***
Seusai berbincang, Alex pun pamit pergi karena masih ada urusan lain yang harus ia urus. Kalingga tentu saja tidak menahannya, pria itu mengantar Alex sampai ke depan lobby kantor.
Ucapan Alex sedikit mengusik hati dan pikirannya. Apa mungkin Ailee sudah melupakannya selama ini? Jika iya, apa yang harus Kalingga lakukan nanti. Apa dia akan mundur? Tentu saja tidak. Sampai kapan pun dia tidak akan mundur. Bahkan jika Ailee sudah menikah pun, Kalingga akan merebutnya kembali. Tidak peduli dengan hukum yang berlaku, yang jelas dia akan mendapatkan Ailee. Cepat atau lambat.
Bertahun tahun tidak bertemu tentu saja perasaan rindu kian hari kian bertambah. Rasanya Kalingga sedikit gila karena belum berhasil menemukan keberadaan Ailee. Kewarasannya sedikit terkikis karena Ailee.
Ailee, Ailee dan Ailee. Nama itu terus terngiang-ngiang di kepalanya.
"Lingga."
Kalingga yang tengah memikirkan gadisnya pun menoleh saat namanya dipanggil. Wanita itu lagi.
"Gak usah panggil gue dengan sebutan itu. Lo sama gue gak kenal," ketus Kalingga.
"Loh, kita kan akrab, gak papa kali. Toh gak ada orang lain juga," ucapnya santai.
Kalingga tidak menggubrisnya dan berlalu dari hadapan wanita itu. Namun, tentu saja wanita itu tidak hanya diam saat melihat Kalingga pergi, dia kembali menahan Kalingga. Bahkan menarik tangan pria itu.
"Jaga batasan lo!" Kalingga menghempaskan tangan wanita yang menarik tangannya. Tidak sopan sekali.
"S-sorry Lingga," cicitnya.
"Kenapa lagi?" ucap Kalingga jengah.
"Udah waktunya makan siang, kamu gak lapar?"
"Enggak."
"Lingga tunggu dulu," ucapnya menahan pergerakan Kalingga. Kalingga menghela nafasnya dan menatap datar ke arah wanita di depannya ini.
"Aku udah nunggu kamu loh, masa kamu gak mau nemenin aku makan," keluhnya.
"Lo anak balita? Sampe makan harus ditemenin?"
"Lingga," lirihnya pelan.
Kalingga berdecak pelan dan berlalu dari sana. Dia tidak mempedulikan wanita itu. Peduli setan tentang ayahnya yang jadi investor di perusahaan papinya. Toh itu tidak akan berpengaruh apa apa jika dia profesional.
Sejak awal Kalingga sudah menolak kerja sama antara perusahaan papinya dengan perusahaan ayah dari gadis itu. Entah mengapa dia tidak suka dengan mereka.
"Susah banget ya bikin lo tunduk sama gue. Padahal gue lebih cantik dari mantan lo," gumamnya pelan.
Ia kesal, tangannya bahkan sampai terkepal saking kesalnya. Dua tahun lamanya dia mencoba mendekati Kalingga dan belum membuahkan hasil. Menaklukan seorang Kalingga benar benar sangat sulit sekali. Pria itu masih dibayang-bayangi wanita di masa lalunya.
"Kenapa cemberut gitu hm? Bukannya mau ketemu Kalingga?"
"Ayah, Kalingga nolak aku lagi," adunya pada sang ayah.
"Alica, kamu jangan terlalu manja begini. Om Kavin bilang, Kalingga tidak menyukai wanita manja," jelasnya.
"Tapi yah, kalo aku gak manja, mana bisa Kalingga luluh. Udah dua tahun loh yah aku deketin dia, tapi gak ada kemajuan sama sekali. Bahkan setelah ayah buat kontrak kerja sama."
"Semua butuh proses sayang. Gak bisa instan, waktunya juga berbeda beda. Ada yang sebentar dan ada yang lama. Kamu mendapatkan opsi kedua, yaitu lama. Bukannya mengejar seseorang dalam waktu yang lama itu akan sangat berharga saat di dapatkan?"
"Ya iya sih yah. Tapi aku gak suka sama sikap Kalingga yang ketus, galak, apalagi jarang ngomong sama aku. Aku udah ngomong panjang lebar juga dia tetep bungkam. Kali kali dia jawab kalo lagi mood kayaknya."
