Aku pergi meninggalkan mertuaku yang masih penuh dengan emosi.
Aku pura-pura tidak mendengar, sarapan pagi aku hentikan karena sudah tidak ada selera lagi untuk melanjutkan sarapannya.
Ku ambil piring kotor yang ada di atas meja makan, ku bawa ke dapur untuk di bersihkan.
Setelah selesai aku berjalan menuju kamar mandi, berniat mengambil wudhu, di saat hatiku kacau , gundah dan juga resah , aku biasanya curhat sama Allah.
Setelah selesai sholat ,aku lipat mukena ,kemudian merebahkan tubuhku diatas ranjang, di saat seperti ini aku merindukan ibu dan ayahku.
Ku cari benda pipih itu, aku ingin menghubungi orang tuaku sudah lama aku tak berkirim kabar.
Belum ku tekan tombol warna hijau gagang telepon , telepon selulerku berbunyi.
Kriiing
Suara dering ponselku berdering, tertera nama ibuku , lingkaran hijau itu terus melompat-lompat ingin segera di geser, tak butuh waktu lama aku langsung menekan tombol warna hijau dan menjawab panggilan dari seberang.
" Assalamualaikum Bu" jawabku.
" Wa'alaikumsalam nak " jawab ibu dari sana.
" Ibu gimana kabarnya ?, Ros kangen ibu dan ayah "
" Ibu dan ayah baik-baik saja nak, kamu sendiri gimana ? "
" Aku baik juga Bu" aku berbohong pada ibuku, sebenarnya saat itu aku ingin menangis , tapi aku tahan karena aku gak ingin ibu tahu penderitaanku.
" Kapan kamu dan suamimu aka pulang ke rumah ibu nak "
" Ros belum bisa janji Bu, nanti Ros akan bicarakan dulu sama mas arya"
" Ya udah , sebenarnya ibu dan ayah sudah rindu sama kalian, ibu nelepon kamu hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja, syukurlah kalau kalian baik-baik saja, ya sudah ibu tutup dulu ya teleponnya, ibu senang dengar kamu baik-baik saja "
" Iya Bu, ibu juga jaga kesehatan ya,maaf Ros belum bisa bahagiakan ibu dan ayah " kataku
Akhirnya sambungan telepon selulerku terputus setelah mengucapkan salam.
Hari ini mood ku untuk masak hilang, jadi menu malam ini aku akan membeli SOP jando saja, yang berada di simpangan jalan, untung mas Arya tadi pagi memberi ku uang untuk belanja.
Setelah selesai sholat ashar aku bergegas pergi keluar rumah untuk membeli SOP jando di simpang jalan.
Warung SOP jando di sana, memang selalu ramai pembelinya, jadi aku harus antri untuk bisa menikmati makanan itu.
"Mas saya pesan dua bungkus ya !" Kataku ke mas yang jualan SOP jando.
" Siap neng, tunggu sebentar ya neng " kata penjualnya .
Tak begitu lama pesanan ku siap.
setelah membayar pesanku aku langsung pulang , karena mas arya sebentar lagi pulang.
Benar saja sudah terlihat
dari kejauhan motornya mas arya sudah ada.
"Dari mana Bun", Kata mas arya dengan wajah cemberut.
"Habis beli SOP jando yang di simpangan jalan sana," kata ku sambil masuk ke dalam.
"Kamu gak masak ?" Tanya mas arya.
" Gak, " jawabku singkat
" Kenapa , Gak belanja ?" Ucap mas arya .
" ibu tadi pagi datang pinjam uang , sama Ros gak di kasih , terus di omelin sama ibumu, aku jadi males belanja ".jelasku
Mas arya menatapku heran,
" Jadi kulkas masih kosong?", Tanya mas arya sambil membuka kulkas.
" Aku heran sama ibu, mas, aku belanja banyak untuk isi kulkas di bilang boros, gak belanja di bilang aku korupsi," kataku berharap mas arya akan membela ku, walaupun aku tahu mas arya akan memihak kepada ibunya.
" Kamu mau menjelekan ibu kepadaku Ros?!, gak sadar kalau itu ibuku ", kata mas arya sedikit emosi.
Sebenarnya mas arya tahu, kalau sang ibunya selalu mengambil sayuran yang ada di dalam kulkas.
Hanya mas arya pura-pura tidak tahu.
Kalau sudah begini mau tak mau aku harus mengalah.kalau berdebat pun gak akan menang. Sebenarnya aku sudah lelah meminta pengertian sama mas arya, tetap saja aku yang di salahkan dan pertengkaran yang kudapat setiap kali aku membahas masalah tentang ibu
Dengan suasana hati yang masih marah aku pergi ke dapur untuk memindahkan SOP jando kedalam panci kecil dan ku taruh di atas kompor agar mudah untuk memanaskan kembali
Adzan Maghrib berkumandang selesai sholat Maghrib , aku pergi ke dapur mengambil piring dan ku sajikan sayur SOP jando yang sudah aku panaskan ku simpan di atas meja makan.
Kamipun makan malam bersama, tengah asik makan , tiba-tiba mertuaku sudah berada di dalam rumah, datang sambil ngomel-ngomel.
" Bagus ya.., kalian makan enak sedangkan ibumu kelaparan" kata mertuaku sambil melotot ke arah meja makan, padahal lauknya hanya SOP jando saja.
" Eh...ibu ,sudah makan Bu?," kataku basa-basi.
"Sini Bu makan bersama kami, ada SOP jando , ibu mau nih tapi tinggal dikit lagi " kataku .
Aku sengaja bilang begitu,aku ingin tahu apa kata mertuaku di hadapan suamiku padahal tadi aku beli Dua bungkus, yang satu bungkus niatnya akan ku berikan pada ibu.
" Keterlaluan kamu Ros, sama mertua, kasih makanan sisa " omel ibu mertuaku.
"Lihat Arya, istri mu tega kasih ibu makanan sisa " kata mertuaku sambil melihat ke arah mas arya.
Ku lihat mas Arya mulai terpancing emosi dengan omongan ibunya.
" Bukanya belikan satu bungkus untuk mertua, dasar mantu pelit", jawab mertuaku kesal.
" Tuh Kan ibu juga mau "
" Kamu gak belikan untuk ibu, Bun ?," tanya mas arya sambil menatap ke arah ku .
Aku diam saja tak berkomentar, aku ingin tahu apa jawaban dari suamiku.
Belum sempat aku menjawab ibu mertuaku sudah bersuara.
" Tadi pagi ibu kesini mau pinjam uang kamu bilang gak punya, Sekarang kamu bisa beli SOP jando untuk makan " mencebik ibu mertuaku melihat ke arah ku.
" Kalau uang nya aku kasih ibu, aku sama mas arya gak akan makan dong Bu " kataku sambil ku lirik suamiku yang hanya diam saja.
Mertuaku terkejut mendengar perkataan dariku.
" Dasar pelit , menantu gak tau di untung, bisa-bisanya kalian makan enak sendiri, sementara ibumu gak ," . Mertuaku mulai berkicau , sumpah serapah pun keluar dari mulutnya.
Aku yang mendengar kata-kata dari mulut wanita tua itu terasa sesak di dada, Kalau ibu sudah mulai berkicau dan mengeluarkan sumpah serapah, aku gak ingin komentar apa-apa, ku diam sejenak ku hirup udara sebanyak-banyaknya , kemudian membuangnya secara perlahan , entah mengapa ibu mertuaku selalu mencari masalah dengan diriku.
Aku tahu bahwa ibu mertuaku sangat membenci diriku, aku sendiri tidak tahu penyebab nya, bila ku tanyakan pada suamiku dia hanya menjawab bahwa ibunya tidak membenci diriku .
Kulihat suamiku hanya diam saja, lelaki itu tak akan berkutik jika sang ibunya sudah mengomel , ya bagai kerupuk yang di siram dengan air, mengkerut.
aku langsung mengangkut piring bekas makan kami ke dapur untuk di cuci, aku cuekin mertuaku yang masih mengomel , ku ambil satu bungkus SOP jando yang masih utuh di dekat kompor.
" Nih Bu.... satu bungkus SOP jando buat ibu," kataku sambil memberikan keresek kecil yang isinya SOP jando.
" Cuma ini ?!" Kata ibu mertuaku sambil di angkat itu bungkusan sampai ke depan matanya.
" Mau ibu apa lagi?, Kami juga makan malam hanya dengan SOP itu ". kataku heran melihat tingkah wanita tua itu.
" Belilah lauk yang lainnya "
"Gak ada duitnya " jawabku singkat.
"Makanya masak !, biar gak boros, jadi bini tuh jangan berpikiran pendek, harus bisa mengatur keuangan ," cerocos mertuaku.
" Terserah ibu,mau bilang apa Ros capek dengarnya ".
" Lihat tuh kelakuan bini mu, Arya, di bilangin sama mertua malah ngeyel." Omel mertuaku.
" Arya ! , Tadi siang ibu kesini mau minta sayuran, tapi kulkasnya masih kosong melompong , sengaja kamu kosongkan, Ros?!" Tanya mertuaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Tadeo Soto
Waw, tak terduga!
2023-10-31
1