Satu Darah Satu Nyawa
"kurang ajar" hendrik melayangkan pukulannya ke salah satu dari lima orang preman yang mengeroyoknya, tetapi tiba-tiba tangannya di sergap preman yang lain dan menahan tubuhnya hingga seperti terkunci. melihat hendrik yang tidak bisa bergerak, preman yang tadinya akan menjadi sasaran pukulan hendrik berbalik dan melayangkan pukulan ke arah perut Hendrik. Rasa sakit akibat pukulan tersebut membuatnya hampir pingsan dan sulit bernafas. Situasi yang sangat membahayakan bagi nyawa hendrik.
Prak!!..
Tiba-tiba sebuah botol minuman pecah di kepala salah satu preman yang menahan tubuh hendrik. Hantaman botol minuman itu langsung membuatnya jatuh dan tidak sadarkan diri. "cari mati kau yaa!!" preman yang lain langsung menyerang seorang pemuda yang di tangannya terlihat sisa pecahan botol yang di gunakan untuk memukul kepala preman tadi. Tapi tentu saja dengan sigap dia melayangkan sebuah tendangan telak ke kepala preman itu. Preman lainnya melepaskan pukulan dari arah belakan, dengan sigap pula dia membungkuk dan sebuah sikutan kanan tepat mengenai ulu hati preman itu hingga membuatnya langsung ambruk tidak berdaya. dua preman yang tersisa saling berpandangan melihat tiga rekannya sudah terkapar tidak berdaya. Salah satu preman mengeluarkan sebilah pisau yang di selipkan pada pinggangnya dan langsung melakukan serangan, tapi pemuda tersebut berhasil menangkap tangannya dan dengan sebuah gerakan memutar, tangan preman tersebut terpelintir menyebabkan pisaunya jatuh, di susul sebuah pukulan telak berhasil mengenai rahangnya dan membuatnya ambruk tidak sadarkan diri. Melihat ke empat temannya tidak berdaya akhirnya satu preman yang tersisa lari terbirit- birit.
"kamu tidak apa-apa?" tanya pemuda itu pada hendrik.
"yah tidak apa-apa" jawab hendrik sambil memegangi perutnya. "hampir saja mereka menghabisi saya, sukurlah kamu datang menolong".
pemuda itu kemudian tersenyum "anda harus ke rumah sakit memeriksakan kondisi anda, saya akan mengantar anda" ucap pemuda itu.
"terima kasih bantuannya. Saya hendrik, Siapa namamu?" tanya hendrik pada pemuda tersebut.
"nama saya akmal, ayo kita harus ke rumah sakit memeriksa kondisi anda, jangan sampai ada luka dalam" akmal segera mengangkat tubuh hendrik dan membantunya berjalan ke luar. Menahan sebuah taksi dan pergi menuju rumah sakit.
Perkelahian tadi terjadi di sebuah bar, hendrik seorang diri menegur preman-preman itu yang mulai bersikap ricuh di bar tersebut. tak terima di tegur, mereka akhirnya menyerang dan mengeroyok hendrik. beruntung, akmal yang kebetulan berada di bar itu melihat hendrik yang hampir sudah tidak berdaya datang membantunya dan mengalahkan preman-preman tersebut.
"nyalimu lumayan juga" ucap hendrik kepada akmal. Mereka sudah sampai di rumah sakit dan sudah dilakukan pemeriksaan pada hendrik. dia tidak mengalami luka yang fatal, tetapi dia harus di observasi beberapa saat di rumah sakit untuk memastikan kondisinya pulih dan bisa pulang.
"sayang sekali kalau kemampuanmu bertarung dan nyali besar tidak kamu manfaatkan" ucap hendrik meneruskan.
"saya baru beberapa hari di kota ini, saya tidak tau apakah kemampuan saya ini bisa ada gunanya di sini atau tidak" ucap akmal sambil tersenyum.
"saya berasal dari wilayah timur, merantau ke kota ini untuk merubah nasib. Di daerah asal, saya hanyalah petarung jalanan" ucap akmal meneruskan.
Mendengar ucapan akmal, hendrik segera memanggil suster.
"suster, saya minta pena dan kertas, tolong ambilkan"
"nah, karna saya berutang nyawa padamu, saya menawarkan sebuah pekerjaan, datanglah di alamat yang saya tulis di kertas tersebut" ucap hendrik, setelah pena dan kertas yang dia minta sudah di berikan oleh suster. Dan dia menuliskan sebuah alamat pada kertas tersebut.
"saya pastikan kemampuanmu itu akan sangat berguna sekali" lanjut hendrik.
Akmal menerima kertas tersebut dan membaca alamat yang tertera. "baik saya pasti akan datang" ucap akmal dengan rasa senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments