Mimpi Buruk

Malam harinya, setelah makan malam, Angga duduk di kasurnya dengan tatapan mata buta sejati. Kini Ia berada dalam kamar satu berdua dengan kakaknya yang bernama Arga, dengan kasur tua dua tingkat, kamar yang tak terlalu luas dan mewah seperti dulu, namun, mereka dapat menerimanya dengan baik.

๐˜Š๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฌ~

Arga baru selesai dengan kegiatan mandinya, dengan memakai celana pendek selutut dan kaos putih, dan handuk yang tergantung di lehernya. Hatinya lirih saat melihat Angga, yang tak bisa melakukan apa-apa dengan penglihatannya yang buta kecuali, hanya bisa duduk termenung, Ia pun duduk disebelahnya.

โ€œNgga? โ€. Panggil Arga halus sambil melihat adiknya itu lamat-lamat.

โ€œEm!? โ€. Seru Angga syok.

โ€œ.... Asik bengong dari tadi, jangan banyak pikiran dulu Ngga, rileks dulu... Bosen ya, mau keluar? Biar kakak temeninโ€. Kata Arga yang tak tega melihat Angga.

โ€œHehe, ngak usahโ€. Jawab Angga ramah.

โ€œDari pada kamu ngelamun gini terus, kakak ngak tega liatnya tahu ngak. Mau dengerin musik atau apa, biar rileks diri duluโ€. Timpal Arga.

โ€œNgak seleraโ€. Jawab Angga yang membuat Arga semakin bingung untuk menghiburnya seperti apa.

โ€œDah lah, sono hiburin diri sendiri duluโ€. Sahut Angga yang dengan cepat menangkap isi pikiran Arga.

โ€œKok gitu lo Ngga, kakak ngak tega tahu ngak liat kamu giniโ€. Kata Arga.

โ€œCuma butuh refreshing diri dulu, dah! Sana sanaโ€. Sahut Angga.

โ€œKagak ah, lagi pula nanti siapa hiburin lu, Kaila lagi pergi bentar dengan kak Karin, ayah ada urusan dan kak Rangga lagi entah kemana, jadi ya... Tugasku ya jagain lo and hibur lo kok harus nyuruh gue diemโ€. Gerutu Arga.

โ€œDengan diem gue tenang, oke, gue tidur, malamโ€. Lanjut Angga yang langsung merebahkan dirinya dikasur bagian bawah.

โ€œSongong amat lu, baru pukul 8.20 lo langsung telerโ€. Omel Arga namun Angga tak mempedulikannya.

Arga pun memutuskan untuk menyelesaikan tugas sekolahnya dimeja benar yang tergeletak disana.

Dikasur, Angga masih saja membuka matanya, rasa kantuk belum menyambutnya, dipikirannya hanya ada Dilan, Dilan dan Dilan. Ia khawatir, Ia juga mencemaskannya, sedari dari waktu Ia masih dirumah sakit, belum ada kabar dan tanda-tanda dari Dilan.

โ€œKakโ€. Panggil Angga.

โ€œEm... Belum tidur? โ€. Jawab Arga sambil memainkan pulpen dimejanya semberi memikirkan jawaban latihannya tugasnya.

โ€œ.... Selama ini... Ada dapat kabar dari Dilan ngakโ€. Tanya Angga yang membuat Arga menghela nafas panjangnya.

โ€œ.... Maaf Angga, tapi... Memang tidak, kakak tidak pernah melihat keberadaannya dimana, saat kakak pergi ke rumah, Ia tidak ada, kata orang tuanya Ia sering keluar karna katanya si ada urusan sesuatuโ€. Jelas Arga yang membuat rasa kecewa Angga bertambah.

โ€œBagaimana telepon duluโ€. Kata Arga setelah berpikir dan berharap, sang adik menerimanya.

โ€œBaikโ€. Jawab Angga, Arga pun menghidupkan ponselnya dan menelpon Dilan tapi...

๐˜›๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ต.... [๐˜”๐˜ข๐˜ข๐˜ง, ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ต๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ต๐˜ช๐˜ง, ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ต๐˜ช๐˜ช๐˜ช๐˜ช๐˜ช๐˜ต]

Belum menyerah, Arga mencobanya lagi dan, dan lagi tapi... Tetap saja, nomornya Dilan tak aktif sama sekali. Angga telah menduga, Dilan benar-benar menjauhinya, pastinya akan tidak menerima atas tiadanya Usman dan Devan, dia memang benar-benar bersalah kali ini. Arga juga kembali kecewa karna gagal kali ini.

โ€œNgga, mungkin... โ€.

โ€œMalamโ€. Sahut Angga datar yang memotong ucapan Arga dengan singkat, dirinya tak mempedulikan apa kata penenang dari kakaknya itu dan langsung menutup matanya.

โ€œ๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜“๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ-๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช... ๐˜”๐˜ข๐˜ข๐˜ง๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถโ€.

...โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹...

โ€œ๐˜•๐˜ข๐˜ฌ... ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ... ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ... โ€. Suara panggilan yang membangunkan Angga, ia membuka matanya perlahan lalu...

โ€œ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ? โ€.

โ€œHah! โ€. Angga syok dan kaget, mendengar suara yang memanggilnya dengan panggilan โ€œputraโ€, tapi... Tidak seperti suara ayahnya. Suara yang terdengar malah terdengar seram dan tajam.

โ€œ๐˜‹๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜•๐˜ข๐˜ฌโ€.

Suara makhluk itu lagi.

โ€œSi_siapa!... โ€.

โ€œ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜•๐˜ข๐˜ฌ... ๐˜ˆ๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ... ๐˜๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ฆโ€.

โ€œ๐˜๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฉ! โ€. Angga tercengang dan tercekik saat, sesosok pria bayangan hitam berdiri dibelakangnya yang kedua tangan makhluk itu langsung mencongkel mata kanan Angga dan mata yang kiri makhluk itu menutup dengan tangan hitamnya.

Angga tak dapat bergerak dan mengeluarkan suara, tubuhnya kaki, dingin dan pucat. Keringat dingin mengguyur tubuhnya, nafas Angga semakin sesak. Tangan bayangan itu pelan dan perlahan, memasukkan jarinya kedalam mata hingga darah segar mengalir deras keluar dari mata. Angga kesakitan, Ia berteriak namun tak dapat mengeluarkan suaranya hingga, darah pun ikut keluar dari mulutnya. Makhluk dibelakangnya tertawa dan tersenyum seram.

โ€œ๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏโ€.

๐˜›๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ!...

Kata makhluk itu berbisik tepat didekat telinga Angga yang membuat Angga menjadi syok berat, dan semakin menusuk matanya hingga membuat Ia benar-benar tersiksa, dari mulutnya berterusan mengeluarkan limpahan darah segar akan teriakan yang tak bisa keluar.

Lalu, cahaya biru terang benderang berada didepan mereka yang membuat makhluk itu menjadi ketakutan. Lalu, beribu rantai besi yang mengkilap bersih langsung mengikat makhluk itu hingga terlepaslah genggamannya pada Angga. Angga terjatuh dan makhluk itu tertarik dan terhisap pada pusaran cahaya di bawahnya hingga... Lenyap.

Angga menegah darah yang mengalir dari matanya, Ia bangkit berdiri dengan keadaan yang gemetar hebat lalu, Ia kembali syok saat melihat sesosok perempuan yang seumuran dengannya di balik cahaya itu yang tak lain, sesosok Mulan yang menggenggam sebuah buku dan tersenyum lalu pergi.

โ€œTunggu! โ€. Seru Angga sambil meraih Mulan lalu...

๐˜š๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ!

Angga ditarik oleh sesosok hitam yang kini mirip dengan dirinya.

