Bab 2: Tawaran Menjadi Menantu

“Selamat siang, Kakek!” sapa Scarlett dengan penuh semangat.

Ia baru saja pulang dari kampus dan langsung mendatangi kamar kakek untuk melaksanakan tugasnya. Tepat sebulan ia bekerja di sana untuk merawat Kakek Adam.

Kakek Adam orang yang sangat baik. Selama Scarlett bekerja di sana, tak pernah ada keluhan dari kakek. Ia tidak merasa direpotkan. Bahkan bekerja di sana jauh lebih enak dibandingkan saat ia harus bekerja di klab malam. Apalagi bayarannya juga lebih besar.

“Bagaimana kuliahmu hari ini? Apa berjalan lancar?” tanya kakek.

“Tentu saja, Kakek! Aku kan anak yang pintar. Bahkan presentasi makalahku tadi sempat mendapat pujian dari dosen,” ucap Scarlett dengan nada bangga.

Ia memang tipe wanita yang penuh semangat dan percaya diri. Susahnya hidup tak membuatnya menyerah maupun putus asa. Demi melanjutkan kuliah dan mempertahankan Pendidikan adiknya, ia rela bekerja keras.

“Kakek, aku mau mengganti kantongnya dulu, ya!”

Scarlett meminta ijin sebelum melakukan tugasnya. Ia memasang sarung tangan karet serta masker sebelum melepaskan kantong kolostomi yang terpasang di perut.

Akibat kanker usus besar, Kakek Adam memang sudah tidak bisa lagi buang air besar dengan normal. Ia menjalani operasi untuk mengalihkan kotoran agar bisa keluar melalui lubang yang dibuat di perut lalu diberikan kantong untuk menampung kotorannya. Tugas Scarlett mengganti kantong tersebut setiap hari dan membersihkan area di sekitarnya agar tidak menimbulkan infeksi.

Scarlett merawat kakek dengan telaten dan seperti tidak ada beban. Bahkan mereka bisa saling berbicara dengan nyaman seperti layaknya keluarga. Kakek yang selalu merasa kesepian kini menjadi lebih terhibur karena Scarlett yang ceria banyak mengajaknya bicara dan menceritakan apa saja yang dialaminya. Bahkan anggota keluarga yang lain tidak ada yang sepeduli Scarlett.

“Kamu tidak merasa jijik bekerja seperti ini?” tanya sang kakek saat Scarlett membersihkan area dekat lubang kolostomi.

Scarlett tampak menyipitkan mata, terdengar suara tawa kecil dari balik maskernya. Ia sangat santai melakukan pekerjaan yang biasa dilakukannya.

“Menurutku lebih menjijikan jadi pelayan di klab malam, Kek. Ini tidak apa-apanya jika dibandingkan saat aku merawat ibuku dulu. Apalagi kakek juga baik. Aku seperti merawat kakekku sendiri,” jawab Scarlett.

Selama satu bulan bersama, ia memang menceritakan banyak hal tentang kehidupannya kepada kakek. Dari mulai saat ibunya meninggal, ayah yang hobi judi dan mabuk-mabukkan, sampai harus bekerja di klab malam demi melunasi hutang yang ayahnya tinggalkan.

Scarlett juga punya tanggungan untuk membiayai sekolah adiknya yang kini duduk di kelas 2 SMA dan tinggal di asrama. Ceritanya membuat kakek merasa terharu sekaligus bangga ada anak muda yang sekuat itu menjalani kehidupan.

Scarlett memasangkan kantung baru setelah selesai dibersihkan. Ia melepas masker dan sarung tangan lalu membuangnya ke dalam tempat sampah.

“Bagaimana kalau kamu menikah dengan cucuku?”

Scarlett membulatkan mata mendengar pertanyaan kakek. Sejurus kemudian ia tertawa, merasa candaan kakek sangat lucu. “Kakek ini ada-ada saja,” gumannya.

“Kakek serius, kamu ini anak yang baik. Pasti akan cocok dengan cucuku,” ucap kakek.

Scarlett hanya mengulaskan senyum.

Menurutnya, kakek hanya bercanda. Tidak mungkin ada keluarga kaya seperti mereka mau menerima menantu dari keluarga miskin seperti dirinya. Dia pernah merasakan pahitnya kegagalan cinta ketika menjalin hubungan dengan seorang lelaki dari keluarga kaya. Hanya hinaan yang bisa ia terima.

“Kakek tidak perlu bercanda sejauh itu untuk menghibur. Aku sadar siapa diriku ini. Mana mungkin bisa bermimpi menjadi cucu menantu kakek. Kakek juga sudah tahu seperti apa keluargaku dan bagaimana kondisiku. Bisa hidup untuk besok saja sudah bersyukur, Kek!” ujar Scarlett.

“Kenapa kamu jadi rendah diri begitu? Kakek akan melunasi seluruh hutang ayahmu, juga membiayai sekolahmu dan adikmu sampai jadi sarjana kalau mau menjadi cucu menantuku. Masalah latar belakang keluargamu seperti apa, itu tidak penting untuk kakek.”

Scarlett tertegun mendengarkan ucapan kakek. “Ah, sebaiknya kakek makan buah apel saja dari pada membuatku berkhayal. Biar aku kupaskan!” ia berjalan ke arah meja mengambil sebutir apel dan mulai mengupasnya dengan pisau. Seakan ia sengaja untuk mengakhiri perbincangan tidak masuk akal itu.

Kakek mengerutkan dahi. “Memangnya kamu tidak mau menjadi cucu menantu kakek?” tanyanya memastikan.

“Kalau tawarannya seperti itu, siapa yang akan menolak? Kakek harus berhenti bercanda, nanti mimpiku jadi ketinggian,” kata Scarlett seraya membawa potongan apel yang sudah dikupasnya kepada kakek.

Kakek mengambil satu potongan apel yang dibawakan kepadanya. “Kakek rasa umur kakek tidak akan panjang lagi. Sebelum mati, kakek ingin melihat cucuku menikah.” Ekspresi wajah kakek terlihat memelas.

“Kakek tidak boleh bicara seperti itu! Kakek pasti akan panjang umur! Aku mau merawat kakek dengan baik!” Scarlett memberi semangat.

Kakek tertawa kecil. “Kamu bisa tetap merawatku setelah menikah dengan cucuku.”

Scarlett memanyunkan bibirnya. “Kakek bercandanya itu terus! Kalaupun aku mau menikah dengan cucu kakek, belum tentu juga cucu kakek mau dengan orang sepertiku.”

“Cucuku itu penurut, dia juga anak yang baik sepertimu. Kalian akan cocok!” ucap kakek dengan yakin. “Panggilkan Asisten Theo kemari!” pinta kakek.

Scarlett langsung keluar dari kamar itu untuk memanggil Asisten Theo. Beberapa saat kemudian, keduanya kembali masuk menemui kakek. Kakek membisikkan sesuatu kepada Asisten Theo dan membuat lelaki itu kembali keluar ruangan.

Tak lama kemudian, Theo kembali bersama seorang lelaki muda yang terduduk di kursi rodanya. Lelaki itu terlihat tampan meskipun berada di atas kursi roda.

“Pak Ethan?” seru Scarlett tidak percaya. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan mantan pelatih panahan saat ia masih SMA. Sejak dulu lelaki itu memang terkenal sebagai pelatih tampan yang diidolakan banyak wanita, tak terkecuali Scarlett. Ia benar-benar tidak tahu jika kakek yang selama ini dirawatnya adalah kakeknya Ethan.

“Scarlett? Kok kamu bisa ada di sini?”

Ethan tak kalah terkejut melihat keberadaan gadis itu di kamar kakeknya. Mantan anak didiknya yang dulu masih kecil kini telah berubah menjadi seorang wanita dewasa yang cantik. Lima tahun sudah mereka tidak pernah bertemu.

“Loh, ternyata kalian berdua sudah saling kenal? Jangan-jangan dulu kalian juga pacaran?” kakek tersenyum senang melihat keakraban dua insan yang tengah ia jodohkan itu.

“Tidak!” jawab Ethan dan Scarlett kompak. Mereka jadi canggung dan kikuk.

“Dulu dia muridku di klub memanah, Kek,” Ethan mencoba menerangkan.

“Itu bagus. Jadi, kamu sudah mengenal siapa Scarlett. Tentunya kamu semakin mantap kan, untuk menikah dengan pilihan kakek ini?” tanya Kakek Adam.

Ethan menghela napas. Tidak disangka wanita yang selalu kakeknya puji dan hendak dijodohkan dengannya adalah Scarlett. “Seperti yang sudah pernah aku bilang, kakek. Aku tidak masalah dijodohkan dengan siapa saja asalkan tidak keberatan dengan kondisiku yang seperti ini.”

“Aku tidak keberatan!” celetuk Scarlett.

Menyadari dirinya yang kelepasan bicara, Scarlett langsung menutup mulutnya. Sementara Ethan dan kakek menatap ke arahnya. Ia terlalu antusias bertemu kembali dengan Ethan.

Rasanya bunga-bunga cinta pertama kembali bermekaran. Seandainya tidak ada kakek di sana, mungkin Scarlett sudah memeluknya. Scarlett benar-benar mengidolakan Ethan bahkan sampai sekarang.

“Tuh, dengar sendiri. Scarlett tidak keberatan menikah denganmu,” ucap kakek senang.

“Scarlett, kamu yakin?” tanya Ethan keheranan.

Wajah Scarlett terlihat merah saking malunya. Ia menganggukkan kepalanya pelan menjawab pertanyaan dari Ethan.

Terpopuler

Comments

M Nurhalimah

M Nurhalimah

kak author aq ikut baca ya

2024-08-18

0

Sumi afiz

Sumi afiz

Scarlett kesenangan dijodohkan sama guru

2023-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!