Seusai Sholat magrid selesai, Melati meliburkan murid mengajinya malam ini kerena dirinya sudah berjanji akan akan bucara pada pria yang menhubuginya sore tadi.
Sampai dirumah Melati melihat ponselnya lagi setelah beberapa kali pangilan tidak terjawab dari Shiko.
"Ahhh benar saja pria ini menghubungi aku lagi, apa yang ingin dibicarakan padaku?"Bingung Melati masih memakai mukenah kerena dirinya baru pulang dari mesjid.
"Apa aku hubungi dia lagi, tapi aku malu, apa katanya nantik masa aku perempuan nelpon laki-laki."Gensi Melati saat ini yang masih ragu sendiri kerena dirinya sunguh bingung mau berbuat apa saat ini.
Disaat Melati masih asik dengan pikiranya, ponsel ditanganya berdering lagi, nada pengilang dari Shiko.
Melati kaget melihat nomor sama baru saja menghubungi lagi, Melati bingung apa dia angkat pangilan itu atau tidak.
"Ahhh dia menelpon aku lagi,bagai mana ini!!! "Kata Melati sedikit bingung.
Tidak lama Masuk chat lagi yang bertuliskan
"Shiko(Ayoklah angkat, aku tidak akan berbuat jahat padamu.) "Tulisan Shiko singkat.
Setelah membaca pesan itu ponselnya Melati berdering lagi, Melati tidak ada pilihan lain lagi dirinya tidak bisa menolak pangilan itu, jika tidak pria yang bernama Shiko akan selalu menghubunginya terus.
"Asalamualaikum...!! "Sapa Melati lebih dahulu bicara dangan suara lembut.
Shiko terkesima dengan suara gadis yang lembut diponselnya itu, Shiko agak lama menjawab salam Melati sehinga Melati mengucapkan salam untuk kedua kalinya pada Shiko.
"Asalamualaikum.... Mas!! "Kata Melati lagi.
"Ahhhh,Walaikumsalam..!!"Sahut Shiko kala lembutnya dengan suara khas britonya itu.
"Hai, kenalkan aku Shiko,mungkin saat ini kamu bingung saat aku memintak kamu bicara denganku."Kata Shiko lebih dahulu mencairkan suasana diantara mereka saat ini.
"Itu pasti Mas, aku juga tidak kenal Mas Shiko tiba-tiba saja menghubungiku, tapi aku juga sangat bingung dari mana Mas tahu nomor aku ini?? "Tanya Melati ingin tahu siapa yang memberikan nomor ponselnya pada pria yang tidak dikenalnya itu.
"Maaf sebelumnya ya,kita mungkin tidak pernah bertemu dan kenal sama sekali,aku dimintak oleh mamaku untuk menghubungi kamu,kerena kamu adalah gadis pilihan mama yang akan aku jadikan istri."Jujur Shiko pada Melati.
"Apa mas, itu yang benar saja, apa kamu adiknya dari sepupu Buk Bida? "Kata Melati langsung ingat.
"Benar sekali, tebakan kamu benar, akulah orangnya."Kata Shiko santai saja bicara..
"Maaf aku mas, kerena aku tidak pernah tahu dengan orang yang akan dijodohkan mereka padaku."Kata Melati lagi.
"Tidak apa,tapi sekarang aku bisa bicara pada kamu, semoga saja ini jalan yang terbaik buat kita, mungkin dengan jalan ini kita dipersatukan."Kata Shiko masih sangat lembut bicara pada Melati.
"Terus apa yang selanjutnya mas mau dariku, apa mas Shiko bisa menerima Perjodohan ini?"Tanya Melati ingin mendengar kata dari pria diseberang sana.
"Ahmmm, aku tidak masalah dengan Perjodohan ini, asal kamu juga menerima dengan iklas, aku juga akan iklas menerimanya."Kata Shiko jujur dari hatinya.
"Apa tidak ada yang lain mas, yang membuat kamu menerima semua ini? "Kata Melati lagi.
"Soal itu,pasti ada, kerena mamaku yang selalu memintakku menikah, kerena umur ku juga sudah tidak muda lagi."Kata Shiko terang-terangan bilang dirinya pada Melati.
"Apa kamu mau menerima aku yang sudah berumur 35 tahun itu pasti tua bagi kamu."Ucap Shiko lagi.
"Aku tidak pernah mempermasalahkan umur jika calon imamku akan benar-benar serius untuk membina rumah tangga dengan ku, dan kesungguhannya dari dalam hatinya yang sebenarnya, bukan main-main,Kerena aku akan bergantung hidup padanya sampai hayatku."Kata Melati menjawab kata Shiko.
Shiko yang mendengar apa yang baru dikatakan oleh Melati membuat hatinya Shiko tersentuh, entah perasaan apa yang dirasakan saat ini.
"Jika begitu mengapa kita tidak menikah saja, jika jawaban kamu sudah jelas, mau menerimaku."Kata Shiko cepat.
"Apa kamu mau menerima ku, aku adalah gadis yang tidak memiliki orang tua lagi, aku anak yatim piatu."Kata Melati jujur pada Shiko kerena Melati tidak ingin nantik dirinya ditolak saat Shiko tahu dirinya adalah anak yatim piatu.
"Aku akan menerima kamu apa adanya Melati, asal kamu juga mau menerima ku."Kata Shiko menjawab kata Melati lagi.
Lama Melati terdiam oleh kata Shiko membuatnya tidak bisa bicara,pria seprti apa Shiko,Melati dapat menilai Shiko dengan cara dia bicara, seprti Shiko pria yang terpelajar, sopan dan ramah.
"Kenapa kamu diam Melati, apa kamu mau menerima pinangan ku malam ini, agar nantik aku datang ke kota kamu meminang dan menikahimu."Kata Shiko melamar Melati lewat telpon saja.
"Dengan Bismillah aku terima pinanganmu mas."Jawab Melati dengan suara jelas ditelinga Shiko, sehingga Shiko terseyum senang saat Melati mengucapkan itu dengan suara iklas dari hatinya menerima pinangan darinya.
Setelah perbincangan dirinya dengan Melati selesai apa yang sudah disepakati dan disetujui oleh mareka, Shiko keluar dari kamarnya dengan wajah sedikit berbeda.
Shiko menuju kamar mamanya yang saat ini masih beristirahat setelah makan malam.
Shiko sampai dikamar itu dirinya langsung ikut berbaring diranjang mamanya, dimana mama Shiko masih duduk bersabar duduk ditempat tidurnya itu dengan majalah ditanganya.
"Ada apa putra mama, tampaknya kamu senang malam ini, apa yang membuat kamu seperti ini? "Kata Mama Shiko dengan senyuman menatap putranya satu-satu dikeluarganya.
"Jika mama ingin Shi menikah dengan gadis itu, Shi akan Terima dengan iklas dan Sungguh-sungguh akan menjadikan dia istri Shi ma."Jawab Shiko masih berbaring disamping mama yang duduk tersandar tempat tidur itu.
"Apa kamu setuju dengan gadis yang mama pilih untuk kamu?"Kata Mama Shiko lagi.
"Ya..!! "Jawab Shiko singkat.
"Apa yang membuat kamu menerima gadis itu secepat ini, apa ada satu hal yang tidak Mama tahu setelah kamu bicara dengan nya?? " Canda Mama Shiko ingin tahu jawaban dari Shi.
"Seperti dia gadis yang baik, cara bicara dan tutur katanya membuat Shi bisa mengatakn gadis itu baik, kerena gadis itu sangatlah ramah dan lembut, walau Shi belum melihatnya tapi Shi yakin dia adalah gadis baik."Kata Shiko jujur dengan mamanya saat ini juga..
Mama Shiko sangat senang mendengar ucapan dari Shiko, akhirnya apa yang diinginkan Mama Shiko bisa di penuhi Shiko.
"Shi ingin mama dan Kak Bida yang mengurusnya untuk Shi ma, percepat saja."Kata Shiko bangkit dari tidurnya dan keluar dari kamar mamanya..
"Ahhh dasar anak ini, belum siap orang tua bicara main pergi sesukanya saja."Repet Mama Shiko saat melihat tingkah putranya itu.
Shiko juga masuk kekamarnya kembali ingin beristirahat setelah hari ini membuatnya lelah.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments