Bab 4. Impoten

Bab 4. Impoten

(POV Author)

Sudah dua bulan lebih Lyra masih saja tidak di sentuh oleh Andi, suaminya. Semakin kesini Lyra merasa hatinya semakin ganjil dengan sikap Andi. Pertanyaan demi pertanyaan terus melintas di pikiran Lyra, apakah ada yang salah di dirinya atau Andi sudah tidak cinta lagi padanya.

Lyra menghela napas berat. Dan itu di lihat oleh sahabatnya, Mita.

"Lo kenapa sih? Nggak dapet jatah ya tadi malam?"

Lyra melirik ke arah sang sahabat yang tiba-tiba saja datang entah dari mana dan sudah duduk di sampingnya.

Sang sahabat menarik turunkan alisnya kode bahwa apa yang ia sangka benar adanya.

Lyra menatap jauh jauh kedepan, kemudian berdecak pasrah.

"Ck! Iya..." Jawab Lyra malas karena benar adanya.

"Lah, bener?! Padahal Gue canda doang. Jangan manyun gitu tu mulut. Udh kek ikan mujair aja. Tapi seriusan itu?"

"Menurut Lo, Gue kurang apa ya Mit?"

"Kurang apa, gimana, maksud Lo Ndoro? Gaje banget pertanyaan Lo." Tanya Mita bingung.

"Apapun lah, dari fisik maupun sikap Gue yang menurut Lo jelek dan perlu di rubah."

Mita memerhatikan Lyra dengan seksama. Terdiam sesaat, sebelum akhirnya berkomentar.

"Apa ya? Lo cantik, baik, nggak sombong cuma cuek dikit aja, lebih pasnya pendiam sih. Royal dan penurut, terus sederhana. Pokoknya Ndoro berbudi pekerti deh. Nggak ada yang salah kok. Tapi ini sih, sama aja Gue muji Lo."

"Hehehe..."

"Malah terkekeh. Terus kenapa sih, sampe manyun gitu?"

"Kalau Gue bilang Gue masih perawan, Lo percaya nggak?"

"Haaah?! Serius Lo Ndoro?"

"Nggak percaya kan? Gue aja nggak percaya rasanya. Bahkan kepercayaan diri Gue nyaris hilang." Ucap Lyra melemah.

Mita tampak tertegun memandang sahabatnya.

"Tunggu...tunggu, maksud Lo, Lo belum pernah di bobol?"

"Lo kira, Mas Andi maling?!"

"Ck, bukan bobol itu maksud Gue. Bobol itu, hutan sepetak warisan leluhur." Ujar Mita dengan lirikan mata mengarah bagian sensitif Lyra.

"Biasa aja mata Lo, Jamitt...!"

Mita lebih mendekatkan lagi duduknya di samping Lyra. Ia merasa sahabatnya benar-benar mengatakan hal yang serius.

"Gue bingung banget nih Mit, masa iya Gue duluan yang ngajak? Kan malu Gue. Tapi Mas Andi juga aneh. Masa iya sampe detik ini Gue nggak di celup juga."

"Ngebet banget Lo pengen di celup."

"Bukan gitu Mit, rasanya pernikanan Gue belum sepenuhnya dijalankan secara utuh. Gue kan pengen cari ibadah yang halal dalam berhubungan."

"Ngapain bingung, tanya aja langsung sama orangnya. Buat apa capek-capek mikir."

" Iya juga sih. Apa menurut Lo nggak apa-apa?"

"Ya elah, Ndoro. Lo terkait banyak mikir sampe nggak enakkan. Itu hak Lo sebagai istri menuntut nafkah batin."

Lyra merenungkan ucapan Mita yang sepenuhnya benar. Lyra memang tidak terlalu tahu mengenai hubungan suami istri dalam agama. Tapi yang ia tahu pasti adalah suami harus memberikan nafkah lahir dan batin untuk dinikahi. Apa itu nafkah lahir dan batin, sedikit banyak Lyra juga tahu akan hal itu.

"Nanti Gue coba deh." Ujar Lyra setelah berpikir cukup lama.

"Lo ma Laki Lo beda berapa tahun sih?" Tanya Mita penasaran sekaligus kepo.

"12 tahun."

"Njiiir, tua bankeeeee!"

"Ck!"

Decak Lyra dengan mata melotot.

"Jangan melotot tu mata, dan kek baso Aci aja."

"Jadi males kan Gue mau cerita."

"Dih, gitu aja ngambek. Gue herman ma Lo, bisa-bisanya bucin ma calon aki-aki. Lagian tu orang pake jurus apa sih, bikin Ndoro Gue kelepek-kelepek begini?!"

"Enak aja aki-aki! Nggak tua juga kali, lihat aja... masih ganteng gitu."

"Iya yang bucin mah, pasti katarak matanya. Aww....!"

Mita merintih karena pipinya di cubit gemes oleh Lyra.

"Dah ah yok, ke kelas."

Sambil mengusap pipinya yang sedikit kemerahan, Mita mengejar langkah Lyra yang lebih dulu menuju kelas mata kuliah mereka siang itu.

***

Malam ketika bulan mulai menampakkan sinarnya, Lyra merasa gugup dengan hati yang berdebar-debar. Lyra terus menggigit kuku jempolnya. Sedari tadi ia bolak-balik di dalam kamar mandi memikirkan rencana yang akan ia jalankan.

Berkali-kali Lyra mengambil napas panjang dan membuangnya perlahan. Ia berusaha menetralkan degup jantungnya yang sejak tadi tak bisa diam.

Di rasa cukup siap, Lyra pun melangkahkan kaki keluar kamar mandi dengan mantap.

"Mas, sibuk?" Tanya Lyra yang melihat Andi sedang bermain dengan smartphonenya.

Lyra duduk di pinggir ranjang. Menatap sang suami yang akan memberikan jawabannya.

Andi yang melihat Lyra menatapnya menghentikan gerak jari jemarinya.

"Nggak sayang, ada apa?"

"Mas tahu sudah berapa lama kita menikah?"

"Tahu? Kenapa?"

"Kenapa Mas belum juga menyentuhku?"

Ucapan Lyra berhasil membuat Andi mendudukkan dengan tegak dirinya di sandaran tempat tidur. Ketara sekali wajahnya mendadak berubah tegang.

"Apa aku ada salah sama Mas?" Tanya Lyra dengan mata menelisik tajam.

"Bukan begitu Lyra, ak..."

"Kalau begitu lakukan kewajiban Mas sebagai seorang suami." Kata Lyra tegas setelah memotong ucapan Andi.

Andi tidak menyangka Lyra yang ia kenal lemah lembut dan lempeng itu, minta haknya dengan tegas.

Lyra yang mengenakan gaun tidur berenda membuat Andi menelan salivanya.

"Haruskah aku yang memulai duluan Mas?"

Andi melepaskan smartphonenya, dan langsung menerkam Lyra hingga membuat wanita itu terbaring di atas ranjang mereka.

Tubuh Lyra telah di kunci oleh Andi yang berada di atasnya. Tatapan mereke saling beradu, mengunci satu sama lain.

Perlahan wajah Andi mulai mendekati wajah Lyra. Lyra yang baru akan merasakan ciuman pertama, menutup matanya dengan rapat. Jantung Lyra bak berdisko ria. Pipinya mulai memerah dengan isi kepala yang bertraveling kemana-mana.

Lama Lyra menunggu namun belum ada terasa sesuatu yang menyentuh bibirnya.

"Haaah, maafkan aku Lyra." Ujar Andi seraya melepaskan kungkungannya atas tubuh Lyra.

Lyra membuka matanya, kecewa dengan ucapan yang baru saja ia dengar.

"Kenapa Mas? Apa aku kurang menarik? Atau Mas nggak cinta lagi sama aku?"

Andi menggeleng.

"Bukan begitu Lyra?"

"Lantas apa Mas?"

Sekali lagi Andi terlihat menghela napas berat. Ia lalu menatap Lyra, sebelum akhirnya menjawab.

"Aku impoten Lyra."

Lyra tergamam dengan apa yang baru saja ia dengar. Sesuatu hal yang tidak ia sangka-sangka keluar dari bibir suaminya.

Lyra memang pernah memiliki pikiran akan hal ini, tapi itu hanya sebuah asumsi semata. Nyatanya apa yang Lyra kira ternyata benar terjadi kepada suaminya.

"Mas...."

"Karena itu aku sering berolahraga. Aku ingin meningkatkan stamina ku, agar kamu nggak kecewa nantinya. Tapi sepertinya kamu nggak sabar menunggu, dan ingin memaksaku untuk melakukannya."

Ucapan Andi seperti jarum yang menusuk hati Lyra. Ucapannya membuat Lyra merasa bersalah hingga wanita itu menatap sendu suaminya.

"Maafkan aku Mas, sungguh aku nggak bermaksud melukai hati Mas. Aku nggak tahu kalau Mas itu..."

Lyra menggantung kata-katanya. Tidak berani ngucapkan kata-kata yang akan melukai hati sang suami.

"Sudahlah Lyra, aku nggak apa-apa. Biasakah kita tidur sekarang? Aku lelah."

"Iya Mas."

Lyra tidak lagi bertanya atau mengeluarkan kata-kata. Hanya hati dan pikirannya saja yang terus berbicara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Rasamu yg impoten masak ada gadis perawan kinyis kimyis malah nafsu sama emak emak hampur setengah abad.,sebentar lagi monoupos tahu.😅

2024-09-27

0

bhunshin

bhunshin

impoten terong mu ckckck dasar kadal cap kodok

2024-06-28

0

💜Bening🍆

💜Bening🍆

lah impoten katanya🤣
andi kurang canggih hrsnya mah embat aja lyra jd lyra gk curiga dia pun dpt dobel kan🙊🤣

2024-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam Yang Terlewatkan
2 Bab 2. Suara Aneh
3 Bab 3. Maling
4 Bab 4. Impoten
5 Bab 5. Cairan
6 Bab 6. Curiga
7 Bab 7. Sangkalan
8 Bab 8. Minta Uang
9 Bab 9. Percakapan 2 Sahabat
10 Bab 10. Bukti
11 Bab 11. Hancur
12 Bab 12. Minggat
13 Bab 13. Di Kira Kunti
14 Bab 14. Numpang Tinggal
15 Bab 15. Perjalanan Ringkas
16 Bab 16. Nikah Yuk
17 Bab 17. Sang Penolong
18 Bab 18. Perselingkuhan Di Mulai
19 Bab 19. Larut Akan Hubungan Terlarang
20 Bab 20. Dikurung
21 Bab 21. Upaya Penyelamatan
22 Bab 22. Canggung
23 Bab 23. Salah Paham Yang Bikin Merona
24 Bab 24. Bukan Anak Kandung
25 Bab 25. Ikut Ke Kantor
26 Bab 26. Ke Kalimantan
27 Bab 27. Keciduk Umi
28 Bab 28. Setuju
29 Bab 29. Pingsan
30 Bab 30. Pulang Dadakan
31 Bab 31. Rindu
32 Bab 32. Obrolan Wanita
33 Bab 33. Sahabat Papa
34 Bab 34. Mencari Pengacara
35 Bab 35. Kuat Menghadapi Kenyataan
36 Bab 36. Andi Murka
37 Bab 37. Usaha Penculikan
38 Bab 38. Jurus Angin Ribut
39 Bab 39. Putusan Cerai
40 Bab 40. Aset
41 Bab 41. Semua Untuk Lyra
42 Bab 42. Calon Mertua Dan Calon Menantu
43 Bab 43. Ciuman
44 Bab 44. Keceplosan
45 Bab 45. Event Organizer
46 Bab 46. Salah Paham
47 Bab 47. Memilih Gaun
48 Bab 48. Penolakan
49 Bab 49. Nyinyir
50 Bab 50. Orang Ke Tiga
51 Bab 51. Salah Informasi
52 Bab 52. Cemburu
53 Bab 53. Wisuda
54 Bab 54. Mengenalkan Kepada Keluarga
55 Bab 55. Bertengkar
56 Bab 56. Sang Pewaris
57 Bab 57. Otoriter Pewaris
58 Bab 58. Keluarga Yang Hilang
59 Bab 59. Rupanya...
60 Bab 60. Usaha Mencari Lyra
61 Bab 61. Rapat Direksi
62 Bab 62. Penangkapan
63 Bab 63. Ketemu
64 Bab 64. Cinta Di Tolak Ambisi Bertindak
65 Bab 65. Kabar Buruk
66 Bab 66. Mencari Kesempatan
67 Bab 67. Just Lyra Not Clara
68 Bab 68. Andi Tutup Usia
69 Bab 69. Sadarnya Lyra
70 Bab 70. Kembali Normal
71 Bab 71. Hijab
72 Bab 72. Haru Biru
73 Bab 73. Gagal Coblos
74 Bab 74. Pendarahan
75 Bab 75. Malam Yang Tertunda
76 Bab 76. Pertemuan Tak Di Sangka
77 Bab 77. Maaf
78 Bab 78. Trio Gabut
79 Bab 79. Adu Mulut
80 Bab 80. Teguh
81 Bab 81. Yang Jomblo Istiqomah Ya
82 Bab 82. Bulan Madu Menangkap Buronan
83 Bab 83. Kembali Beraktivitas
84 Bab 84. Cemburu Bikin Gemes
85 Bab 85. Pesta
86 Bab 86. Lyra Hilang
87 Bab 87. Pengawal Untuk Lyra
88 Bab 88. Oppa
89 Bab 89. Muntah
90 Bab 90. Perubahan Mood Lyra
91 Bab 91. Kamila Masuk Bui
92 Bab 92. Baim Kecewa
93 Bab 93. Hamil
94 Bab 94. Kejutan
95 Bab 95. Kabar Bahagia
96 Bab 97. Me VS Umi
97 Bab 97. Rumah
98 Bab 98. Belanja Bareng
99 Bab 99. Selamatan
100 Bab 100. Kebahagian Yang Sempurna (END)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Malam Yang Terlewatkan
2
Bab 2. Suara Aneh
3
Bab 3. Maling
4
Bab 4. Impoten
5
Bab 5. Cairan
6
Bab 6. Curiga
7
Bab 7. Sangkalan
8
Bab 8. Minta Uang
9
Bab 9. Percakapan 2 Sahabat
10
Bab 10. Bukti
11
Bab 11. Hancur
12
Bab 12. Minggat
13
Bab 13. Di Kira Kunti
14
Bab 14. Numpang Tinggal
15
Bab 15. Perjalanan Ringkas
16
Bab 16. Nikah Yuk
17
Bab 17. Sang Penolong
18
Bab 18. Perselingkuhan Di Mulai
19
Bab 19. Larut Akan Hubungan Terlarang
20
Bab 20. Dikurung
21
Bab 21. Upaya Penyelamatan
22
Bab 22. Canggung
23
Bab 23. Salah Paham Yang Bikin Merona
24
Bab 24. Bukan Anak Kandung
25
Bab 25. Ikut Ke Kantor
26
Bab 26. Ke Kalimantan
27
Bab 27. Keciduk Umi
28
Bab 28. Setuju
29
Bab 29. Pingsan
30
Bab 30. Pulang Dadakan
31
Bab 31. Rindu
32
Bab 32. Obrolan Wanita
33
Bab 33. Sahabat Papa
34
Bab 34. Mencari Pengacara
35
Bab 35. Kuat Menghadapi Kenyataan
36
Bab 36. Andi Murka
37
Bab 37. Usaha Penculikan
38
Bab 38. Jurus Angin Ribut
39
Bab 39. Putusan Cerai
40
Bab 40. Aset
41
Bab 41. Semua Untuk Lyra
42
Bab 42. Calon Mertua Dan Calon Menantu
43
Bab 43. Ciuman
44
Bab 44. Keceplosan
45
Bab 45. Event Organizer
46
Bab 46. Salah Paham
47
Bab 47. Memilih Gaun
48
Bab 48. Penolakan
49
Bab 49. Nyinyir
50
Bab 50. Orang Ke Tiga
51
Bab 51. Salah Informasi
52
Bab 52. Cemburu
53
Bab 53. Wisuda
54
Bab 54. Mengenalkan Kepada Keluarga
55
Bab 55. Bertengkar
56
Bab 56. Sang Pewaris
57
Bab 57. Otoriter Pewaris
58
Bab 58. Keluarga Yang Hilang
59
Bab 59. Rupanya...
60
Bab 60. Usaha Mencari Lyra
61
Bab 61. Rapat Direksi
62
Bab 62. Penangkapan
63
Bab 63. Ketemu
64
Bab 64. Cinta Di Tolak Ambisi Bertindak
65
Bab 65. Kabar Buruk
66
Bab 66. Mencari Kesempatan
67
Bab 67. Just Lyra Not Clara
68
Bab 68. Andi Tutup Usia
69
Bab 69. Sadarnya Lyra
70
Bab 70. Kembali Normal
71
Bab 71. Hijab
72
Bab 72. Haru Biru
73
Bab 73. Gagal Coblos
74
Bab 74. Pendarahan
75
Bab 75. Malam Yang Tertunda
76
Bab 76. Pertemuan Tak Di Sangka
77
Bab 77. Maaf
78
Bab 78. Trio Gabut
79
Bab 79. Adu Mulut
80
Bab 80. Teguh
81
Bab 81. Yang Jomblo Istiqomah Ya
82
Bab 82. Bulan Madu Menangkap Buronan
83
Bab 83. Kembali Beraktivitas
84
Bab 84. Cemburu Bikin Gemes
85
Bab 85. Pesta
86
Bab 86. Lyra Hilang
87
Bab 87. Pengawal Untuk Lyra
88
Bab 88. Oppa
89
Bab 89. Muntah
90
Bab 90. Perubahan Mood Lyra
91
Bab 91. Kamila Masuk Bui
92
Bab 92. Baim Kecewa
93
Bab 93. Hamil
94
Bab 94. Kejutan
95
Bab 95. Kabar Bahagia
96
Bab 97. Me VS Umi
97
Bab 97. Rumah
98
Bab 98. Belanja Bareng
99
Bab 99. Selamatan
100
Bab 100. Kebahagian Yang Sempurna (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!