Malam harinya, setelah makan malam, Angga duduk di kasurnya dengan tatapan mata buta sejati. Kini Ia berada dalam kamar satu berdua dengan kakaknya yang bernama Arga, dengan kasur tua dua tingkat, kamar yang tak terlalu luas dan mewah seperti dulu, namun, mereka dapat menerimanya dengan baik.
๐๐ฆ๐ฌ๐ญ๐ฆ๐ฌ~
Arga baru selesai dengan kegiatan mandinya, dengan memakai celana pendek selutut dan kaos putih, dan handuk yang tergantung di lehernya. Hatinya lirih saat melihat Angga, yang tak bisa melakukan apa-apa dengan penglihatannya yang buta kecuali, hanya bisa duduk termenung, Ia pun duduk disebelahnya.
โNgga? โ. Panggil Arga halus sambil melihat adiknya itu lamat-lamat.
โEm!? โ. Seru Angga syok.
โ.... Asik bengong dari tadi, jangan banyak pikiran dulu Ngga, rileks dulu... Bosen ya, mau keluar? Biar kakak temeninโ. Kata Arga yang tak tega melihat Angga.
โHehe, ngak usahโ. Jawab Angga ramah.
โDari pada kamu ngelamun gini terus, kakak ngak tega liatnya tahu ngak. Mau dengerin musik atau apa, biar rileks diri duluโ. Timpal Arga.
โNgak seleraโ. Jawab Angga yang membuat Arga semakin bingung untuk menghiburnya seperti apa.
โDah lah, sono hiburin diri sendiri duluโ. Sahut Angga yang dengan cepat menangkap isi pikiran Arga.
โKok gitu lo Ngga, kakak ngak tega tahu ngak liat kamu giniโ. Kata Arga.
โCuma butuh refreshing diri dulu, dah! Sana sanaโ. Sahut Angga.
โKagak ah, lagi pula nanti siapa hiburin lu, Kaila lagi pergi bentar dengan kak Karin, ayah ada urusan dan kak Rangga lagi entah kemana, jadi ya... Tugasku ya jagain lo and hibur lo kok harus nyuruh gue diemโ. Gerutu Arga.
โDengan diem gue tenang, oke, gue tidur, malamโ. Lanjut Angga yang langsung merebahkan dirinya dikasur bagian bawah.
โSongong amat lu, baru pukul 8.20 lo langsung telerโ. Omel Arga namun Angga tak mempedulikannya.
Arga pun memutuskan untuk menyelesaikan tugas sekolahnya dimeja benar yang tergeletak disana.
Dikasur, Angga masih saja membuka matanya, rasa kantuk belum menyambutnya, dipikirannya hanya ada Dilan, Dilan dan Dilan. Ia khawatir, Ia juga mencemaskannya, sedari dari waktu Ia masih dirumah sakit, belum ada kabar dan tanda-tanda dari Dilan.
โKakโ. Panggil Angga.
โEm... Belum tidur? โ. Jawab Arga sambil memainkan pulpen dimejanya semberi memikirkan jawaban latihannya tugasnya.
โ.... Selama ini... Ada dapat kabar dari Dilan ngakโ. Tanya Angga yang membuat Arga menghela nafas panjangnya.
โ.... Maaf Angga, tapi... Memang tidak, kakak tidak pernah melihat keberadaannya dimana, saat kakak pergi ke rumah, Ia tidak ada, kata orang tuanya Ia sering keluar karna katanya si ada urusan sesuatuโ. Jelas Arga yang membuat rasa kecewa Angga bertambah.
โBagaimana telepon duluโ. Kata Arga setelah berpikir dan berharap, sang adik menerimanya.
โBaikโ. Jawab Angga, Arga pun menghidupkan ponselnya dan menelpon Dilan tapi...
๐๐ถ๐ณ๐ถ๐ต ๐ต๐ถ๐ณ๐ถ๐ต ๐ต๐ถ๐ณ๐ถ๐ต.... [๐๐ข๐ข๐ง, ๐ฏ๐ฐ๐ฎ๐ฐ๐ณ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ต๐ถ๐ซ๐ถ ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ต๐ช๐ง, ๐ค๐ฐ๐ฃ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฑ๐ข ๐ด๐ข๐ข๐ต ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ต๐ช๐ช๐ช๐ช๐ช๐ต]
Belum menyerah, Arga mencobanya lagi dan, dan lagi tapi... Tetap saja, nomornya Dilan tak aktif sama sekali. Angga telah menduga, Dilan benar-benar menjauhinya, pastinya akan tidak menerima atas tiadanya Usman dan Devan, dia memang benar-benar bersalah kali ini. Arga juga kembali kecewa karna gagal kali ini.
โNgga, mungkin... โ.
โMalamโ. Sahut Angga datar yang memotong ucapan Arga dengan singkat, dirinya tak mempedulikan apa kata penenang dari kakaknya itu dan langsung menutup matanya.
โ๐๐ข๐ถ ๐ช๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ถ๐ฉ๐ช ๐ฌ๐ถ ๐ฌ๐ข๐ฏ, ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ด๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฏ, ๐ข๐ด๐ข๐ญ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ-๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข ๐ฑ๐ถ๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฅ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ญ๐ข๐จ๐ช... ๐๐ข๐ข๐ง๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถโ.
...โโโโโโโโ...
โ๐๐ข๐ฌ... ๐๐ข๐ฏ๐จ๐ถ๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ... ๐๐ข๐ฏ๐จ๐ถ๐ญ๐ข๐ฉ... โ. Suara panggilan yang membangunkan Angga, ia membuka matanya perlahan lalu...
โ๐ฑ๐ถ๐ต๐ณ๐ข๐ฌ๐ถ? โ.
โHah! โ. Angga syok dan kaget, mendengar suara yang memanggilnya dengan panggilan โputraโ, tapi... Tidak seperti suara ayahnya. Suara yang terdengar malah terdengar seram dan tajam.
โ๐๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ข๐บ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฌโ.
Suara makhluk itu lagi.
โSi_siapa!... โ.
โ๐๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ข๐บ๐ข๐ฉ ๐๐ข๐ฌ... ๐๐บ๐ข๐ฉ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ช๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ถ ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ... ๐๐ฆ๐ฉ๐ฆโ.
โ๐๐ข๐ฉ๐ฉ! โ. Angga tercengang dan tercekik saat, sesosok pria bayangan hitam berdiri dibelakangnya yang kedua tangan makhluk itu langsung mencongkel mata kanan Angga dan mata yang kiri makhluk itu menutup dengan tangan hitamnya.
Angga tak dapat bergerak dan mengeluarkan suara, tubuhnya kaki, dingin dan pucat. Keringat dingin mengguyur tubuhnya, nafas Angga semakin sesak. Tangan bayangan itu pelan dan perlahan, memasukkan jarinya kedalam mata hingga darah segar mengalir deras keluar dari mata. Angga kesakitan, Ia berteriak namun tak dapat mengeluarkan suaranya hingga, darah pun ikut keluar dari mulutnya. Makhluk dibelakangnya tertawa dan tersenyum seram.
โ๐๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ถ ๐ต๐ข๐ฑ๐ช, ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ช๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ถ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ฑ๐ถ๐ฏโ.
๐๐ข๐ค๐ฌ!...
Kata makhluk itu berbisik tepat didekat telinga Angga yang membuat Angga menjadi syok berat, dan semakin menusuk matanya hingga membuat Ia benar-benar tersiksa, dari mulutnya berterusan mengeluarkan limpahan darah segar akan teriakan yang tak bisa keluar.
Lalu, cahaya biru terang benderang berada didepan mereka yang membuat makhluk itu menjadi ketakutan. Lalu, beribu rantai besi yang mengkilap bersih langsung mengikat makhluk itu hingga terlepaslah genggamannya pada Angga. Angga terjatuh dan makhluk itu tertarik dan terhisap pada pusaran cahaya di bawahnya hingga... Lenyap.
Angga menegah darah yang mengalir dari matanya, Ia bangkit berdiri dengan keadaan yang gemetar hebat lalu, Ia kembali syok saat melihat sesosok perempuan yang seumuran dengannya di balik cahaya itu yang tak lain, sesosok Mulan yang menggenggam sebuah buku dan tersenyum lalu pergi.
โTunggu! โ. Seru Angga sambil meraih Mulan lalu...
๐๐ต๐ณ๐ข๐ฑ!
Angga ditarik oleh sesosok hitam yang kini mirip dengan dirinya.
๐๐ณ๐ข๐ฌ!
Angga terpelanting jauh. Sesosok itu mendekatinya dengan tatapan tajam mengerikan,.... Baru beberapa langkah... Sesosok tersebut kembali berubah wujud menjadi sesosok pria yang sama. Angga bergidik ngeri, tubuhnya tak dapat melakukan apa-apa, dan pria itu semakin mendekatinya dan... Berkata...
โ๐๐ข๐ถ ๐ฉ๐ข๐ณ๐ถ๐ด ๐ฎ๐ข๐ต๐ช! โ.
Angga memejamkan matanya dan dengan cepat Ia menuju ke penglihatan lainnya yang membuat jantungnya semakin berdegup kencang.
โ๐๐ถ๐ธ๐ข๐ข๐ข ๐ฉ๐ถ๐ธ๐ข๐ข๐ขโ.
Angga terpaku dan syok saat melihat sesosok bayi lelaki yang baru lahir menangis tepat didepannya. Bayi tersebut memiliki wajah dan tubuh yang putih, Ia terus menangis kencang dengan bercak darah yang menyelimuti bayi itu, Angga termanga dan bingung.
โ๐๐ฆ๐ฑ๐ข๐ด๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ! ๐๐ช๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ฌ๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช ๐๐๐๐๐! โ. Terdengar suara terikan dari seorang wanita yang terdengar seperti sedang melewan seseorang yang ingin menyakitinya.
Wanita yang berambut ikal se pinggang itu berlari dan langsung mengendong buah hatinya dengan menyelimutinya dengan sebuah kain dan lari dalam keadaan lemah. Angga termanga dengan sesosok tersebut, bahkan Ia menjadi syok, tak terlihat siapa yang mengejar wanita itu. Hingga beberapa saat kemudian, wanita itu meletakkan bayinya itu di sebuah kardus untuk disembunyikan dari seseorang yang mengejarnya itu.
โ๐๐ถ๐ด ๐ฉ๐ถ๐ด, ๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข ๐ฏ๐ข๐ฌ, ๐ซ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐ข๐ฏ๐จ๐ช๐ด ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐บ๐ข, ๐ฎ๐ข๐ข๐ง ๐ฎ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ข๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ช๐ถ๐ฎ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฎ๐ถ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ญ๐ข๐บ๐ข๐ฌ, ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ซ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ด๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ถ๐ญ๐ถ ๐บ๐ข, ๐ฎ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ข๐ถ ๐ฃ๐ข๐ฑ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ๐ช๐ต๐ช ๐ฎ๐ถ, ๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐บ๐ข, ๐ซ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฏ๐ข๐ฏ๐จ๐ช๐ด ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฐ๐ฌ๐ฆ. ๐๐ฆ๐ฎ๐ฐ๐จ๐ข ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ข๐ธ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐จ๐ข๐ฎ๐ถ, ๐ฎ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช ๐ฅ๐ถ๐ญ๐ถ ๐ต๐ข๐ฑ๐ช... ๐๐ข๐ฎ๐ข ๐ฑ๐ข๐ด๐ต๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ช ๐บ๐ข ๐ฏ๐ข๐ฌ, ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ซ๐ถ๐ฎ๐ฑ๐ขโ.
Kata wanita sambil mencium anak lelakinya itu dengan penuh hari, seketika bayi itu memberhentikan tangisnya. Wanita itu lalu menyelimutinya dan pergi melarikan diri.
โ๐_๐ข๐ฑ๐ข ๐ช๐ฏ๐ชโ. Gumam Angga bingung dengan penglihatannya sendiri.
๐๐ฆ๐จ~
Jantung Angga berdegup kencang saat melihat, wanita itu terbunuh sadis dengan luka tusukan yang cukup besar dan cukup dalam dengan tiada lagi bernyawa. Lalu... Sesosok pria itu datang dan berdiri didepan Angga.
Angga syok setengah mati, pri itu mentapnya dan berkata.
โ๐๐ฆ๐ต๐ฆ๐ด๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ข๐ฉ ๐ฌ๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ ๐ข๐ฃ๐ข๐ฅ๐ช, ๐ด๐ฆ๐จ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ ๐ซ๐ช๐ธ๐ข ๐ฉ๐ช๐ต๐ข๐ฎ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ถ๐ค๐ช, ๐ฅ๐ข๐ณ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ข๐จ๐ช๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ถ.... ๐๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ด๐ข๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฃ๐ข๐ต๐ช๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ฉ๐ช๐ณ ๐ฅ๐ช๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ถโ.
๐๐ข๐ฌ!...
...โโโโโโโโ...
โHaaaahh! โ.
Angga terbangun syok keluar dari mimpi buruknya, tubuhnya tersentak, matanya terbuka melebar, nafas dan dada begitu sesak, tubuhnya pucat dan keringat yang pasti mengguyurnya dengan deras. Ia terbatik-batuk akan nafasnya yang sesak parah, kepalanya pun terasa sakit, Ia pun mengubah posisinya menjadi duduk.
Ia berusaha tenang, mengatur nafasnya, dan memegang kepalanya yang cukup menyakitkan dan... Berkata.
โApa itu tadi... โ.
Lalu dengan sekejap, Ia teringat dengan munculnya sesosok Mulan yang ada di mimpinya sambil memegang buku misterius itu dan, sesosok pria hitam, yang terlihat seperti makhluk hitam yang menjiwainya selama ini hingga memanggilnya โ๐ฑ๐ถ๐ต๐ณ๐ขโ, bahkan, tentang seorang wanita dan bayi lelaki yang juga ikut memunculi di mimpinya itu.
โApa artinyaโ. Tanya Angga sesak lalu...
Sesosok yang langsung muncul dari kasur ditingkat atasnya Angga dengan sesosok lelaki yang terlihat hanyalah kepala dan berkata.
โAngga! Ada apa! โ.
Oh, ternyata itu adalah Arga, kakaknya. Angga kembali syok, jangankan untuk menenangkan yang tragedi di mimpinya yang tadi... Tapi malah semakin terkena serangan jantung.
โAstaghfirullah kak, coba jangan tiba-tiba langsung ambrul gitu boleh ngak, bikin orang sesak aja luโ. Ucap Angga dengan pandangan mata buta yang tak langsung tertuju pada Arga.
โI_iya, sory, habis, gue juga kaget pas liat syok begitu, kedengeran tahu dari kasur kakak diatas, makanya baca doa dulu sebelum tidur biar ke bangunnya ngak kayak disambar petirโ. Gerutu Arga. Namun, Angga tak kuasa menjawabnya, Ia hanya memegang kepalanya yang sakit dan mengatur nafasnya yang sesak.
Arga yang bergelantung dengan kepala yang kebawah kasur, pun turun untuk memeriksa sang adik. Ia pun duduk disebelahnya, Arga memeriksa suhu badan Angga yang kini dingin berkeringat hebat, pucat, dan kondisi yang gemetar hingga membuat dirinya semakin khawatir parah.
โMimpi apa sih dari tadi sampe jadi gini hehโ. Tanya Arga khawatir.
โUdahlah.. โ. Sahut Angga.
โWoi! Setidaknya ceritain duluโ. Balas Arga kembali.
โMalamโ. Sahut Angga dan langsung menidurkan dirinya.
โLu gimana sih, kakak yang khawatir lu yang ngelak mulu kalo ditanyain keadaanโ. Repet Arga.
โKagak napa-napaโ. Jawab Angga yang menutup dirinya dengan selimut.
โSerius? โ. *Arga.
โEmโ. *Angga.
โDua minus? โ. *Arga.
โEmโ. *Angga.
โSongong amat lu Ngga, am em am em doang lu jawabโ. Timpal Arga.
โMalem kak, malem, lu kagak ada kawan debat kan karena kagak ada kak Rangga sama kak Karinโ. Balas Angga yang tanpa keluar dari selimutnya.
โYa iya sih, gara-gara lo gue kebangun dari mimpi waktu ketemu sama bidadari untuk menuju ke pelaminan dan memiliki anak nantiโ. Ucap Arga ngawur.
โJangankan anak urus diri aja belum mampuโ. Balas Angga.
โEits, itu mulut udah kayak kakak kite lu, bukannya bantu doa restuโ. *Arga.
โHeeh, udahlah, gue mau tidur, baiknya denger ketawa kunti dari pada ngawur lo tiap hariโ. Oceh Angga.
โBanyak amat lu ngoceh, tu dokter kasih obat apa yakโ.
โBius beruang! โ.
โNjir! โ.
โDahlaah! Gue mau tidurโ.
โYaudeh, kagak napa-napa nihโ.
โNgakโ.
โYaudah, kalo emang ada sesuatu panggil kaka aja okeโ.
โYaโ.
Dalam ketenangan tidur, Angga masih teringat dengan mimpi yang anehnya tadi apalagi, tentang munculnya Mulan dimimpi penglihatannya.
โ๐๐ถ๐ญ๐ข๐ฏ? โ.
...โโโโโโโโ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments