Bab 3: Penolakan Keluarga Tapi Tak Berguna

“Kenapa ayah begitu buru-buru untuk menikahkan Ethan? Kakaknya saja masih belum menikah,” kata Pak Charles, ayah Ethan.

“Aku tidak peduli dengan anakmu yang lain! Aku hanya peduli dengan cucuku Ethan!” bentak kakek dengan nada ketus terhadap putranya sendiri.

Hari ini sengaja ia panggil Charles, Suliya, Aiden, dan Ethan untuk membahas tentang rencana perjodohan antara Ethan dengan Scarlett.

“Ayah, tolong dipikirkan ulang untuk menjodohkan Ethan dengan wanita sembarangan. Apalagi aku dengar dia hanya pelayan ayah dan keluarganya miskin,” bujuk Suliya.

“Lebih baik kamu diam, Suliya! Tidak ada yang meminta pendapatmu di sini!”

Perkataan kakek langsung membuat Suliya terdiam. Lelaki tua itu memang tidak ada henti-hentinya membuat kesal. Padahal ia sudah lama menikah dengan Charles, namun keberadaannya belum juga diakui.

Suliya merupakan wanita yang sangat Charles cintai. Bahkan setelah Charles menikah dengan wanita lain karena perjodohan, hubungan mereka tetap berjalan. Hingga akhirnya istri Charles meninggal dan menikahi Suliya, menjadi ibu tiri Ethan. Kakek Adam tidak pernah merestui pernikahannya dengan Charles.

“Apa yang Suliya katakan itu benar, ayah. Setidaknya jodoh Ethan harus bisa menambah kekuatan di perusahaan kita, bukan asal pilih wanita yang tidak jelas asal-usulnya,” kata Charles.

“Setidaknya dia sangat telaten dan perhatian untuk merawat orang tua sepertiku, tidak seperti kalian!” sindir kakek.

“Apa kamu tahu seperti apa istrimu ini, Charles? Mengunjungiku saja tidak pernah, apalagi untuk mengganti kantong kolostomiku! Mungkin dia akan muntah-muntah!” kakek mengarahkan pandangan pada Suliya yang tampak merah padam antara menahan kesal dan malu.

Charles memijit keningnya sendiri. Ia tampak bingung untuk menjawab perkataan ayahnya yang sangat keras kepala. “Ayah, memilih pelayan dan calon istri untuk Ethan itu perkara yang berbeda.”

“Ya sudah! Kalau kamu tidak setuju, saham perusahaan milikku akan aku berikan kepada orang lain. Silakan kamu berusaha keras membangun bisnis dari awal!” kata kakek tegas. Ia dengan santainya meraih koran yang tergeletak di meja sisi ranjang lalu membacanya.

Mulutnya tersenyum membayangkan seperti apa ekspresi yang ditunjukkan oleh Charles saat ini. Kakek tidak mau menyerah untuk memberikan masa depan yang baik untuk Ethan. Selama ini anak itu sudah cukup hidup menderita karena kurang kasih sayang. Ayahnya hanya fokus pada kedua anak yang dilahirkan oleh istri barunya.

Ethan hidup di bawah didikan kakek. Kakek tidak rela jika harta keluarga mereka dikuasai oleh wanita serakah seperti Suliya. Selama kakek hidup, Charles tidak akan bisa berbuat banyak terhadap nasib perusahaan karena saham terbesar masih kakek pegang.

“Kak, apa benar yang mau dijodohkan denganmu itu pembantu? Bukankah kakek sangat keterlaluan?” tanya Aiden dengan nada berbisik. Seakan tadi ia hanya diam mendengarkan pembahasan para orang tua.

“Diam! Kamu tidak usah ikut berkomentar!” jawab Ethan dengan nada yang dingin. Sontak Aiden lagsung kembali diam.

“Sayang, sudahlah, mengalah saja kepada ayah,” bujuk Suliya sembari berbisik pada sang suami. Ia tahu lelaki tua itu memang keras kepala dan tidak akan membiarkan rencananya mulus.

“Ethan, bagaimana denganmu? Apa kamu mau mengikuti permintaan kakek?” tanya Charles.

Ethan mengangguk. “Aku mau,” jawabnya tanpa ragu.

Mereka terlihat tercengang dengan jawaban Ethan, kecuali kakek.

“Ethan, kamu yakin? Dia hanya gadis biasa yang tidak jelas asal-usulnya.” Charles kembali memastikan keputusan putranya.

“Pilihan kakek pasti yang terbaik, Papa. Aku mau mematuhi kakek.”

Kakek Adam tersenyum. Cucunya memang anak yang baik dan mau mendengarkan nasihatnya dengan baik.

Sebenarnya Charles masih belum puas dengan kemauan ayahnya. Ia berharap Ethan bisa menikah dengan wanita yang setara.

“Sudahlah, Sayang! Mungkin ayah juga pesimis Ethan bisa mendapatkan pendamping yang setara. Mana ada gadis yang mau dengan lelaki lumpuh seperti Ethan,” bisik Suliya.

Charles menatap tajam ke arah istrinya, merasa tidak suka dengan perkataan yang didengar. “Kamu jangan bicara sembarangan tentang Ethan!” tegasnya. Ia tidak terima putranya direndahkan.

“Maaf, Sayang. Tapi, itu kenyataan. Tunangan Ethan juga kabur saat mengetahui kondisinya dan memilih menikah dengan lelaki lain,” ujar Suliya.

Charles menghela napas panjang. “Baiklah kalau Ethan juga menginginkannya. Kami akan menyiapkan pesta pernikahan untuk Ethan dan gadis itu.”

***

Hari pernikahan akhirnya tiba. Kakek mengumpulkan seluruh keluarganya untuk menghadiri pesta pernikahan yang akan dilangsungkan antara Ethan dan Scarlett. Banyak pihak yang menentang, namun kakek tidak peduli dengan pendapat mereka. Selama kakek masih hidup, mereka tidak bisa mengatur keputusannya jika memang masih ingin hidup nyaman dengan kekayaan keluarga Andalas.

“Ethan, kamu sudah siap, kan?” tanya kakek memastikan.

Ethan sudah mengenakan setelan kemeja dan jas dengan rapi. Penampilannya sangat tampan seperti pangeran. Ia mengembangkan senyumannya kepada kakek seolah memberitahukan jika ia baik-baik saja dengan pernikahan itu.

Tak lama kemudian, dua orang pelayan datang mengantar Scarlett masuk ke ruangan. Hari ini ia terlihat sangat cantik dalam balutan busana pengantin berwarna putih. Bahkan kecantikannya membuat semua orang terkagum-kagum, tidak menyangka jika calon pengantin Ethan yang dikatakan hanya seorang pembantu itu ternyata sangat cantik.

Bahkan Ethan sendiri sampai tercengang dengan kecantikan calon istrinya. Gadis remaja yang dulu menggemaskan itu kini sudah menjelma sebagai putri nan cantik jelita dan terlihat dewasa.

Sementara, Scarlett berjalan dengan langkah canggung melewati tamu undangan yang wajahnya sangat asing baginya. Meski kakek mengatakan mereka semua adalah keluarganya, Scarlett merasa kurang nyaman. Apalagi memperhatikan tatapan-tatapan meremehkan dari mereka.

“Scarlett, kamu cantik sekali,” puji kakek.

Scarlett mengulaskan senyum. “Terima kasih, Kakek,” ucapnya.

“Kamu fokus saja dengan pernikahanmu, abaikan perasaan tidak nyamanmu. Ini tidak ada hubungannya dengan mereka. Kamu mengerti?” tanya kakek seolah memagami bagaimana perasaan Scarlett saat ini.

Scarlett mengangguk. Asalkan ada kakek yang mendukungnya, ia rasa segalanya bisa dihadapi dengan mudah. Apalagi kakek sudah berbaik hati melunasi seluruh hutang ayahnya, setidaknya ia harus berterima kasih.

Kedua mempelai diarahkan menuju ke altar pernikahan untuk mengucapkan janji suci pernikahan yang dipimpin oleh seorang pemuka agama. Pernikahan berjalan dengan khidmat tanpa kendala yang berarti.

“Untuk mengukuhkan janji suci pernikahan, kedua mempelai dipersilakan untuk berciuman,” kata sang pemuka agama.

Scarlett agak terkejut mendengarnya. Meskipun sudah tahu berciuman di hadapan banyak orang merupakan salah satu tradisi dalam proses pernikahan, namun ia sangat canggung. Apalagi suaminya dalam posisi duduk di kursi roda, mau tidak mau ia yang harus berinisiatif lebih dulu.

Ia menoleh ke samping, tatapan matanya bertemu dengan Ethan. Lelaki itu juga terlihat tenang, seolah hanya dia yang merasa gugup dengan debaran jantung yang tidak teratur.

“Kamu tidak mau?” tanya Ethan dengan nada lirih.

Scarlett tersenyum canggung. “Memangnya boleh?” tanyanya canggung.

“Dekatkan wajahmu!” pinta Ethan.

Scarlett menurut, membungkukkan tubuhnya hingga jarak wajah mereka semakin dekat. Debaran jantungnya semakin tidak karuan seolah ingin lepas dari tubuhnya. Ethan meraih tengkuknya dan memagut bibir Scarlett dengan lembut.

Scarlett rasanya ingin mati berdiri saat bibir Ethan menyentuh bibirnya. Bahkan lelaki itu tidak hanya mengecup, melainkan seperti memakan bibirnya sampai Scarlett kewalahan mengambil napas. Ciuman panas yang berlangsung lebih dari satu menit itu membuat semua tamu tercengang, tidak menyangka Ethan yang selalu terlihat tenang bisa menunjukkan sisi lainnya.

"Eh, Ethan bisa ganas juga ya, ternyata," komentar salah seorang tamu sambil menahan tawa.

"Namanya juga pria normal, lihat istri cantik mana bisa tahan," sahut tamu yang lain.

Mereka merasa terhibur dengan tingkah mengejutkan yang sang pengantin pertunjukkan. Sementara, ada seorang wanita yang tampak kesal melihat kebahagiaan mereka. Dengan raut murkanya, ia meninggalkan tempat acara pesta sebelum menyapa kedua pengantinnya.

Terpopuler

Comments

Bunda Ida

Bunda Ida

bahasanga bagus dan ceritanga cukup menarik

2023-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!