EPISODE 4

Situasi semakin memanas, erika ingin memukul bella tapi hampir sepuluh art kini menahan erika, sedangkan bella sedari tadi hanya melebarkan senyumannya seakan mengejek erika yang tidak bisa menyentuhnya.

" YAAKKKKKKK !! LEPASIN AKU ! AKAN KU BUNUH KAU WANITA ULAR ! ".

Erika berteriak marah dan bella tidak terima diteriaki seperti itu sama erika.

" APA KAMU BILANG ? AKU WANITA ULAR ! SEHARUSNYA KAMU YANG HARUS MENERIMA JULUKAN ITU, BUKAN AKU ! ". Balas bella mulai terpancing emosi.

" Haha , bilang saja kalau selama ini bukan aku yang kalah saing sama kamu, tapi kamu yang kalah saing sama aku kan ". Erika mulai mengejek bella, para art yang menahan erika cukup terkejut karena ini pertama kalinya sikap nyonya mereka sangat berbeda dari yang biasanya pendiam.

" Kau !! ". Pekik bella semakin marah.

" Apa ? Kau ingin menyangkalnya ? Buktinya dulu kau merebut kekasihku dengan cara kotor, bahkan sekarang pun kau masih melakukan hal yang sama ! Kau pikir kau bisa merebut suamiku begitu saja ! ".

Deg.

Bella langsung gelagapan mendengarkan penuturan erika, apalagi ada banyak art yang mendengarkan hal itu.

" ADA APA INI, HAA ! ".

Tiba-tiba saja hesti muncul bersama elsa, erika dan bella sontak mengarahkan pandangan mereka ke arah hesti, sedangkan para art langsung menjauhi erika karena mereka takut kena amukan hesti.

" Aku harus memanfaatkan situasi ini ". Batin bella mulai berpura-pura sedih.

" Siapa wanita ini ". Batin elsa menatap bella penuh selidik.

Hesti mengarahkan tatapan tajam pada erika, tapi sayangnya erika yang dulu selalu menunduk jika dia menatapnya seperti itu kini dengan berani erika membalas tatapan hesti dengan tatapan tak kalah tajam.

" Cih, apa sekarang kau mulai berani membalas tatapanku, pembawa sial ? ". Ujar hesti tersenyum tak percaya dengan sikap erika yang baru saja dia lihat.

" Nyo-nyonya hesti, saya datang kesini karena ada hal yang sangat penting yang harus saya beritahukan pada tuan rian juga seluruh keluarga purnama, tapi saya malah di perlakukan kasar sama wanita ini, apalagi saya sedang hamil ".

"Untung saja dia tidak bisa menyentuhku karna di tahan oleh art nyonya, dia tadi ingin memukulku ". 

Bella benar-benar memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan erika, dan benar saja, setelah mendengarkan pengakuan bella, hesti langsung menatap erika dengan penuh amarah.

" Ohh.. Jadi sekarang kamu juga mulai menunjukkan sifat aslimu ? ". Ujar hesti menyeringai tipis mulai berjalan mendekari erika.

Plaaaakkk..

Tamparan begitu keras mendarat di pipi mulus erika, bella cukup terkejut melihat hal itu, tapi dia juga sangat senang melihat erika di tampar seperti itu.

" Hah ". Elsa menghembuskan nafasnya dengan kasar seraya memutar bola matanya dengan malas, dia paling benci melihat orang lain ribut tapi nyatanya dia salah satu orang yang sangat suka membuat keributan.

Kepala erika tertunduk usai mendapatkan tamparan keras dari sang ibu mertua, tapi emosi erika kini tidak bisa di bendung lagi.

" YAAA !! ". Pekik erika mengangkat kepalanya menatap sang ibu mertua dengan tatapan tajam.

Hesti tercengang, matanya melotot, tangannya mulai terangkat berniat ingin menampar erika lagi karna berani menatapnya seperti itu, tapi sayangnya, ketika tangannya mulai mengarah ke arah erika, hal tak terduga seketika terjadi.

Happ.

Erika berhasil menahan tangan hesti, bahkan dia mencengkram tangan hesti dengan sangat kuat hingga hesti meringis kesakitan.

" Kalian sangat meremehkanku, apa perlu aku mematahkan tanganmu nyonya hesti ". Ucap erika menyeringai mengerikan, bahkan sorot matanya sangat tajam juga matanya mulai memerah dan terlihat sedikit urat matanya.

Deg.

Semua orang tercengang, hesti menciut seketika karena ancaman erika, tak luput juga bella yang sedari tadi begitu senang erika di beri hukuman oleh hesti, kini langsung bergetar ketakutan melihat erika yang tiba-tiba seperti orang kerasukan.

Brakk...

Terdengar pintu utama di depan sana berbunyi begitu kuat, entah siapa yang masuk membuka pintu dengan cara bar-bar seperti itu.

" Nanaaaaaaa ". Seseorang berteriak begitu kuat memenuhi seluruh ruangan itu, ternyata dia adalah nayla.

Erika yang sudah gelap mata dan baru saja melayangkan tangannya berniat ingin membalas tamparan ibu mertuanya, tangannya langsung terhenti tepat di depan wajah hesti, untung saja tangannya belum sempat mendarat di pipi hesti.

Dug dag dug dag.

Jantung hesti berdetak sangat cepat, napasnya seakan tercekat karna hampir saja erika menamparnya.

Secepatnya nayla mendekati erika, dia langsung melepaskan tangan erika yang mencengkram tangan hesti dan menjauhkan erika dari hesti.

" Apa kau juga ingin ku bunuh saat ini ". 

Deg.

" Cih, gue harus menghentikan nana sekarang juga, jika tidak, keadaan akan semakin rumit ". Batin nayla ingin sekali memaki hesti dan lainnya yang telah berani membuat sahabatnya seperti ini, tapi dia tidak punya banyak waktu, dia harus menjauhkan erika dari siapapun saat ini.

" Ikut gue ". 

Nayla langsung menarik erika berniat pergi dari rumah ini, tapi sebelum mereka pergi, nayla berhenti sejenak, dia menatap bella beberapa saat dengan tatapan tajam, kemudian dia menatap tajam ke arah hesti yang masih syok.

" Saya tidak tau ada masalah apa kalian dengan sahabat saya, tapi jika saya mengetahui kalian melakukan hal buruk pada erika, maka kalian akan melihat, balasan seperti apa yang akan saya lakukan nanti pada kalian semua ! ". 

Nayla melontarkan ancaman pada hesti dan lainnya, ancaman yang tidak main-main, karna nayla bukan tipe orang yang hanya mengatakan omong kosong tanpa bertindak.

Setelah mengatakan semua itu, dia langsung menarik erika pergi, hesti pun terkulai lemas hingga jatuh ke lantai, betapa syoknya dia saat pertama kali melihat sisi lainnya erika sang menatu yang selama ini selalu terlihat lemah setiap kali dia menyiksanya.

" Ibu, apa ibu baik-baik saja ? ". Elsa langsung menghampiri ibunya dengan khawatir.

" YAAKKK !! APA YANG KALIAN LIHAT, CEPAT BANTU AKU MEMBAWA IBU KE KAMAR !! ". 

Para art yang di teriaki elsa langsung mendekat dan membantu elsa mengangkat hesti, kemudian membawa hesti ke kamar.

" Gila, apa yang terjadi padanya selama 8 tahun ini ? kenapa dia semenakutkan ini ". Batin bella langsung terduduk lemas.

Tak berselang lama, elsa kembali setelah mengantarkan ibunya ke kamar dan sekarang dia telah berdiri di hadapan bella dengan tatapan tajam.

" Siapa kamu sebenarnya, kedatanganmu disini malah membuat kekacauan ! mendingan kamu pergi saja dari sini sekarang juga atau saya akan laporkan kamu ke kantor polisi ! ". Ucap elsa pada bella denga penuh kemarahan.

" Hah ". Terdengar hembusan nafas kasar di tunjukkan bella setelah mendengarkan ancaman elsa.

" Bacalah berkas itu ". Ucap bella seraya menunjuk berkas di atas meja yang di baca oleh erika tadi.

Elsa menautkan kedua alisnya penuh selidik, tanpa basa-basi, elsa langsung mengambil berkas itu dan membacanya.

Deg.

" APA-APAAN INI ! ". Pekik elsa setelah membaca berkas tersebut.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!