"Enghhh....... ".
"Bangun, kita harus pergi " Ucap Jesslyn membangunkan Jeanne.
Jeanne menyipitkan matanya lalu kembali tertidur, membuat Jesslyn berdecak malas.
Dengan terpaksa Jesslyn pun menarik paksa selimut tebal yang dikenakan Jeanne.
"Apa sih! " Kesal Jeanne.
Jesslyn menatap Jeanne dengan datar. "Hari ini kita akan pergi. Kau mandi lah " Ujar Jesslyn.
Jeanne mengerutkan kedua alisnya. "Mau kemana sih, masih pagi loh ini! ".
Jesslyn memutar bola matanya malas, ia pun memperlihatkan jam dari ponselnya. "Cepat sana mandi, nanti kena marah daddymu ".
Jeanne menghembuskan nafasnya, kemudian ia pun bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dengan malas. "Hmm..."
Setelah beberapa menit berlalu, kini gadis cantik dengan pakaian serba hitam dengan menggunakan topi dan kaca mata yang hitam juga, membuat aura yang selama ini berbeda. Membuat saudara dan Daddynya menatapnya dengan heran.
"Kau akan kepemakaman Jen? " Tanya Tuan Andrew.
"Siapa yang hari ini meninggal? " Tanya juga Jesslyn.
Jeanne berdecak. "Aku tidak akan kepemakaman dan hari ini tidak ada juga yang meninggal. Moodku sedang buruk makanya aku menggunakan pakaian serba hitam " Jelasnya.
Tuan Andrew mengangguk, kemudian ia pun mendekat dan memeluk putri dan keluarga satu satunya ia miliki. "Pergilah nak. Ini adalah yang terbaik untuk mu ".
Jeanne mengernyitkan kedua alisnya. "Sebenarnya aku akan kemana? " Tanyanya.
Tuan Andrew menghela nafas sejenak. "Hari ini kau dan Jesslyn akan pergi ke indonesia ".
Deg!
Jeanne membulatkan kedua matanya. "WHAT?! Bukankah Daddy sudah janji memberi waktu untukku selama lima hari? Ini belum lima hari Dad " Jawab Jeanne.
"Maaf, tapi ucapan Daddy tidak bisa di tarik. Bodyguard bawa dia " Perintah Tuan Andrew kepada bodyguard.
"DAD PLEASE! " Berontak Jeanne, namun kekuatannya kalah dengan para bodyguard itu. Dan terpaksa ia pun menyerah.
"Selama disana, dia akan menjadi tanggung jawabmu " Ucap Tuan Andrew pada Jesslyn.
Jesslyn mengangguk. "Baik, kalau begitu saya pergi " Pamitnya yang diangguki Tuan Andrew.
"Disini terlalu berbahaya untukmu princess... " Gumam Tuan Andrew.
Setelah sampai di bandara, mereka pun bersama dengan para bodyguard langsung saja masuk kedalam pesawat.
Jeanne sedari tadi hanya bisa menatap kosong kearah luar, entahlah hatinya menjadi kosong setelah dipaksa oleh Daddynya untuk pergi ke indonesia. Yang dimana negara yang dahulunya memberi luka terbesar baginya ditambah trauma yang ia dapat.
Dimulai dari ia melihat secara langsung Ibu kandungnya dibunuh oleh sekelompok orang jahat, bahkan di umur tiga tahun, setelah itu keluarganya juga di fitnah oleh kerabatnya sendiri.
Karena itu lah Tuan Andrew membawa pergi putri satu satunya sekaligus keluarga satu satunya yang Tuan Andrew miliki.
"Jean kita sudah sampai " Ucap Jesslyn membangunkan Jeanne.
Jeanne mengerjap lalu merogoh ponselnya dan menatap jam. " Hmm... " jawabnya sedikit malas.
Setelah bertahun tahun ia tidak menginjakkan kaki di tanah kelahirannya sendiri. Kini di ia datang kembali di umurnya yang ke tujuh belas tahun.
Jeanne menurunkan sedikit kaca mata hitamnya, lalu melihat kearah sekitar, dan tak sengaja ada seorang wanita paruh baya yang sedang melambaikan tangan kearahnya sembari tersenyum.
Perlahan wanita paruh baya tersebut mendekat. "Jeanne? Kamu sudah besar dan semakin cantik " Tutur wanita itu.
Jeanne yang masih bingung pun terpaksa tersenyum kikuk. "I-iya em maaf anda siapa? ".
Wanita itu tersenyum. "Saya adalah ibu dari Al " Jawabnya dengan sopan dan lemah lembut.
"Al? ".
"Alkairo Gerrard Anzalion. Pria yang akan dijodohkan denganmu ".
DEG!
Tunggu! Sepertinya Jeanne tak asing dengan nama itu. "Alkairo? " Gumamnya.
"Sudah, nanti juga kamu akan tahu. Oh iya panggilnya Mama aja ya " Ucap wanita itu.
Jeanne pun tersenyum dan mengangguk. "Iya tan eh Ma " Jawabnya.
Wanita itu pun tersenyum kemudian ia menoleh kearah Jesslyn. "Kamu Jesslyn ya? ".
Jesslyn tersenyum kemudian mengangguk. "Iya Tante " Jawab Jesslyn.
"Eh jangan panggil Tante dong, sama sama aja Mama kaya Jeanne, kan kalian juga anak mama ya " Jelas wanita itu.
Jeanne dan Jesslyn saling tatap, kemudian mereka pun tersenyum sembari mengangguk bersama. "Iya Mama " Jawab mereka secara bersamaan.
"Jadi begini rasanya punya ibu? " Ucap Jeanne dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments