Tragedi Sebelum Menikah
"Lepaskan aku!" Eva berteriak keras, sambil memberontak di bawah himpitan tubuh kekar seorang pria asing yang membuat Eva tak bisa bergerak namun pria asing yang sedang mabuk itu, tak menghiraukan teriakannya.
Ini adalah malam terburuk yang harus dilalui oleh Eva, malam yang tak ingin dilalui oleh siapa pun karena ini adalah malam paling sial dalam hidupnya
Namanya Eva lestari, usia 26 tahun. Dia bekerja di sebuah resort mewah yang ada di pulau Bali. Malam itu, seorang tamu asing yang baru datang meminta resepsionis untuk mengganti sprei dan inilah kesialan yang harus Eva tanggung untuk seumur hidupnya.
Sebelum terjadi yang tak dia inginkan itu terjadi, seorang pria asing keluar dari kamar mandi dalam keadaan mabuk dan telanjang. Sontak saja Eva terkejut, namun Eva harus berpura-puta tak melihat dan terus melakukan pekerjaannya.
"Siapa kau?" pria asing itu bertanya dalam bahas Spanyol yang membuat Eva tak mengerti.
"Hallo, Sir. Aku pegawai hotel yang bertugas mengganti Sprei ranjangmu," Eva menjelaskan lalu dia kembali mengganti sprei agar dia bisa segera keluar dari kamar itu tapi dalam hitungan detik saja, Eva terkejut ketika bule dengan badan besar dan otot di mana-mana itu menerjangnya hingga dia jatuh terbaring di atas ranjang.
"Apa yang kau lakukan, Sir?!" teriak Eva sambil memberontak.
"You, i want you!" ucap bule itu. Dari mulutnya tercium bau alkohol, Eva memberontak dengan sekuat tenaga tapi dia tak berdaya. Sekuat apa pun dia berusaha untuk melepaskan diri, pada akhirnya dia tetap kalah.
Baju yang dia kenakan dirobek dengan paksa, teriakan dan permohonan Eva tak dihiraukan karena pria asing itu sedang mabuk. Kalah tenaga membuat Eva tak berdaya, pria asing itu memperlakukan dirinya seperti pelacur.
"Jangan lakukan hal ini, Sir. Tolong lepaskan aku!" Eva kembali berteriak dalam bahasa inggris namun pria itu justru mengoceh dalam bahasa Spanyol.
"Jangan lakukan, jangan!" Eva terus memberontak meski dia tahu akan sia-sia.
"Shut up!" teriakan pria asing itu membuat Eva ketakutan.
"Please, let me go!" pinta Eva dengan air mata berderai namun pria asing yang sedang mabuk itu tak peduli sama sekali. Seberapa kuat Eva memberontak, seberapa keras dia berteriak, tidak ada yang mendengarnya. Kekuatan yang dimiliki oleh pria asing itu tak main-main, seluruh tubuh terasa sakit luar biasa apalagi ketika rudal besar milik si bule itu merobek kesuciannya.
Eva berteriak keras karena sakit. Sangat sakit tapi dia tak berdaya sama sekali. Hancur sudah, masa depannya hancur. Permainan kasar pria asing itu benar-benar menyakitkan dan itu adalah malam paling buruk yang harus dia lalui.
Eva tak berdaya diterjang oleh pria asing yang menikmati tubuhnya akibat mabuk. yang pria asing itu tahu jika Eva adalah seorang wanita malam yang baru saja dia panggil tapi ternyata Eva adalah pegawai hotel saja yang seharusnya mengganti spreinya yang kotor tapi kini Eva justru mengotori seperti itu juga dengan darah keperawanannya.
Tangisan Eva pun tak bisa ditahan, tubuhnya tergolek di atas ranjang dan tak berdaya setelah pria asing itu selesai menikmati tubuhnya. Eva menangis, hanya itu yang bisa dia lakukan. Dia bahkan tidak berani memandangi pria asing yang sedang berbaring di sisinya dan tertidur akibat lelah setelah menikmati tubuhnya. Hancur, dia benar-benar hancur. Tidak ingin berlama di dalam ruangan itu, Eva Memungut pakaiannya satu persatu dan memakainya sambil menahan sakit di sekujur tubuh. setelah selesai Eva segera pergi dari kamar terkutuk itu. Dia kembali ke ruang istirahat dan menangis sendirian di sana. Kenapa semua itu terjadi padanya?
Ponsel yang berbunyi membuat Eva takut Apalagi setelah dia melihat siapa yang menghubungi. Air mata pun dihapus dengan cepat dan dengan tangan gemetar Eva menjawab panggilan dari kekasihnya yang sebentar lagi akan menikahi dirinya.
“Kenapa kau baru menjawab, Apa kau sedang sibuk?” tanya Erik pada kekasih hatinya.
“Ma-Maafkan aku, Erick. Aku belum selesai bekerja. Mungkin sebentar lagi barulah aku selesai," Eva berusaha untuk tetap tenang agar Erik tidak curiga akan keadaan dirinya.
“Baiklah sayang, aku sudah menunggumu di bawah. Setelah selesai cari aku oke?”
“Sebentar lagi aku sudah selesai,” ucap Eva dengan hati yang hancur berkeping-keping. Bagaimana dia bisa menjelaskan hal ini pada Erick? Bagaimana dia mengatakan apa yang baru saja dia alami pada pria yang sudah akan menikahinya sebentar lagi?
Mereka sudah melakukan pertemuan dua keluarga, gedung resepsi pun sudah dipesan dan gaun pengantin pun sudah Eva dapatkan. Cincin pernikahan pun sudah mereka beli dan mereka hanya menunggu harinya saja tapi kenapa dia harus mengalami hal seperti ini di saat hari pernikahannya dan Erik sudah begitu dekat ?
Eva kembali menangis sejadi-jadinya meski dia tahu tangisannya itu tak berarti sebab tangisannya itu tidak bisa mengembalikan keperawanannya yang telah direnggut oleh pria sing itu namun dia membutuhkannya agar dia merasa lebih baik walau sesungguhnya dia tidak mungkin baik-baik saja setelah malam naas itu. tidak ada yang tahu kesedihannya, Eva bahkan menyembunyikan apa yang baru dia alami dengan baik saat dia bertemu dengan Erik yang menjemputnya.
Erik tersenyum memandangi kekasihnya yang cantik tentunya yang akan dia nikahi sebentar lagi. Dia bahkan menyambut Eva dan memberikan pelukan untuknya.
“Kenapa begitu lama, aku sudah menunggumu cukup lama di sini,” ucapnya basa basi.
“Maaf Erik, pekerjaanku sedikit banyak jadi tidak bisa aku tinggal begitu saja apalagi tiba-tiba banyak tamu yang datang. Aku harus membersihkan beberapa kamar agar dapat ditempati oleh para tamu,” dusta Eva Padahal dia terlambat gara-gara diperkosa oleh pria asing itu.
“Baiklah, kau sudah bersama denganku sekarang. Apa kau ingin makan sesuatu? Jika kau ingin makan sesuatu kita berhenti sebentar di pinggir jalan untuk makan dan setelah itu kita pulang. bagaimana, kaa mau bukan?”
“Tentu saja aku rasa semangkuk bakso cukup untuk kita berdua di malam yang dingin ini,” ucap Eva.
“Lagi-lagi bakso, apa kau tidak bosan dengan makanan itu? kita makan di restoran saja, aku tidak suka melihatmu hampir setiap hari makan bakso.”
“Tidak mau, Aku hanya ingin semangkuk bakso!" ucap Eva karena yang ingin dia makan memang semangkuk bakso.
“baiklah, semangkuk bakso kesukaan calon istriku. Tidak ada yang tidak untukmu nyonya,” perkataan Erik membuatnya tersenyum namun senyuman itu sirna setelah dia mengingat apa yang baru saja di alami. Bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan? Hanya itu saja yang bisa dipikirkan karena dia tidak tahu dan dia takut Erik marah lalu membenci dirinya lalu mengakhiri hubungan mereka berdua. Lebih dari apapun dia tidak ingin berpisah dengan Erik tapi dia harus bagaimana? Sungguh dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
im3ld4
kenapa gak cerita aja? 😅
2024-09-22
0
Jenisa Mia
Semangat authorrr...
2023-12-29
1