Nayla membawa erika ke mansionnya, tapi kini erika pingsan setelah nayla berhasil menyuntikkan obat penenang yang biasa dia gunakan untuk menenangkan erika saat erika tidak bisa dikendalikan seperti tadi.
" Hah ". Nayla menghembuskan napasnya dengan kasar seraya mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
" Selidiki semua yang berkaitan dengan rian purnama, saya butuh informasinya dalam 5 menit ".
Hanya mengatakan itu saja dan nayla langsung mengakhiri panggilan itu dengan sepihak tanpa mendengarkan sepatah katapun dari orang yang dia hubungi.
Setelah itu nayla menyimpan kembali ponselnya, kini dia menatap ke arah erika yang sedang terbaring di atas ranjang.
" Selama ini gue gk pernah ikut campur masalah rumah tangga Lo, tapi ternyata Lo banyak sembunyiin rahasia dari gue ".
" Sejak awal gue memang gk percaya sama rian, gue tau siapa rian sebenarnya dan gue udah jelasin semuanya ke Lo nana, tapi Lo udah termakan tipuannya dan inilah yang terjadi ". Batin nayla menatap senduh, merasa kasihan pada erika yang selalu gagal dalam percintaan.
Dreett.
" Hmm, jelaskan ". Jawab nayla setelah dia menjawab panggilan yang baru saja masuk di ponselnya.
****
Di tempat lain, elsa masuk kedalam kamarnya, dia naik ke atas ranjang dan mulai membaca kembali berkas yang bella berikan tadi padanya, sedangkan tadi elsa telah mengusir bella dari rumah ini dengan paksaan.
Sret.
Sret.
Lembar demi lembar di baca lagi dengan teliti oleh elsa, dia menautkan kedua alisnya.
" Ini sangat aneh ". Gumamnya.
Dengan cepat dia menghubungi sahabatnya yang berprofesi sebagai seorang dokter, karna dia sangat yakin ada yang aneh dengan bekas ini.
" Angga, bisakah kamu membantuku ? ". Tanya elsa dengan serius ketika panggilan telah terhubung.
" Hmm, katakan saja el ". Jawab angga sahabat elsa.
" Tolong kamu cek berkas yang akan aku kirimkan ke kamu, kalau bisa secepatnya aku ingin hasilnya besok ".
" Ya baiklah, kirimkan saja ".
Panggilan berakhir begitu saja, elsa meremas rambutnya karena tak habis pikir kenapa bisa kaka nya membuat kesalahan sefatal ini.
Kembali ke mansion nayla.
" Cih ".
" Jadi selama ini nana selalu di siksa keluarga purnama terutama nyonya hesti ! ".
Amarah nayla seketika meluap-luap setelah dia mengetahui kejadian buruk yang menimpa sahabatnya selama 2 tahun ini.
" Tapi kenapa nana terkesan diam saja saat mereka bertindak kasar padanya ? dia jelas bisa membalas bahkan lebih kejam lagi dari yang di lakukan ibu mertuanya, apa dia terlalu bodoh dengan perasaan cintanya pada rian sehingga dia tidak peduli di siksa selama ini ".
" Wahhh.. Na, gue gk tau lagi harus ngomong apa sama Lo, ini beneran di luar nalar pemikiran gue ".
***
Rian dan lexi baru saja tiba di rumah setelah elsa memberikan kabar bahwa hesti pingsan.
" Ada apa ini elsa ? kenapa ibumu bisa pingsan seperti ini ? ". Tanya lexi panik dan khawatir istrinya kenapa-kenapa.
Bugh.
Tanpa menjawab, elsa malah melemparkas berkas yang di berikan bella tadi tepat di atas ranjang dimana hesti masih terbaring pingsan.
" Baca saja sendiri ! ". Ujar elsa dengan wajah datarnya.
Rian mengambil berkas tersebut dan langsung membacanya.
Deg.
" Jelaskan, berkas apa itu rian ? ". Tanya lexi penasaran.
" Apa-apaan ini elsa ? darimana kamu mendapatkan berkas ini ? ". Rian tidak menjawab pertanyaan ayahnya melainkan malah melontarkan pertanyaan pada elsa dengan tatapan tajam.
