02. Terpaksa

"TAPI DAD! " Bentak Jeanne.

"Tidak bisa, kau harus tinggal dan menikah dengan anak dari teman daddy " Tegas Tuan Andrew.

Jeanne menoleh kearah Jesslyn, ia memeles seperti meminta pertolongan. Jesslyn yang melihat itu pun langsung memalingkan wajah dan berdecak.

"Please... Dad apa saja, asal jangan menikah dan tinggal di indonesia " Ucap Jeanne.

Tuan Andrew menatap putrinya dengan jenuh. "Keputusan Daddy tidak akan bisa dibantah titik " Tegas Tuan Andrew sekali lagi.

Jeanne berdecak. " Oke kalau gitu, tapi aku punya satu permintaan ".

"Apa? " Tanya Tuan Andrew.

"Selama lima hari aku ingin hidup bebas, aku boleh keluar masuk klub dan menghabiskan waktu bersama kekasih ku untuk yang terakhir kali nya " Ucap Jeanne.

"Jika Daddy tidak menyetujuinya, maka aku akan pergi dari rumah " Tambah Jeanne.

Tuan Andrew berfikir sejenak, detik selanjutnya ia pun mengangguk. "Baik, tapi setelah lima hari kau dan Jesslyn tinggal di indonesia ".

Jeanne tersenyum kemudian ia pun memeluk Daddynya. "Thankyou Dad, my father is the best ".

"Oke kalau gitu kamu sekolah dulu, hari ini ada pemotretan tidak? " Tanya Tuan Andrew sembari mengelus halus rambut panjang putri kesayangannya.

"Iya Dad hari ini aku ada pemotretan, dan hari ini aku tidak sekolah karena gurunya sedang ada rapat " Jawab Jeanne.

"Baik kalau begitu Daddy pergi kerja dulu " Pamit Tuan Andrew.

Jeanne tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Babay Daddy! " Ucapnya.

Setelah kepergian Daddynya, ia pun langsung pergi kekamarnya, Jesslyn yang melihat itu pun langsung menebak bahwa dia pasti akan menemui kekasihnya.

"Kau akan kemana? " Tanya Jesslyn yang datang menghampiri Jeanne.

Jeanne menoleh dan tersenyum. "Yang pasti aku akan bertemu dengan Nio! " Jawabnya dengan semangat.

Jesslyn menatap Jeanne dengan raut wajah jengah. "Sekali kau dibebaskan kemana saja langsung pergi, tapi ketika ada tugas sekolah pasti kau akan datang menemuiku " Gerutu Jesslyn.

Jeanne nyengir, membuat gigi rapihnya terlihat sempurna. "Hehehe kau adalah sahabat sekaligus kakakku satu satunya Jes ".

Jesslyn memutar bola matanya malas. "Terserah, aku akan ikut dengan mu ".

Jeanne melotot. "Tidak! Aku sudah mendapat kebebasan dari Daddy itu artinya lima jari ini kau tidak boleh mengikuti kemana aku pergi! " Jelasnya.

"Itu kebebasan dari Tuan Andrew bukan dari ku " Ucap Jesslyn.

"Tap- " Belum sempat Jeanne menyelesaikan perkataannya Jesslyn langsung saja pergi begitu saja.

Setelah selesai siap siap, Jeanne dengan semangat pergi keluar, untuk menemui sang kekasih. Jeanne sedari kecil sudah terbiasa homeschooling karena memang Daddynya menyuruhnya untuk melakukan photoshoot dibanding sekolah, karena dengan sedikit paksaan pada akhirnya ia pun pasrah.

Terkadang ia iri dengan orang orang yang seumurannya, yang dimana mereka dibebaskan untuk sekolah, bukannya bekerja.

"Nio! " Teriak Jeanne ketika melihat seorang pria tampan yang berdiri didepan mobil Lamborghini berwarna merah miliknya, tengah tersenyum kearahnya.

"Hai babe, morning.... " Sapanya sambil mengecup singkat pipi gadisnya.

"Ayo mari kita habiskan waktu bersama, hari ini aku tidak ada pemotretan " Ucap Jeanne dengan semangat.

"Mari " Ajak pemuda itu dengan membukakan pintu mobil untuk Jeanne.

Disisi lain sesuai perintah, kini Jesslyn tengah memata matai kekasih dari anak Tuannya.

"Gallenio farzano afkar " Gumam Jesslyn.

Ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya, lalu ia pun menelpon seseorang. "Namanya adalah Gallenio farzano afkar " Ucap Jesslyn kepada seseorang di ponselnya.

Kini Jeanne bersama dengan kekasihnya tengah bersenang senang disebuah mall.

"Kaya nya jangan bilang sama nio deh " Gumam Jeanne didalam hatinya.

Nio menoleh kearah Jeanne yang tengah melamun, ia pun menepuk pundak Jeanne. "Are you oke bub? " Tanyanya dengan nada lembut.

Jeanne tersenyum kemudian mengangguk. " I'm fine by " Jawabnya meyakinkan.

Tak terasa hari sudah gelap, Jeanne dan Nio yang tanpa sadar memerhatikan jam, masih berseng senang di sebuah klub malam.

"Kau tidak akan pulang by? " Tanya Nio yang sedikit sudah mabuk.

Jeanne yang sudah kehilangan kesadaran pun menggeleng keras. "No no no, aku tidak akan pulang sayang " Jawab Jeanne dengan mengelus rahang pemuda yang menjadi kekasihnya.

Nio tersenyum miring, kemudian ia pun memapang gadis itu menuju kesebuah kamar. "Mari habiskan malam bersama sayang " Bisiknya tepat ditelinga Jeanne.

Tak sengaja Jesslyn yang tengah memata matai mereka, melihat keadaan Jeanne yang sudah kehilangan kesadaran dan diajak oleh kekasihnya masuk kesebuah kamar pun langsung lari mendekat kearah mereka.

"Maaf tapi Tuan Andrew menyuruh untuk Jeanne cepat pulang " Ucap Jesslyn.

Nio berdecak. "G- " Belum sempat Nio menyelesaikan perkataannya Jesslyn sudah langsung membawa Jeanne pergi.

"Permisi ".

BRAK!

"Sialan gadis itu, kesempatan ku untuk mendapatkannya menjadi terhalang! Awas saja kau " Geram Nio.

"A-aku a-aku tidak ingin meninggalkan tempat ini " Celoteh Jeanne ditengah tengah langkahnya.

Jesslyn berdecak. "Sudah tahu kau tidak kuat minum, tetap saja minum. Ck merepotkan " Kesal Jesslyn.

Mereka pun sampai di mansion Arellano yang besar dan megah itu. Baru saja mereka masuk, tiba tiba datang sebuah pria paruh baya yang datang menghampiri mereka.

"Saya sudah siapkan tiket pesawat ke indonesia. Besok kau dan Jeanne akan pergi ke indonesia ".

Deg!

Jesslyn membulatkan kedua matanya. "Bukan kah anda memberi kami waktu lima hari? Kenapa dengan tiba tiba anda menyuruh kami pergi besok ".

Tuan Andrew menghela nafas. "Karena kekasihnya " Jawabnya.

Jesslyn mengerutkan kedua alisnya. "Maksud Tuan? Gallenio ".

Tuan Andrew mengangguk. "Jeanne akan dalam bahaya jika dia tinggal lebih lama di milan, Gallenio atau kekasihnya itu hanya ingin memanfaatkan ketenaran dan kekayaan yang di miliki Jeanne. Maka dari itu saya sudah putuskan bahwa besok kalian berdua pergi dan tinggal di indonesia saya sudah bicarakan dengan teman saya di sana " Jelas Tuan Andrew.

"Baik Tuan jika itu adalah yang terbaik untuk Jeanne, maka besok kami akan pergi " Ucap Jesslyn.

"Satu lagi! Jangan dulu beritahu Jeanne, beritahukan nanti setelah di bandara " Tambah Tuan Andrew dan diangguki Jesslyn.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!