Tugas pertama

Sudah beberapa hari akmal bekerja pada tuan titus sebagai anak buahnya, kini penampilannya sudah berubah. Setelan jas berwarna hitam dengan kemeja motif sudah menjadi pakayan sehari- harinya. Dia memang memiliki badan yang tegap dan cukup tinggi sehingga pakayan yang dia pakai terasa cocok di badan. Di tambah wajahnya yang terbilang cukup tampan, tidak terlihat lagi sosok akmal yang dulu terlihat kampungan.

Paman titus duduk di ruangan kerjanya, selain paman titus sendiri juga ada beberapa orang bawahannya. " jadi erwin sialan itu mulai macam- macam dengan saya!!" wajah paman titus memerah menahan rasa marahnya.

"iya bos, bahkan dia berani memasuki wilayah kita dan mengganggu bisnis-bisnis kita.. beberapa pengusaha yang berada di bawah perlindungan kita mulai khawatir dengan kelakuan erwin" ucap salah seorang yang ikut dalam ruangan tersebut.

Bos erwin adalah satu-satunya saingan paman titus. Mereka selalu berselisih memperebutkan wilayah kekuasaan. karna perselisihan yang berlarut-larut dan sudah memakan korban dari kedua belah pihak, akhirnya bos erwin dan paman titus sepakat untuk tidak saling mengganggu urusan bisnis masing- masing. Namun kesepakatan yang di buat tidak membuat bos erwin puas, sebab dia hanya mendapatkan wilayah yang kecil itupun bukanlah daerah elit di wilayah barat. Diam- diam dia mulai melakukan aksi propokasi agar suasana kembali memanas. Dengan itu dia akan memiliki alasan untuk merebut wilayah kekuasaan paman titus.

"dika!!.. Panggil hendrik ke sini!" paman titus menyuruh asisten pribadinya bernama dika.

"baik bos.." sahut dika sambil keluar ruangan untuk memanggil hendrik menghadap.

beberapa saat kemudian munculah hendrik, sedangkan akmal mengikutinya dari belakang.

"ada apa paman memanggil saya??" tanya hendrik setelah sampai di hadapan paman titus.

"erwin sialan itu mau main-main dengan saya..dia sudah melanggar perjanjian yang di buat..kamu harus kesana untuk beri pelajaran padanya.." paman titus benar-benar emosi dengan tindakan bos erwin.

"tenang saja paman..saya dan akmal akan menyelesaikan masalah ini, dan erwin akan merasakan akibat dari perbuatannya

....

Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi. Di dalam mobil itu hendrik dan akmal berada. Setelah mendapatkan perintah dari paman titus mereka segera pergi menemui bos erwin untuk memberinya pelajaran agar dia tidak lagi macam-macam pada paman titus. Bagi akmal ini adalah tugas pertamanya, dan dia akan langsung berhadapan dengan erwin.

Erwin sendiri bukanlah orang sembarangan. Dia memiliki anak buah yang banyak dan juga termasuk jajaran orang-orang berpengaruh di wilayah barat. Bahkan dia secara terang-terangan bermusuhan dengan paman titus.

"ini dia tempatnya" hendrik berkata lirih kepada akmal. Setelah beberapa saat berkendara mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yg mewah. tampak puluhan anak buah erwin berjaga di halaman serta di dalam rumah itu.

"ada perlu apa!!" dengan pandangan penuh curiga salah satu penjaga melihat ke arah hendrik dan akmal yang sudah berada di depan gerbang.

"saya utusan titus lahida"

"beritahu bos kamu saya mau bertemu" hendrik tetap tenang menghadapi anak buah bos erwin itu.

"baik, tunggu sebentar" penjaga tersebut kemudian mengeluarkan hp miliknya dan menelfon seseorang.

"sampaikan pada bos..di luar ada utusan titus ingin bertemu pada bos erwin" ternyata yang dia telfon adalah salah satu penjaga yang berada di dalam rumah. Beberapa saat kemudian suara di balik telfon berbunyi "biarkan mereka masuk!!"

"oke baiklah!!" kata penjaga tersebut kemudian menutup telfonnya.

"silahkan masuk bos erwin sudah menunggu kalian" ucap penjaga tersebut sambil membuka pintu gerbang pagar.

Keduanya langsung masuk ke dalam rumah kediaman bos erwin. Di dalam rumah itu juga terdapat beberapa orang berbadan tegap dan terlihat sangar. Penjagaan di rumah tersebut sangat ketat. Seorang pria berusia sekitar lima puluhan tahun duduk pria itu berpostur tinggi dan agak kurus. dia memiliki kumis tipis dan rambutnya tersisir ke belakan dengan rapi.

"hahahah jadi kalian orang suruhan si titus yaah!!" ucap pria tersebut, dialah bos erwin.

"titus sialan, dia benar-benar meremehkan saya dengan hanya mengirim dua orang bawahannya menghadapi saya"

"langsung saja pak erwin.. Saya ingin memperingatkan anda agar berhenti mempropokasi paman saya..atau anda akan menyesali apa yang sudah anda lakukan" ucap hendrik dengan sikap yang tetap tenang.

"kurang ajar!! Berani-berani nya kamu mengancam saya!! Kamu tidak tau saya siapa hah!!" wajah bos erwin memerah mendengar ucapan hendrik.

bos erwin melirik pengawalnya yang berada di ruangan itu "habisi anak buah titus sialan ini".

Terpopuler

Comments

Mưa buồn

Mưa buồn

Ngerti banget, bro!

2023-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!