" Aku mendapatkannya dari nona bella rekan bisnismu, seharusnya kau tidak menatapku seperti itu dan sebaiknya kau harus menjelaskan semua kegilaan yang kau lakukan ". Jawab elsa membalas tatapan rian dengan tatapan tak kalah tajam.
" Apa yang sebenarnya kalian bicarakan, Haa ! jelaskan apa sebenarnya isi berkas itu, jangan buat ayah kesal ". Ujar lexi mulai hilang kesabarannya.
Rian mengusap wajahnya dengan kasar, tapi di detik kemudian matanya langsung melotot panik.
" Erika ". Gumam rian mulai gugup.
Dengan cepat rian langsung melangkah pergi berniat mencari erika, dia takut jika erika akan meninggalkannya karna kesalahan yang dia lakukan ini, tapi saat rian ingin keluar dari pintu kamar itu, elsa mengatakan sesuatu yang membuat rian langsung menghentikan langkah kakinya dengan tatapan terkejut.
" Untuk apa kau mencari erika ? dia di bawah oleh sahabatnya saat erika hampir saja menampar ibu karna ibu membentaknya, dan semua karna ulah wanita bernama bella itu yang telah memberitahu erika bahwa dia hamil anakmu ". Ucap elsa datar.
Deg.
Tubuhnya bergetar, hal yang paling dia hindari akhirnya terjadi juga, sedangkan lexi seketika melototkan matanya, dia terkejut mendengarkan pernyataan putrinya yang baru saja mengatakan rian telah menghamili wanita lain.
" APA MAKSUD DARI SEMUA INI RIAN ! ". Pekik lexi sangat marah.
Rian tak bergeming, dia diam membisu, beberapa saat kemudian dia langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan ayahnya.
Ya, ternyata berkas yang di tujukkan pada erika dan di berikan bella pada elsa adalah hasil berupa test pack dan juga foto usg yang menyatakan bella sedang hamil dan bella mengakui kalo calon bayi dalam janinnya adalah anak rian, pantas saja amarah erika tidak bisa di bendung lagi tadi.
" Gue gk boleh diam saja ".
Entah apa yang sedang di pikirkan oleh elsa, dia langsung keluar dari kamar itu meninggalkan lexi yang masih syok dan hesti yang masih terbaring pingsan.
***
Sore harinya tiba.
Erika baru saja masuk kedalam rumah keluarga purnama yakni rumah keluarga rian yang selama ini dia tinggali bersama rian, dia tidak memperdulikan para art yang berpapasan dengannya dan malah terus berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
" Ayo kita laporkan hal ini pada nona elsa ". Ucap salah satu art pada art lainnya .
Art yang lain langsung menganggukkan kepala mereka setuju, mereka pun langsung menuju kamar elsa untuk melaporkan bahwa erika baru saja kembali.
Tok Tok Tok..
Ceklek.
" Ada apa ? ". Tanya elsa menautkan kedua alisnya menatap para art yang berdiri di depan pintu kamarnya.
" I-itu nona, nyonya erika baru saja kembali ". Jawab salah satu art.
Deg.
" Erika ? ".
" Dimana dia sekarang ? ". Tanya elsa datar.
" Sepertinya nyonya erika sedang berada di kamarnya, nona ".
Tanpa basa-basi, elsa dengan cepat menuju kamar rian dan erika di lantai dua.
Ceklek.
Ketika elsa baru saja membuka pintu kamar erika dan rian, betapa terkejutnya dia yang tengah berpapasan dengan erika di depan pintu yang sepertinya ingin keluar dari kamar itu.
Mata elsa langsung tertuju pada tangan erika yang sekarang sedang memegang dua koper.
" Minggir ". Ucap erika tak terduga dengan tatapan dinginnya.
" Apa kau ingin keluar dari rumah ini ? ". Tanya elsa datar.
" Bukan urusan anda ! ".
Deg.
Elsa tercengang, dia cukup terkejut dengan jawaban yang erika lontarkan.
" Jadi kau percaya begitu saja dengan kebohongan wanita itu ? ". Tanya elsa.
Erika menyunggingkan seringai tipisnya, dia menatap elsa dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Minggir dari hadapanku ! ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kartika Lina
sering menyiksa tapi giliran pergi ditahan,, ada apa ini 🤔
2024-06-18
0