. Dia menelisik laki-laki tersebut dari ujung kaki sampai ujung kepala. Bukannya gimana-gimana. Tapi menurutnya laki-laki ini terlihat asing.

"Pasti anak baru" batin Angel karena melihat seragam yang masih baru dan terlebih dia tidak tahu jika Angel membenci laki-laki.

"Boleh minta akun IG nggak?" Ucap Steffan kemudian. Angel yang mendengar itu mengerutkan dahinya.

Dia memang terbiasa mendengar pengakuan laki-laki. Terutama orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik.

"Sorry. Aku nggak punya IG" ucap Angel kemudian berlalu meninggalkan Steffan begitu saja.

Melihat Itu, Steffan langsung mengejar Angel.

Dia menarik tangan Angel hingga membuat pemiliknya langsung menepisnya dengan kasar.

"Jangan pegang-pegang ya. Kamu anak baru tapi udah nggak sopan sama kakak kelas" ucap Angel dengan raut wajah kesal.

"Eh itu, Maaf maaf. aku belum selesai bicara" ucap Steffan kemudian.

"Bukan urusanku. Aku sibuk. Jadi jangan pernah coba bicara denganku lagi" ucap Angel kemudian pergi begitu saja.

Steffan yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung terdiam. Ini kali pertama dia tertarik pada wanita dan kali pertamanya juga mendapatkan perlakuan seperti ini. Biasanya dia yang selalu dikejar-kejar oleh wanita, tapi sekarang apa yang terjadi. Dia hanya ingin minta akun IG saja tidak bisa.

"Jutek banget jadi cewek. Tapi aku suka. Cewek menarik. Angel Angel Angel. Aku pastikan kamu akan jadi pacarku" ucap Steffan sambil tersenyum memandang Angel yang sudah menghilang dari pandangannya.

Tiba-tiba seorang siswa lain menghampirinya.

"Hey Bro. Ngapain Lu?" Tanya Reza

"Tentu saja mengejar pujaan hati kak" ucap Steffan dengan senyum yang lebar.

"Fan fan. Gue kan udah bilang, dia wanita tergalak di dunia. Dia tidak menyukai laki-laki. Percuma lu deketin. Percaya deh sama aku. Dia nggak akan bisa lu dapetin" ucap Reza mencoba menasihati Steffan.

"Hmm. Aku tahu. Tapi Sepertinya, itu membuatku semakin penasaran padanya" ucap Steffan dengan senyum di wajahnya.

"Lu ini aneh banget. Padahal banyak loh yang suka sama lu. Kenapa malah cari yang susah di dapat" ucap Reza lagi.

"Cinta itu kadang datang tanpa permisi kak. Kita nggak bisa memilih untuk jatuh cinta kepada siapa. Kakak juga, kenapa suka sama kak Sonya. Padahal banyak wanita yang lebih cantik di dunia ini" ucap Steffan tidak mau kalah. Sonya adalah kakak Steffan yang saat ini kuliah di London.

"Ya kan Beda. Kakak kamu itu pujaan hatiku. Hmmm, udah lah. Btw, besok jadi ya tampil di acara pergelaran seni. Nanti kamu nyanyi sambil main gitar" ucap Reza.

"Iyaa kak, gampang" ucap Steffan sambil mengacungkan jempolnya.

***

Saat ini, Angel tengah terdiam di bangku sebelah kemudi. Sedangkan kakaknya fokus menyetir mobil.

"Kak, nanti boleh mampir ke toko olahraga dulu nggak?" Tanya Angel.

"Boleh dong, nggak mau mampir ke toko make up juga?" Tanya Karin.

"Kakak mau beli make up? Ayo aja" ucap Angel.

"Buat kamu lah sayang. Udah gede gini, tapi lihat mukamu, polosan gitu" ucap Karin.

"Aku mau pakai make ataupun enggak tetap cantik kak. Nanti kalau aku pakai make up, banyak yang suka kan ribet" ucap Angel kemudian.

"Ya bagus dong. Jadi kamu tidak akan jomblo lagi. Apa nggak capek jomblo dari lahir?" tanya Karin.

"Angel masih kecil kak. Belum boleh pacaran" ucap Angel lagi.

"Segede gini masih kecil? Astagaa. Dahlah terserah kamu Angel. Awas jadi perawan tua nanti" ucap Karin.

"Dh kak. Nggak usah bahas yang nggak penting. Oya, Arini mana kak? Kangen" ucap Angel. Arini adalah keponakan Angel.

"Di rumah sama bibi dan bapaknya. Kalau kangen ya tinggal ke rumah lah. Kamu nih, nggak pernah ke rumah kakak lagi. Masak kakak aja yang harus ke rumah buat ketemu kamu" ucap Karin dengan ekspresi penuh arti.

"Hmmm, kakak tahu kan aku ngelatih anak-anak silat juga. Belum lagi harus les dan belajar buat ujian. Rumah kakak kan jauh banget. Kalau ada pintu Doraemon, pergi aku setiap hari kak. Haha" ucap Angel dengan wajah terlihat kikuk.

"Iya iyaa, Yang penting kalau ada apa-apa bilang sama kakak ya. Jangan dipendam sendiri" ucap Karin yang membuat Angel terdiam sesaat.

"Hmmm. Iya kak" ucap Angel pelan. Hingga mereka berdua pun terdiam.

Namun tiba-tiba, sekelebat, memori masa lalu itu muncul kembali hingga membuat dadanya sesak.

"Oya Kak, tasku mana? Aku lupa ngabarin Sofi" ucap Angel mencoba mengalihkan pikirannya.

"Itu di belakang" ucap Karin.

"Aku kebelakang bentar ya kak" ucap Angel kemudian bergerak ke kursi belakang.

Namun entah kenapa Karin merasakan jika saat ini Angel sedang menyimpan sesuatu.

Di belakang, tanpa sepengetahuan Karin, Angel sedangkan mengusap air matanya yang jatuh.

"Kenapa sih, harus datang tiba-tiba kayak gini. Dia tidak pantas aku pikirkan" batin Angel. Lalu mengusap pipinya yang basah kembali.

"Angel. kamu baik-baik saja?" Tanya Karin.

"Hmm, iya kak. Ini lagi chat Sofi" ucap Angel.

"Kakak sarankan kamu cari pacar ya Ngel. Biar nggak sama Sofi Mulu. Kalian itu udah kayak perangko" ucap Karin.

"Apaan sih kak. Biarin sih. Orang sama sahabat sendiri" ucap Angel.

"Iya deh iya" ucap Karin memilih untuk tidak berdebat dengan adiknya.

-Bersambung-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!