๐˜‰๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ!

Angga terpelanting jauh. Sesosok itu mendekatinya dengan tatapan tajam mengerikan,.... Baru beberapa langkah... Sesosok tersebut kembali berubah wujud menjadi sesosok pria yang sama. Angga bergidik ngeri, tubuhnya tak dapat melakukan apa-apa, dan pria itu semakin mendekatinya dan... Berkata...

โ€œ๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช! โ€.

Angga memejamkan matanya dan dengan cepat Ia menuju ke penglihatan lainnya yang membuat jantungnya semakin berdegup kencang.

โ€œ๐˜๐˜ถ๐˜ธ๐˜ข๐˜ข๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ธ๐˜ข๐˜ข๐˜ขโ€.

Angga terpaku dan syok saat melihat sesosok bayi lelaki yang baru lahir menangis tepat didepannya. Bayi tersebut memiliki wajah dan tubuh yang putih, Ia terus menangis kencang dengan bercak darah yang menyelimuti bayi itu, Angga termanga dan bingung.

โ€œ๐˜“๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ! ๐˜‰๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ช ๐˜“๐˜Œ๐˜—๐˜ˆ๐˜š! โ€. Terdengar suara terikan dari seorang wanita yang terdengar seperti sedang melewan seseorang yang ingin menyakitinya.

Wanita yang berambut ikal se pinggang itu berlari dan langsung mengendong buah hatinya dengan menyelimutinya dengan sebuah kain dan lari dalam keadaan lemah. Angga termanga dengan sesosok tersebut, bahkan Ia menjadi syok, tak terlihat siapa yang mengejar wanita itu. Hingga beberapa saat kemudian, wanita itu meletakkan bayinya itu di sebuah kardus untuk disembunyikan dari seseorang yang mengejarnya itu.

โ€œ๐˜Ž๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ด, ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ด ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ข๐˜ง ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ช๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ด ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ฆ. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช... ๐˜”๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ขโ€.

Kata wanita sambil mencium anak lelakinya itu dengan penuh hari, seketika bayi itu memberhentikan tangisnya. Wanita itu lalu menyelimutinya dan pergi melarikan diri.

โ€œ๐˜ˆ_๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ชโ€. Gumam Angga bingung dengan penglihatannya sendiri.

๐˜‹๐˜ฆ๐˜จ~

Jantung Angga berdegup kencang saat melihat, wanita itu terbunuh sadis dengan luka tusukan yang cukup besar dan cukup dalam dengan tiada lagi bernyawa. Lalu... Sesosok pria itu datang dan berdiri didepan Angga.

Angga syok setengah mati, pri itu mentapnya dan berkata.

โ€œ๐˜›๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ซ๐˜ช๐˜ธ๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฎ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ค๐˜ช, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ถ.... ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ถโ€.

๐˜›๐˜ข๐˜ฌ!...

...โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹...

โ€œHaaaahh! โ€.

Angga terbangun syok keluar dari mimpi buruknya, tubuhnya tersentak, matanya terbuka melebar, nafas dan dada begitu sesak, tubuhnya pucat dan keringat yang pasti mengguyurnya dengan deras. Ia terbatik-batuk akan nafasnya yang sesak parah, kepalanya pun terasa sakit, Ia pun mengubah posisinya menjadi duduk.

Ia berusaha tenang, mengatur nafasnya, dan memegang kepalanya yang cukup menyakitkan dan... Berkata.

โ€œApa itu tadi... โ€.

Lalu dengan sekejap, Ia teringat dengan munculnya sesosok Mulan yang ada di mimpinya sambil memegang buku misterius itu dan, sesosok pria hitam, yang terlihat seperti makhluk hitam yang menjiwainya selama ini hingga memanggilnya โ€œ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ณ๐˜ขโ€œ, bahkan, tentang seorang wanita dan bayi lelaki yang juga ikut memunculi di mimpinya itu.

โ€Apa artinyaโ€œ. Tanya Angga sesak lalu...

Sesosok yang langsung muncul dari kasur ditingkat atasnya Angga dengan sesosok lelaki yang terlihat hanyalah kepala dan berkata.

โ€Angga! Ada apa! โ€œ.

Oh, ternyata itu adalah Arga, kakaknya. Angga kembali syok, jangankan untuk menenangkan yang tragedi di mimpinya yang tadi... Tapi malah semakin terkena serangan jantung.

โ€Astaghfirullah kak, coba jangan tiba-tiba langsung ambrul gitu boleh ngak, bikin orang sesak aja luโ€œ. Ucap Angga dengan pandangan mata buta yang tak langsung tertuju pada Arga.

โ€I_iya, sory, habis, gue juga kaget pas liat syok begitu, kedengeran tahu dari kasur kakak diatas, makanya baca doa dulu sebelum tidur biar ke bangunnya ngak kayak disambar petirโ€œ. Gerutu Arga. Namun, Angga tak kuasa menjawabnya, Ia hanya memegang kepalanya yang sakit dan mengatur nafasnya yang sesak.

Arga yang bergelantung dengan kepala yang kebawah kasur, pun turun untuk memeriksa sang adik. Ia pun duduk disebelahnya, Arga memeriksa suhu badan Angga yang kini dingin berkeringat hebat, pucat, dan kondisi yang gemetar hingga membuat dirinya semakin khawatir parah.

โ€Mimpi apa sih dari tadi sampe jadi gini hehโ€œ. Tanya Arga khawatir.

โ€Udahlah.. โ€œ. Sahut Angga.

โ€Woi! Setidaknya ceritain duluโ€œ. Balas Arga kembali.

โ€Malamโ€œ. Sahut Angga dan langsung menidurkan dirinya.

โ€Lu gimana sih, kakak yang khawatir lu yang ngelak mulu kalo ditanyain keadaanโ€œ. Repet Arga.

โ€Kagak napa-napaโ€œ. Jawab Angga yang menutup dirinya dengan selimut.

โ€Serius? โ€œ. *Arga.

โ€Emโ€œ. *Angga.

โ€Dua minus? โ€œ. *Arga.

โ€Emโ€œ. *Angga.

โ€Songong amat lu Ngga, am em am em doang lu jawabโ€œ. Timpal Arga.

โ€Malem kak, malem, lu kagak ada kawan debat kan karena kagak ada kak Rangga sama kak Karinโ€œ. Balas Angga yang tanpa keluar dari selimutnya.

โ€Ya iya sih, gara-gara lo gue kebangun dari mimpi waktu ketemu sama bidadari untuk menuju ke pelaminan dan memiliki anak nantiโ€œ. Ucap Arga ngawur.

โ€Jangankan anak urus diri aja belum mampuโ€œ. Balas Angga.

โ€Eits, itu mulut udah kayak kakak kite lu, bukannya bantu doa restuโ€œ. *Arga.

โ€Heeh, udahlah, gue mau tidur, baiknya denger ketawa kunti dari pada ngawur lo tiap hariโ€œ. Oceh Angga.

โ€Banyak amat lu ngoceh, tu dokter kasih obat apa yakโ€œ.

โ€Bius beruang! โ€œ.

โ€Njir! โ€œ.

โ€Dahlaah! Gue mau tidurโ€œ.

โ€Yaudeh, kagak napa-napa nihโ€œ.

โ€Ngakโ€œ.

โ€Yaudah, kalo emang ada sesuatu panggil kaka aja okeโ€œ.

โ€Yaโ€œ.

Dalam ketenangan tidur, Angga masih teringat dengan mimpi yang anehnya tadi apalagi, tentang munculnya Mulan dimimpi penglihatannya.

โ€๐˜”๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ? โ€œ.

...โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹โ—โ—‹...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!