Usaha dan effortnya selama ini tidak main main. Dia bahkan selalu datang ke kediaman Natapraja dan mendekatkan dirinya pada keluarga Kalingga. Hanya tante Ashel saja yang menerimanya. Bahkan adik bungsu dari Kalingga juga sangat ketus dan sinis padanya.
"Alica Mahesa, kamu harus sabar. Kamu tahu sendiri untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Natapraja dibawah naungan Kavinder sangat susah. Kamu harus menghargai kerja keras kamu selama ini. Biarkan Kalingga seperti itu dulu. Tiba saatnya nanti dia akan melirik ke arah kamu. Percaya sama ayah," bujuknya pada sang anak.
"Baiklah."
***
Setiap hari Kalingga harus berhadapan dengan Alica. Selama dua tahun ini gadis itu terus mengganggunya tanpa lelah. Kalingga benar benar muak dan bosan dengan tingkahnya. Tapi tanpa disadari, Kalingga kembali mengingat kejadian di masa lalu saat bersama Ailee.
Dulu, Ailee juga melakukan hal yang sama. Terus mendekatinya agar Kalingga melirik. Bedanya cara mendekati Ailee tentu saja berkelas sampai membekas di ingatan Kalingga, hingga hatinya tergerak dan mulai menyukai Ailee sampai mencintainya.
Cinta Kalingga untuk Ailee selalu sama besarnya seperti dulu. Tidak pernah berkurang sedikit pun. Bahkan setelah berpisah dalam waktu yang cukup lama.
"Masih muda sering melamun, kayak banyak beban aja hidup lo," cerca Kairav yang baru saja masuk ke dalam ruangan tempat Kalingga bekerja.
"Lo kalo gabut gak usah kesini terus ganggu gue. Gue lagi males ladenin kegabutan lo," tegur Kalingga.
"Santai men. Gue kesini bukan buat hilangin gabut gue. Gue kesini cuma mau kasih tahu lo, proyek yang bakal jadi tempat usaha lo udah hampir jadi. Opa Adi bilang lo harus cepet cepet beresin sekolah penerbangan lo," tutur Kairav.
"Gue tahu."
"Bajing*n! Kalo gitu kenapa gak bilang?!" tanya Kairav kesal.
"Lo gak nanya," jawab Kalingga santai.
"As*."
Buk...
Majalah yang tadi tergeletak di meja kerja Kalingga kini sudah melayang dan mendarat dengan sempurna di wajah abangnya. Kalingga tidak takut kualat, biarkan saja abangnya kesakitan. Selama ini dia sudah banyak mengganggu waktu galaunya. Juga sering mencibirnya. Padahal dirinya sendiri sudah jomblo dari lahir.
"Biad*b lo jadi adek. Gak gue anggap tahu rasa lo," lagi dan lagi Kairav kembali merutuki sikap adiknya yang tidak tahu diri itu.
"Mending sekalian aja. Gue juga udah bosen jadi adek lo. Briella juga kayaknya."
Kairav mendengus kesal lalu mengeluarkan ponselnya. Ponselnya adalah pelarian dari rasa kesalnya pada Kalingga.
"Ngomong ngomong, lo masih diganggu Alica?" tanya Kairav tiba tiba.
"Itu pertanyaan, bukan omongan," sela Kalingga.
"Sama aja di ucapin pake mulut. Jawab pertanyaan gue," tekan Kairav.
"Menurut lo." Bukannya menjawab malah balik bertanya. Kalingga benar benar menyebalkan sekali.
"Menurut gue sih iya. Awas, hati hati lo kepincut. Ailee bisa aja kembali," peringat Kairav.
"Lo pikir gue cowok apaan-,"
"Cowok jadi jadian," potong Kairav.
"KELUAR LO BANG!!"
"MOH!"
Mendengar jawaban dari kakak laki lakinya ini benar benar membuat emosi Kalingga seketika naik. Ia pun mengambil frame foto di mejanya lalu hendak melemparnya ke arah Kairav. Namun sebelum itu Kairav sudah lebih dulu pergi untuk menghindari amukan pria yang ditinggal pas lagi sayang sayangnya.
Tbc.
Ramein🤸♀️🤸♀️🤸♀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
nariyah
aku harap Kalingga jangan kelain hati ya thorrr😬😬😬 bwat aille aj kalingga,a😁😁
2023-11-02
1
Wulan Bahrain
waddiddauuuu...si ailee ada saingan ni...gimana ceritanye☺😀
2023-11-02
2