"pak alamatnya benar di sini?" tanya akmal kepada seorang ojek online.
"benar , ini alamat sesuai yang tertulis di kertas ini pak" jawab tukang ojek online tersebut sambil menyerahkan kembali kertas berisikan sebuah alamat kepada akmal.
Sudah tiga hari setelah kejadian akmal menolong hendrik dari keroyokan para preman berlalu. berbekal alamat yang hendrik berikan, akmal mencoba untuk mencari alamat tersebut dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan seperti yang hendrik sudah janjikan.
Memang sudah beberapa hari akmal tiba di wilayah ini namun dia belum juga mendapatkan pekerjaan. Sementara bekal uang yang dia bawa semakin hari semakin menipis.
"waah besar juga rumahnya.." bisik akmal dalam hati. Sebuah rumah besar berwarna abu-abu bergaya klasik. Rumah dengan dua lantai itu memiliki halaman yang sangat luas di tambah pagar yang berukir dan memiliki ukuran yang besar menambah kemewahan dan kemegahan nya. kembali dia melihat alamat yang tertera pada kertas yang dia pegang beberapa kali untuk lebih memastikan lagi. "ah sepertinya alamatnya memang disini" ucapnya dalam hati.
Akmal berjalan ke gerbang masuk halaman rumah tersebut dengan gaya yang masih planga- plongo kebingungan. Tiba- tiba seorang pria berbadan besar datang dari arah dalam pagar mendekat. "hei..!! Mau apa kamu" tanya orang tersebut dengan kasar.
"saya mau bertemu dengan pak hendrik" jawab akmal.
"dia ngasih alamat di sini dan menyuruh saya untuk datang"lanjut akmal sambil menyerahkan secarik kertas berisi alamat yang di berikan hendrik kepadanya.
"oke, kamu tunggu disini saya laporkan dulu sama pak hendrik, awas kalau kamu bohong... saya habisi kamu!!" orang itu segera berbalik dan masuk ke dalam rumah. Sedangkan akmal menatap orang tersebut dengan tatapan ke heranan.
" galak amat jadi orang" ucap akmal dengan lirih.
Beberapa menit kemudian seorang pria muncul dari dalam rumah tersebut, dia adalah hendrik. "heii..brow saya sudah tunggu kamu dari kemarin, saya pikir kamu tidak akan datang" ucap hendrik setelah melihat akmal berada di luar gerbang. Dia memberi kode pada seorang penjaga untuk membuka gerbang tersebut dan membiarkan akmal masuk.
Akmal masuk menyusuri halaman rumah tersebut. Tampak beberapa penjaga yang sedang berdiri memperhatikan kedatangannya. Penjaga-penjaga tersebut rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Dia melewati salah satu penjaga, tampak penjaga itu juga memiliki banyak tato di lengannya. terdapat gambar sebuah tengkorak memakai topi cowboy dengan mawar merah terselip di mulutnya.
"akhirnya kamu datang juga" ucap hendrik setelah akmal sampai di hadapannya.
"maaf atas keterlambatan saya pak hendrik" jawab akmal
"aah tidak masalah..ayo masuk, paman saya ingin bertemu kamu, saya sudah menceritakan tentang kehebatanmu bertarung, dan dia sangat tertarik dengan kamu".
Mereka masuk di ruang tamu rumah tersebut, sebuah ruang tamu yang sangat luas, terdapat beberapa sofa yang indah, juga lukisan-lukisan yang tergantung di dinding. Sebuah lampu kristal mewah menggantung di langit- langitnya. Ruangan tersebut di jaga oleh dua orang penjaga berbadan besar dan kekar.
"kamu duduk dulu, sebentar lagi paman titus akan datang" ucap hendrik setelah mereka berdua sampai pada salah satu sofa di ruangan itu. Titus lahida, dia merupakan adik dari ibu kandung hendrik, sejak kecil hendrik berada dalam asuhan pamannya.
Paman titus sendiri adalah bos mafia di wilayah barat yang mencakup beberapa provinsi. dia tergabung dalam jaringan mafia bernama naga emas. Dia memiliki kedudukan yang tinggi dalam jaringan mafia tersebut.
Setelah beberapa saat menunggu, dari lantai dua rumah tersebut muncul seorang pria, memiliki perawakan agak gemuk dan tidak terlalu tinggi, sekitar seratus enam puluh lima centi saja. menggunakan setelan jas berwarna putih dan juga kemeja bermotif dengan kancing yang terbuka bagian atasnya memperlihatkan bulu dadanya yang lebat dan juga kalung emas yang besar di lehernya.
"paman titus, ini adalah pemuda yang tempo hari menyelamatkan saya paman" hendrik memperkenalkan akmal kepada paman titus yang sudah sampai ke salah satu sofa tempat akmal dan hendrik berada.
"saya berterima kasih karna kamu sudah menolong keponakan saya yang kurang otaknya ini" ucap paman titus sambil menghisap cerutunya. "saya juga mendengar kemampuan bertarungmu sangat hebat,"
"saya tidak sehebat itu tuan" ucap akmal merendah. "saya hanya berniat menolong tuan hendrik yang sedang di keroyok preman-preman itu"
"sebagai rasa terima kasih, saya menawarkan kepada kamu untuk menjadi anak buah saya, saya rasa membutuhkan orang-orang seperti kamu" ucap paman titus.
"sebenarnya saya tidak sembarangan menerima orang untuk bergabung dan menjadi anak buah saya. tetapi untuk kamu saya kecualikan, yang terpenting adalah kamu setia dan patuh terhadap saya..dan saya tidak pernah mentolerir penghianatan..bagaimana kamu bersedia atau tidak!!"
"saya siap tuan..dan saya tidak akan mengecewakan tuan" ucap akmal
paman titus tersenyum mendengar pengakuan akmal, "bagus mulai sekarang kamu anak buah saya..hendrik!! Ajak anak ini membeli pakayan yang pantas. Pakayannya sekarang lebih mirip preman pasar dari pada anak buah titus lahida!!"..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
veragarden ✷
Kayaknya harus kasih bintang lima deh buat cerita ini!
2023-10-31
0