Beberapa bulan yang lalu..
Rintikan hujan semalam meninggalkan sisanya di tanah dan beberapa dedaunan juga ikut berjatuhan di bawa angin, Sasa membuka jendela kamarnya, menghirup udara pagi yang menenangkan, suara ibunya sudah tidak terdengar lagi, jam 7 pagi ibu sudah berangkat bekerja, nggak tau Kak Dikta sekarang lagi dimana, sedangkan Sasa memulai pekerjaan jam 11 siang, Sasa kembali memeriksa email di laptopnya berharap ada satu perusahaan yang memanggilnya.
Ketukan kamar membuyarkan pikiran itu, tak lama sebuah kepala terlihat muncul dari celah pintu
"Bunda nyariin tuh" ucap Dikta
"Iya"
Sasa pun langsung keluar dan mendapati si bunda sudah berpakaian rapi, tidak tau mau kemana, ia tersenyum manis kepada Sasa.
"Bunda mau kemana?" tanya Sasa
"Mau berkelana" jawabnya
"Mau Sasa temanin?"
"Boleh dong mantu"
"Hehehe iya bunda"
"Sasa sibuk nggak? Kalau nggak sibuk bunda boleh minta tolong"
"Apa Bun?" tanya Sasa sedikit penasaran
"Bunda mau keluar kota ada pekerjaan, bisa antar bunda ke bandara"
Tiba-tiba dari ruang tamu terdengar suara Dikta
"Sama aku aja bun, sekalian mau ke bandara juga"
"Ngapain kak Dikta ke bandara?"
"Jemput tamu penting"
Pada akhirnya bunda memilih ikut bersama Dikta, Sasa tidak tahu pekerjaan bunda apa setiap Sasa tanya ia selalu menjawab
"Kerjanya bunda ya kurang kerjaan"
Sasa menyikapi hanya dengan senyuman, bagaimana pun juga setiap orang punya privasi masing-masing, setelah itu istrinya Kak Dito menelepon Sasa, ia cukup lama mengobrol dengannya membahas hal yang tidak penting .
Di sisi lainnya, Gilang pagi ini menjemput pacarnya, semalam mereka sudah berjanji untuk berangkat bersama,tentu saja Maya sangat senang karena di pagi hari yang mendung ini ia sudah melihat pacar tampannya.
Maya sudah menunggu di teras rumahnya ketika melihat Gilang ia langsung menghampiri pria itu.
"Mama mana?" tanya Gilang
"Ke pasar, ya udah ayo berangkat" mereka pun meninggalkan rumah Maya dan tujuan utama mereka adalah membeli sarapan pagi dulu.
Siang hari ketika jam makan siang, kedai ayam goreng pak Fajri sedikit lebih ramai dari biasanya, Sasa membantu di bagian depan, sedangkan Anna teman satu kerjaannya membantu di bagian dapur, pelanggan bergantian masuk dan sedikit membuat Sasa keteteran.
Ketika Sasa melayani meja kasir seorang pria menghampirinya, ia mau membayar pesanannya sedangkan di meja kasir tidak ada nomor antriannya
"Mas udah ada pesanannya?" tanya Sasa, takut aja ia yang salah bikin orderan
"Udah semalam" jawabnya
Sasa mendongakkan kepala, haaa ternyata Sasa baru sadar Sasa bisa melihat dirinya dengan normal, dia tidak sama dengan orang-orang yang Sasa lihat, pria itu berbeda ia punya warna sendiri, Sasa bisa membedakan hidung mancungnya, mata bulatnya, senyuman yang terukir di bibirnya. Sasa tidak tahu apa yang terjadi dengan penglihatannya, apa penyakitnya sudah sembuh?
Oh iya sebelumnya Sasa adalah seorang gadis yang memiliki penyakit aneh yaitu prosopagnosia atau face blindness, suatu kelainan yang terjadi karena adanya masalah pada sistem sarafnya. Dan kondisi ini menyebabkan Sasa mengalami kesulitan untuk mengingat dan mengenali wajah seseorang. Dan terkadang Sasa juga tidak dapat mengingat wajahnya sendiri.
Kelainan ini tetap terjadi meski ia bertemu orang yang sama setiap hari. Seperti keluarganya
Kata dokter ini adalah kondisi paling buruk yang Sasa alami.
Untuk berobat Sasa sudah melakukan berbagai cara dan yang lebih fatalnya lagi, masih belum di temukan obat atau terapi yang bisa membantu mengobati penyakit ini.
Meski demikian, ada metode yang dapat Sasa lakukan untuk membantu ia mengenali wajah orang lain lebih mudah. Caranya ia bisa dengan mengenali gaya berjalan, tinggi badan, gaya rambut, gaya bicara, atau berbagai ciri fisik lainnya.
Penyakit Acquired prosopagnosia di sebabkan karena kondisi yang mengakibatkan trauma pada otaknya, saat itu Sasa mengalami kecelakaan dan terjadi saat ia masih kecil. Itu cerita yang ia dengar dari keluarganya, awalnya Sasa cukup stres menghadapi penyakitnya tetapi ia mulai terbiasa dan membuka diri untuk bertemu orang lain.
"Hallo!" panggil pria itu membuyarkan lamunan gadis itu
Sekali lagi Sasa memastikan penyakitnya sembuh atau tidak, Sasa mengalihkan pandangannya kepada semua pelanggan secara bergantian dan ternyata wajah mereka masih terlihat sama.
Tanpa sadar Sasa keluar dari meja kasir ia langsung memeluk Gilang, pelukan itu salah satu bentuk terimakasih karena berkat dia Sasa tidak lagi sendiri , Sasa bisa melihat dengan normal walaupun hanya satu orang di dunia ini. Gilang terlonjak kaget tidak bersuara, ia membiarkan gadis itu memeluknya
"Permisi!" panggilnya sekali lagi dengan mengetuk sisi meja lalu sedikit mendorong badan Sasa
"Iya" kata Sasa tersenyum ke arah pria itu, Sasa tidak peduli jika Gilang mengatakan dirinya aneh atau orang lain yang melihat itu tetapi lelaki itulah satu-satunya manusia yang dapat Sasa lihat secara normal
"Kenapa memeluk saya?" tanya Gilang masih kebingungan
"Hah? Aaaa!" jawab Sasa menepuk jidatnya
"Pesanan yang mana?" tanya Sasa mengalihkan pembicaraan dan ia sudah kembali berdiri di meja kasir
"Kenapa kau memeluk saya tiba-tiba?"
"Maaf mas, di belakang antri" kata Sasa menunjuk ke arah belakang
"Dari perusahaan Wijaya Utama" ucap Gilang sedikit kesal
"Ooh total semuanya 270 ribu ya" ucap Sasa memberikan kepadanya struk pembelian ,ternyata ia adalah salah satu karyawan yang memesan ayam goreng
"Iya" jawabnya memberikan kartu atmnya
Setelah melakukan pembayaran Gilang tidak langsung pergi, ia duduk di dekat meja kasir lalu memandangi Sasa cukup lama, pria yang aneh! Sasa tidak menggubrisnya dan melanjutkan pekerjaannya, entah berapa lama dia disana? Pikir Sasa apa dia tidak punya pekerjaan? Atau ia masih marah karena pelukan Sasa?
Beberapa menit kemudian Sasa di suruh Pak Fajri untuk mengantarkan pesanan ke kompleks perkantoran di jalan permata asri, pria itu pun ikut keluar dan mendekat ke arah motor gadis itu
"Mas ada apa?" tanya Sasa berjaga-jaga tetapi ia tetap senang karena bisa melihat pria itu dengan normal
"Oke lupakan pelukan itu tapi saya ingin menawarkan kerja part time kepadamu?" katanya dengan senyuman
"Haaa??" balas Sasa tertawa kecil
"Kok haaa?"
"Tidak bisa, maaf" sambung Sasa karena tidak yakin dengan kondisinya dan ia juga takut lelaki itu balas dendam
"Tapi gajinya lumayan loh"
"Mas aku bilang tidak ya tidak!"
"Sasa sekalian ini" Tiba-tiba saja Anna menghampirinya dan memberikan beberapa bungkus pesanan lagi
"Di tempat yang sama?" tanyanya
"Iya tapi beda orang"
"Sa dia pacarmu?" tanya Anna menunjuk ke arah pria itu karena ia tadi melihat Sasa memeluk pria itu
"Bukan" ucap Sasa langsung sinis
"Oh saya Gilang mau menawarkan pekerjaan sama dia" tunjuknya ke arah Sasa
"Kerja?"
"Iya kerja part time"
"Ya jelas nggak mau lah Mas dia mah butuh yang pasti-pasti, iya nggak Sa?" tanya Anna kepada Sasa
Sasa hanya tersenyum seraya melihat Anna kembali masuk, Sasa kembali melihat pria itu dan ia juga tersenyum ke arah Sasa, sepertinya ia pria ramah tetapi kembali lagi kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan itu dan Sasa yakin ibunya pasti tidak memberikan izin juga.
"Sasa buruan di antar" teriak Pak Fajri yang sedang berdiri di depan pintu masuk
"Iya" jawab Sasa langsung mengenakan helm kebanggaannya
"Sasa bagaimana tawaranku?" kata pria itu dengan beraninya menyebut nama Sasa
"Tetap tidak bisa" jawab Sasa langsung pergi meninggalkan Gilang
Sepanjang perjalanan Sasa bertanya-tanya apa dia orang yang istimewa sampai ia bisa mengenali wajahnya atau dia seorang malaikat yang menyamar menjadi manusia, aahh tetapi itu tidak mungkin, mungkin itu hanya sekilas dari bayangan matanya saja, dan Sasa berjanji jika ia bisa melihat lelaki itu lagi dengan normal Sasa akan menerima tawarannya.
Percayalah aku hanya tidak bisa mengenali wajah orang lain dan untuk hal normal lainnya aku bisa melakukannya,otakku cukup pintar mengingat apapun kecuali yang namanya wajah manusia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
penyakit yg sungguh aneh,tp untung adja sasa bisa ikhlas dan mau menjalani kehidupan yg berbeda dengan yg lainnya,,,semangattt up thorrr 😘😘😘
2023-11-02
1
Kasih Bonda
next Thor semangat
2023-11-02
0