Malam pernikahan yang seharusnya mereka lewati dengan bergairah benar-benar harus batal akibat kejadian buruk yang menimpa Eva. Harusnya saat ini dia dan Erik melewatkan malam pertama mereka tapi dia justru tidur sendirian menunggu Erik kembali tanpa kepastian sebab Erick tidak juga kembali. Eva tidak bisa memejamkan kedua mata sebab dia mengkhawatirkan Erik.
Erik mungkin kembali ke rumah kedua orang tuanya karena tidak ingin tinggal bersama dengannya tapi perasaan khawatirnya tidak bisa disembunyikan sebab Erik adalah pria yang dia cintai. Malam semakin larut namun Eva yang tidak bisa tidur berdiri di depan jendela menanti kepulangan Erik. Mobilnya tidak terlihat padahal dia sudah berusaha melihat cukup jauh.
Tidak tahan dengan perasaan gelisah menunggu Erik kembali, Eva lebih memilih keluar dan berjalan-jalan di pekarangan rumah. Meski cuaca cukup dingin namun dia tidak peduli dan dia harap Erik segera kembali agar perasaannya tidak begitu khawatir lagi namun yang dia tunggu sedari tadi tidak juga datang.
Eva menggosok telapak tangannya sesekali Karena rasa dingin yang dia rasakan. Tidak apa-apa, dia yakin sebentar lagi Erik akan kembali. Dia masih meyakinkan hal itu namun kedua kakinya mulai lelah dan dia pun sudah sangat mengantuk. Eva masuk ke dalam rumah, dia akan berbaring di sofa untuk menunggu Erik kembali. Rasa kantuk yang menyerangnya, benar-benar membuatnya tidak tahan sebab itu Eva terlelap dengan cepat.
Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi ketika terdengar suara mesin mobil di luar sana. Eva bergegas bangun dan sangat senang saat melihat mobil Erik yang datang, penantiannya benar-benar tidak sia-sia namun wanita yang bersama dengan Erik mengejutkan dirinya.
Erik yang kecewa padanya sebab dikhianati oleh Eva pergi ke bar untuk minum. Dia pulang dalam keadaan mabuk tentunya dengan seorang wanita penghibur yang dia ajak pulang serta dengan sengaja. Dia tidak peduli dengan Eva sebab Eva telah menghianati dirinya dan dia pun bisa menghianati Eva.
Erik masuk ke dalam rumah dengan sempoyongan bersama wanita malam yang dia bawa pulang. Eva memandangi dirinya dan sangat ingin marah tapi dia merada jika dia tidak punya wewenang sebab kesalahan yang telah dia lakukan.
"Siapa dia?” wanita malam yang diajak Eric pulang bertanya demikian ketika melihat Eva berdiri di ruang tamu.
“Abaikan saja, dia istriku," ucap Erik disela mabuknya.
“Apa?” wanita malam itu benar-benar terkejut dan melihat ke arah Eva yang diam saja sedari tadi. Apa benar wanita itu istri Erik? Jika demikian Kenapa wanita itu hanya diam saja tanpa menerjang dirinya?
“Sudah, abaikan saja. Dia wanita yang baru aku nikahi tapi dia justru hamil anak pria lain. Dia sudah memberikan kehormatannya pada pria lain dan menipu aku jadi abaikan dia. Sebaiknya kita bersenang-senang di dalam kamar sebab aku belum menikmati malam pernikahanku dengannya, bagaimana?” Erik bertanya sambil mengangkat dagu wanita malam itu.
“Wah, apakah ini tidak berbahaya? Istrimu ada di sana tapi kalau justru ingin bercinta denganku,” wanita malam itu menggoda Erik di depan mata Eva.
“Dia sedang hamil, bagaimana aku bisa bercinta dengannya? Daripada malam pertamaku gagal, lebih baik kau yang menggantikan dirinya agar aku dapat menikmati malam pertamaku yang tidak mungkin bisa aku lalui dengannya sebab dia telah mengandung anak dari pria lain!”
“Jika begitu, aku tidak akan ragu asal kau tahu pelayananku ini cukup mahal apalagi pelayanan untuk mengganti malam pernikahan yang gagal!”
“Kau tidak perlu khawatir, aku akan membayarmu jika kau bisa memuaskan aku!” Erik menarik wanita malam itu mendekat lalu mencium bibirnya.
Kedua tangan Eva sudah mengepal erat, rasanya ingin mengambil sesuatu untuk melempar wanita malam itu tapi jika dia melakukannya, apakah Erik akan menerimanya? Dia hanya bisa menjadi penonton melihat suaminya mencium wanita lain, dia hanya bisa diam melihat pria yang baru dia nikahi menggoda wanita lain. Erik bahkan tidak ragu bermesraan dengan wanita malam itu di depan mata Eva.
