Part 5 Keinginan Hamdan

Kemudian dengan santai, Baron kembali melanjutkan perjalanannya. Setibanya di rumah, Fatimah menatap dingin pada suaminya. Rasa sakit berbaur kebencian mulai tergambar di raut wajahnya, namun Fatimah tak dapat berbuat apa-apa.

Seraya berjalan menuju dapur, Fatimah mengabaikan suaminya yang baru datang. Namun kepergian Fatimah membuat Baron marah.

Dia bergegas masuk kedalam rumah dan menarik bahu Fatimah dengan kuat. Matanya yang bulat melotot tajam kearah istrinya.

“Tolong kau ajarkan putrimu itu sopan santun!”

“Emangnya Lusi salah apa pada mu?” tanya Fatimah ingin tahu.

“Hari ini anak gadis mu itu, telah berani kurang ajar padaku. Seharusnya tadi udah ku bunuh dia.”

“Kau ingin membunuhnya?”

“Iya! emangnya kenapa? bukankah kau tahu, kalau dia itu anak kandungku, darah daging ku! emangnya masalah buatmu!” bentak Baron seraya menudingkan telunjuknya ke kening Fatimah.

“Astagfirullah, Bang! semestinya kau itu ngaca! lihat dirimu, apakah kau pantas di katakan seorang Ayah! jangankan anak-anak mu, aku sendiri udah muak melihat wajahmu.”

“Fatimah! kau ini istri durhaka, maka tempat mu sangat cocok berada di bawah kaki ku!” ujar Baron seraya menarik rambut istrinya dan menaruh kepala Fatimah di kakinya.

Walau perbuatan Baron begitu kejam sekali pada istrinya, namun Fatimah tak sedikitpun mau membalas, dia menerima cobaan seberat itu dengan ikhlas dan sabar.

Rasa sakit yang teramat sangat itu hanya bisa di bawa lari kedalam kamar. Di sanalah Fatimah mampu menuangkannya. Air matanya terus saja mengalir tiada henti membasahi bantal yang selalu setia menemaninya di sepanjang malam.

Air mata itu bagaikan saksi bisu atas kekejaman suami tercintanya. Bibirnya yang gemetar, terasa tak kuasa untuk bicara sepatah katapun.

Hati Fatimah terasa begitu sakit, saat dia menyadari rumah tangganya sudah tak harmonis lagi. Kelakuan Baron yang suka bermain perempuan, telah membuat pernikahannya menjadi rusak.

Di saat rumah tangan Fatimah dengan Baron sedang di ambang kehancuran, lain pula dengan keluarga Marta. Seorang juragan kaya yang tinggal di penghujung gang.

Marta hidup harmonis dengan istrinya. Gita seorang wanita lembut, dia selalu aktif dalam acara apapun di Desa waluh. Di sebelah rumah Marta ada sebuah Masjid yang berdiri kokoh dan megah.

Saat itu Marta terus saja berfikir, bagai mana cara membangun kembali rumahnya agar lebih mewah dan indah dari Masjid yang ada di samping rumahnya itu.

Seakan-akan Marta memperlihatkan pada masyarakat sekitarnya, bahwa dengan hartanya yang melimpah, dia juga sanggup membangun rumah lebih mewah dan lebih besar dari Masjid.

Saat itu Marta merasa, bahwa kekayaan yang telah dia dapat, semua atas kerja keras yang telah dia lakukan selama bertahun-tahun, tanpa pernah mengandalkan siapa pun.

Marta seorang juragan kopi yang sangat terkenal, banyak para pedagang dan saudagar lainnya, yang berdatangan dan berbisnis dengan dirinya. Sudah puluhan tahun lamanya Marta berdagang, sekalipun dia belum pernah mengalami kegagalan.

Siang itu saat azan zhuhur berkumandang, Gita mengajak suaminya sholat berjamaah di Masjid yang ada di samping rumahnya.

“Kau duluan sana sayang, nanti aku menyusul.”

“Tapi kamu menyusul ku nantinya, kan Mas?”

“Iya sayang, aku pasti datang kok.”

“Baiklah, kalau begitu aku duluan berangkat.”

Mesti mereka sangat harmonis, namun Marta begitu susah untuk beribadah, dia terlalu memuja kekayaan yang dia miliki ketimbang menyembah Allah yang telah membuatnya kaya.

Hampir selesai Gita melaksanakan sholat zhuhur berjama’ah, namun Marta belum juga datang. Perasaan Gita sedikit kesal, dia marah karena suaminya begitu sulit di ajak ke jalan yang benar.

“Kamu ini, kenapa begitu sulit untuk ku ajak beribadah sih, Mas? apakah kamu nggak takut masuk neraka?”

“Lho orang aku yang masuk neraka, kenapa kamu pula yang merasa sibuk, dek?”

“Aku cuma mengingatkan kamu Mas, kalau harta itu nggak bakalan kekal!”

“Udah toh dek, jangan di bahas lagi, nanti kita bisa bertengkar. Kalau kita bertengkar, kasihan dengan Hamdan, dia pasti sedih.”

“Ya udah, aku nggak bakalan ngomong lagi,” jawab Gita seraya berlalu meninggalkan suaminya.

“Istri pintar.”

Gita tak pernah membantah apa yang di ucapkan oleh suaminya, dia selalu menuruti perkataan suaminya, mesti suaminya itu terkadang telah membuatnya merasa tersakiti.

Siang itu, saat Hamdan pulang dari sekolah, dia langsung menemui Mamanya yang sedang duduk di ruang tengah.

“Ma, aku nanti akan mengikuti perlombaan MTQ tingkat kabupaten.”

“Siapa yang menyuruh mu, nak?”

“Ustad Rehan. Kata ustad itu, semua biaya akan di tanggung oleh Masjid.”

“Nggak apa-apa, kalau kamu memang ingin pergi, Mama nggak melarangnya kok.”

“Makasih Ma, aku akan berusaha mencari yang terbaik untuk Mama nantinya.”

“Iya sayang, dengan mengikuti perlombaannya saja, Papa dan Mama udah merasa senang sekali.”

“Kalau begitu aku akan bersiap siap dulu untuk pergi mengaji, pasti ustad Rehan telah menunggu di Masjid.

“Ya, sayang! bersiaplah.”

“Baik Ma.”

Hamdan adalah salah seorang murid yang tekun dan giat dalam belajar, ustad Rehan adalah guru yang selalu mendidiknya dengan gigih.

Hamdan rajin pergi ke Masjid, dia belajar ilmu seni al qur’an dengan benar-benar tekun sehingga dia selalu memenangkan perlombaan dan mengangkat nama Ustad Rehan di mata masyarakat.

Selain kecerdikan yang di miliki Hamdan, kekayaan yang di miliki kedua orang tuanya sangat mendukung keberhasilan putranya itu. Hamdan bisa pergi kemanapun dengan biaya pribadi yang di berikan kedua orang tuanya.

“Ada apa Nak, kenapa kau terlihat begitu gelisah?” tanya Marta pada putra tunggalnya itu.

“Begini Pa, sebenarnya aku ini sudah lama kepingin sekolah di Kairo, karena menurut yang kudengar, di sana kwalitas sekolahnya sangat bagus. hampir semua anak didiknya berhasil dan menjadi ustad terkenal.”

“Papa sih, setuju aja, tapi tanya dulu sama Mama mu, apakah dia juga setuju dengan rencana mu itu atau nggak?” saran Marta pada putranya.

“Nggak Mas, aku nggak setuju!” ujar Gita yang tiba-tiba saja muncul dari arah dapur.

“Mama!” ujar Handan kaget.

“Ingat Hamdan, kau itu adalah anak Mama satu-satunya, jika kau pergi, lalu bagai mana pula dengan Mama. Kami berdua pasti kehilangan mu nak.”

“Ma, kita ini kan orang kaya, jika Mama rindu, Mama kan bisa datang kesana mengunjungi ku. Begitu juga sebaliknya denganku. Lagian kita hanya berpisah sebentar aja kok, setelah aku mendapat gelar sarjana, aku akan kembali pulang ke Indonesia.”

“Hamdan benar sayang, apa salahnya kalau kita memberi kesempatan padanya untuk melanjutkan kuliahnya di sana. Lagian anak kita sangat berbakat dalam bidang agama, bukan itu saja, cita-cita Hamdan begitu murni untuk menjadi seorang ustad.”

“Pokoknya aku nggak setuju Mas!”

jawab Gita seraya meninggalkan Hamdan dan suaminya.

“Tenang ya nak, Ibu mu memang seperti itu, kau tahu kenapa? karena kami begitu takut sekali berpisah dengan mu. sebab kaulah putra kami satu-satunya.”

“Iya Pa.”

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

Dwi sonya

Dwi sonya

semangat terus thor

2024-01-08

1

Iril Nasri

Iril Nasri

niat hamdan bagus banget ya

2024-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Kisah tragis
2 Part 2 Kecurigaan Novi
3 Part 3 Hasrat yang menggila
4 Part 4 Ayah yang bejat
5 Part 5 Keinginan Hamdan
6 Part 6 Dirayu wanita penggoda
7 Part 7 Kesulitan yang dihadapi Rehan
8 Part 8 Perasaan yang tersiksa
9 Part 9 Kisah hidup
10 Part 10 Di datangi warga
11 Part 11 Tuduhan yang menyakitkan
12 part 12 Siksaan yang di alami Jihan
13 Part 13 Pelarian Tina dan adiknya
14 Part 14 Kejujuran Jihan
15 Part 15 Pertemuan yang membahagiakan
16 Part 16 Penculikan terhadap Jihan
17 Part 17 Niat buruk Sandi
18 Part 18 Kehormatan yang ternoda
19 Part 19 Hasutan Sandi
20 Part 20 Pengakuan Lusi
21 Part 21 Kemarahan Hasan
22 Part 22 Siasat Rehan
23 Part 23 Kebaikan keluarga Rehan
24 Part 24 Ketulusan Keluarga Rehan
25 Part 25 Perdebatan Sandi dan Rehan
26 Part 26 Kekejaman Baron
27 Part 27 Niat licik Juanda
28 Part 28 Pertemuan
29 Part 29 Perasaan Jihan
30 Part 30 Takdir
31 Part 31 Di perlukan baik
32 Part 32 Dibuat kesal
33 Part 33 Keresahan Hati Rehan
34 Part 34 Kebiadaban Baron dan Sandi
35 Part 35 Kemelut rumah tangga Fatimah
36 Part 36 Derita Lusi
37 Part 37 Kebohongan Sandi
38 Part 38 Rahasia Baron
39 Part 39 Kehancuran
40 Part 40 Pindah rumah
41 Part 41 Didatangi warga
42 Part 42 Tertangkap basah
43 Part 43 Kabar gembira
44 Part 44 Kehilangan Jihan
45 Part 45 Dihajar kaki tangan Juanda
46 Part 46 Nekad
47 Part 47 Mencari jalan pintas
48 Part 48 Mendapat pekerjaan baru
49 Part 49 Pemaksaan kehendak
50 Part 50 Memilih pergi
51 Part 51 Kedatangan Jihan
52 Part 52 Niat suci Rehan
53 Part 53 Pernikahan yang di harapkan
54 Part 54 Malam pengantin yang indah
55 Part 55 Ketahuan berselingkuh
56 Part 56 Di tuduh berselingkuh
57 Part 57 Terbakar emosi
58 Part 58 Kekesalan Abdul
59 Part 59 Rehan palsu
60 Part 60 Terikat perjanjian terlarang
61 Part 61 Pelajaran berharga
62 Part 62 Gosip yang beredar
63 Part 63 Kehilangan Mawar
64 Part 64 Mencari keberadaan Sandi
65 Part 65 Ketakutan
66 Part 66 Kembali ke Desa Waluh
67 Part 67 Kedatangan tamu
68 Part 68 Kebaikan Surtini
69 Part 69 Mencari keberadaan Fatimah
70 Part 70 Di hakimi warga
71 Part 71 Keresahan keluarga Hasan
72 Part 72 Kesal
73 Part 73 Kehamilan Jihan
74 Part 74 Nasib sial
75 Part 75 Kesedihan Marta
76 Part 76 Mendapat masalah
77 Part 77 Ke khawatiran Fatimah
78 Part 78 Berbuat onar
79 Part 79 Di buru warga
80 Part 80 Kehilangan uang
81 Part 81 Kejadian yang dialami Yeti
82 Part 82 Mencari keberadaan Baron
83 Part 83 Memasuki bulan suci
84 Part 84 Diculik dan disiksa
85 Part 85 Derita yang dialami Jihan
86 Part 86 Keputusan akhir
87 Part 87 Dilaporkan
88 Part 88 Nasib sial Juanda
89 Part 89 Wafat dalam Husnul khatimah
90 Part 90 Nasehat seorang Ibu
91 Part 91 Keresahan hati
92 Part 92 Shock
93 Part 93 Keraguan hati
94 Part 94 Perasaan bahagia
95 Part 95 Ketakutan
96 Part 96 Di pergoki warga
97 Part 97 Penyesalan diri
98 Part 98 Wafatnya putri Lusi
99 Part 99 Kabur dari penjara
100 Part 100 Gelisah
101 Part 101 Ancaman Baron
102 Part 102 Kejahatan Baron
103 Part 103 Menjadi buruan Baron
104 Part 104 Menemukan jenazah Sandi
105 Part 105 Niat yang berubah
106 Part 106 Diburu polisi
107 Part 107 Mencari pembunuh bayaran
108 Part 108 Menemukan persembunyiannya Baron
109 Part 109 Kesedihan Fatimah
110 Part 109 Keresahan Fatimah
111 Part 110 Pertanda
112 Part 111 Kehilangan Lusi
113 Part 112 Keguguran
114 Part 113 Kedatangan jama'ah ghaib
115 Part 114 Guncangan yang dahsyat
116 Part 115 Bencana alam
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Part 1 Kisah tragis
2
Part 2 Kecurigaan Novi
3
Part 3 Hasrat yang menggila
4
Part 4 Ayah yang bejat
5
Part 5 Keinginan Hamdan
6
Part 6 Dirayu wanita penggoda
7
Part 7 Kesulitan yang dihadapi Rehan
8
Part 8 Perasaan yang tersiksa
9
Part 9 Kisah hidup
10
Part 10 Di datangi warga
11
Part 11 Tuduhan yang menyakitkan
12
part 12 Siksaan yang di alami Jihan
13
Part 13 Pelarian Tina dan adiknya
14
Part 14 Kejujuran Jihan
15
Part 15 Pertemuan yang membahagiakan
16
Part 16 Penculikan terhadap Jihan
17
Part 17 Niat buruk Sandi
18
Part 18 Kehormatan yang ternoda
19
Part 19 Hasutan Sandi
20
Part 20 Pengakuan Lusi
21
Part 21 Kemarahan Hasan
22
Part 22 Siasat Rehan
23
Part 23 Kebaikan keluarga Rehan
24
Part 24 Ketulusan Keluarga Rehan
25
Part 25 Perdebatan Sandi dan Rehan
26
Part 26 Kekejaman Baron
27
Part 27 Niat licik Juanda
28
Part 28 Pertemuan
29
Part 29 Perasaan Jihan
30
Part 30 Takdir
31
Part 31 Di perlukan baik
32
Part 32 Dibuat kesal
33
Part 33 Keresahan Hati Rehan
34
Part 34 Kebiadaban Baron dan Sandi
35
Part 35 Kemelut rumah tangga Fatimah
36
Part 36 Derita Lusi
37
Part 37 Kebohongan Sandi
38
Part 38 Rahasia Baron
39
Part 39 Kehancuran
40
Part 40 Pindah rumah
41
Part 41 Didatangi warga
42
Part 42 Tertangkap basah
43
Part 43 Kabar gembira
44
Part 44 Kehilangan Jihan
45
Part 45 Dihajar kaki tangan Juanda
46
Part 46 Nekad
47
Part 47 Mencari jalan pintas
48
Part 48 Mendapat pekerjaan baru
49
Part 49 Pemaksaan kehendak
50
Part 50 Memilih pergi
51
Part 51 Kedatangan Jihan
52
Part 52 Niat suci Rehan
53
Part 53 Pernikahan yang di harapkan
54
Part 54 Malam pengantin yang indah
55
Part 55 Ketahuan berselingkuh
56
Part 56 Di tuduh berselingkuh
57
Part 57 Terbakar emosi
58
Part 58 Kekesalan Abdul
59
Part 59 Rehan palsu
60
Part 60 Terikat perjanjian terlarang
61
Part 61 Pelajaran berharga
62
Part 62 Gosip yang beredar
63
Part 63 Kehilangan Mawar
64
Part 64 Mencari keberadaan Sandi
65
Part 65 Ketakutan
66
Part 66 Kembali ke Desa Waluh
67
Part 67 Kedatangan tamu
68
Part 68 Kebaikan Surtini
69
Part 69 Mencari keberadaan Fatimah
70
Part 70 Di hakimi warga
71
Part 71 Keresahan keluarga Hasan
72
Part 72 Kesal
73
Part 73 Kehamilan Jihan
74
Part 74 Nasib sial
75
Part 75 Kesedihan Marta
76
Part 76 Mendapat masalah
77
Part 77 Ke khawatiran Fatimah
78
Part 78 Berbuat onar
79
Part 79 Di buru warga
80
Part 80 Kehilangan uang
81
Part 81 Kejadian yang dialami Yeti
82
Part 82 Mencari keberadaan Baron
83
Part 83 Memasuki bulan suci
84
Part 84 Diculik dan disiksa
85
Part 85 Derita yang dialami Jihan
86
Part 86 Keputusan akhir
87
Part 87 Dilaporkan
88
Part 88 Nasib sial Juanda
89
Part 89 Wafat dalam Husnul khatimah
90
Part 90 Nasehat seorang Ibu
91
Part 91 Keresahan hati
92
Part 92 Shock
93
Part 93 Keraguan hati
94
Part 94 Perasaan bahagia
95
Part 95 Ketakutan
96
Part 96 Di pergoki warga
97
Part 97 Penyesalan diri
98
Part 98 Wafatnya putri Lusi
99
Part 99 Kabur dari penjara
100
Part 100 Gelisah
101
Part 101 Ancaman Baron
102
Part 102 Kejahatan Baron
103
Part 103 Menjadi buruan Baron
104
Part 104 Menemukan jenazah Sandi
105
Part 105 Niat yang berubah
106
Part 106 Diburu polisi
107
Part 107 Mencari pembunuh bayaran
108
Part 108 Menemukan persembunyiannya Baron
109
Part 109 Kesedihan Fatimah
110
Part 109 Keresahan Fatimah
111
Part 110 Pertanda
112
Part 111 Kehilangan Lusi
113
Part 112 Keguguran
114
Part 113 Kedatangan jama'ah ghaib
115
Part 114 Guncangan yang dahsyat
116
Part 115 Bencana alam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!