Setelah lama diam dan menundukkan wajah. Azayaka memandangku. Azayaka memandangku cukup lama, aku juga memandangnya begitu lama. Ya kami memang saling berpandangan. Tapi tidak, aku tidak bisa untuk tidak berterus terang. Apalagi kalau hanya sekedar bepandangan saja. Azayaka adalah tipe wanita Jepang pada umumnya, wanita Jepang terkenal pemalu, bahkan bukan hanya dengan orang yang baru dia kenal. Di Jepang wanita tidak jarang sering menutup mulutnya ketika tertawa. Bagi beberapa lawan bicara yang tidak mengerti, mungkin ini terlihat seperti sikap ketidak tulusan, namun sebenarnya tidak demikian. Mereka sangat ramah, dan terkesan pemalu walaupun sebenarnya di Jepang malah wanita yang lebih terbuka dan vokal mengenai perasaan mereka.
Perlahan aku mulai bicara, dengan serius aku menjelaskan maksud hati dan perasaanku pada Azayaka, aku tau tradisi di Jepang kalau ingin memulai suatu hubungan, maka hubungan itu harus diawali oleh "pernyataan perasaan* atau "Kokuhaku" dalam bahasa Jepang. Ini adalah momen ketika salah satu pihak menyatakan perasaannya kepada seseorang dan memintanya untuk menjadi kekasih. Dari sinilah hubungan tersebut dimulai. hal ini berbeda dengan pasangan barat pada umumnya, pasangan barat cenderung melakukan sejumlah kencan terlebih dahulu dan secara bertahap membangun kesadaran bersama bahwa mereka pacaran. Aku semakin memupuk kepercayaan ku bicara tentang perasaanku padanya, tidak lupa juga aku katakan tentang cinta pada pandangan pertama untuknya, Azayaka tersenyum padaku, itu pertanda juga isyarat Azayaka juga memiliki perasaan yang sama untukku.
Aku menggenggam tangan Azayaka untuk lebih menyakinkannya, kulitnya begitu sangat putih dan mulus. Aku pernah membaca artikel kesehatan Jepang, pada umumnya para wanita Jepang menggunakan beras sebagai bahan dasar untuk memutihkan kulit mereka. Berasnya tentu khusus beras produk negeri tirai bambu tersebut, karena kandungan squalane oil pada beras Jepang adalah tertinggi dibandingkan dengan beras-beras lainnya. Para wanita Jepang biasa menggunakan beras Jepang sebagai bahan alami untuk perawatan kulit mereka sejak ribuan tahun yang lalu. Kandungan vitamin E, antioksidan dan asam lemak pada squale oil yang terkandung dalam beras Jepang mampu mencerahkan dan meratakan warna kulit. Selain itu anti oksidannya juga mampu menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kulit kering dan memicu terjadinya penuaan dini. Squalane oil ini juga mampu memberikan kelembaban pada kulit sehingga kulit menjadi lebih sehat.
cukup lama kami memadu hati dan sepertinya hari sudah semakin siang, aku mengajak Azayaka pulang. Tapi sebelum pulang terlebih dahulu aku mengajak Azayaka untuk mampir makan siang disebuah restoran. Tidak jauh dari taman ini ada restoran cepat saji yang menyajikan makanan dari beberapa negara termasuk Indonesia. Tentunya aku memakan makanan yang sudah ada lebel halal.
Azayaka mengatakan padaku kami membayar makan siang kami secara patungan saja, aku hanya mengangguk sambil tersenyum mengiyakan sebab aku mengerti ada tern dikalangan pasangan generasi muda untuk membagi tagihan (patungan) saat lagi berkencan sebagai perkembangan hubungan mereka. perlu diketahui, hal itu dilakukan bukan karena orang Jepang pelit. Sebaliknya, orang Jepang tumbuh dengan pola pikir bahwa membagi sesuatu secara adil membuat hal-hal menjadi seimbang dan meningkatkan hubungan pribadi. Ada perasaan bahwa pasangan harus berbagi hal yang sama satu sama lain.
Setiap menit rasanya berjalan dengan indah, rasanya hidup sangat berwarna. Boleh dikatakan setiap hari kami berjumpa, banyak yang kami bicarakan, tentunya juga bicara masa depan. Setiap akhir pekan kami selalu ketaman, apalagi kalau bukan memadu kasih. Pohon sakura, Plum dan Lavender adalah saksi bisu cinta kami. Seperti pasangan lainnya, tidak lupa momen itu kami abadikan diponsel kami masing-masing. Oh.. kelopak sakuraku, aku semakin mencintaimu.
Disuatu sore tepat dibawah pohon sakura yang lebat, aku ingin meminta penjelasan dan mengutarakan semua keinginan hatiku yang terdalam kepada Azayaka. Aku kembali menatapnya, menggenggam erat jemarinya. " Aishiteru Azayaka'. diJepang ungkapan cinta tidak bisa diucapkan secara blak-blakan. Kalimat "aishiteru" diucapkan pada orang yang sudah menikah atau pada orang yang mau menikah dan melamar kekasihnya.
Beda dengan masyarakat Indonesia, masyarakat di Indonesia bisa mengungkapkan perasaan cintanya pada beberapa orang di waktu yang hampir bersamaan. Bahkan alur cerita cintanya dibuat per episode disinetron di TV swasta, rata-rata jalan ceritanya tentang perselingkuhan, penghianatan serta perceraian. Sungguh miris, tapi itulah negriku. Negara besar tapi penduduknya masih banyak yang miskin serta tidak berpendidikan.
Masyarakat Jepang, menjunjung tinggi rasa hormat, harga diri dan juga apa yang telah mereka ucapkan. Kata cinta memiliki makna yang mendalam bagi mereka dan mereka sangat tertutup dengan perasaan mereka apalagi untuk mengekspresikannya. Tapi aku juga tidak main-main dengan ucapanku. Aku serius jiwa dan raga.
................
"Zutta anata to isshoni itai desu, Honto ni Aishiteru yo"* Ucapku lembut padanya
"Aishiteru, koi ni ochiru nante koto wa arienai to omotte ta. Konna kimochi ni natta koto wa nai"**
Azayaka menyandarkan kepalanya dibahuku, aku menggenggam jemarinya dengan erat, sepoi angin menambah suasana romantis kami sore ini. Aku mengatakan ingin hubungan ini lebih serius dan ingin tau tentang keluargnya. Azayaka berjanji mencari waktu yang tepat untuk aku bertemu dengan keluarganya. Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.
Aku sudah memantapkan hati. Aku Langit Randana ingin memiliki dan menikahi Azayaka Tomizawa. Langit mulai gelap, tapi kami masih ingin berlama-lama disini. Aku mengusap rambut Azayaka, mencium pipinya yang putih berseri tanpa jerawat. Rata-rata wanita Jepang mengkonsumsi vitagen, ramuan asal Jepang yang bertugas mereduksi racun dalam tubuh yang pada akhirnya berpengaruh dalam hal regenerasi kulit dan wajah. Uniknya ramuan tersebut diberikan dengan cara didinfus dan diklaim bekerja melawan tumbuhnya jerawat.
Aku susah untuk menahan diri untuk tidak mencium pipinya itu. Kemesraan ini janganlah cepat berlalu.
Hampir jam tujuh malam aku sampai dirumah. Bubu menyambutku, sepertinya Bubu sering kesepian akhir-akhir ini. Ya, tentu saja dia kesepian karena sudah beberapa bulan ini aku jarang berada dirumah, bukan hanya kesepian tapi bubu sudah mulai kurus. Ah kasihan Bubu tapi bagaimana lagi, kebersamaan dengan Azayaka juga lebih penting dari ini.
Aku mengambil Wishkas, memberi Bubu makan yang sudah mengeong dari tadi. Maghrib sebentar lagi berakhir, ternyata aku belum shalat. Cepat aku mengambil wudhu dan shalat maghrib. Setelah selesai shalat dan makan malam, aku kekamar untuk istirahat. Rasanya lelah tapi aku sangat bahagia . Terasa hidup sangat berwarna, aku sangat bersemangat setiap memulai aktivitas.
......................
Aku ingin bersamamu selamanya, dan aku benar-benar mencintaimu*
Aku juga mencintaimu, aku kira aku tak akan pernah jatuh cinta, belum pernah aku merasa seperti ini**
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Randi Mulianda
Lanjutkan
2020-07-21
2