5. Jangan Ge-er!

Pak Handoko, sang kepala sekolah, dan ibu Karunia, wali kelas 2A, cukup syok mendengar cerita yang dipaparkan Fhilip dan surat kabar yang ditunjukan remaja laki-laki itu.

Walau disana hanya ditulis inisal huruf nama depannya saja, tapi mereka tahu bahwa berita yang dimuat pada salah satu laman adalah tentang Shera dan keluarganya.

Kedua guru SMP Negeri 2 Mulawarman itu begitu prihatin atas nasib malang yang telah menimpa anak murid mereka yang selama ini telah mengukir prestasi dan mengharumkan nama sekolah.

"Dari apa yang telah saya sampaikan ini, saya minta Shera masih diberikan waktu untuk memulihkan mentalnya, saya sudah berusaha membujuknya dengan cara saya." mohon Fhilip pada kedua guru dihadapannya itu, merekalah yang sebelumnya meminta tolong padanya untuk mencari tahu kenapa Shera sampai tidak masuk tanpa keterangan, padahal selama menjadi murid di sekolah itu, Shera tidak pernah berlaku demikian.

"Baiklah, kita lihat saja perkembangannya kedepan. Bila sampai satu bulan ini Shera masih tidak masuk, dengan terpaksa--, pihak sekolah akan mengeluarkannya. Jangan sampai murid yang lain merasa ada yang di-anak emas-kan," putus sang kepala sekolah.

Pria itu memang merasa prihatin dan juga iba pada nasib Shera, tapi dirinya juga berusaha bersikap bijak dengan peraturan sekolah yang dipimpinnya, tidak ingin terlalu lunak, khawatir itu akan menjadi parameter para murid yang lainnya.

Kring! Kring! Kring!

"Kebetulan bel tanda masuk sudah berbunyi, jadi saya pamit undur diri. Terima kasih atas kesempatan yang diberi pada Shera." Fhilip berdiri, sedikit membungkuk sebagai tanda hormatnya pada kedua gurunya itu, lalu beranjak dari sana.

"S-Shera?" Fhilip kaget, melihat Shera menyusuri lorong sekolah menuju gedung kelas 2, tidak menyangka temannya itu akan turun secepat ini.

Dengan langkah terburu-burunya Fhilip gegas berlari menyusul.

"Sudah merasa jadi ratu sekolah ya, seenaknya saja membolos."

Shera tidak menjawab, dia terus melangkah seolah ucapan Maura yang berjalan menjejeri langkahnya tidak ditujukan untuknya. Maura memang tidak pernah bersikap baik padanya dari awal mereka sama-sama menjadi siswa baru dulu. Dan sialnya lagi, mereka berdua selalu saja satu kelas hingga dikelas 2A ini.

Itulah salah satu alasan mengapa Shera tidak berusaha menjalin pertemanan. Para siswa yang memiliki orang tua yang berkantong tebal disekolah itu, selalu menganggap rendah dirinya, karena hanya dia siswi yang menggunakan sepeda butut.

"Katanya pintar, berprestasi, cantik. Tapi sayang, BUDEK!" Maura yang kesal karena ucapannya tidak digubris sengaja memajukan salah satu kakinya, berharap Shera tersandung.

"Hufh!" refleks, kedua tangan Shera seketika bergelayut dirambut dan lengan Maura agar dirinya tidak terjatuh sia-sia dilantai berdebu, membuat Maura memekik kesakitan.

Tidak cukup sampai disitu, Shera mendaratkan lututnya keperut Maura hingga beberapa kali dengan gemesnya, membuat wajah teman sekelasnya yang semula songong kini menegang dan memerah menahan rasa sakit yang tak terkira.

"Maura!" Roni gegas menangkap tubuh Maura yang lunglai, hampir jatuh kelantai sambil memegangi perutnya yang sakit. "Kau apakan sepupuku?" remaja jangkung itu menatap marah pada Shera.

"Hanya memberi pelajaran. Karena mulut dan tindakannya sudah tidak bisa aku tolelir lagi," sahut Shera datar, sembari merapikan seragamnya yang sedikit kusut.

"Ron, perutku sakit," adu Maura dengan rautnya yang masih meringis, sakit diperutnyapun kian terasa hingga wajahnya pucat pasi.

"Shera! Kau harus bertanggung jawab!" Roni yang panik melihat kondisi sepupunya kembali memarahi Shera.

"Maaf, itu bukan salahku. Sepupumu saja yang selalu mencari gara-gara denganku. Aku hanya membela diri." kilah Shera.

"Dasar gadis pinggiran!" Roni mengayunkan tangannya hendak memberi tamparan, sementara tangannya yang lain masih merangkul Maura sepupunya.

Tap!

Roni menoleh, saat tangan seseorang tiba-tiba menangkap tangannya yang hendak memukul wajah Shera.

"Jangan pernah tangan jelekmu ini menyentuh Shera, aku tidak akan segan-segan mematahkannya. Mengerti?" Fhilip mengunci tangan Roni kebelakang punggungnya.

Krak!

"Awhh! M-mengerti!" ringis Roni dengan mata berair.

"Bagus. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku," Fhilip melepaskan tangan Roni yang ia kunci lalu menghampiri Shera.

"Ayo, kita masuk ke kelas." Shera tidak menolak, saat tangan Fhilip meraih tangannya dan mengajaknya berlari menuju kelas mereka.

"Sialan! Dia benar-benar serius mau mematahkan tanganku," ringis Roni memandangi tangannya yang terkilir.

"Lalu bagaimana dengan nasibku Ron," sungut Maura yang terbelorot dilantai lorong sekolah, karena Roni sudah tidak merangkulnya lagi.

"Urus dirimu sendiri. Lihat tanganku sampai jadi begini gara-gara kamu," Roni menunjukan tangannya yang sulit digerakan saking sakitnya.

"Apa liat-liat! Mau aku patahkan jari-jari kalian!" Sentak Roni kesal pada beberapa murid yang kebetulan lewat dan melihat kearahnya dan Maura yang masih terduduk dilantai.

"Dasar si jangkung sinting!" geram para murid itu sambil menggambarkan huruf X didahi mereka masing-masing sembari berlalu pergi.

"Akhh sial!" pekik Roni yang semakin kesal dikatai demikian.

...🍓🍓🍓...

"Aku senang kau ke sekolah hari ini," Ujung bibir Fhilip sedikit tertarik, menampilkan senyum tipis yang nyaris tidak terlihat diwajah datarnya.

"Aku tidak mau masuk dalam daftar sampah masyarakat di negeri ini," sahut Shera tidak kalah datarnya, ia menyimpan tasnya dibawah meja setelah mengeluarkan buku tulis, LKS, paket, dan kotak alat tulisnya diatas meja.

"Terima kasih, nasihatku kemarin bisa kamu terima," Fhilip masih dalam mode senyumnya yang nyaris tak terlihat itu, ada rasa senang tergambar disana.

"Nggak perlu ge-er. Itu bukan karena kamu, tapi niat dari diriku sendiri." hempas Shera tanpa ampun.

Mendengarnya, si datar Fhilip tidak berniat mengomentarinya sama sekali, hampir tiga bulan menjadi anak baru di sekolah ini membuatnya sedikit banyak mengenal karakter Shera dan teman-temannya yang lain.

"Terima kasih--, karena sudah menolongku tadi. Kalau tidak ada kamu, Roni pasti sudah memukulku," ucap Shera, setelah sekian lama keduanya saling diam.

"Tidak masalah. Jangan ge-er! Aku ngelakuinnya karena rasa kemanusiaan."

Shera kaget. Tidak biasanya Fhilip berbicara kencang padanya. Ia menoleh kearah teman-temannya yang ternyata sedang menatap kearah mereka karena suara Fhilip yang menggema didalam kelas.

Shera kembali beralih pada Fhilip, mendekatkan wajahnya ke wajah temannya itu dengan suara setengah berbisik, "kamu marah?" Fhilip tidak menjawabnya, ia hanya memasang wajah datarnya.

"Emang bule tau ge-er itu apa?" sambung Shera dengan mode penasarannya, tidak peduli melihat raut bad mood temannya itu.

Fhilip melirik malas kewajah Shera, terlihat sekali kalau dirinya sedang kesal. "Aku memang lahir di Jerman, tapi dibesarkan di Indonesia sejak berusia 4 tahun, hampir seluruh pulau di Indonesia sudah aku kunjungi dan tinggal disana bersama kedua orang tuaku. Jadi sedikit banyaknya aku mengerti." ucapnya kembali datar dan pelan.

"Wao hebat. Aku saja warga Indonesia belum sepenuhnya mengunjungi pulau-pulau di negeriku ini," kagum Shera.

Sejak kecil, ia memang memimpikan travelling keliling Indonesia. Selama ini ia hanya membaca buku dan melihat melalui layar televisi akan keindahan alam, dan keberagaman suku-suku dinegerinya ini.

Fhilip menatap Shera, walau kadang ia suka kesal akan sikap.Shera padanya, tapi didalam lubuk hatinya ia begitu merasa iba, apalagi mengingat kemalangan gadis remaja yang menjadi teman satu mejanya itu.

Bersambung...👉

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Semoga Fhilp bisa menjadi teman baik Shera. Dan Shera, semoga kamu semangat, jangan patah semangat karena masa lalu/Sob/

2023-12-31

1

Teteh Lia

Teteh Lia

10 nonton iklan buat Kaka author.

2023-11-28

1

Noviyanti

Noviyanti

semangat shera, jangan menyerah. iklan mendarat

2023-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Aku, Shera
2 2. Lepasin Aku Om
3 3. Ke Rumah Shera
4 4. Sekolah? Atau Menjadi Sampah.
5 5. Jangan Ge-er!
6 6. Mual Dan Muntah
7 7. Aku Hamil
8 8. Keguguran
9 9. Berkerjalah Padaku
10 10. Pria Dewasa Berseragam SMP
11 11. Pekerjaan Baru
12 12. Bukan Budak
13 13. Panti Asuhan
14 14. Di Balikpapan
15 15. Berselancar Di Tengah Lautan
16 16. Menjaga Kamu Seperti Pria Dewasa
17 17. Aku Pegang Janji-mu
18 18. Dua Berandalan Kecil
19 19. Kecupan Maura
20 20. Rencana ke Jerman
21 21. Shera, Dia Wanitaku
22 22. Satu Kartu Keluarga Yang Sama
23 23. Hadiah Ulang Tahun.
24 24. Terulang Lagi
25 25. Ikatan Batin Fhilip-Shera
26 26. Bertamu
27 27. Pernyataan Andrew
28 28. Cinta Tidak Merampas Apalagi Merusak
29 29. Ide Arsoni
30 30. Throne, Wealth, and Love
31 31. Di Rumah Sakit Jiwa
32 32. Ketahuan
33 33. Rencana Pernikahan
34 34. Tragedi
35 35. Di Kamar Hotel
36 36. Berita Duka
37 37. Keras Kepala
38 38. Menjahit Mulut Yang Suka Berbicara Asal.
39 39. Shamuel Sebagai Pengganti
40 40. Dia Bukan Pria Satu-Satunya
41 41. Tiba-Tiba Muncul
42 42. Mencemaskan-mu
43 43. Cemburu
44 44. Marry Me
45 45. Terhalang Restu
46 46. Keputusan Besar
47 47. Berpamitan
48 48. Shamuel Atau Cek
49 49. Amarah Fhilip
50 50. Menyesal?
51 51. Fhilip Sadar
52 52. Marah
53 53. Mencintai Dengan Cara Yang Berbeda
54 54. Di Klinik
55 55. Kebahagiaan Maria vs Kesedihan Miere
56 56. Menginap
57 57. Cemas & Panik Melanda
58 58. Melahirkan
59 59. Andreas Danson
60 60. Kostum Bayi
61 61. Menggigit Karena Jijik
62 62. Kepedulian Maria
63 63. Mendapatkan Kabar Calon Menantu
64 64. Kesepakatan Dengan Pria Kecil
65 65. Masih Menunggu Restu
66 66. Panggil aku, Sayang
67 67. Kembali
68 68. Tamu
69 69. Permohonan Bernard
70 70. ART-mu Itu Genit
71 71. Aku Cemburu
72 72. Kakak Paling Baik
73 73. Masih Sebatas Harapan
74 74. Di Klinik
75 75. Bayi Nakal
76 76. Aku Bukan Monster
77 77. Pengakuan Miere
78 78. Pasti Gara-Gara Kamu
79 79. Apa Karena Shamuel?
80 80. Ingin Hidup 1000 Tahun Lagi
81 81. Obrolan Berat
82 82. Saya Tidak Bisa
83 83. I'm Really Late
84 84. Bertemu Ibu
85 85. Geram Yang Mereda
86 86. Misi Khusus
87 87. Sang Mentor Bocil
88 88. Pemberkatan Nikah
89 89. Om Pacar
90 90. The End
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Aku, Shera
2
2. Lepasin Aku Om
3
3. Ke Rumah Shera
4
4. Sekolah? Atau Menjadi Sampah.
5
5. Jangan Ge-er!
6
6. Mual Dan Muntah
7
7. Aku Hamil
8
8. Keguguran
9
9. Berkerjalah Padaku
10
10. Pria Dewasa Berseragam SMP
11
11. Pekerjaan Baru
12
12. Bukan Budak
13
13. Panti Asuhan
14
14. Di Balikpapan
15
15. Berselancar Di Tengah Lautan
16
16. Menjaga Kamu Seperti Pria Dewasa
17
17. Aku Pegang Janji-mu
18
18. Dua Berandalan Kecil
19
19. Kecupan Maura
20
20. Rencana ke Jerman
21
21. Shera, Dia Wanitaku
22
22. Satu Kartu Keluarga Yang Sama
23
23. Hadiah Ulang Tahun.
24
24. Terulang Lagi
25
25. Ikatan Batin Fhilip-Shera
26
26. Bertamu
27
27. Pernyataan Andrew
28
28. Cinta Tidak Merampas Apalagi Merusak
29
29. Ide Arsoni
30
30. Throne, Wealth, and Love
31
31. Di Rumah Sakit Jiwa
32
32. Ketahuan
33
33. Rencana Pernikahan
34
34. Tragedi
35
35. Di Kamar Hotel
36
36. Berita Duka
37
37. Keras Kepala
38
38. Menjahit Mulut Yang Suka Berbicara Asal.
39
39. Shamuel Sebagai Pengganti
40
40. Dia Bukan Pria Satu-Satunya
41
41. Tiba-Tiba Muncul
42
42. Mencemaskan-mu
43
43. Cemburu
44
44. Marry Me
45
45. Terhalang Restu
46
46. Keputusan Besar
47
47. Berpamitan
48
48. Shamuel Atau Cek
49
49. Amarah Fhilip
50
50. Menyesal?
51
51. Fhilip Sadar
52
52. Marah
53
53. Mencintai Dengan Cara Yang Berbeda
54
54. Di Klinik
55
55. Kebahagiaan Maria vs Kesedihan Miere
56
56. Menginap
57
57. Cemas & Panik Melanda
58
58. Melahirkan
59
59. Andreas Danson
60
60. Kostum Bayi
61
61. Menggigit Karena Jijik
62
62. Kepedulian Maria
63
63. Mendapatkan Kabar Calon Menantu
64
64. Kesepakatan Dengan Pria Kecil
65
65. Masih Menunggu Restu
66
66. Panggil aku, Sayang
67
67. Kembali
68
68. Tamu
69
69. Permohonan Bernard
70
70. ART-mu Itu Genit
71
71. Aku Cemburu
72
72. Kakak Paling Baik
73
73. Masih Sebatas Harapan
74
74. Di Klinik
75
75. Bayi Nakal
76
76. Aku Bukan Monster
77
77. Pengakuan Miere
78
78. Pasti Gara-Gara Kamu
79
79. Apa Karena Shamuel?
80
80. Ingin Hidup 1000 Tahun Lagi
81
81. Obrolan Berat
82
82. Saya Tidak Bisa
83
83. I'm Really Late
84
84. Bertemu Ibu
85
85. Geram Yang Mereda
86
86. Misi Khusus
87
87. Sang Mentor Bocil
88
88. Pemberkatan Nikah
89
89. Om Pacar
90
90. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!