Eva berpaling dengan air mata berderai, lebih baik dia tidak melihatnya lebih jauh karena itu sangat menyakitkan hatinya. Lebih baik dia pura-pura tidak tahu dan tak melihat apa pun yang Erik lakukan dengan wanita malam itu.
“Tunggu, mau pergi ke mana kau?” pertanyaan Erik menghentikan langkah Eva namun Eva tidak berpaling karena dia tidak mau melihat Erik bermesraan dengan wanita malam itu.
“Aku rasa, kau tidak membutuhkan aku di sini,” ucap Eva sambil menunduk.
“Siapa bilang aku tidak membutuhkanmu? Aku sudah menikahimu jadi kau harus melayani aku. Pergi siapkan makanan dan siapkan air mandi yang bisa aku gunakan dengannya!” perintah Erik tanpa perasaan.
“Wah, wah sepertinya akan sangat menyenangkan kita bisa berendam bersama setelah kita bercinta,” wanita malam itu benar-benar sengaja ingin membuat Eva sakit hati namun Eva hanya bisa diam seribu bahasa sambil menahan air matanya yang sesungguhnya tak bisa ditahan.
“Pergi, siapkan air mandi untukku dan setelah itu buat sarapan!” perintah Erik dengan suara keras dan ini kali pertama dia memperlakukan Eva seperti itu sebab selama ini dia begitu mencintai Eva dan meratukan dirinya namun semua itu sudah sirna. Rasa cintanya untuk Eva sudah digantikan dengan rasa kecewa yang teramat sangat dan sekarang baginya Eva adalah pelayan di rumah itu meskipun dia berstatus istrinya. Dia akan membuat Eva merasakan apa yang dia rasakan atas pengkhianatan yang Eva lakukan padanya dan dia tidak akan langsung menceraikan Eva, tidak akan karena itu terlalu baik untuk Eva.
Eva akan mengalami penderitaan melihatnya membawa banyak wanita pulang dan itu adalah balasan yang setimpal untuk Eva yang telah mempermalukan dirinya dan mempermalukan keluarganya. Meskipun Eva menangis seperti apa pun, dia tidak peduli.
Eva melangkah pergi setelah mendapat perintah, dia pergi menyiapkan air mandi terlebih dahulu dan setelah itu Eva keluar dari kamar. Belum juga kakinya melangkah menjauhi pintu, Erik sudah menggendong wanita malamnya dan membawanya masuk ke dalam kamar pengantin mereka. Eva berdiri di tempat dengan air mata yang mengalir bagaikan air hujan yang tak bisa dihentikan. Hatinya benar-benar sakit apalagi ketika desaha*an dan eran*an wanita malam itu terdengar jelas sampai keluar sehingga dia dapat mendengarnya dengan jelas. Tidak perlu dia lihat, dia bisa menebak apa yang sedang mereka berdua lakukan di dalam kamar.
Dengan perasaannya yang hancur namun dia tidak berdaya Eva pergi ke dapur untuk membuat makanan. Dia akan berusaha bertahan sebagai istri Erick sebab dia tahu jika yang terjadi adalah kesalahan dirinya dan dia harap Erik mau memaafkan dirinya. Sekarang, dia tidak bisa menyalahkan apa yang dilakukan oleh Erick sebab dialah yang bersalah karena telah menutupi kenyataan. Seandainya dia jujur waktu itu, mungkin dia tidak akan mengalami hal seperti ini dan sekarang dia harus menanggung konsekuensi dari apa yang telah dia lakukan dan dia harus menelan semua rasa sakit hatinya.
Dia akan berusaha bertahan, dan menunjukkan pada Erik jika dia pria satu-satunya yang dia cintai. Dia akan membuktikan jika dia tidak berselingkuh dan akan membuktikan bahwa apa yang dia katakan adalah benar namun suara teriakan wanita malam yang sepertinya disengaja, semakin membuat hati Eva terluka. Perkataan-perkataan mesum yang wanita malam itu lontarkan menyakiti telinga Eva tapi dia benar-benar tidak berdaya dan hanya bisa menahan rasa sakitnya saja. Apakah dia mampu bertahan menghadapi itu semua? Jujur saja dia sangat sakit hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Yulli Anni
walau pun kamu salah eva tapi klau kamu bertahan sama erik itu namanya hebat dan mau saja harga dirimu diinjak2 sama erik jangan merendahkan kaum perempuan eva kamu harus melawan
2023-11-09
1
Itin
Eva sakit hati dan kau sakit ke**min
2023-11-08
0
nctzen💋
semoga kau tau menyesalinya erik,,,jangan bodoh eva lebih baik pergi buat apa bertahan dengan laki laki yang tak mempercayaimu kalau memang cintanya tulus dia akan menerimamu apa adanya bukan malah menyakitimu buat dia menyesal!!
2023-11-08
0