Episode 4

Sejak hari dimana Hesti menangis karena merasa dibenci oleh mamanya, Hesti pun tidak lagi pernah di tinggalkan Farida di rumah bersama Riana. Bagaimanapun keadaannya, Farida selalu membawa Hesti pergi ke tempat kerjannya.

Kalau dulu enak, saat masih tinggal di desa, Farida punya toko kue sendiri meski hanya kecil kecilan. Jadi dia bisa bebas membawa Hesti. Tapi, sekarang berbeda Farida bekerja di toko kue milik kerabat Aldo. Tentulah Farida juga sering di tegur karena membawa Hesti ke toko.

Maklum saja Hesti masih kecil. Kadang ada saja tingkahnya yang membuat pelanggan merasa terganggu. Nah itulah yang menjadi tantangan untuk Farida. Beruntungnya Hesti anak yang penurut dan lumayan mudah di atur. Hesti akan diam saja menunggu neneknya bekerja tanpa mengusik siapapu lagi setelah dinasehati oleh neneknya.

Tapi, masalah lain timbul saat ada pelanggan yang membawa serta anak mereka ke toko. Anak anak para pelanggan akan mengejek Hesti, mengatai Hesti jelek dan mengatai Hesti cuma anak penjual kue. Tentu itu akan melukai hati Hesti dan menjatuhkan mentalnya yang memang telah terluka.

"Iih ada anak penjual kue! Wwweekkk... nggak punya teman ya!!! Kasihan.."

"Dek tidak boleh berkata seperti itu pada Hesti." Tegur Karyawan yang bertugas di meja kasir.

"Kan emang benar dia nggak punya teman. Dasar jelek...wajahnya seperti hantu." Lanjut bocah laki laki itu mengejek Hesti lagi.

"Bu, nasehati anaknya supaya tidak mengejek orang lain." Ujar Karyawan itu berucap pada ibu dari bocah pengganggu itu.

"Biarkan saja mbak, namanya juga anak anak. Mereka bahkan tidak paham apa yang mereka katakan." Jawabnya santai tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

Karyawan itu ingin menanggapi lagi omongan ibu itu. Tapi dengan cepat Farida memberi kode agar berhenti meladeni wanita itu. Sebab jika terus berlanjut Faridalah yang akan ditegur pemilik toko. Bisa bisa Farida akan dipecat. Sebab sudah berkali kali teguran untuknya karena dia menasehati anak anak pelanggan yang memngganggu Hesti.

Dan Hesti pun hanya diam saja menunduk sambil menatap jari jari kakinya. Hesti diam bukan karena tidak berani melawan, tapi dia hanya mencoba patuh pada Farida yang selalu melarangnya untuk membalas ejekan anak anak orang kaya itu.

Karena itu lah empat bulan yang lalu, saat itu Farida yang sedang tidak enak badan mengantarkan Hesti untuk tinggal di rumah saja. Farida tidak punya tenaga untuk menenangkan hati Hesti yang bisa saja terluka lagi oleh anak anak pelanggan di toko kue.

Namun ternyata meninggalkan Hesti di rumah bersama Riana jauh lebih membuat mental Hesti berantakan dan hatinya terluka ketimbang saat menerima ejekan dari anak anak kurang hajar itu.

Dan sejauh ini Aldo suami Riana tidak tahu alasan mengapa Farida membawa serta Hesti ke toko roti setiap harinya. Aldo pernah bertanya pada Riana, dan Riana menjawab, karena memang Farida sangat suka saat Hesti ikut bersamanya.

"Sayang, harusnya kamu ngomong sama Hesti untuk tidak selalu ikut ibu saat bekerja. Kata mbak Neta, anak anak pelanggan suka mengejek Hesti dan menggangu Hesti saat di toko." Aldo mencoba bicara baik baik pada istrinya itu.

"Biarkan saja lah mas. Toh Hestinya sendiri yang mau ikut neneknya bekerja."

"Ya tapi kan kamu sebagai ibu nya, bisa dong membujuknya untuk tidak ikut.."

"Mas nyalahin aku? Apa mas takut nanti aku tidak bisa menjadi ibu yang baik buat anak kita?" Riana marah tersinggung dan menuduh Aldo sesuai apa yang dia pikirkan.

"Bukan begitu sayang. Ya sudah ya, jangan marah marah. Lebih baik kita tidur sekarang." Aldo langsung memeluk Riana dan membawanya untuk tidur.

*

*

Kebetulan Aldo sedang di rumah dan malam ini mereka makan malam bersama.

"Aldo, boleh ibu ngomong?" Tanya Farida membuka pembicaraan di sela sela menikmati makan malam.

"Silakan ibu. Aku akan mendengarkan." Sahut Aldo.

"Ibu minta izin mau kembali ke rumah di desa."

"Loh kenapa, bu? Apa ibu tidak nyaman tinggal di sini?"

"Bukan begitu, Aldo..."

"Lalu, apa ibu tidak nyaman tidur di kamar bawah? Aku kan sudah menyarankan ibu untuk tidur di kamar atas saja bersama Hesti." Ujar Aldo terus memotong kalimat Farida.

"Tidak, nak. Bukan karena itu. Ibu nyaman tinggal di sini. Tapi, tempat kerja ibu kejauhan. Kalau di desa ibu bisa buka toko kue ibu lagi dan juga tidak jauh dari rumah." Tuturnya.

"Oo jadi karena masalah jarak toko. Ya sudah, besok aku belikan ibu motor. Ibu bisa naik mengendarai motor kan?"

Farida terdiam, bukan itu yang dia inginkan. Dia hanya ingin membawa Hesti menjauh dari Riana.

"Ibu tidak membutuhkan motor, ibu hanya ingin kembali ke rumah di desa bersama Hesti." Ungkapnya jujur.

Mendengar itu Aldo menatap pada Riana yang sejak tadi menikmati makanannya tanpa mau ikut berkomentar.

"Hesti lebih senang tinggal sama mama, kan sayang?" Tanya Aldo kemudian pada si kecil.

Hesti mengangguk sambil tersenyum menatap wajah mamanya yang acuh padanya.

"Biarkan saja lah mas, ibu bilang kan ibu lebih senang tinggal di desa." Ujar Riana tanpa peduli perasaan ibu nya sama sekali.

"Loh kok sayang ngomong gitu sih."

"Apa sih mas. Emang benar kok, ibu lebih suka tingga di desa, sekalian saja bawa Hesti. Lagian nanti kan aku sibuk mengurus anak kita, kalau Hesti tetap di sini malah merepotkan aku."

Mulut Riana sudah tidak terkontrol. Farida hanya bisa diam sambil merangkul Hesti yang tidak mengerti apa yang di permasalahkan orang orang dewasa itu.

"Tidak bu. Ibu harus tetap tinggal di sini. Ibu harus membantu Riana merawat bayi kami nanti. Lagi pula dua minggu lagi Riana akan melahirkan. Dan aku mohon, ibu berhenti saja kerja. Cukup di rumah menemani Riana dan Hesti." Tegas Aldo.

Farida yang tidak ingin Riana dan Aldo berakhir berantam pun setuju dengan apa yang disarankan Aldo. Walaupun pada akhirnya dia tahu, Hesti lah yang akan menanggung semuanya.

Sebenarnya, alasan Farida tetap bekerja walau pun sudah berkali kali Aldo melarang, hanya untuk bisa memberikan Hesti uang jajan dan membelikan Hesti pakaian. Karena, uang yang diberikan Aldo untuk Hesti selalu di ambil lagi oleh Riana dari Hesti.

"Menyebalkan. Harusnya ibu masukkan saja anak sialan itu ke panti asuhan sekalian." Ujar Riana yang langsung bangkit dan melangkah pergi meninggalkan meja makan.

"Riana!!" Teriak Aldo marah. Dia kecewa karena Riana yang tiba tiba saja mengatakan hal kasar didepan Hesti.

"Aldo, ibu mohon nak, jangan marahi Riana. Maklumi saja, dia seperti itu karena kehamilannya." Farida memohon agar Aldo tidak bertengkar dengan Riana.

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

padahal Aldo sama farida nerima Hesti seutuhnya , tapi kenapa masih acuh banget:(

2023-11-23

1

Dimas Satria Wahyu Nugroho

Dimas Satria Wahyu Nugroho

padahal sedang hamil tapi kok omongannya kasar gitu,apa ga' takut kena karma

2023-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Bab 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85 The End
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Bab 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!