🌷🌷🌷🌷🌷🌷
...HAPPY READING......
.
.
"Nona, walaupun Anda tidak mau, pernikahan ini tetap akan terjadi. Anda tahu kan jika para wartawan tadi bisa saja mengumumkan pada publiks tentang kejadian malam ini." masih Axel yang menjawab karena Rey hanya diam dan seakan tidak ambil pusing dengan masalah tersebut.
"Kenapa kalian mempersulit ku? Apakah ini salah satu cara kalian menjebak seorang gadis? Aku---"
"Aku sebetulnya tidak ada niat untuk menikah dengan gadis manapun. Namun, karena kita sudah sama-sama dijebak, ya walaupun sasaran mereka adalah aku. Jadi mohon kerjasamanya, Nona kecil. Kita bisa berpisah setelah semua keadaanya aman." sela Reyvano karena merasa sakit telinga mendengar suara berisik Sisilia.
"Tapi aku sudah memiliki kekasih, dia pasti akan kecewa padaku." gadis tersebut mengusap wajahnya kasar.
"Jika dia benar-benar mencintaimu, maka akan menunggu sampai waktunya kita berpisah." masih dengan keadaan tenang Rey memberikan penjelasan akan masalah diantara mereka.
"Bagaimana mungkin dia memberiku izin menikah dengan pria lain. Walaupun hanya untuk menutupi kejadian ini. Dia pasti akan mengakhiri hubungan kami."
"Kau ini cantik-cantik tapi bodoh. Tidak usah katakan padanya. Cukup keluarga mu dan keluarga ku yang tahu. Kita hanya perlu mengundang beberapa reporter televisi untuk menyaksikan. Namun, dengan ketentuan berita tentang dirimu tidak boleh tersebar." Rey yang kesal akhirnya berbicara kasar.
"Dengan begitu masalahnya selesai. Kau cukup mencari cara untuk berbohong pada kekasih mu itu. Cari alasan jika untuk sementara kau pindah ke kota ini," lanjutnya lagi.
"Lalu bagaimana aku menjelaskan pada kedua orang tuaku? Mereka tidak mungkin memberikan izin begitu saja karena tahu jika kekasih ku adalah Lio."
"Oh, jadi kekasih mu namanya Lio, aku menjadi penasaran dengan pemuda itu. Bagaimana mungkin dia mau memiliki kekasih seperti mu." ujar Rey tersenyum tipis yang hanya bisa dilihat oleh Axel.
"Nanti kakek dan nenek ku yang akan menemui kedua orang tua mu. Kau tidak perlu khawatir karena ayah mu tidak mungkin menolak lamaran dari kami,"
"Huh! Aku bisa gila bila terus seperti ini. Tolong antarkan aku ke hotel Atmajaya group. Aku butuh waktu untuk memikirkan masalah ini," seru Sisilia.
"Nona, jadi Anda sebetulnya menginap di hotel Atmaja group?" tanya Axel setelah sejak tadi menjadi pendengar.
"Ya, aku menginap di hotel Atmaja. Kenapa? Kalian jangan kaget karena kekasih ku memang orang kaya." gadis cantik itu menyombongkan nama kekasihnya yang tidak lain dan bukan adalah adik dari Reyvano.
"Wah, sepertinya kekasih Anda benar-benar orang kaya," Axel menahan tawanya. "Lalu buat apa Anda mendatangi hotel Arumi?"
"Aku menghadiri acara pesta ulang tahun teman lama ku. Dulu dia tinggal di ibukota yang sama. Namun, sudah tiga tahun ini dia pindah ke sini." sambil mengobrol akhirnya mereka sudah tiba di hotel Atmaja group.
"Nona, ingatlah besok pagi jam setengah sembilan pagi. Anda harus sudah memberikan jawaban. Jika Anda sampai menolak maka jangan salahkan kami bila terjadi sesuatu pada perusahaan Maet Mariage." ancam Felix sebelum membuka kunci pintu mobil.
"Astaga, apa bedanya dengan aku berpikir atau tidak. Jika Ujung-ujungnya tetap harus menerima pernikahan konyol ini."seru Sisilia langsung turun dari mobi.
Tidak lupa dia juga membanting keras pintu mobil Reyvano. Sebagai bentuk cara untuk meluapkan amarahnya.
"Kenapa aku harus terjebak dengan pria gila itu? Bagaimana aku menjelaskan pada Zelio?" ucap Sisil penuh sesal.
Jika bukan karena menghadiri ulang tahun sahabat lamanya, tidak mungkin Sisil datang ke sana. Kecuali ketika dan Zelio liburan. Namun, sampai saat ini Sisil memang tidak tahu siapa kakak dari kekasihnya.
Ttttddd!
Begitu dia tiba didalam kamar hotelnya. Ponsel gadis itu berbunyi. Membuatnya langsung mengangkat panggilan tersebut. Akan tetapi dengan suasana hati tidak tenang.
📱 Sisilia : "Ya, Sayang?" berpura-pura jika tidak terjadi sesuatu padanya.
📱 Zelio : "Dirimu baik-baik saja kan? Aku sejak tadi mencoba menghubungi mu,"
📱 Sisilia : "Ya!" cukup menjawab singkat karena tidak tega untuk membohongi sang kekasih.
📱 Zelio : "Sil, kamu baik-baik saja kan? Ada apa, Sayang? Apakah sudah terjadi sesuatu padamu?" tidak pernah sebelumnya Sisil bersikap seperti saat ini justru membuat Zelio curiga bila gadis yang dicintai kenapa-kenapa.
📱 Sisilia : "Aku baik-baik saja, Lio Sayang. Aku hanya lelah karena sejak tadi sibuk membantu Monica. Maaf ya, tadi ponselnya sengaja aku non aktif dan baru dihidupkan beberapa saat lalu."
📱 Zelio : "Syukulah! Aku hanya khawatir kamu kenapa-kenapa, Sil. Kamu tahu kan bahwa aku sangat mencintaimu." ucap pemuda itu percaya.
📱 Sisilia : "Aku juga sangat mencintaimu, Lio. Maafkan aku sudah membuat mu khawatir. Sudah larut malam, aku mau istirahat dulu ya, ini aku baru saja masuk kamar hotel."
📱 Zelio : "Ya, selamat beristirahat. Aku mencintaimu!" baru saja dua hari mereka tidak bertemu. Namun, Zelio sudah sangat merindukan kekasihnya.
"Aku juga sangat mencintaimu, Lio. Maafkan aku sudah berbohong padamu."
Air mata Sisil terus membasahi wajah cantiknya. Gadis itu bersandar pada pintu kamar. Hancur! Ya itulah yang dia rasakan saat ini. Impian indah bersama sang kekasih untuk menikah beberapa bulan lagi harus pupus karena kesalahan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Jika aku tidak menuruti permintaan pria brengsek tadi, maka perusahaan papa yang menjadi taruhannya. Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan? Apakah aku berkata jujur saja pada Lio? Lalu apa Lio akan percaya setelah melihat foto-foto telanj4ng ku bersama pria lain?" Sisil terus menangis karena dia benar-benar binggung harus mengambil keputusan seperti apa.
Sementara itu di lain tempat. Tepatnya di kediaman keluarga Dion Atmaja.
"Apa? Kamu tidak mabuk sayang?" seru Nyonya Ellena setelah mendengar bahwa cucunya mau menikah dalam waktu dekat ini.
"Ya, Nek. Rey sadar. Jika Nenek tidak percaya tanya saja pada Om Axel." Rey menatap kerah Axel karena pria itulah yang membantunya menjelaskan.
"Axel? Saya percaya kamu tidak mungkin berkata bohong. Sejak kecil kamu menjaga Rey dan sampai saat ini. Kamu bagaikan ayah kedua baginya. Jadi apakah benar Reyvano mau menikah?" sekarang Tuan Dion yang bertanya.
"Ya, benar sekali, Tuan." jawab Axel yang tentunya akan berpihak pada Rey.
"Syukurlah! Nenek sangat bahagia mendengarnya, Sayang." Nyonya Ellena langsung memeluk cucu pertamanya.
"Tapi... dia gadis dari ibu kota Y," jawab Rey ragu karena selama ini nenek dan kakeknya selalu mengatakan tidak boleh mencari istri jauh-jauh karena mereka tidak mau jauh dari sang cucu.
"Sejak kapan kamu mempunyai kekasih dari ibukota Y? Setau nenek ibu dan ayah mu tidak pernah mengatakan bahwa kamu memiliki kekasih di sana?"
"Sejak malam ini, Nek." jawab Rey keceplosan karena dia belum pernah membohongi orang-orang yang disayangi.
"Malam ini?" Tuan Dion menyergitkan alisnya sampai keningnya berkerut.
"Ya, maksudnya semenjak malam ini. Semenjak memutuskan untuk menikah dengan gadis dari ibukota Y. Tapi Nenek dan Kakek tidak perlu khawatir, gadis itu mau tinggal di sini bersama kita,"
"Jika dia mau tinggal bersama kita itu lebih baik, karena jika kamu pindah ke sana. Kakek dan Nenek akan bersama siapa. Kedua orang tua mu juga sudah ada di sana." ujar Tuan Dion. Membuat Rey tersenyum kecil.
... BERSAMBUNG... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments